Anda di halaman 1dari 27

ImMAKALAH PENGANTAR EKONOMI 2

“PERDAGANGAN INTERNASIONAL”

Kelompok 2 :
Fahmi Nur Fadhilah (12218396)
Farrah Nabila (12218568)
Febrian Aji Syahputra (17218612)
Fikram Ramadhitya (12218720)
Harry Chandra (13218078)
Henie Rosmiyati Edi (13218118)
Inez Simanjuntak (17218684)
Karina Nur Anisa (13218594)
Mochamad Rizki Pahlevi (14218172)
Monic Reras Prihandini (14218253)
Muhamad Rafli (14218356)
Muhammad Farhan Musyaffa (1421860)

Kelas : 1EA02
Dosen: Sri Mulianingsih

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019
1. Teori Perdagangan Internasional

(Adam Smith)
Adam Smith merupakan tokoh yang mengemukakan teori ekonomi
klasik tentang terjadinya perdagangan internasional. Beliau
mengemukakan teori yang disebut Theory of absolute Advantage (Teori
Keunggulan Mutlak). Menurut teori ini, suatu negara disebut memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat
memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi negara lain.
Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair. Jepang tidak mempunyai
sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan demikian,
terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang.

Teori Keunggulan Absolut oleh Adam Smith

Keuntungan Absolut
(Produksi 1 orang dalam 1 hari kerja)

Hari kerja per satuan


output

Negara Beras Elektronik Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)

Indonesia 50 kg/hari 50 unit/hari 1 kg beras = 1 unit elektronik

Jepang 20 kg/hari 80 unit/hari 1 kg beras = 4 unit elektronik


Dari tabel di atas tampak bahwa Indonesia lebih unggul dalam
memproduksi beras dibandingkan dengan Jepang. Sebaliknya, Jepang lebih
unggul memproduksi elektronik daripada Indonesia. Berdasarkan data
tersebut, seharusnya Indonesia melakukan spesialisasi pada produk beras,
sedangkan Jepang pada produk elektronik. Jika kedua negara tersebut
melakukan perdagangan internasional, maka masing-masing dapat
memperoleh keuntungan.
Adam Smith juga mengemukakan arti pentingnya sistem ekonomi
liberal, yakni bebas dari keterlibatan dan campur tangan pemerintah dalam
pengolahan perekonomian negara yang dilakukan dengan cara melaksanakan
persaingan bebas tanpa adanya investasi pemerintah.

(David Ricardo)
David Ricardo merupakan tokoh yang mengemukakan teori ekonomi
modern tentang terjadinya perdagangan internasional. Beliau mengemukakan
teori yang disebut Theory of Comparative Advantage (Teori Keunggulan
Komparatif). Menurut Beliau keunggulan komparatif suatu negara apabila
negara tersebut dapat memproduksi suatu barang atau jasa dengan dengan
efisien dan lebih mudah dibandingkan negara lain. Contohnya, Indonesia dan
Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu
memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea
Selatan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam
memproduksi komputer. Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor
komputer dari Korea Selatan.
Teori Keunggulan Komparatif oleh David Ricardo

Keuntungan Komparatif
(Jam Kerja Per Satuan Output)

Hasil kerja per satuan output

Negara Beras Elektronik Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD)

