Anda di halaman 1dari 10

UNDANG-UNDANG

KELUARGA BESAR MAHASISWA


STIE WIDYA GAMA LUMJANAG

Nomor 2 Tahun 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
MAHASISWA BARU (PKKMB)
PRESIDEN MAHASISWA
STIE WIDYA GAMA LUMAJANG

UNDANG – UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA


STIE WIDYA GAMA LUMAJANG

NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA


BARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN MAHASISWA,

Menimbang : a. bahwa akan diselenggarakannya Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi


Mahasiswa Baru oleh STIE Widya Gama Lumajang;
b. bahwa pelaksanaan sebuah kegiatan perlu didasari oleh landasan hukum
yang menjadi acuan teknis dan administratif guna menjadikan sebuah
kegiatan akan berjalan dengan lancar dan bertanggungjawab;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimahsud pada huruf a,
dan huruf b , perlu ditetapkan Undang-Undang Keluarga Besar Mahasiswa
tentang Pedoman Penyelanggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi
Mahasiswa Baru;

Mengingat : 1. Surat Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian


Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor:096/B1/SK/2016 Tentang Panduan Umum Pengenalan Kehidupan
Kampus Bagi Mahasiswa Baru
2. Pasal 2; Pasal 6; Pasal 7; Pasal 9; Pasal 10; Pasal 11; Pasal 19; Pasal 20;
Pasal 21; Pasal 23, Pasal 25; Pasal 30 Konstitusi Keluarga Besar
Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.

Dengan Persetujuan Bersama,


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
dan
PRESIDEN MAHASISWA

MEMUTUSKAN
Menetapkan : UNDANG – UNDANG TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS
MAHASISWA BARU
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam tata tertib ini yang dimaksut dengan :
1) Dewan Perwakilan Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat DPM adalah
Dewan Perwakilan Mahasiswa sebagaimana dimaksut dalam Konstitusi
Keluarga Besar Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
2) Badan Eksekutif Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat BEM, adalah
Badan Eksekutif Mahasiswa sebagaimana dimaksut dalam Konstitusi
Keluarga Besar Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
3) Mahkamah Mahasiswa adalah Mahasiswa sebagaimana dimahut dalam
Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
4) Presiden Mahasiswa adalah Presiden Mahsiswa sebagaimana dimaksut
dalam Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
5) Himpunan Mahasiswa Jurusan, yang selanjutnya disingkat HMJ adalah
Himpunan Mahasiswa Jurusan sebagaimana dimajsut dalam Konstitusi
Keluarga Besar Mahasiswa STIE WIdya Gama Lumajang.
6) Unit Kreativitas Mahasiswa, yang selanjutnya disingkat UKM adalah
Himpunan Mahasiswa Jurusan sebagaimana dimajsut dalam Konstitusi
Keluarga Besar Mahasiswa STIE WIdya Gama Lumajang.
7) Mahasiswa adalah mahasiswa aktif yang terdaftar secara resmi sebagai
mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang.
8) Organisasi Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang, yang selanjutnya
disingkat Ormawa adalah Organisasi Kemahasiswaan sebagaimana
dimahsut dalam Konstitusi Keluarga Besar Mahasiswa STIE Widya Gama
Lumajang.
9) Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru adalah kegaiatan
pengenalan kampus bagi mahasiswa baru.

BAB II
STRUKTUR KOORDINASI ORMAWA
BAGIAN KESATU
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 1
1) Badan Eksekutif Mahasiswa adalah penanggungjawab atas terselenggaranya
kegiatan PKKMB dari unsur ormawa.
2) Presiden Mahasiswa terlebih dahulu koordinasi dengan akademik mengenai
hal-hal yang dianggap perlu untuk mengawali pembentukan kepanitiian dan
hal-hal lain yang menjadi pedoman teknis dari akademik.
3) Badan Eksekutif Mahasiswa membentuk kepanitiaan sebagai pelaksana
kegiatan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden Mahsisawa.
4) Kepanitiaan terdiri dari unsur ormawa dan mahasiswa STIE Widya Gama
Lumajang.
Pasal 2
Dalam hal pemerataan partisipasi dan perbantuan, Badan Eksekutif
Mahasiswa menjunjung tinggi rasa persatuan dan keadilan.

