Anda di halaman 1dari 11

KIMIA ASPAL

KELOMPOK 7
 Afifah Marsyla F
 M Fauzan Firjatullah
 Nabila Aurora A Z
 Yorissa Silviana
PENGERTIAN ASPAL

Aspal adalah material hasil penyaringan minyak mentah yang merupakan bahan pembentuk
lapisan permukaan dari perkerasan lentur maupun perkerasan komposit. American Society for
Testing and Materials mendefinisikan aspal sebagai bahan berwarna coklat gelap hingga hitam
yang terjadi di alam atau diperoleh dari pengolahan minyak.
KANDUNGAN ASPAL

Aspal yang dihasilkan dari industri kilang minyak mentah (crude oil) dikenal sebagai residual
bitumen, Aspal yang dihasilkan dari minyak mentah yang diperoleh melalui proses destilasi
minyak bumi. Proses penyulingan ini dilakukan dengan pemanasan hingga suhu 350 oC di
bawah tekanan atmosfir untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak seperti gasoline (bensin),
kerosene (minyak tanah) dan gas oil.
Aspal merupakan senyawa yang kompleks, bahan utamanya disusun oleh hidrokarbon dan
atom-atom N, S, dan O dalam jumlah yang kecil. Dimana unsur- unsur yang terkandung dalam
bitumen, antara lain : Karbon (82-88%), Hidrogen (8-11%), Sulfur (0-6%), Oksigen (0-1,5%),
dan Nitrogen (0-1%).
KOMPOSISI ASPAL

Komposisi utama dari aspal sendiri merupakan hidrokarbon dengan atom C>40. Komposisi
dari aspal tersusun dari dua jenis kimia yang dominan, yaitu asphaltenes dan maltenes.
Asphaltenes merupakan senyawa berwarna hitam atau coklat tua yang mengandung karbon,
hidrogen, sedikit nitrogen, sulfur, dan oksigen. Sedangkan maltenes merupakan senyawa yang
mengandung saturates, aromatic, dan resins. Saturate Senyawa ini berbentuk cairan kental,
bersifat non polar, dan memiliki berat molekul hampir sama dengan aromatis, serta tersusun
dari campuran hidrokarbon lurus, bercabang, alkil naften, dan aromatis, komposisinya 5-20%
dari total bitumen. Aromatis Senyawa ini berwarna coklat tua, berbentuk cairan kental, bersifat
non polar, dan di dominasi oleh cincin tidak jenuh, dengan berat molekul antara 300 – 2000,
terdiri dari senyawa naften aromatis, komposisi 40-65% dari total bitumen. Resin merupakan
senyawa yang berwarna coklat tua, dan berbentuk padat atau semi padat dan sangat polar,
dimana tersusun oleh atom C dan H, dan sedikit atom O, S, dan N, untuk perbandingan H/C
yaitu 1.3 – 1.4, memiliki berat molekul antara 500 – 50000, serta larut dalam n-heptana.
SIFAT ASPAL

