“PERDAGANGAN INTERNASIONAL”
Kelompok 2 :
Fahmi Nur Fadhilah (12218396)
Farrah Nabila (12218568)
Febrian Aji Syahputra (17218612)
Fikram Ramadhitya (12218720)
Harry Chandra (13218078)
Henie Rosmiyati Edi (13218118)
Inez Simanjuntak (17218684)
Karina Nur Anisa (13218594)
Mochamad Rizki Pahlevi (14218172)
Monic Reras Prihandini (14218253)
Muhamad Rafli (14218356)
Muhammad Farhan Musyaffa (1421860)
Kelas : 1EA02
Dosen: Sri Mulianingsih
(Adam Smith)
Adam Smith merupakan tokoh yang mengemukakan teori ekonomi
klasik tentang terjadinya perdagangan internasional. Beliau
mengemukakan teori yang disebut Theory of absolute Advantage (Teori
Keunggulan Mutlak). Menurut teori ini, suatu negara disebut memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat
memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain.
Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai
sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian,
terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.
Keuntungan Absolut
(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)
(David Ricardo)
David Ricardo merupakan tokoh yang mengemukakan teori ekonomi
modern tentang terjadinya perdagangan internasional. Beliau mengemukakan
teori yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan
Komparatif). Menurut Beliau keunggulan komparatif suatu negara apabila
negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan dengan
efisien dan lebih mudah dibandingkan negara lain. Contohnya, Indonesia dan
Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu
memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea
Selatan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam
memproduksi komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor
komputer dari Korea Selatan.
Teori Keunggulan Komparatif oleh David Ricardo
Keuntungan Komparatif
(Jam Kerja Per Satuan Output)
Berdasarkan data tabel di atas, Jepang unggul atas dua jenis produk,
baik beras maupun elektronik dibandingkan Indonesia. Namun, keunggulan
tertinggi Jepang pada produksi elektronik. Sementara, Indonesia lemah baik
pada produksi beras maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya
pada produksi beras. Oleh sebab itu, sebaiknya Jepang berspesialisasi pada
produk elektronik, sedangkan Indonesia pada produk beras. Apabila kedua
negara melakukan perdagangan, maka keduanya akan sama-sama
memperoleh keuntungan.
Perdagangan internasional adalah transaksi barang dan jasa antar
negara melalui ekspor dan impor. Di dalam perdagangan internasional
dikenal beberapa teori yang menjelaskan mengapa perdagangan antar negara
terjadi,yaitu :
Teori Merkatilisme
Teori ini mengenai cara atau strategi mencari emas, mengusahakan
perdagangan aktif, monopoli perdagangan, membatasi impor dan
meningkatkan ekspor.
Keunggulan Kompetitif
Teori ini dikemukakan oleh Michael Porter. Keunggulan
kompetitif suatu negara dapat bersumber dari :
1. Keunggulan suatu Negara karena memiliki faktor-faktor produksi.
2. Keunggulan karena banyaknya permintaan.
3. Keunggulan karena keterkaitan antar-industri yang berhubungan.
4. Keunggulan dari perusahaan-perusahaan negara karena mampu
bersaing dan berproduksi.
Keuntungan Perdagangan Internasional
Ada 2 keuntungan perdagangan internasional yang akan diperoleh
oleh suatu negara dengan melakukan perdagangan antarnegara, yaitu
keuntungan produksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor suatu
negara dan keuntungan konsumsi yang berkaitan dengan kegiatan impor
suatu negara.
Keuntungan perdagangan internasional berkaitan dengan
Produksi :
1. Perdagangan internasional dapat meningkatkan efesiensi dalam
menghasilkan produk tertentu sesuai dengan keunggulan
komperatifnya.
2. Peningkatan efesiensi akan menghasilkan produk berkualitas
tinggi sehingga memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Keunggulan perdagangan internasional berkaitan dengan
konsumen :
1. Perdagangan internasional meningkatkan negara-negara
mengonsumsi sejumlah barang dan jasa.
2. Perdagangan internasional memungkinkan negara memperoleh
sumber bahan mentah dan bahan baku produksi yang tidak
tersedia di dalam negeri.
2. Pengertian Uang
Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai setiap alat
tukar yang dapat diterima secara umum. Dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Secara Praktis, uang adalah segala sesuatu yang secara umum diterima
sebagai sarana pembayaran yang sah.
Secara Fungsional, uang memiliki beberapa definis, yaitu sebagai alat tukar,
standar nilai, unit perhitungan, penyimpan nilai, dan standar pembayaran.
Secara Esensial, uang adalah kesepakatan untuk menerima sesuatu yang
kalau dilihat dari dirinya sendiri tidak memiliki kegunaan bagi kita, tetapi
kita yakin bisa ditukar di pasar untuk sesuatu yang tidak kita miliki.
Menurur para ahli :
1. R.S. Sayers
Menurut R.S. Sayers dalam bukunya “Modern Banking”, uang
adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.