BAGIAN KEDUA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Pasal 3
1) Dewan Perwakilan Mahasiswa mengawasi jalannya pelaksanaan undang-
undang dan kebijakan-kebijakan lain sesuai ketentuan perundang-undangan.
2) Dewan Perwakilan Mahasiswa membentuk panitia khusus DPM.
3) Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa tidak menjadi bagian dari
kepanitiaan.
4) Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa diberhentikan sementara, dan bukan
bagian dari Dewan Perwakilan Mahasiswa jika menjadi kepanitiaan BEM.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur koordinasi Dewan Perwakilan
Mahsiswa diatur dalam Peraturan Dewan Perwakilan Mahsiswa.

BAGIAN KETIGA
MAHKAMAH MAHASISWA
Pasal 4
1) Mahkamah Mahasiswa memutuskan dengan seadil-adilnya pada tingkat
kasasi atas perselisihan dan/atau sengketa kewenangan ormawa sesuai
ketentuan perundang-undangan.
2) Anggota Mahkamah Mahasiswa tidak dalam bagian kepanitiaan BEM
dan/atau bagian dari kepanitiaan khusus DPM.
3) Mahkamah Mahasisa dalam hal-hal khusus adalah konsultan jika diperlukan
oleh Presiden Mahasiswa dan/atau Dewan Perwakilan Mahasiswa

BAGIAN KEEMPAT
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN
Pasal 5
1) Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah bagian dari kepanitiaan yang menjadi
utusan dari Ketua Umum.
2) Jumlah utusan delegasi di tetapkan oleh Ketua Panitia.
3) Susunan dan kedudukan Himpunan Mahasiswa Jurusan dalam kepanitiaan
ditetapkan oleh Ketua Panitia.
4) Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dalam kepanitiaan BEM.
Pasal 7
Himpunan Mahasiswa Jurusan terdiri atas :
a. himpunan mahasiswa jurusan akuntasi; dan
b. himpunan mahasiswa jurusan manajemen.

BAGIAN KELIMA
UNIT KREATIVITAS MAHASISWA
Pasal 8
1) Unit Kreativitas Mahasiwa adalah bagian dari kepanitiaan yang menjadi
utusan dari Ketua Umum.
2) Jumlah utusan delegasi ditetapkan oleh Ketua Panitia.
3) Susunan dan kedudukan Unit Kreativitas Mahasiwa dalam kepanitiaan
ditetapkan oleh Ketua Panitia.
4) Anggota Unit Kreativitas Mahasiwa mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dalam kepanitiaan BEM.
Pasal 9
Unit Kreativitas Mahasiwa terdiri atas :
a. unit kreativitas mahasiwa kewirausahaan;
b. unit kreativitas mahasiwa pecinta alam;
c. unit kreativitas mahasiwa seni;
d. unit kreativitas mahasiwa olahraga; dan
e. remaja mushola;

BAB III
KEPANITIAAN
BAGIAN KESATU
PANITIA PELAKSANA
Pasal 10
1) Panitia Pelaksana di tetapkan oleh Presiden Mahasiswa.
2) Presiden Mahasiswa menunjuk satu orang atau lebih untuk menjadi Panita
Pengarah (Steering Commite) dengan memperhatikan kemampuan
organisatoris dan konseptor terbaik.
3) Ketua Panitia adalah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa.
Pasal 11
1) Panitia pelaksana bertanggungjawab mulai dari pra kegiatan hingga pasca
kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan.
2) Panitia pelaksana dan/atau Badan Eksekutif Mahasiswa melakukan rapat
koordinasi mengenai kegiatan PKKMB dengan Dewan Perwakilan
Mahasiswa sedikitnya satu kali.
3) Panitia pelaksana dan Panitia pengarah (Steering Commite) memaparkan
tentang konsep kegiatan dan hal-hal lainnya dalam rapat Dewan Perwakilan
Mahasiswa.
Pasal 12
Kepanitiian Kegiatan terdiri atas :
a. panitia pengarah;
b. panitia pelaksana;
c. panitia pendamping; dan
d. panitia atau tim lainnya yang diperlukan.