Indonesia 50 kg/hari 50 unit/hari 1 unit elektronik = 1 kg beras

Jepang 60 kg/hari 80 unit/hari 1 unit elektronik = 0,75 kg beras

Berdasarkan data tabel di atas, Jepang unggul atas dua jenis produk,
baik beras maupun elektronik dibandingkan Indonesia. Namun, keunggulan
tertinggi Jepang pada produksi elektronik. Sementara, Indonesia lemah baik
pada produksi beras maupun elektronik, akan tetapi kelemahan terkecilnya
pada produksi beras. Oleh sebab itu, sebaiknya Jepang berspesialisasi pada
produk elektronik, sedangkan Indonesia pada produk beras. Apabila kedua
negara melakukan perdagangan, maka keduanya akan sama-sama
memperoleh keuntungan.
Perdagangan internasional adalah transaksi barang dan jasa antar
negara melalui ekspor dan impor. Di dalam perdagangan internasional
dikenal beberapa teori yang menjelaskan mengapa perdagangan antar negara
terjadi,yaitu :
 Teori Merkatilisme
Teori ini mengenai cara atau strategi mencari emas, mengusahakan
perdagangan aktif, monopoli perdagangan, membatasi impor dan
meningkatkan ekspor.
 Keunggulan Kompetitif
Teori ini dikemukakan oleh Michael Porter. Keunggulan
kompetitif suatu negara dapat bersumber dari :
1. Keunggulan suatu Negara karena memiliki faktor-faktor produksi.
2. Keunggulan karena banyaknya permintaan.
3. Keunggulan karena keterkaitan antar-industri yang berhubungan.
4. Keunggulan dari perusahaan-perusahaan negara karena mampu
bersaing dan berproduksi.
 Keuntungan Perdagangan Internasional
Ada 2 keuntungan perdagangan internasional yang akan diperoleh
oleh suatu negara dengan melakukan perdagangan antarnegara, yaitu
keuntungan produksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor suatu
negara dan keuntungan konsumsi yang berkaitan dengan kegiatan impor
suatu negara.
 Keuntungan perdagangan internasional berkaitan dengan
Produksi :
1. Perdagangan internasional dapat meningkatkan efesiensi dalam
menghasilkan produk tertentu sesuai dengan keunggulan
komperatifnya.
2. Peningkatan efesiensi akan menghasilkan produk berkualitas
tinggi sehingga memiliki daya saing tinggi di pasar global.
 Keunggulan perdagangan internasional berkaitan dengan
konsumen :
1. Perdagangan internasional meningkatkan negara-negara
mengonsumsi sejumlah barang dan jasa.
2. Perdagangan internasional memungkinkan negara memperoleh
sumber bahan mentah dan bahan baku produksi yang tidak
tersedia di dalam negeri.
2. Pengertian Uang
Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai setiap alat
tukar yang dapat diterima secara umum. Dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
 Secara Praktis, uang adalah segala sesuatu yang secara umum diterima
sebagai sarana pembayaran yang sah.
 Secara Fungsional, uang memiliki beberapa definis, yaitu sebagai alat tukar,
standar nilai, unit perhitungan, penyimpan nilai, dan standar pembayaran.
 Secara Esensial, uang adalah kesepakatan untuk menerima sesuatu yang
kalau dilihat dari dirinya sendiri tidak memiliki kegunaan bagi kita, tetapi
kita yakin bisa ditukar di pasar untuk sesuatu yang tidak kita miliki.
Menurur para ahli :
1. R.S. Sayers
Menurut R.S. Sayers dalam bukunya “Modern Banking”, uang
adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.
2. Rolling G. Thomas
Menurut Rolling G. Thomas dalam bukunya “Our Modern
Banking and Monetary System”, uang adalah suatu benda yang dengan
mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran
pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya serta untuk
pembayaran utang.
3. Albert Gailort Hart
Menurut Albert Gailort Hart dalam bukunya “Money Debt and
Economic Activity”, uang adalah suatu kekayaan yang dimiliki untuk
dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang
tertentu pula.
Dari semua definisi uang di atas, bisa disimpulkan bahwa uang
merupakan barang yang dapat diterima oleh masyarakat yang memiliki nilai
yang tinggi dan untuk mempermudah proses pertukaran barang.
Sejarah Perkembangan Uang
Manusia memenuhi kebutuhan sendiri-sendiri dengan sangat
sederhana. Mereka pergi berburu jika lapar. Butuh pakaian tinggal
membuat dengan bahan kulit binatang ataupun pohon. Ingin makan
makanan lain, pergi ke hutan untuk mencari dan memetik buah yang
diinginkan. Begitu seterusnya.
Namun seiring waktu berjalan, kebutuhan hidup manusia tambah
banyak. Apa yang mereka peroleh tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri
secara menyeluruh,.maka dicarilah cara tukar-menukar barang antara
individu satu dengan yang lain. Cara ini dikenal sebagai sistem barter.

A. Sistem barter

Sistem tukar-menukar barang atau yang disebut dengan barter.


Mereka menukarkan barang yang diinginkan. Banyak faktor penghambat
sistem barter ini, diantaranya :
1. Tidak ada satuan ukuran yang umum dalam menilai barang dan
jasa.
2. Tidak ada cara yang aman untuk menyimpan barang.
Karena kelemahan-kelemahan tersebutlah sistem barter ini tidak
digunakan lagi dan mengubah sistem yang lebih praktis daripada barter
yaitu sistem uang barang

B. Sistem Uang Barang


Menghadapi masalah seperti di atas, manusia memikirkan lagi
hingga menemukan solusi baru. Yaitu menggunakan benda-benda tertentu
sebagai alat tukar. Benda yang ditetapkan biasanya yang dapat diterima
secara umum. Contoh uang barang yaitu kerang, tembakau, hewan, kayu,
logam, emas dan garam.
Meski lebih mudah dari sistem barter, seiring perkembangan
kehidupan manusia yang lebih kompleks, sistem uang barang memiliki
kelemahan juga. Hal ini karena uang barang tidak mempunyai pecahan kecil
sehingga kesulitan menentukan nilai, penyimpan dan pengangkutan yang
susah, dan mudah hancur atau tidak tahan lama.