2. Rolling G. Thomas
Menurut Rolling G. Thomas dalam bukunya “Our Modern
Banking and Monetary System”, uang adalah suatu benda yang dengan
mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran
pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang.
3. Albert Gailort Hart
Menurut Albert Gailort Hart dalam bukunya “Money Debt and
Economic Activity”, uang adalah suatu kekayaan yang dimiliki untuk
dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang
tertentu pula.
Dari semua definisi uang di atas, bisa disimpulkan bahwa uang
merupakan barang yang dapat diterima oleh masyarakat yang memiliki nilai
yang tinggi dan untuk mempermudah proses pertukaran barang.
Sejarah Perkembangan Uang
Manusia memenuhi kebutuhan sendiri-sendiri dengan sangat
sederhana. Mereka pergi berburu jika lapar. Butuh pakaian tinggal
membuat dengan bahan kulit binatang ataupun pohon. Ingin makan
makanan lain, pergi ke hutan untuk mencari dan memetik buah yang
diinginkan. Begitu seterusnya.
Namun seiring waktu berjalan, kebutuhan hidup manusia tambah
banyak. Apa yang mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri
secara menyeluruh,.maka dicarilah cara tukar-menukar barang antara
individu satu dengan yang lain. Cara ini dikenal sebagai sistem barter.
A. Sistem barter
C. Uang Logam
Uang logam pertama kali dibuat oleh Bangsa Lydia pada Abad ke-6
sebelum masehi. Uang logam yang mereka ciptakan terbuat dari elektrum.
Uang logam itu disebut “stater” atau “standard” dengan bentuk bulat pejal
seperti kacang polong. Kemudian, Bangsa Yunani melihat uang logam
tersebut dan membuat uang logam versi mereka sendiri sekitar 560 – 546
SM yang diciptakan oleh Croesus.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan
ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang
logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat
terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas.
D. Uang Kertas
3. Neraca Perdagangan
Terdapat 4 jenis neraca yaitu:
Neraca perdagangan
Neraca transaksi berjalan
Neraca modal
Neraca pembayaran
Dari Sekian banyak istilah neraca-neraca di atas, Neraca Pembayaran adalah
induk dari segala neraca.
Pembagian Akun Neraca Pembayaran (BoP)
1. Current Account Transaksi Berjalan
a. Neraca Perdagangan /barang (ekspor dan impor barang)
b. Neraca Jasa (Pendapatan TKI, pariwisata)
c. Neraca Unilateral (hibah)
2. Capital Account
a. Neraca Modal ( Investasi Saham Asing)
b. Hutang Luar Negeri
3. Monetary Account / Neraca Moneter
a. Keluar masuknya Devisa
Jenis Transaksi
DEBET KREDIT
4. Ekspor Netto
Export secara umum adalah pengiriman atau penjualan suatu poduk baik itu
berupa bahan mentah/bahan jadi dari dalam negeri ke luar negeri yang memang
bahan / barang itu di peruntukan sebagai komoditas exports. Untuk melakukan
Export maka harus mendapatkan ijin export dari pemerintah.
Netto adalah berat bersih yaitu berat suatu barang setelah dikurangi dengan
tempatnya.
Ekspor Netto (net exports) yaitu nilai ekpor sebuah negara dikurangdengan
nilai impornya, disebut juga sebagai neraca perdagangan.
NCO = NX
Keterangan :
Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh pada saat kurva MC =
MR. MC = MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada kuantitas
produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi OQ2.
Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar memiliki kecuraman yang
berbeda, dimana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di
pasar luar negeri setinggi OP1, sehingga permintaan dipasar dalam negeri
relative lebih inelastis dibandingkan dengan pasar diluar negeri, karena
kurvanya lebih curam.
Penerapannya di Indonesia
System nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan
bersamaan dengan kebijakan devaluasi rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %
pada system nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang (
basket currencies) Negara – Negara mitra dagang utama Indonesia. Pada saat
system nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar
rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap dolar. Nilai
rupiah berubah-ubah antara RP 644/US dolar sampai RP 2.383/US Dollar.
C. Kurs mengambang bebas ( free floating rate)
Kurs mengambang bebas merupakan suatu system ekonomi yang ditujukan
bagi suatu Negara system yang perekonomiannya sudah mapan. System nilai
tukar ini akan menyerahkan seluruhnya pada pasar untuk mencapai kondisi
equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal .
