Anda di halaman 1dari 6

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
PERIODE 2019/2020

PERATURAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
NOMOR /PERMAFA/DPM-FIA/UK/VIII/2019

TENTANG
PEMBENTUKAN HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Menimbang : a. Bahwa untuk menaungi mahasiswa yang berasal dari


program studi di Fakultas Ilmu Administrasi UNKRIS
untuk mengembangkan bidang keprofesian maka perlu
dibentuknya Himpunan Mahasiswa Program Studi di
Fakultas Ilmu Administrasi UNKRIS
B. bahwa untuk membentuk Himpunan Mahasiswa program
studi yang dapat berkembang baik di fakultas ilmu
administrasi UNKRIS, perlu diatur tata cara baik sebelum
maupun sesudah pembentukan Himpunan Mahasiswa
program studi
C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam poin a danpoin b, perlu adanya peraturan mahasiswa
fakultas yang mengatur tentang Pembentukan Himpunan
Mahasiswa program studi

Mengingat : pasal 17 ayat(3),pasal 20 ayat(1),pasal 20 ayat (2), pasal 22A


ayat(4), pasal 22 ayat(5) UNDANG UNDANG DASAR
PERSATUAN MAHASISWA KRISNADWIPAYANA.

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Dan

GUBERNUR MAHASISWA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MAHASISWA FAKULTAS TENTANG


PEMBENTUKAN HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM
STUDI.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan dewan perwakilan mahasiswa yang dimaksud dengan :


1. Fakultas adalah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Krisnadwipayana yang di singkat FIA UNKRIS
2. Gubernur Adalah Gubernur Mahasiswa Fakultas Ilmu Adminstrasi
Universitas Krisnadwipayana
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi,selanjut
disingkat DPM FIA adalah lembaga tertinggi dalam struktur
kelembagaan mahasiswa FIA UNKRIS yang memiliki fungsi legislatif
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi , selanjutnya
disingkat BEM FIA adalah lembaga tertinggi dalam struktur kelembagaan
mahasiswa FIA UNKRIS yang memiliki fungsi eksekutif.
5. Peraturan Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Krisnadwipayana adalah hukum lembaga kemahasiswaan tertinggi di
lingkungan FIA UNKRIS.
6. Himpunan Mahasiswa Program Studi, selanjutnya disingkat HMPS,
adalah organisasi yang menaungi aktivitas kemahasiswaan di tingkat
program studi dalam bidang keprofesian.
7. Kaprodi

Pasal 2

(1) HMPS dapat dibentuk pada jurusan, program studi


(2) FIA UNKRIS dapat membentuk 2 (dua) HMPS yang terbagi atas 1 (satu)
HMPS yang mencakup program studi Ilmu Administrasi Bisnis sarjana
dan 1 (satu) HMPS yang mencakup program studi Ilmu Administrasi
Publik .

BAB II
TAHAP PEMBENTUKAN
Pasal 3

Tahap pembentukan HMPS terdiri atas:


a. persiapan;
b. persetujuan dan pengesahan; serta
c. pembinaan.

BAB III
PERSIAPAN

Pasal 4

(1) Mahasiswa jurusan, program studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


ayat (1) dapat mengajukan usul pembentukan HMPS kepada Kaprodi
yang terkait.
(2) Mahasiswa jurusan, program studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapatkan persetujuan dari ½ + 1 dari jumlah mahasiswa
program studi tersebut.
(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kaprodi dan Gubernur
Mahasiswa FIA UNKRIS secara tertulis dengan sebuah Surat Pernyataan
Permohonan Pembentukan HMPS.

Pasal 5
`
(1) Tahap Persiapan dimulai pada saat usul sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) dan telah disetujui oleh Kaprodi terkait dan Gubernur
Mahasiswa FIA UNKRIS
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara
tertulis dengan sebuah Surat Keputusan
(3) Jangka waktu pelaksanaan tahap Persiapan ditetapkan melalui Rapat
Umum Mahasiswa Program Studi atau sejenisnya.

Pasal 6

Mahasiswa jurusan, program studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4


ayat (1) yang disetujui memasuki tahap Persiapan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) terverifikasi dalam Calon HMPS.

BAB IV
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Pasal 7
(1) Pada akhir tahap Persiapan, Calon HMPS mengajukan Proposal
Pembentukan HMPS kepada Gurbernur Mahasiswa FIA UNKRIS.
(2) Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat paling sedikit:
a. persetujuan Kaprodi dan Gubernur Mahasiswa FIA UNKRIS untuk
memulai tahap Persiapan; (dpm, wadek)
b. AD dan ART yang tidak bertentangan dengan Ketetapan yang telah
berlaku di Fakultas.
c. Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa;
d. arah gerak keprofesian dari HMPS;
e. rencana strategis untuk 2 (dua) tahun berikutnya;
f. program kerja untuk 1 (satu) periode kepengurusan pertama.