C. Uang Logam

Uang logam pertama kali dibuat oleh Bangsa Lydia pada Abad ke-6
sebelum masehi. Uang logam yang mereka ciptakan terbuat dari elektrum.
Uang logam itu disebut “stater” atau “standard” dengan bentuk bulat pejal
seperti kacang polong. Kemudian, Bangsa Yunani melihat uang logam
tersebut dan membuat uang logam versi mereka sendiri sekitar 560 – 546
SM yang diciptakan oleh Croesus.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan
ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang
logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat
terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas.
D. Uang Kertas

Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan uang, Cina dianggap


sebagai bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama
Masehi pada masa Dinasti T’ang. Penemunya Ts’ai Lun yang hidup di
negeri kuno sekitar abad kedua Masehi. Lun konon membuat kertas pertama
dari kulit kayu pohon murbei yang daunnya sebagai pakan ulat untuk
industri sutra Cina. Baru setelah tahu bahwa Lun menemukan kulit kayu
murbei sebagai bahan yang kuat, dan Lun sendiri berhasil membuktikan
bahan itu layak menjadi bahanbaku mata uang, akhirnya para birokrat
kerajaan Cina memproduksi mata uang kertas pertama di dunia.
Saat ini uang koin maupun uang kertas tetap digunakan sebagai alat
transaksi pada berbagai mata uang di seluruh penjuru dunia. Keduanya
masuk kategori uang tradisional, sebab kini sudah ada uang dalam bentuk
baru, yakni uang elektronik.

3. Neraca Perdagangan
Terdapat 4 jenis neraca yaitu:
 Neraca perdagangan
 Neraca transaksi berjalan
 Neraca modal
 Neraca pembayaran
Dari Sekian banyak istilah neraca-neraca di atas, Neraca Pembayaran adalah
induk dari segala neraca.
 Pembagian Akun Neraca Pembayaran (BoP)
1. Current Account Transaksi Berjalan
a. Neraca Perdagangan /barang (ekspor dan impor barang)
b. Neraca Jasa (Pendapatan TKI, pariwisata)
c. Neraca Unilateral (hibah)
2. Capital Account
a. Neraca Modal ( Investasi Saham Asing)
b. Hutang Luar Negeri
3. Monetary Account / Neraca Moneter
a. Keluar masuknya Devisa

 Jenis Transaksi
DEBET KREDIT

Impor Barang Ekspor Barang


Impor Jasa Ekspor Jasa
Pemberian Hibah ke Negara Lain Penerimaan Hibah dari Negara Lain
Pembayaran bunga deviden Penerimaan Bunga dan Deviden
Pelarian Modal Penanaman Modal Asing
Pembayaran Hutang Luar Negeri Penerimaan Cicilan Hutang dari Negara
Lain

 Jenis Transaksi Perdagangan


 Transaksi Kredit > Transaksi Debet Neraca Pembayaran
Surplus Devisa masuk
 Transaksi Kredit < Transaksi Debet Neraca Pembayaran
Defisit Devisa Masuk

4. Ekspor Netto
Export secara umum adalah pengiriman atau penjualan suatu poduk baik itu
berupa bahan mentah/bahan jadi dari dalam negeri ke luar negeri yang memang
bahan / barang itu di peruntukan sebagai komoditas exports. Untuk melakukan
Export maka harus mendapatkan ijin export dari pemerintah.
 Netto adalah berat bersih yaitu berat suatu barang setelah dikurangi dengan
tempatnya.
 Ekspor Netto (net exports) yaitu nilai ekpor sebuah negara dikurangdengan
nilai impornya, disebut juga sebagai neraca perdagangan.

