Anda di halaman 1dari 13

AD ART Karang Taruna Muda Berkarya

ANGGARAN DASAR
KARANG TARUNA “MUDA BERKARYA”

MUKADIMAH

Bahwa dewasa ini Bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada tuntunan peradaban global
dengan berbagai tantangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang perlu dijawab melalui
penyesuaian struktural dengan membangun peradaban identitas ke-Indonesiaan yang lebih hakiki.
Bahwa upaya untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keharmonisan perjalanan
bangsa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tanggung jawab sosial setiap warga negara
Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan berkarakter.
Bahwa kedudukan generasi muda menjadi sangat strategis sebagai modal sosial dalam
mewujudkan keserasian, keharmonisan, dan keselarasan dalam kehidupan berbangsa, bernegara,
dan bermasyarakat tanpa membedakan suku, agama, keturunan, golongan, kedudukan sosial
ekonomi, dan pendirian politik.
Bahwa Karang Taruna merupakan organisasi sosial generasi muda yang dalam sejarahnya
mampu menampilkan karakternya sebagai wadah seluruh generasi muda sebagai pejuang
berkepribadian, berpengetahuan, dan terampil untuk memperkuat kemampuan aktualisasi diri
sebagai landasan pengabdian dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara melalui cipta, karsa, dan karya di bidang kesejahteraan sosial.
Bahwa untuk memperkuat peran – peran strategis generasi muda dalam mempertaruhkan
kedaulatan bangsa ini, maka menjadi komitmen dan tanggung jawab bersama untuk menempatkan
posisi Karang Taruna secara strategis pada tatanan yang lebih nyata dalam bingkai setiap
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bangsa menuju tatanan masyarakat madani yang kuat dan
berdaya, memiliki kemampuan daya saing serta disegani oleh bangsa – bangsa di dunia sebagai
bangsa yang beradab.
Bahwa pedoman dasar Karang Taruna yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan
Menteri Sosial RI nomor: 11/HUK/1988 dinilai sudah kurang relevan lagi dengan kebutuhan
masyarakat pada era otonomi daerah dan reformasi, khususnya sebagai landasan pengabdian
generasi muda di bidang kesejahteraan sosial.
Bahwa untuk mewujudkan dan mengetengahkan keberadaan Karang Taruna sebagaimana
yang dicita – citakan oleh setiap generasi muda, maka dipandang perlu untuk menetapkan kembali
Pedoman Dasar Karang Taruna. Maka, untuk itu ditetapkannya Surat Keputusan Menteri Sosial
RI nomor: 77/HUK/2010 menggantikan Surat Keputusan Menteri Sosial RI nomor: 11/HUK/1988
sebagai Pedoman Dasar Karang Taruna yang baru.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
PASAL 1
Organisasi ini bernama Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.

PASAL 2
WAKTU
Karang Taruna “GIRI LAYA” dibentuk pada tahun 2017.

PASAL 3
KEDUDUKAN
Karang Taruna “MUDA BERKARYA” berkedudukan di Desa Kecamatan,
Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat .
BAB II
PENGERTIAN
PASAL 4
Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan
setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab
sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda, yang bergerak dibidang usaha
kesejahteraan sosial.

BAB III
ASAS DAN TUJUAN
PASAL 5
AZAS
Karang Taruna “GIRI LAYA” berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

PASAL 6
TUJUAN
Karang Taruna “MUDA BERKARYA” bertujuan untuk mewujudkan :
a. Pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang berkualitas, terampil, cerdas,
inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah,
menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial, khususnya
generasi muda.

b. Kualitas kesejahteraan sosial setiap anggota masyarakat terutama generasi muda secara terpadu,
terarah, menyeluruh serta berkelanjutan.

c. Pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda.

d. Pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan potensi generasi muda
secara terarah dan berkesinambungan.
BAB IV
SIFAT, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PASAL 7
SIFAT
Karang Taruna “MUDA BERKARYA” adalah organisasi sosial generasi muda yang bersifat
keswadayaan, kebersamaan, dan berdiri sendiri serta merupakan salah satu pilar partisipasi
masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.

PASAL 8
TUGAS POKOK
Karang Taruna “MUDA BERKARYA” memiliki tugas pokok bersama-sama dengan Pemerintah
dan masyarakat lainnya dalam menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan
sosial.