Tingkat kurs ditentukan sebesar US $ 1 = RP 8.000 kurs diperbolehkan naik
atau turun dengan batas 1% diatas atau 1% dibawah tingkat tersebut. Itu berarti,
kurs boleh naik sampai US $ 1 = RP 8.080 ( RP 8.000 + (1% x RP 8.000 ) dan
kurs boleh turun turun sampai US $ 1 = RP 7.920 ( RP 8.000 – (1% X RP
8.000) Apa bila permintaan terhadap barang impor amerika sangat tinggi yang
berakibat permintaan terhadap dolar amerika mengalami peningkatan dan kurs
berubah menjadi US $ =RP 8.100 maka pemerintah jual cadangan dolar
amerika yang dimilik untuk memenuhi kelebihan permintaan tersebut sehingga
kurs menjadi pada rentan antara RP 7.920 sampai dengan RP 8.080 perdolar
amerika Sebaliknya , bila kurs turun menjadi US $ 1= RP 7.990 akan terjadi
kelebihan penawaran terhadap dolar amerika dan pemerintah akan membeli
kelebihan penawaran tersebut agar kurs tetap berada pada Rp 7.920 sampai
dengan RP 8.080 perdolar amerika
Keunggulan :
Cadangan devisa lebih aman
Persaingan pasar ekspor dan impor sesuai dengan mekanisme pasar
Kondisi ekonomi Negara lain tidak akan terpengaruh besar terhadap kondisi
ekonomi dalam negri
Masalah neraca pembayaraan dapat diminimalisir
Tidak ada batasan valas
Equilibrium pasar uang
kelemahan ;
Praktik spekulasi semakin bebas
Penerapan system ini terbatas pada Negara yang system perekonomian
mapan,berkurang tepat pada untuk perkembangan Negara
Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga
Soft Currency
Soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai
alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan
sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata
uang lainnya.
Hard Currency
8. Hubungan Bilateral
Hubungan Bilateral (Inggris: bialteral relations atau bilateralism) adalah
jenis hubungan yang melibatkan dua pihak. Biasanya digunakan untuk menyebut
hubungan yang melibatkan hanya 2 negara, khususnya suatu hubungan politik,
budaya dan ekonomi di antara 2 negara.
1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Korea Selatan
Indonesia dan Korea Selatan secara resmi membentuk hubungan
diplomatik pada 17 September 1973. Hubungan bilateral yang terjadi
terdapat pada berbagai bidang yaitu, bidang politik, bidang ekonomi, sosial
budaya, , imigrasi, pariwisata, Ketenagakerjaaan, bidang kehutanan,
keamanan dan lain-lain.
2. Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang
Jepang banyak memberikan investasinya terutama pada pengusaha
UMKM di indonesia dan memberikan banyak bantuan pada bidang
pendidikan. Selain itu kerjasama antara Indonesia dan Jepang juga terdapat
pada berbagi bidang yaitu bidang pendidikan, infrastruktur, perekonomian,
politik, maritim dan sosial budaya
3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi
Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya berkenaan dengan
ibadah haji dan umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama
bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, misalnya yaitu pada bidang
pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara ini.
Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang
pemberantasan radikalisme dan terorisme.
3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris
Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris banyak
terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Pada bidang pendidikan
yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada
bidang ekonomi sendiri, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan
ekspor dan impor. Selain itu, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk
Indonesia.
4. Hubungan Bilateral Indonesia dan Thailand
Kerja sama antara indonesia dengan Thailand terdapat pada bidang
pengembagan pertanian, serta berbagai hal mengenai pengolahan produk
pertanian. Selain itu Indonesia dan Thailand juga bekerja samadi bidang
perdagangan, pariwisata, sosial budaya, politik dan pendidikan.
Kerjasama Internasional
1. WTO : World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia).
2. IBRD/ WORLD BANK : Internatioanl Bank For Recontruction And
Development
3. IMC : Membantu negara yang mengalami defisit neraca pembayaran
4. IFC : International Finance Corporation membantu perusahaan swasta
5. IDA : International Development Association membantu negara yang
tidak mampu meminjam dana dengan bunga pasaran international
6. UNDP : United Nations Development program membantu peningkatan
pembangunan SDM berkelanjutan dibawah bendera PBB
7. OPEC : Organisasi negara pengekspor minyak untuk menghindari
persaingan dagang dan menetapkan kuota ekspor
8. ADB: Asian Development Bank
9. IDB : Islamic Development Bank
10. UNTAD : United Nations Conference On Trade And Development
adalah konferensi yang menangani masalah perdagangan akibat
kegagalan putaran uruguay yang menyamaratakan kemampuan negara
berkemabang dan negara maju
Regional
7. AFTA : Kawasan perdagangan bebas ASEAN
8. MEE / UniEropa : Kerjasama ekonomi dengan negara-negara Eropa
9. APEC : Kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik
10. NAFTA : Kawasan perdagangan bebas Amerika Utara
DAFTAR PUSTAKA
https://springocean83.wordpress.com/2014/06/02/sejarah-uang-logam-dan-uang-
kertas-di-dunia/
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-uang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang
https://www.simulasikredit.com/teori-keunggulan-teori-adam-smith-vs-teori-
david-ricardo/
https://guruppkn.com/contoh-hubungan-bilateral
https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/pages/kerjasama-bilateral.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan _bilateral
http://www.pendidikanekonomi.com/2016/02/pengertian-valuta-asing-valas.html
http://www.nafiun.com/2013/12/sistem-kurs-tetap-mengambang-bebas-dan-
terkendali.html
http://yujustwrite.blogspot.co.id/2013/08/world-bank.html