Anda di halaman 1dari 16

PAPER

Menejemen Strategi UMKM

Dosen Pengampu : Farid Ardyansyah,S.E.,M.M

Paper ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

Disusun Oleh :

Lusiana (180721100075)

Ali Akbar Ferdiansyah (180721100160)

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS KEISLAMAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2020

1
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3Tujuan................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
2.2 Konsep Manajemen Staregi
2.3 Manajemen Stategi UMKM
BAB III SOAL LATIHAN DAN JAWABAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontribusi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di indonesia saat ini sangat
diperulukan dan tidak diragukan lagi. Berdasarkan informasi dari kementrian bagian
informasi dari Kementrian bagian data – Biro Perencanaan Kementrian negara Koperasi dan
UKM Republik Indonesia, UMKM memberi berbagai macam kontribusi, diantaranya
adalah kontribusi UMKM terhadap penciptaan investasi nasional, kontribusi UMKM
terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, kontribusi UMKM dalam penyerapan
tenaga kerja atau mengurangi pengangguran, kontribusi dalam peningkatan devisa nasional
dan meningkatkan pendapatan ekonomi daerah. Secara singkat hal tersebut mengakaibatkan
bahwa UMKM merupakan pilar utama dalam peningkatan ekonomi Indonesia.
Dengan demikian terlihat bahwa UMKM ini memiliki peran dominan dalam
perkembangan dan peningkatan UMKM khususnya dalam pemberdayaan masyarakat
tersebut karena langsung memiliki dampak secara nyata dan banyak yang terbantu akibat
UMKM ini. Mulai dari usaha yang mikro, kecil maupun menengah. Masing-masing
memiliki daya tariknya sendiri sehingga menjadikan UMKM ini terus berkembang dan
memiliki banyak inovasi dan kreatifitas.
Namun dalam indeks yang diterbitkan oleh UNPD (2017) menjelaskan bahwa
partisipasi ekonommi dan sosial politik mereka sebagai warga negara jauh melampaui
negara-negara lain di Asia[ CITATION Sep18 \l 1033 ]. Tantangan yang tidak mudah bagi
sumber daya manusia dan para pelaku UMKM di Indonesia . Menempati level menengah
dibandingkan dengan beberapa negara yang ada di Asia. Perlu di ketahui bahwa
keterampilan ekonomi bukan hanya sekedar memahami konsep keuangan dan fokus untuk
menjadi warga negara yang kuat dan mandiri, tetapi kurang memahami dalam segi strategi
dan pemberdayaan UMKM.
Pemberdayaan ekonomi melalui partisipasi di UMKM menjadi salah satu pendekatan
yang digunakan negara baik dalam pengembengan UMKM dalam negeri maupun luar
negeri.
Eksistensi dan kinerja UMKM yang semakin berkembang dan menggeliat tersebut
bukan tanpa kendala atau masalah, sering ditemui banyak UMKM yang gulung tikar karena
tidak konsisten dan memiliki pondasi yang kuat dalam membuka usaha tersebut. Terdapat
beberapa kendala yang perlu diketahui dan diperhatikan namun yang terpenting dalam
pengembangan UMKM adalah manajemen strategi UMKMnya.
Dalam penelitian Winarni (2008) dan Situmorong (2008) muncuk permasalahan yang
sering dihadapi UMKM yaitu kurangnya permodalan, kesulitan dalam pemasaran, struktur
organisasi sederhana dengan pembagian kerja yang tidak baku, kualitas manajemen rendah,
kebanyakan tidak mempunyai laporan keuangan, aspek legalitas lemah, dan rendahnya
kualitas teknologi. Akibatnya dari permasalahan ini lemahnya jaringan usaha , keterbatasan
kemampuan penetrasi pasar , diversifikasi pasar , skala ekonomi terlalu kecil sehingga sulit
menekan biaya, margin keuntungan juga dan UMKM tidak memiliki keunggulan
Kompetitif.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Sumut, tercatat 2,5 juta orang bergerak
dalam usaha perdagangan dan industi kecil. Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumut, total angkatan kerja di Sumut diperkirakan mencapai 6,5 juta orang di 2012.