BAGIAN KEDUA
PENDAMPING
Pasal 13
1) Pendamping adalah satuan kerja dari kepanitiaan yang bertugas melakukan
pendampingan kepada peserta PKKMB.
2) Jumlah susunan pendamping dan peserta ditetapkan oleh ketua panitia
pelaksana.
3) Pendamping bertanggungjawab kepada ketua panitia pelaksana.
Pasal 14
1) Pendamping menjaga nama baik organisasi dan kepanitiaan.
2) Pendamping bertanggungjawab atas peserta yang menjadi bagian dari
pendampinganya.
Pasal 15
1) Pendamping menyampaikan informasi kepada peserta sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan panitia.
2) Pendamping membentuk struktur organisasi peserta yang di dampinginya.
3) Struktur organisasi peserta sebagai berikut :
a. ketua;
b. sekretaris;dan
c. bendahara.

BAGIAN KETIGA
TIM KHUSUS
Paragaf Kesatu
TIM PENEGAK DISIPLIN UNSUR PANITIA
Pasal 16
1) Tim Penegak Disiplin dibentuk oleh panitia pelaksana.
2) Tim Penegak Disiplin bertugas menjaga ketertiban dan kekondusifitasan
peserta.
3) Tim Penegak Disiplin bertanggungjawab kepada ketua panitia pelaksana.
4) Tim Penegak Disiplin juga bertanggungjawab atas keprotokoleran Presiden
Mahasiwa.
Pasal 17
Struktur Prosedur Koordinasi Tim Penegak Disiplin unsur panitia dengan
Panitia dan Ormawa lainnya di atur sesuai peraturan perundangan.
Paragraf Kedua
FORUM PENGADILAN MAHASISWA
Pasal 18
1) Forum Pengadilan Mahasiswa terdiri atas :
a. Presiden Mahasiswa;
b. Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa;
c. Utusan Mahkamah Mahasiswa;
d. Panitia Pengarah (Steering Commite) ; dan
e. Ketua Panitia Pelaksana.
2) Forum Pengadilan Mahasiswa bertugas memutus dan mengadili atas
pelanggaran tata tertib dan peraturan perundang-undangan.
3) Forum Pengadailan Mahasiswa hanya memutus pada tingkat pertama.
4) Forum Pengadilan Mahasiswa bukan bagian dalam kepanitian.
5) Susunan dan keedudukan anggota Forum Pengadilan Mahasiswa di atur
lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan.
Pasal 19
1) Forum Pengadilan Mahasiswa mengajukan permohonan kepada Mahkamah
Mahasiswa untuk menyelenggarakan Persidangan Mahkamah Mahasiswa
guna menyelesaikan suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh
Forum Pengadilan Mahasiswa.
2) Keputusan Mahkamah Mahasiswa bersifat final.

BAGIAN KEEMPAT
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 20
1) Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
2) Ketua panitia dibantu divisi-divisi yang bertanggungjawab atas bidang
tertentu.
3) Ketua Panitia mengkoordinasikan atas seluruh tugas divisi-divisi agar
tercapainya kelancaran kegiatan.
Pasal 21
1) Tiap divisi membuat kebijakan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan
ketua panitia.
2) Divisi acara bertanggungjawab atas rangkaian acara yang telah ditentukan.

Pasal 22
1) Koordinasi seluruh kepanitiaan di bawah ketua panitia.
2) Koordinasi bukan kepanitiaan diatur lebih lanjut sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pasal 23
Panitia pelaksana dalam melaksanakan kegiatan dan tugasnya mempunyai
tata tertib dan kode etik panitia.