1. Sifat Kimia Aspal


a. Viskoelastisitas aspal
Viskoelastisitas aspal adalah suatu material yang bersifat viskoelastis dimana sifatnya akan
berubah tergantung pada temperatur atau waktu pembebanan.
b. Penuaan Aspal
Penuaan aspal adalah suatu bahan pengikat yang bersifat organik, oleh sebab itu aspal akan
mudah teroksidasi.
2. Sifat Fisika Aspal
a. Apabila pada suhu rendah, aspal akan padat,sedangkan pada suhu yang tinggi, aspal akan
cair atau lengket.
b. Berwarna hitam kecoklatan.
c. Mempunyai daya ikat yang baik.
Sifat-sifat aspal yang lain adalah :
a) Aspal mempunyai sifat Thrixotropy, yaitu dibiarkan tanpa mengalami tegangan - tegangan
aspal akan menjadi keras sesuai dengan jalannya waktu.
b) Aspal mempunyai sifat Rheologic, yaitu hubungan antara tegangan (stress) dan regangan
(strain) yang dipengaruhi oleh waktu. Apabila mengalami pembebanan dengan jangka waktu
yang sangat cepat, maka aspal akan bersifat elastis, namun pembebanan yang terjadi cukup
lama sifat aspal menjadi plastis (viscous).
c) Aspal adalah bahan yang Thermoplastis, yaitu konsistensi atau viskositasnya akan berubah
sesuai dengan perubahan temperatur yang terjadi. Semakin tinggi temperatur maka
viskositasnya semakin rendah atau aspal akan semakin encer,demikian pula sebaliknya.
Aspal yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan pada umumnya berfungsi sebagai pengikat dan
pengisi rongga udara antar agregat.
Aspal yang digunakan harus memiliki sifat - sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai Daya Tahan (durability)
Daya tahan aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca selama
masa pelayanan jalan.
2. Kohesi dan Adhesi
Kohesi merupakan kemampuan aspal untuk mengikat unsur-unsur penyusun dari dirinya sendiri sehingga
terbentuknya aspal dengan daktilitas yang tinggi. Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat agregat
sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dan aspal.
3. Kepekaan pada temperatur
Kepekaan pada temperatur untuk masing-masing produksi bahan aspal akan berbeda-beda tergantung dari
asal eksplorasi aspal meskipun jenisnya sama. Sehingga apabila kepekaan terhadap temperatur dari aspal
yang akan digunakan diketahui maka dapat pula ditentukan suhu pemadatan yang menghasilkan nilai
stabilitas yang baik.
4. Kekerasan aspal
Kekerasan aspal tergantung pada kekentalan aspal pada proses pencampuran dipanaskan dan dicampur
dengan agregat sampai agregat dilapisi aspal.
PROSES HOT MIX

Pada rentang suhu 85 dan 150 derajat Celcius, aspal cukup encer dan dapat berperilaku seolah
pelumas di antara kerikil atau agregat dalam campuran hot mix. Jadi, adonan atau campuran
aspal panas dan kerikil atau agregat dibuat pada rentang suhu ini. Campuran ini segera
dituangkan ke permukaan jalan yang hendak dilapisi untuk selanjutnya dipadatkan.
Pemadatan harus diselesaikan sebelum aspal mendingin di bawah 85 derajat C.
Gambar Pengolahan
Minyak Bumi Menjadi
Aspal
FAKTOR SEBAB ASPAL CENDERUNG KERAS
DAN RAPUH
Aspal yang cenderung keras dan rapuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Proses oksidasi yaitu adanya reaksi antara aspal dengan oksigen di udara.
2. Penguapan, yaitu penguapan bahan pembentuk aspal yang terjadi selama proses produksi
campuran aspal panas.
3. Polimerisasi, yaitu proses pembetukan molekul yang lebih besar dimana molekul-molekul
ini akan menyebabkan pengerasan pada aspal yang bersifat progresif.
4. Proses tixotropi yaitu proses dimana aspal sebagai bahan pengikat mengalami nilai
viskositas dan pengerasan aspal yang diakibatkan oleh proses hidrofilik dimana pada aspal
terbentuk suatu kisi-kisi partikel.
5. Proses pemisahan yaitu, hilangnya material-material yang ikut membentuk aspal akibat
proses pemisahan resin, aspaltenes, dan oil, oleh penyerapan selektif dari beberapa jenis
agregat.
JENIS ASPAL

1. Aspal Alam
Aspal yang berasal langsung di dalam tanah yang ditemukan digunung gunung.
2. Aspal Buatan
Aspal buatan yaitu aspal minyak dan tar. Tar adalah hasil penyulingan batubara dan kayu
(tidak umum digunakan peka terhadap perubahan temperatur dan beracun) sedangkan aspal
minyak adalah aspal yang merupakan residu destilasi minyak bumi.
3. Aspal Polimer
Aspal polimer adalah suatu material yang dihasilkan dari modifikasi antara polimer alam atau
polimer sintetis dengan aspal.

Anda mungkin juga menyukai