1. Hubungan antara Ekspr Netto dan Pertumbuhan Ekonomi


Terdapat beberapa kemungkinan yang dapat terjadi antara ekspor
dan pertumbuhan ekonomi yaitu Eksport Led Growth dan Growth Led
Export. Export Led Growth (ELG) berkaitan dengan apakah suatu negara
akan menjadi lebih baik dengan mengorientasikan perdagangannya kepada
promosi ekspor atau kepada subtitusi impor. Growth Led Export (GLE)
mungkin terjadi, kecuali jika bias anti perdagangan muncul dari grow induced
supply dan deman.
2. Persamaan Ekspor Netto dan Arus Keluar Modal Netto
Ekspor neto mengukur ketidakseimbangan antara ekspor dan impor suatu
negara. Arus keluar modal neto mengukur ketidakseimbangan antara jumlah aset
asing yang dibeli oleh warga domestik dan jumlah aset domestik yang dibeli oleh
asing.
Fakta yang penting menyatakan bahwa untuk sebuah perekonomian
sebagai satu keseluruhan, ketidakseimbangan ini harus mengimbangi satu sama
lain, yakni arus keluar modal netto (NCO) selalu sama dengan ekspor netto (NX).

NCO = NX

5. Kurva Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup
tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account)
daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor
barang.
Kebijakan perdagangan internasional timbul karena meluasnya jaringan-
jaringan hubungan ekonomi antarnegara. Jadi, kebijakan perdagangan
internasional adalah segala tindakan pemerintah/negara, baik langsung maupun
tidak langsung untuk memengaruhi komposisi, arah, serta bentuk perdagangan
luar negri atau kegiatan perdagangan. Secara umum kebijakan perdagangan
internasional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Politik Proteksi
Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industry
dalam negeri yang sedang tumbuh dan persaingan barang impor. Proteksi
dapat dilakukan melalui kebijakan berikut :
a) Tarif dan Bea Masuk
Pengenaan bajak atas barang impor.
Macam-macam penentuan tariff atau bea masuk, yaitu :
1. Bea ekspor (export duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terdahap
barang yang diangkut menuju negara lain.
2. Bea transito (transit duities) adalah pajak/bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara
dengan tujuan akhir barang tersebut ke negara lain.
3. Bea impor (import duties) adalah pajak /bea dikenakan terhadap
barang-barang yang masuk dalam suatu negara (tom area)
b) Pelanggaran Impor
Pelanggaran impor adalah melarang masuknya barang impor
dari luar negeri. Dampak dari kebijakan larangan impor :
1. Menghindari deficit neraca pembayaran
2. Melindungi perusahaan dalam negeri dari kebangkrutan
c) Kuota atau Pembatasan Impor
Tujuan diberlakukan kuota impor :
1. Mencegah barang-barang yang penting berada ditangan negara lain
2. Untuk menjamin tersedianya barang di dalam negeri dalam proporsi
yang cukup
3. Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga
guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri.
d) Subsidi
Subsidi untuk membantu pengurangan biaya produksi dan
mengurangi pajak penjualan dan infant industry (industry yang baru
berkembang).
e) Dumping
Dumping adalah diskriminasi harga dimana harga barang yang
di jual di luar negeri lebih murah disbanding harga yang dijual di dalam
negeri. Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu :
1. Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri.
2. Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam
negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.

Keterangan :
Seperti diketahui bahwa laba maksimum diperoleh pada saat kurva MC =
MR. MC = MR di pasar dalam negeri yang dicapai pada kuantitas
produksi OQ1, dan pasar luar negeri dicapai pada kuantitas produksi OQ2.
Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar memiliki kecuraman yang
berbeda, dimana harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di
pasar luar negeri setinggi OP1, sehingga permintaan dipasar dalam negeri
relative lebih inelastis dibandingkan dengan pasar diluar negeri, karena
kurvanya lebih curam.

2. Politik Dagang Bebas


Mengadakan perdagangan bebas dengan Negara lain.
3. Politik Autarki
Adalah kebijakan perdagangan tidak berdagang dengan Negara
asing, sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan
internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.

