KELUARGA MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk menaungi mahasiswa yang berasal dari jurusan, program
studi, dan/atau gabungan program studi yang sama di ITS untuk
mengembangkan bidang keprofesian maka perlu dibentuknya organisasi
mahasiswa di Keluarga Mahasiswa ITS yaitu Himpunan Mahasiswa
Jurusan;
b. bahwa untuk membentuk Himpunan Mahasiswa Jurusan yang dapat
berkembang baik di Keluarga Mahasiswa ITS, perlu diatur tata cara baik
sebelum maupun sesudah pembentukan Himpunan Mahasiswa Jurusan;
c. bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalamhurufa dan
huruf b, perlu dibentukUndang-UndangtentangPembentukan Himpunan
Mahasiswa Jurusan;
Mengingat : Bagian Kedua Pasal 10 ayat (2), Pasal 11 ayat (2), Pasal 17 ayat (1), Pasal 24
ayat (4), Pasal 56, dan Pasal 65 serta Bagian Ketiga Pasal 15 Ketetapan
Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS No. 01/TAP/MUBES/IX/2011 tentang
Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS;
Dan
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
-2-
-3-
Pasal 2
(1) HMJ dapat dibentuk pada jurusan, program studi,dan/atau gabungan program studi.
(2) Dalam sebuah jurusan dapat dibentuk maksimal 2 (dua) HMJ yang terbagi atas 1 (satu)
HMJ yang mencakup gabungan program studi sarjana dan 1 (satu) HMJ yang mencakup
gabungan program studi diploma pada jurusan tersebut.
(3) Dalam sebuah program studi yang tidak tergabung dalam jurusan dapat dibentuk lebih
dari 1 (satu) HMJ dengan persetujuan Ketua program studi.
BAB II
TAHAP PEMBENTUKAN
Pasal 3
BAB III
PERSETUJUAN, PENGESAHAN, DAN PENERIMAAN
Pasal 4
(1) Calon HMJ mengajukan Proposal Pembentukan HMJ kepada Ketua Jurusan serta HMJ
Induk untuk mendapatkan persetujuan.
(2) Proposal Pembentukan HMJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat paling sedikit:
a. AD dan ART yang tidak bertentangan dengan Ketetapan Musyawarah Besar
Mahasiswa ITS;
b. PolaPengembanganSumberDayaMahasiswa yang tidakbertentangandengan
HDPSDM;
c. arahgerakkeprofesiandari HMJ;
d. rencana strategis untuk 3 (tiga) tahun berikutnya;
e. program kerja untuk 1 (satu) periode kepengurusan pertama; dan
Pasal 5
(1) Untuk dapat disahkan sebagai HMJ, Calon HMJ harus mendapatkan persetujuan
pembentukan HMJ dari Ketua jurusan, ketua program studi, atau ketua setiap program
studi untuk gabungan program studitersebut.
(2) Calon HMJ ditetapkan sebagai HMJ oleh Rektor ITS.
(3) HMJ dapat diterima di KM ITS melalui Keputusan Presiden BEM ITS.
-3-
Pasal 6
(1) Calon HMJ mengajukan Proposal Pembentukan HMJ sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (2) kepada ketua jurusan, ketua program studi, atau ketua setiap program
studi untuk gabungan program studi.
(2) Pengajuan Proposal Pembentukan HMJ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
mendapatkan persetujuan pembentukan HMJ.
Pasal 7
(1) HMJ diterima dalam lingkup KM ITS oleh Presiden BEM ITS dengan pertimbangan dari
DPM ITS.
(2) HMJ mengajukan Surat Ketetapan Rektor ITS tentang pengesahan HMJ tersebut beserta
Proposal Pembentukan HMJ kepada Presiden BEM ITS.
(3) Proposal Pembentukan HMJ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) diajukan oleh
Presiden BEM ITS kepada DPM ITS dengan surat Presiden BEM ITS disertai dengan
rencana kerja BEM ITS selama tahap Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bab IV tentang Pembinaan, paling lama 7 (tujuh) hari setelah Presiden BEM
ITS menerima Proposal Pembentukan HMJ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1).
(4) Pertimbangan terkait penetapan penerimaan HMJ di lingkup KM ITSharus diberikan
paling lama 3 (tiga) hari terhitung sejak surat Presiden BEM ITS diterima oleh DPM ITS.
(5) Dalam hal DPM ITS tidak memberikan jawaban dalam waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), penetapan penerimaan HMJ di lingkup KM ITSdapat dilakukan oleh
Presiden BEM ITS tanpa ada pertimbangan dari DPM ITS.
Pasal 8
BAB IV
PEMBINAAN
Pasal 9
(1) Tahap Pembinaan dilakukan melalui pengawasan dan pendampingan supaya HMJ dapat
berkembang baik.
-4-
-5-
(2) Tahap Pembinaan merupakan tanggung jawab BEM ITS yang bekerjasamadengan HMJ
Indukataupihak-pihakterkait.
Pasal 10
Tahap Pembinaan berlangsung selama 1 (satu) periode kepengurusan HMJ baru yang
bersangkutan.
Pasal 11
Pasal 12
(1) Hasil pengawasan, pendampingan, dan penilaian perkembangan HMJ oleh menteri
sebagaimana BEM ITS dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) dimuat dalam Laporan Akhir
Tahap Pembinaan.
(2) Laporan Akhir Tahap Pembinaan merupakan informasi terbuka yang dapat diakses oleh
seluruh anggota KM ITS.
(3) Laporan Akhir Tahap Pembinaan wajib digunakan oleh HMJ yang bersangkutan wajib
digunakan untuk perbaikan dan pengembangan organisasi pada periode kepengurusan
berikutnya.
-5-
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan
terhitung sejak Undang-Undang ini disahkan.
Pasal 14
Disahkan di Surabaya
pada tanggal ... 18 September 2014
-6-
-7-
PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG
KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
PEMBENTUKAN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Cukup jelas.
Ayat (8)
Cukup jelas.
-7-
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Huruf (a)
AD memuat paling sedikit:
a. asas HMJ;
b. visi dan misi HMJ;
c. organisasi dan kepengurusan HMJ
d. nama dan lambang HMJ;
e. mekanisme keanggotaan dan sistem kaderisasi HMJ;
f. mekanisme pengambilan keputusan; dan
g. keuangan HMJ.
Huruf (b)
Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa terdiri atas tiga bidang,
yakni bidang manajerial, bidang keilmiahan, dan bidang minat bakat.
Huruf (c)
Arah gerak keprofesian dibentuk dalam kurikulum keprofesian yang
memuat setidaknya:
a. Tujuan keprofesian;
b. Penguatan pola pikir keprofesian;
c. Program keprofesian; dan
d. Langkah gerak komunitas keprofesian.
Huruf (d)
Rencana strategis yang dimaksud memuat setidaknya:
-8-
-9-
-9-
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Parameter penilaian dicantumkan bersama dengan Keputusan Presiden BEM
ITS tentang Penerimaan HMJ baru tersebut dalam KM ITS.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 12
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Laporan Akhir Tahap Pembinaan dapat dipublikasikan melalui media cetak
maupun maya yang dapat diakses oleh semua anggota KM ITS.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
- 10 -