Pasal 8

(1) Calon HMPS mengajukan Proposal Pembentukan HMPS disertai dengan


persetujuan Ketua Program Studi kepada Gubernur Mahasiswa FIA
UNKRIS. (dpm,wadek)
(2) Pengajuan Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk mendapatkan persetujuan pembentukan HMPS.

Pasal 9

(1) Untuk dapat disahkan sebagai HMPS, Calon HMPS harus mendapatkan
persetujuan pembentukan HMPS dari:
a. Ketua Program Studi terkait
b. Gubernur Mahasiswa FIA UNKRIS
c. Dpm
d. wadek

(2) Calon HMPS ditetapkan sebagai HMPS oleh:


Gubernur Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Krisnadwipayana.

Pasal 10

(1) Calon HMPS ditetapkan sebagai HMPS oleh Gubernur BEM FIA UNKRIS
dengan persetujuan DPM FIA UNKRIS beserta DEKAN FIA UNKRIS.
(2) Calon HMPS mengajukan Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) yang disertai dengan persetujuan
Kaprodi
(3) Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(2) diajukan oleh Ketua Calon HMPS kepada BEM FIA UNKRIS dengan
surat Gubernur BEM FIA UNKRIS disertai dengan rencana kerja BEM
FIA UNKRIS selama tahap Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bab IV tentang Pembinaan, paling lama 14 (empat belas) hari
setelah Gubernur BEM FIA UNKRIS menerima Proposal Pembentukan
HMPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1).
(4) Persetujuan atau penolakan penetapan Calon HMPS menjadi HMPS
harus diberikan paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak surat
Permohonan Pembentukan HMPS diterima oleh BEM FIA UNKRIS.
(5) BEM FIA UNKRIS dengan perundingan bersama DPM FIA UNKRIS
dapat menolak penetapan Calon HMPS menjadi HMPS jika rencana kerja
Calon HMPS selama tahap Pembinaan dianggap tidak jelas atau
menandakan ketidaksiapan Calon HMPS dalam tahap Pembinaan.
(6) Ketua Calon HMPS wajib mengajukan rencana kerja HMPS selama tahap
Pembinaan yang baru kepada BEM FIA UNKRIS, paling lama 5 (lima)
hari setelah Gubernur BEM FIA UNKRIS menetapkan penolakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
(7) Dalam hal BEM FIA UNKRIS tidak memberikan jawaban dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), penetapan Calon HMPS menjadi
HMPS dianggap disetujui oleh DPM FIA UNKRIS.

Pasal 11

Gubernur BEM FIA UNKRIS menetapkan Calon HMPS menjadi HMPS


dengan Keputusan Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa FIA UNKRIS
paling lama 3 (tiga) hari setelah DPM FIA UNKRIS menetapkan persetujuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) dan ayat (5).

Pasal 12

(1) Calon HMPS mengajukan Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) yang disertai dengan persetujuan
kaprodi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dan penetapan
sebagai HMPS oleh Gubernur BEM FIA UNKRIS sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 kepada DEKAN.
(2) Pengajuan Proposal Pembentukan HMPS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk mendapatkan penetapan pembentukan HMPS dalam
lingkup FIA UNKRIS

BAB V
PEMBINAAN

Pasal 13

(1) Tahap Pembinaan dilakukan melalui pengawasan dan pendampingan


supaya HMPS dapat berkembang baik.
(2) Tahap Pembinaan merupakan tanggung jawab Kepala Program Studi
terkait serta BEM FIA Unkris.
Pasal 14

Tahap Pembinaan berlangsung selama 1 (satu) periode kepengurusan HMPS.

Pasal 15

(1) Tahap Pembinaan difokuskan untuk menilai perkembangan HMPS pada:


a. manajemen organisasi,
b. pelaksanaan program kerja;
c. koordinasi antar pengurus;
d. koordinasi antara pengurus dan anggota;
e. koordinasi antara HMPS dengan organisasi mahasiswa lainnya dalam
lingkup Fakultas maupun Universitas;
f. mekanisme pengembangan anggota;
g. sistem administrasi dan keuangan; dan
h. ketaatan HMPS dalam peraturan yang berlaku dalam lingkup FIA
Unkris.
(2) Kepala Program Studi wajib menyusun parameter penilaian Tahap
Pembinaan dengan mengutamakan ketentuan pada ayat (1).
(3) Parameter penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur Mahasiswa FIA UNKRIS.

Pasal 16

(1) Hasil pengawasan, pendampingan, dan penilaian perkembangan HMPS


oleh Kaprodi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) dimuat
dalam Laporan Akhir Tahap Pembinaan.
(2) Laporan Akhir Tahap Pembinaan merupakan informasi terbuka yang
dapat diakses oleh seluruh Mahasiswa FIA Unkris.
(3) Laporan Akhir Tahap Pembinaan wajib digunakan oleh HMPS yang
bersangkutan untuk perbaikan dan pengembangan organisasi pada
periode kepengurusan berikutnya.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling


lama 2 (dua) bulan terhitung sejak Undang-Undang ini disahkan.

Pasal 18

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.

Anda mungkin juga menyukai