PASAL 9
FUNGSI
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Karang Taruna “MUDA
BERKARYA” mempunyai fungsi:
a. Mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial, khususnya generasi muda.

b. Menyelenggarakan kesejahteraan sosial meliputi rehabilitasi, perlindungan sosial, jaminan sosial,


pemberdayaan sosial dan diklat setiap anggota masyarakat terutama generasi muda.

c. Meningkatkan usaha ekonomi produktif.

d. Menumbuhkan, memperkuat dan memelihara kesadaran dan tanggung jawab sosial setiap anggota
masyarakat terutama generasi muda untuk berperan secara aktif dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial.

e. Menumbuhkan, memperkuat, dan memelihara kearifan lokal.

f. Memelihara dan memperkuat semangat Kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika dan tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
BAB V
KEANGGOTAAN
PASAL 10
Keanggotaan Karang Taruna “MUDA BERKARYA” terdiri dari :

1. Anggota pasif.
2. Anggota aktif.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
PASAL 11
Struktur kepengurusan Karang Taruna “MUDA BERKARYA” terdiri dari :

1. Pelindung.
2. Pembina.
3. Ketua.
4. Sekretaris.
5. Bendahara.
6. Seksi-seksi.

BAB VII
PERMUSYAWARATAN
PASAL 12
Permusyawaratan dalam Karang Taruna “MUDA BERKARYA” terdiri dari :

1. Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa.
3. Musyawarah Kerja.
4. Musyawarah Tahunan.
5. Musyawarah Bulanan.
6. Musyawarah Pengurus.
BAB VIII
KEUANGAN
PASAL 13
Keuangan Karang Taruna “MUDA BERKARYA” diperoleh dari :

1. Iuran Anggota Karang Taruna.

2. Usaha sendiri yang diperoleh secara syah.

3. Bantuan masyarakat yang tidak mengikat.

4. Bantuan/subsidi dari Pemerintah.

5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.

BAB IX
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
PASAL 14
PERUBAHAN

Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar dan Musyawarah
Besar Luar Biasa.

PASAL 15
PEMBUBARAN
1. Pembubaran Karang Taruna “MUDA BERKARYA” ditetapkan dengan ketetapan
Musyawarah Besar atau Musyawarah Luar Biasa setelah referendum.

2. Hasil Referendum untuk pembubaran Karang Taruna “MUDA BERKARYA” dianggap


sah apabila sekurang-kurangnya ½ lebih satu dari pengurus dan koordinator dan/atau perwakilan
tiap RT menyatakan setuju.
BAB X
PENUTUP
PASAL 16
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
1. Apabila terjadi kekeliruan dalam Anggaran Dasar ini, maka akan ditinjau kembali dikemudian
hari.

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


KARANG TARUNA “MUDA BERKARYA”

BAB I
KEANGGOTAAN
PASAL 1
JENIS KEANGGOTAAN
Keanggotaan Karang Taruna “MUDA BERKARYA” terdiri dari :
1. Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif yang berarti seluruh anggota masyarakat
yang berusia 11 tahun sampai dengan 45 tahun.
2. Anggota Aktif adalah anggota aktif dan berusia 15 s/d 40 tahun, karena potensi, bakat dan
produktifitasnya untuk mendukung pengembanagan organisasi dan program-programnya.

PASAL 2
KEAWAJIBAN ANGGOTA
1. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran rumah Tangga dan Peraturan-Peraturan Karang Taruna
“MUDA BERKARYA”.
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.
3. Membayar iuran.
4. Menjaga nama baik Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.
PASAL 3
HAK ANGGOTA
1. Setiap anggota mempunyai hak bicara dan hak suara, serta hak untuk memilih dan dipilih.
2. Mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama dari Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
3. Mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
PASAL 4
PELINDUNG
1. Pelindung Karang Taruna “MUDA BERKARYA” terdiri dari Kepala Desa Girijaya.
2. Pelindung bertanggung jawab atas setiap kegiatan dan kebijakan “Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
3. Pelindung bertugas menetapkan struktur kepengurusan Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.

PASAL 5
PEMBINA
1. Pembina adalah orang yang ditunjuk atau diusulkan oleh Ketua Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
2. Pembina Karang Taruna “MUDA BERKARYA” berjumlah dua orang.
3. Pembina bertugas untuk :
a. Menampung aspirasi anggota dan masyarakat.
b. Memberikan pertimbangan dan masukan kepada pengurus Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
c. Menjalankan fungsi kontrol kepada pengurus Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.
PASAL 6
KETUA
1. Bertangung jawab dalam memimpin Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.
2. Melaksanakan fungsi managerial untuk tercapainya tujuan Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
3. Bertanggung jawab atas pembinaan pengurus dan anggota Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
4. Menjalin komunikasi dengan pihak lain demi tercapainya kemajuan Karang Taruna “MUDA
BERKARYA”.
5. Memberikan laporan pertangung jawaban kepada Pelindung dan Pembina di akhir
periode kepengurusan.
6. Apabila Ketua berhalangan, Ketua berhak menunjuk Wakil atau Sekretaris atau Pengurus yang
dianggap mampu wewakilinya.
7. Dalam kondisi darurat atau penting, dengan atas nama Karang Taruna “MUDA BERKARYA”
Ketua berhak mengambil kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan yang ada di
Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.

PASAL 7
WAKIL KETUA
1. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas.
2. Menggantikan Ketua, jika Ketua sedang berhalangan.
3. Bertanggung jawab dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua.