3
Beragamnya permasalahan UMKM yang diteliti, menunjukan bahwa kelemahan UMKM
salah satunya adalah kemampuan manajemen yang lemah dan stateginya dalam pemasaran.
Kemampuan manajemen strategi seharusnya menjadi penunjang kegiatan UMKM menjadi
lebih efektif fan efisien dalam menjalankan usahanyan untuk memecahkan permasalahan
yang ada perlu dilakukan perencanaan manajemen strategi yang sesuai dan tepat terhadap
perkembangan UMKM[ CITATION Bis14 \l 1033 ].
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan menajemen?
2. Apa yang di maksud dengan menajemen strategi?
3. Apa yang dimaksud dengan menajemen strategi UMKM?
1.3 Tujuan
1. Memahami dan mengetahui apa yang maksud dengan menajemen
2. Memahami dan mengetahui apa yang maksud dengan menajemen strategi
3. Memahami dan mengetahui apa yang dimaksud dengan menejemen strategi UMKM?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menejemen
Manajemen menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengunaan sumber
saya secara efektif untuk mencapai sasaran atay pimpinan yang bertanggung jawab atas
jalannya peusahaan dan organisasi . Kata manajemen seperti yang anda ketahui berasal dari
bahasa inggris “management” yang berasal dari kata dasar “manage”. Definisi manage
menurut Oxford “to be in charge or make decisions in a business or an organization”(memimpin
atau membuat keputusan di perusahaan atau organisasi). Pengertin managemen yang kedua
(masih menurut exford adalah “the process of dealing with or controlling people or things”
(proses yang berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa para ahli:
1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan menurut Drs, Oey Liang Lee
2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut James S.F.Stoner
3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yag dilakukan untuk
menentukan serta mencapau sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia dan smberdaya lainnya menurut R.Terry
4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain
menurut Lawrence A.Appley
5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain menurut Horold Koontz an Cyril O’donnel
Ada berbagai banyak pandangan mengenai pengertian manajemen, untuk pengertian
manajemen secara umum yaitu manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti Planning, Organizing, Staffing, Directing dan Controlling yang dilakukan
oleh para anggota organisasi dengan menggunakan seluruuh sumber daya organisasi untuk
menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan[ CITATION Suc17 \l 1057 ]. Dari
definisi di atas, maka manajemen dapat kita gambarkan menjadi seperti gambar dibawah ini
:

MANAJEMEN

PLANNING ORGANIZING STAFFING DIRECTING CONTROLING


G
SEMUA SUMBER DAYA YANG DIMILIKI

TUJUAN ORGANISASI

5
2.2 Konsep Menejemen Strategi Gambar 1 :pengertian menajemen
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeia yang memiliki arti kempimpinan dalam
ketentraman. Menurut Freddy (1997) strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam
perkembangannya konsep ini terus berkembang. Sedangkan Mulyadi (2001) berpendapat bahwa
strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui
misinya.
Sedangkan manajemen strategis merupakan suatu proses yang digunakan oleh manajer
dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan custoer
value terbaik untuk mewujudkan visi perusahaan. Pada dasarnya amanajemen strategis adalah
suatu upaya manajemen dan karyawan untuk membangn masa depan perusahaan. Strategi
adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi melalui misinya
(Mulyadi,2007:38)
Berbagai pakar ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang
berbeda-beda. Salah satunya definisinya menjelaskan bahwa manajemen strategis sebagai satu
set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang
dirancang untuk meraih tyjuan suatu perusahaan (pearce II & Robinson,2008). Manajemen
strategis terdiri dari sembilan tugas penting yang perlu diketahui yaitu :
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai filosofi,
maksud dan sasaran perusahaan. Jadi dalam mencapai target-target atau tujuan usaha
kita harus merumuskan misi kita untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Melakukan suatu analisis yang mencerminakan kondisi dan kapabilitas internal
perusahaan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan faktor
kontekstual umum lainnya.
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara menyesuaikan
sumber dayanya dengan lingkungan eksternal
5. Mengidentifikasikan pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi setiap
pilihan berdasarkan misi perusahaan
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan menghasilkan
pilihan paling menguntungkan tersebut
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan tujuan
jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumberdaya yang
dianggarkan, di mana penyesuaian antara tugas kerja, struktur, manusia, teknologi dan
system penghargaan ditekankan
9. Mengevaluasi keberhasilkan proses strategis sebagai masukan pengembalian keputusan
di masa mendatang
Jadi kesembilan tugas penting di atas harus dijalankan mulai dari nomer satu sampai
dengan nomer sembilan karena saling berkaitan satu sama lainnya. Sebagimana di
indikaiskan oleh kesembilan tugas tersebut, manajemen strategis mencakup
perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengedalian atas keputusan dan
tindakan terkait strategi perusahaan.
Certo (2010), mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi
yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