BAGIAN KELIMA
TATA TERTIB DAN KODE ETIK
Paragraf Kesatu
TATA TERTIB
Pasal 24
1) Panitia dan pendamping menggunakan tanda identitas diri dalam rangka
mempermuda peserta mengetahui informasi dan berkomunikasi.
2) Panitia dan pendamping mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan bersama.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang tata tertib panitia dibuat sesuai peraturan
perundang-undangan.

Paragaf Kedua
KODE ETIK
Pasal 25
1) Panitia dan pendamping bersikap sopan dan santun sesuai ketentuan
perundang-undangan.
2) Panitia dan pendamping mampu berkomunikasi dengan baik.
3) Panitia dan pendamping menjaga nama baik almamater dan Keluarga Besar
Mahasiswa STIE Widya Gama Luamajang.
4) Ketentuan kode etik kepanitiian di atur lebih lanjut sesuai peraturan
perundang-undangan.

BAB IV
PESERTA
BAGIAN KESATU
UMUM
Pasal 26
1) Peserta adalah mahasiswa baru yang dinyatakan lolos dalam seleksi
dan/atau mahasiswa yang diharuskan mengikuti PKKMB sesuai keputusan
akademik dan BEM.
2) Seluruh peserta mempunyai perlakuan yang sama dalam kegiatan.
3) Panitia pelaksana menjamin kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat
setiap peserta.
4) Peserta mempunyai hak dan kewajiban yang harus di hormati dan
dilaksanakan.

BAGIAN KEDUA
HAK DAN KEWAJIBAN
Paragraf Kesatu
HAK PESERTA
Pasal 27
Peserta mempunyai hak :
a. berbicara dan menyatakan pendapat;
b. mendapat perlakuaan yang sama dengan peserta lainnya;
c. bebas atas perlakuan diskriminasi;
d. beribadat sesuai agama dan keyakinannya;
e. membela diri dihadapan hukum;
f. memilih dan dipilih;dan
g. mendapatkan sertifikat sesuai ketentuan yang berlaku.

Paragraf Kedua
KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 28
Peserta berkewajiban :
a. melaksanakan ketentuan perundang-undangan;
b. Menataati seluruh tata tertib dan ketentuan yang berlaku;
c. Menghormati hak peserta lain;
d. Menghormati tugas dan wewenang seluruh komponen kepanitiaan sesuai
ketentuan perundang-undangan.
e. Berperilaku sopan dan santun.

BAGIAN KETIGA
TATA TERTIB
Pasal 29
1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata tertib peserta di atur lebih lanjut dalam
peraturan panitia dan/atau ketentuan yang telah ditetapkan.
2) Ketentuan dan peraturan yang dibuat panitia sesuai peraturan perundang-
undangan.

BAB V
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG
Pasal 30
1) Usulan perubahan undang-undang adalah dari DPM atau Presma.
2) Usulan perubahan undang-undang disampaikan pada sidang paripurna
DPM oleh pengusul dengan terlebih dahulu memberikan alasan peerubahan.
3) Usulan perubahan dianggap sah jika dihadiri 50% + 1 dari jumlah anggota
DPM dan dihadiri oleh Presma.
4) Sidang Paripurna DPM menetapkan perubahan undang-undang.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Undang undang tentang pedoman penyelenggaraan pengenalan kehidupan
kampus mahasiswa baru ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di Lumajang
pada tanggal 18 Juli 2017

PRESIDEN MAHASISWA

REGA ABABIL
NIK. 215121997 03 001 17
Diundangkan di Lumajang
pada tanggal 18 Juli 2017
SEKRETARIAT MAHASISWA
STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
SEKRETARIS JENDERAL

AININDIA MAGHFIROH
NIK. 215121972 03 002 17

Anda mungkin juga menyukai