6. Pembayaran Internasional dan Sistem Devisa


Alat Pembayaran Internasional
 Letter of Credit (L/C)= Surat perintah eksportir kepada bank untuk
menyediakan dana talangan membayar barang impor untuk eksportir karena
importer belum punya uang
 Bill of Exchange= Wesel tagih yang eksportir keluarkan kepada importir
untuk menyediakan dana walaupun importir belum punya uang
 Private Compensation= Pembayaran utang piutang yang dilakukan
penduduk suatu Negara kenegaraan lain
 Transfer Telegraphic/Cable Order= Pembayaran internasional jarak jauh via
telelgraf, internet, atau fax
 Sistem Kurs Indonesia
1. Standar Emas (Gold standard system)
Sistem standar emas (Gold standard) mulai digunakan di inggris tahun
1807, di mana masing-masing mata uang memiliki kandungan emas
tertentu. Sebagai contoh mengandung 4 gram emas. Sedangkan USD 1
mengandung 2 gram emas, maka 1 dapat dibuat kurs dengan US Dollar
sebesar 2.
Kurs atau nilai tukar merupakan sebuah kunci bagi suatu negara
untuk bertransaksi dengan dunia luar. Sistem pembayaran yang
dilakukan baik di dalam negeri maupun luar negeri mau tidak mau harus
terikat dengan nilai tukar atau kurs. Sistem nilai tukar sendiri terdiri dari
beberapa jenis, yaitu kurs tetap, mengambang bebas, dan mengambang
terkendali. Lalu kurs apa yang pernah ditetapkan di Indonesia?
A. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan system nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter
tertinggi suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri
terhadap negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat
aktivitas penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalannya
penetapan kurs tetap mengalami masalah, perhatikan grafik berikut:

Pemerintah menetapkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika


adalah USD 1= Rp 8.000,-. Karena impor barang dari Amerika meningkat
maka permintaan terhadap dolar Amerika juga meningkat, dari Q0 menjadi Q1
yang artinya membuat kurva permintaan bergeser dari D0 ke D1. Apabila
pemerintah tidakk campur tangan maka akan terbentuk tingkat kurs yang baru
sebesar E1. Oleh karena itu, agar tingkat kurs tetap pada USD 1= Rp 8.000,-
maka pemerintah (melalui Bank Sentral) akan menjual cadangan dolar
Amerika sehingga kurva penawaran dolar Amerika akan bergeser ke kanan dari
E1. dan terbentuklah tingkat kurs yang besarnya sama dengan tingkat semula
yakni USD 1= Rp 8.000,-.
Keunggulan:
 Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit
 Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai tukar sehingga tetap
stabil
 Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa
 Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan
hasilnya.
Kelemahan:
 Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan
di pasar valas
 Kurang fleksibel terhadap perubahan global
 Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi
pasar ekspor impor.
Penerapannya di Indonesia
Sistem nilai tukar tetap pernah berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU
No.32 tahun 1964 ditetapkan bahwa nilai tukar Indonesia sebesar Rp 250,-/US
Dollar. Sedangkan nilai tukar Indonesia terhadap negara lainnya ditetapkan
berdasarkan nilai tukar dollar terhadap negara tersebut sesuai dengan yang
berlaku dipasar valuta asing Jakarta dan internasional. Dalam periode penetapan
kurs tetap tersebut, Indonesia juga menetapkan peraturan sistim control devisa
yang ketat.
Dalam sistim ini, tidak ada pembatasan kepemilikan, penjualan, maupun
pembelian valas namun para eksportir wajib menjual devisanya kepada bank
sentral. Sebagai dampak dari penetapan kurs tetap tersebut maka Bank Indonesia
harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial maupun
masyarakat.
Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya
sebagai dampak dari overvaluated dan jika dibiarkan akan mengancam aktivitas
ekspor-impor. Pada tanggal 17 April 1970 Indonesia merubah kurs tetapnya dari
posisi semula sebesar Rp 250,-/US Dollar menjadi Rp378,-/US Dollar.
Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp
415,-/US Dollar dan yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai
tukar sebesar Rp 625,-/US Dollar.
B. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Sistem kurs yang berlaku pada saat ini, system ini terbagi menjadi dua:
 Clean Float : Pemerintah tidak campur tangan dalam pembentukan kurs
 Dirty Float : Pemerintah melakukan intervensi jika terjadi perubahan
mendadak yang bisa mengganggu stabilitas perekonomian

Jika pemerintah campur tangan maka perubahan kurs bisa berupa:


 Devaluas : Merendahkan nilai mata uang Negara terhadap Negara lain
 Revaluasi : Menaikkan nilai mata uang Negara terhadap Negara lain

Jika kurs berubah karena mekanisme pasar, maka bisa terjadi:


 Depresiasi : Nilai kurs mata uang turun terhadap mata uang Negara lain
 Revaluasi : Nilai kurs mata uang naik terhadap mata uang Negara lain
Penetapam kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta.
Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah melalui ala ekonomi
moneter dan fiscal yang ada. Jadi dalam psar valuta ini tidak murni berasal
dari penawaran dan permintaan uang.
Perhatikan grafik berikut:

Tingkatkan kurs yang terjadi dalam adalah titik di Eo sebagai titik


keseimbangan bila impor terhadap barang- barang amerika meningkat, maka
permintaan terhadap dolar amerika untuk membayar impor juga meningkat,
sehingga kurva permintaan dari Do akan bergeser ke D1. Hal itu
mengakibatkan kurs keseimbangan bergeser E1. Pada titik E1, nikai tukar
rupiah adalah RP 7.000 per dolar AS atau US $ 1 = RP 7.000 maka dikatakan
bahwa dolar amerika telah mengalami peningkatan (apresiasi) terhadap rupiah,
karena sebelumnya dolar Amerika hanya RP 6.000
Keunggulan :
 Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan neraca
pembayaran suatu Negara
 Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan kurs indikasi akan
mampu mengstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi
ekonomi yang terjadi
 Devisa yang diperlukan tidak sebesar nilai tukar tetap
 Mampu memadukan system tetap mengambang
Kelemahan :
 Devisa harus selalu tersedia dan siap digunakan sewaktu- waktu
 Persainga yang ketat antara pemerintah dan spekulan dalam memprediksi
dan menetapkan kurs
 Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran
 Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena
memakai devisa untuk menutupi selisihnya.

Penerapannya di Indonesia
System nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan
bersamaan dengan kebijakan devaluasi rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %
pada system nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang (
basket currencies) Negara – Negara mitra dagang utama Indonesia. Pada saat
system nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di Indonesia, nilai tukar
rupiah dari tahun ke tahunnya terus mengalami depresiasi terhadap dolar. Nilai
rupiah berubah-ubah antara RP 644/US dolar sampai RP 2.383/US Dollar.
C. Kurs mengambang bebas ( free floating rate)
Kurs mengambang bebas merupakan suatu system ekonomi yang ditujukan
bagi suatu Negara system yang perekonomiannya sudah mapan. System nilai
tukar ini akan menyerahkan seluruhnya pada pasar untuk mencapai kondisi
equilibrium yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal .
Tingkat kurs ditentukan sebesar US $ 1 = RP 8.000 kurs diperbolehkan naik
atau turun dengan batas 1% diatas atau 1% dibawah tingkat tersebut. Itu berarti,
kurs boleh naik sampai US $ 1 = RP 8.080 ( RP 8.000 + (1% x RP 8.000 ) dan
kurs boleh turun turun sampai US $ 1 = RP 7.920 ( RP 8.000 – (1% X RP
8.000) Apa bila permintaan terhadap barang impor amerika sangat tinggi yang
berakibat permintaan terhadap dolar amerika mengalami peningkatan dan kurs
berubah menjadi US $ =RP 8.100 maka pemerintah jual cadangan dolar
amerika yang dimilik untuk memenuhi kelebihan permintaan tersebut sehingga
kurs menjadi pada rentan antara RP 7.920 sampai dengan RP 8.080 perdolar
amerika Sebaliknya , bila kurs turun menjadi US $ 1= RP 7.990 akan terjadi
kelebihan penawaran terhadap dolar amerika dan pemerintah akan membeli
kelebihan penawaran tersebut agar kurs tetap berada pada Rp 7.920 sampai
dengan RP 8.080 perdolar amerika
Keunggulan :
 Cadangan devisa lebih aman
 Persaingan pasar ekspor dan impor sesuai dengan mekanisme pasar
 Kondisi ekonomi Negara lain tidak akan terpengaruh besar terhadap kondisi
ekonomi dalam negri
 Masalah neraca pembayaraan dapat diminimalisir
 Tidak ada batasan valas
 Equilibrium pasar uang
kelemahan ;
 Praktik spekulasi semakin bebas
 Penerapan system ini terbatas pada Negara yang system perekonomian
mapan,berkurang tepat pada untuk perkembangan Negara
 Tidak adanya intervensi pemerintah untuk menjaga harga

Soft Currency
Soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai
alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan
sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata
uang lainnya.

Umumnya mata uang ini dari negara-negara yang sedang berkembang,


perekonomiannya relatif baru dan sedang tumbuh, misalnya Indonesia,
Malaysia, Philipina, dan sebagainya.

Hard Currency

Mata uang yang berasal dari negara-negara maju yang


perekonomiannya kuat dan relatif stabil, dan biasanya mata uang tersebut
sering mengalami apresiasi (kenaikan nilai) dibandingkan dengan mata uang
lainnya. Mata uang itu diantaranya adalah Yen-Jepang, USD-AS, Deutchmark-
Jerman, Poundsterling-Inggris, Franc-Perancis, dan lain sebagainya.