6
Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Elemen pertama,
manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang pertama,
manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing
processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana
manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal dan eksternal
yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya perusahaan harus menciptakan keputusan strategis.
keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama, yakni industri apa yang digeluti
perusahaan dan bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut. Terakhir, tindakan
diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong
manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah
rencana menjadi kenyataan.
Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan
mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan
mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan
bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit
untuk ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keuggulan kompetitif
yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan
apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetpan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi , untuk
mencapai tujuan.
Pengertian manajemen strategis menerut beberapa ahli
Menurut Wheelen (2000) , manajerial strategis adalah serangkaian keputusan-keputusan
dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah kepada penyusunan strategi-strategi efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan analisis S.W.O.T.
Menurut Pearce II & Robinson (2008), manajemen strategis adalah kumpulan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Roudlege Schuler. R.S (2010). “Titik temu yang dirumuskan suatu organisasi antara sumber
daya dan keahilian unternalnya dan kesempatan serta risiko yang terbentuk melalui lingkungan
eksternalnya”.
Proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka
capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang berenilai. Besarnya peranan
manajemen strategis semakin banya diakui pada masa-masa ini dibanding jasa secara bebas di
antara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif dan
kreatif. Seni dan ilmuuntuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsi yang memnungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan. (David,2012)
Porter (2012) menyebut, sesuatu yang membuat perusahaan secara keseluruhan
berjumlah lebih dari bagian-bagian dengan demikian ada unsur sinergi di dalamnya.
Dari pengertian pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen strategis
adalah suatu rangkaia aktivitas terhadap pengembalian keputusan yang bersifat mendasar dan
komrehensif dan disertai dengan penetapan cara aplikasinya yang dibuat oleh pimpinan dan
juga dilaksanakan oleh seluruh pihak-pihak yang terlibat di dalam suatu perusahaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Manajemen strategis juga merupakan suatu sistem yang
digunakan sebagai satu kesatuan dalam memiliki beragam komponen saling berkaitan dan

7
memengaruhi satu sama lain serta bergerak secara serentak menuju arah yang sama
pula[CITATION Edd \l 1057 ]
Manajemen strategis dapat dimanfaatkan secara baik untuk lingkungan makronya,
misalnya di dalam manajemen pemerintahan dan juga dapat dimanfaatkan juga dalam lingkup
mikronya seperti di dalam manajemen perusahaan atau organisasi. Akan tetapi disisni hanya
perlu dipahami bahwa di dalam penggunaan ruang lingkup makro dan mikro ada sejumlah
perbedaan yang begitu mendasar yaitu;
1. Kebijakan makro yang harus digunakan dan diperhatikan yaitu subjek dan objek dalam
suatu manajemen tersebut adalah masyarakat yang bersifat aggregate, sedangkan untuk
ruang lingkup mikro, maka perhatiannya pun terhadap subjek dan objek di suatu
manajemen berupa individual rumah tangga perusahaan atau para pelanggan yang
memakai hasil produksi.
2. Disamping itu adapun prinsip kerjauntuk manajemen strategis makro kemungkinan
besar mengarah pada efektivitas, sedangkan manajemen strategis secara mikro yaitu
harus sesuai dengan prinsip kerja efisiensinya.
2.3 Manajemen Strategis UMKM
Mengingat peran strategis UMKM dan masih terbatasnya kemampuan UMKM untuk
berkembang, maka saat ini pengembangan usaha kecil merupakan salah salah satu strategi
yang perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka pertumbuhan
ekonomi yang lebih baik.
Menurut Susilo dan Krisnadewa strategi yang diterapkan untuk pengembangan UMKM adalah
berproduksi dengan fasilitas atau peralatan terbatas, berproduksi dengan bahan baku terbatas,
berproduksi dengan modal finansial terbatas, membuka Shoow-room atau outlet, melakukan
usaha sampingan. Rekomendasi dari sumber yang kita ambil yaitu dengan upaya oercepatan
pemulihan kembali untuk berusaha adalah dengan melakukan kegiatan produksi kembali yang
menekankan dalam kegiatan produksi dapat diatasi, sehingga kegiatan produksi akan lebih
lancar sehingga dapat meningkatkan pendapatan[ CITATION Pon18 \l 1057 ]. Dalam Proses
Manajemen Strategik terdiri dari tiga tahapan yaitu : Perumusan Strategi, Implementasi strategi,
dan Evaluasi Strategi. Perumusan Strategi Termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan
memilih strategi tertentu untuk mengejar. Strategi - isu formulasi termasuk memutuskan bisnis
apa yang baru masuk, apa bisnis untuk meninggalkan, apakah akan bergabung atau membentuk
usaha patungan, dan bagaimana untuk menghindari pengambilalihan bermusuhan.
Implementasi Strategi memerlukan suatu perusahaan untuk membangun objektif tahunan,
menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi
yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan strategi
- budaya yang mendukung, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan upaya
pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan menggunakan sistem informasi, dan
menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi. Evaluasi Strategi merupakan