PASAL 8
SEKRETARIS
1. Membantu sepenuhnya tugas Ketua.
2. Sebagai pusat informasi semua aktivitas data organisasi.
3. Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian organisasi.
4. Berkoordinasi dengan Koordinator Bidang untuk mewujudkan tertib administrasi dan
tata komunikasi.
5. Merancang, memelihara, dan melakukan perbaikan sistem aplikasi atau pembukuan
yang digunakan dalam kegiatan kesekretariatan.
6. Bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh berkas-berkas atau inventaris yang ada
di organisasi.
7. Bertanggung jawab dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua.

PASAL 9
BENDAHARA
1. Mewujudkan tata kelola tertib keuangan organisasi.
2. Melakukan koordinasi mengenai keuangan dengan semua komponen yang terkait.
3. Mendistribusikan dana untuk seluruh kegiatan organisasi secara optimum dan proposional.
4. Bertanggung jawab dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua.

PASAL 10
SEKSI-SEKSI
1. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Program kerja sesuai seksi bidangnya
masing- masing.
2. Menterjemahkan kebijakan Ketua dalam bentuk kebijakan seksi bidang yang
akan dilakukan anggota dibawahnya.
3. Melakukan perencanaan, pelaksanaan atau evaluasi seluruh kegiatan seksi
bidangnya masing-masing.
4. Bertanggung jawab atas pengkaderan sumber daya manusia di bidang yang dipimpinnya.
5. Bertanggung jawab dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua.

BAB III
PERMUSYAWARATAN
PASAL 11
MUSYAWARAH BESAR
1. Musyawarah Besar merupakan forum musyawarah tertinggi dalam organisasi.
2. Musyawarah Besar dilaksanakan setiap lima tahun sekali
3. Musyawarah Besar memiliki kewenangan :
a. Menerima laporan pertanggungjawaban pengurus dan mendemisionerkan pengurus.
b. Merubah dan menetapkan AD/ART.
c. Menetapkan peraturan-peraturan dan rekomendasi organisasi.
d. Memilih dan menetapkan Ketua dan pengurus Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.

PASAL 12
MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA
1. Musyawarah Besar Luar Biasa merupakan forum yang setingkat dengan Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diadakan apabila terdapat pelanggaran terhadap
konstitusi (AD/ART dan atau Peraturan Organisasi) yang dilakukan oleh Ketua atau Pengurus.
3. Pelanggaran dapat berbentuk tidak berjalannya roda organisasi yang mengakibatkan fakumnya
organisasi, sehingga dikhawatirkan sampai pada bubarnya organisasi.
4. Musyawarah Besar Luar Biasa dapat dilaksanakan atas usulan dan kesepakatan dari ½ lebih satu
dari pengurus yang hadir dan menyatakan setuju.
5. Sebelum diadakan KLB, setelah syarat-syarat sebagaimana disebut dalam pasal 12 ayat 2,3, dan
4 terpenuhi kepengurusan diambil alih oleh Pembina Karang Taruna “MUDA BERKARYA”,
yang kemudian membentuk panitia Musyawarah Besar Luar Biasa.

PASAL 13
MUSYAWARAH KERJA
1. Musyawarah Kerja dilaksanakan oleh pengurus.
2. Musyawarah Kerja dihadiri oleh Pelindung, Pembina, Pengurus dan anggota.
3. Musyawarah Kerja dilaksanakan setelah kepengurusan terbentuk.
4. Musyawarah Kerja adalah musyawarah untuk menyampaikan program kerja Karang Taruna
“MUDA BERKARYA” kepada anggota dalam masa kepengurusan.
PASAL 14
MUSYAWARAH TAHUNAN
1. Musyawarah Tahunan dilasanakan setiap satu tahun sekali.
2. Musyawarah Tahunan dilaksanakan untuk melaporkan dan mengevaluasi kegiatan
selama satu tahun yang sudah terlaksana.

PASAL 15
MUSYAWARAH BULANAN
1. Musyawarah Bulanan dilasanakan setiap satu bulan sekali.
2. Musyawarah Bulanan dilaksanakan untuk melaporkan dan mengevaluasi kegiatan selama satu
bulan yang sudah terlaksana.
3. Musyawarah Bulanan dilaksanakan untuk menampung aspirasi anggota.

PASAL 16
MUSYAWARAH PENGURUS
1. Musyawarah Pengurus dilasanakan sewaktu-waktu oleh pengurus.
2. Musyawarah Pengurus dilaksanakan untuk mengambil keputusan atau kebijakan
sesuai dengan kondisi yang sifatnya harus segera diputuskan.

BAB IV
LAMBANG
PASAL 17

BAB V
PERUBAHAN
PASAL 18
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar
dan Musyawarah Besar Luar Biasa.
BAB VI
PENUTUP
PASAL 19
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam
Peraturan- Peraturan Karang Taruna “MUDA BERKARYA”.
b. Apabila terjadi kekeliruan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, maka akan ditinjau
kembali dikemudian hari.
c. Anggaran Rumah Tangga ini, berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

Mengetahui,

Kepala Desa Girijaya Ketua,

Anda mungkin juga menyukai