7. Eksport dan Import Unggulan

Eksport Unggulan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir


Sejumlah hasil bumi menjadi aset vital untuk perekonomian nasional Indonesia
dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan hasil bumi, bahkan penghasil
komoditi unggulan didunia. Baik dari sektor sumber daya alam maupun
produk-produk yang dihasilkan anak bangsa. Maka, tak heran kalau sekarang
Indonesia menjadi salah satu pengekspor dengan daftar negara tujuan yang
cukup tinggi. Berikut komoditi ekspor Indonesia yang menjadi primadona di
pasar Internasional.
A. Kelapa Sawit
Indonesia saat ini mendominasi pasar minyak sawit didunia dengan
produksi mencapai 31 juta ton per tahun. Berdasarkan data yang diolah
GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia). Nilai ekspor minyak
sawit sepanjang 2015 mecapai USD 18,64 miliar. Industri sawit nasional
masih tetap menjadi andalan, motor penggerak dan perekonomian nasional.
B. Beras
Dari 744 juta ton beras yang diproduksi dunia, hampir 10% diantaranya
berasal dari Indonesia. Jumlahnya mencapai 70,7 juta ton
C. Batu bara
Kalimantan yang kaya batu bara banyak mendatangkan hujan devisa
buat negara. Setiap tahun Indonesia memproduksi batu bara setara 281 juta
ton minyak bumi. Jumlah tersebut mencapai 7,2% dari total produksi dunia.
D. Kakao
Produk andalan Sulawesi dan Sumatera ini termasuk primadona
komiditi yang dimiliki Indonesia. Saat ini produksi kakao mencapai 712.231
ton yang menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar ke tiga.
E. Bijih Kopi
Indonesia adalah produsen bijih kopi terbesar ketiga didunia setelah
Brazil dan Vietnam. Saat ini produksi biji kopi Indonesia baru sebatas 800 kg
per hektar. Indonesia dikenal memiliki varian kopi terbanyak dengan jumlah
hampir 100 jenis varian kopi arabica yang dikenla sejak 1699.
F. Karet Alam
Produksi tahunan karet alam di Indonesia dengan luas perkebunan
karet 3,64 juta hektar mencapai 2,7 juta ton dengan nilai 4,6% tercatat
terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Sebagian besar komoditi karet
diIndonesia berasal dari Sumate
Import unggulan 5 tahun terakhir
A. Beras, Negara asal : Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar, India, dan
negara lainnya. Nilai import dari beras mencapai 124,36 juta US Dollar dan
volume impor mencapai 239,31 juta kg.
B. Kedelai, Negara asal : Malaysia, Argentina, Ukraina, Ethiopia, Amerika
Serikat dan negara lainnya. Nilai dari jagung sendiri mencapai 509,47 juta US
Dollar dan mencapai volume 826,33 juta kg.
C. Biji Gandum ,Negara asal : India, Singapura, Kanada, India, Australia dan
Amerika Serikat. Untuk nilai impor biji gandum adalah mencapai 393,18 juta
US Dollar dan volume impor nya mencapai 3,24 miliar kg.
D. Tepung Terigu,Negara asal : India, Ukraina, Jepang, Turki, Srilanka, dan
lainnya. Untuk nilai impor dari tepung terigu mencapai 36,8 juta US Dollar
dan volume impor mencapai 82,5 juta kilogram.
E. Jagung,Negara asal:India, Brazil,Amerika Serikat,Argentina dan negara
lainnya. Untuk nilai impor jagung mencapai 393,18 juta US Dollar dan
volume importnya mencapai 1,29 miliar kg.
F. Daging (sejenis lembu), Negara asal: Selandia Baru , Singapura,Australia,
Korea Selatan dan negara lainya. Untuk nilai impornya mencapai 87,25 juta
US.
G. Garam ,Negara asal: India,Jerman,Singapura,Selandia Baru, Australia dan
negara lainya. Untuk nilai impornya mencapai 43,12 juta US Dollar dan nilai
impornya mencapai 923,57 juta kg.

8. Hubungan Bilateral
Hubungan Bilateral (Inggris: bialteral relations atau bilateralism) adalah
jenis hubungan yang melibatkan dua pihak. Biasanya digunakan untuk menyebut
hubungan yang melibatkan hanya 2 negara, khususnya suatu hubungan politik,
budaya dan ekonomi di antara 2 negara.
1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Korea Selatan
Indonesia dan Korea Selatan secara resmi membentuk hubungan
diplomatik pada 17 September 1973. Hubungan bilateral yang terjadi
terdapat pada berbagai bidang yaitu, bidang politik, bidang ekonomi, sosial
budaya, , imigrasi, pariwisata, Ketenagakerjaaan, bidang kehutanan,
keamanan dan lain-lain.
2. Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang
Jepang banyak memberikan investasinya terutama pada pengusaha
UMKM di indonesia dan memberikan banyak bantuan pada bidang
pendidikan. Selain itu kerjasama antara Indonesia dan Jepang juga terdapat
pada berbagi bidang yaitu bidang pendidikan, infrastruktur, perekonomian,
politik, maritim dan sosial budaya
3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi
Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya berkenaan dengan
ibadah haji dan umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama
bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi, misalnya yaitu pada bidang
pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara ini.
Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang
pemberantasan radikalisme dan terorisme.
3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris
Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Inggris banyak
terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Pada bidang pendidikan
yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada
bidang ekonomi sendiri, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan
ekspor dan impor. Selain itu, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk
Indonesia.
4. Hubungan Bilateral Indonesia dan Thailand
Kerja sama antara indonesia dengan Thailand terdapat pada bidang
pengembagan pertanian, serta berbagai hal mengenai pengolahan produk
pertanian. Selain itu Indonesia dan Thailand juga bekerja samadi bidang
perdagangan, pariwisata, sosial budaya, politik dan pendidikan.

Tujuan Hubungan Bilateral


Tujuan dari kerjasama bilateral adalah memajukan kedua negara yang
menjalin kerjasama. Namun tujuan tersebut bisa dijabarkan kembali ke dalam
uraian yang lebih rinci. Adapun beberapa tujuan dari kerjasama bilateral
antara lain sebagai berikut:
 Untuk memasarkan produk suatu negara ke negara lainnya
 Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara
sendiri tidak memproduksinya
 Untuk memperoleh investor untuk kemajuan perekonomian suatu negara
 Untuk memperoleh ilmu teknik militer yang lebih maju
 Untuk menjalin persahabatan dengan negara lain (mempererat hubungan
dengan negara lain).

Kerjasama Internasional
1. WTO : World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia).
2. IBRD/ WORLD BANK : Internatioanl Bank For Recontruction And
Development
3. IMC : Membantu negara yang mengalami defisit neraca pembayaran
4. IFC : International Finance Corporation membantu perusahaan swasta
5. IDA : International Development Association membantu negara yang
tidak mampu meminjam dana dengan bunga pasaran international
6. UNDP : United Nations Development program membantu peningkatan
pembangunan SDM berkelanjutan dibawah bendera PBB
7. OPEC : Organisasi negara pengekspor minyak untuk menghindari
persaingan dagang dan menetapkan kuota ekspor
8. ADB: Asian Development Bank
9. IDB : Islamic Development Bank
10. UNTAD : United Nations Conference On Trade And Development
adalah konferensi yang menangani masalah perdagangan akibat
kegagalan putaran uruguay yang menyamaratakan kemampuan negara
berkemabang dan negara maju

Regional
7. AFTA : Kawasan perdagangan bebas ASEAN
8. MEE / UniEropa : Kerjasama ekonomi dengan negara-negara Eropa
9. APEC : Kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik
10. NAFTA : Kawasan perdagangan bebas Amerika Utara

9. Ketergantungan Negara Berkembang pada Bank Dunia


Negara-negara berkembang adalah negara yang selalu mendapatkan
bantuan luar negeri khususnya pada organisasi atau lembaga non negara.
Salah satunya adalah World Bank. World Bank salah satu lembaga keuangan
internasional yang didirikan berdasarkan hasil Konferensi Bretton Woods di
Amerika Serikat. Tujuan di dirikan World Bank untuk mengetaskan
kemiskinan dan meningkatkan pembangunan di negara-negara berkembang
serta menyediakan bantuan financial dan pinjaman untuk negara-negara yang
membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://springocean83.wordpress.com/2014/06/02/sejarah-uang-logam-dan-uang-
kertas-di-dunia/
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-uang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang
https://www.simulasikredit.com/teori-keunggulan-teori-adam-smith-vs-teori-
david-ricardo/
https://guruppkn.com/contoh-hubungan-bilateral

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/pages/kerjasama-bilateral.aspx

https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan _bilateral

http://www.pendidikanekonomi.com/2016/02/pengertian-valuta-asing-valas.html

http://www.nafiun.com/2013/12/sistem-kurs-tetap-mengambang-bebas-dan-
terkendali.html

http://yujustwrite.blogspot.co.id/2013/08/world-bank.html

Anda mungkin juga menyukai