8
tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi
tertentu tidak bekerja dengan baik; evaluasi strategi adalah sarana utama untuk memperoleh
informasi ini. Semua strategi adalah subyek modifikasi masa depan karena faktor eksternal dan
internal terus berubah. Menurut David & David (2015:40) Terdapat tiga kegiatan evaluasi
strategi fundamental yaitu:
1. Meninjau faktor eksternal dan internal yang dasar untuk strategi saat ini.
2. Mengukur kinerja.
3. Mengambil tindakan korektif.
Menurut David (2011:23), manajemen strategis memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Memungkinkan sebuah organisasi untuk lebih produktif.
2. Memungkinkan sebuah organisasi untuk mengarahkan dan memengaruhi berbagai aktifitas.
3. Membantu organisasi merumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan
pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional.
4. Mencapai pemahaman dan komitmen dari semua manajer.
5. Hadirnya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan
individu.

Pemberdayaan Ekonomi UMKM dalam Konsep Strategis Peningkatan Daya Saing.


Mengingat peran strategis UMKM dan masih terbatasnya kemampuan UMKM untuk
berkembang, maka saat ini pengembangan usaha kecil merupakan salah satu strategi yang
diambil Pemerintah dalam rangka pertumbuhan ekonomi. Peran strategis UMKM ini maka
perlu adanya pemberdayaan UMKM agar mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri. Dalam UU No.20/2008 tentang UMKM, didefinisikan bahwa
pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan
Masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap
UMKM sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk
memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai
peraturan perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek kehidupan ekonomi agar Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan,
dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya. Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat untuk memberdayakan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah melalui pemberian fasilitas bimbingan pendampingan dan bantuan
perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah. Pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dan

9
pembangunan perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran rakyat. Dengan
dilandasi dengan asas kekeluargaan, upaya pemberdayaan UMKM merupakan bagian dari
perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan,
dan kesatuan ekonomi nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Asas
Kebersamaan adalah asas yang mendorong peran seluruh UMKM dan Dunia Usaha secara
bersama-sama dalam kegiatannya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Asas Efisiensi
adalah asas yang mendasari pelaksanaan pemberdayaan UMKM dengan mengedepankan
efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan
berdayasaing. Asas Berkelanjutan adalah asas yang secara terencana mengupayakan berjalannya
proses pembangunan melalui pemberdayaan UMKM yang dilakukan secara berkesinambungan
sehingga terbentuk perekonomian yang tangguh dan mandiri. Asas Berwawasan Lingkungan
adalah asas pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan
mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Asas Kemandirian adalah
usaha pemberdayaan UMKM yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan
potensi, kemampuan, dan kemandirian UMKM (UU No. 20/2008). ). Dalam rangka
pemberdayaan UMKM di Indonesia, (Bank Indonesia,2011) mengembangkan filosofi lima
jari( Five finger philosophy), maksudnya setiap jari mempunyai peran masing-masing dan tidak
dapat berdiri sendiri serta akan lebih kuat jika digunakan secara bersamaan.
1. Jari jempol, mewakili peran lembaga keuangan yang berperan dalam intermediasi keuangan,
terutama untuk memberikan pinjaman/pembiayaan kepada nasabah mikro, kecil dan menengah
serta sebagai Agents of development (agen pembangunan).
2. Jari telunjuk, mewakili regulator yakni Pemerintah dan Bank Indonesia yang berperan dalam
Regulator sektor riil dan fiskal, Menerbitkan ijin-ijin usaha, Mensertifikasi tanah sehingga dapat
digunakan oleh UMKM sebagai agunan, menciptakan iklim yang kondusif dan sebagai sumber
pembiayaan.
3. Jari tengah, mewakili katalisator yang berperan dalam mendukung perbankan dan UMKM,
termasuk Promoting Enterprise Access to Credit (PEAC) Units, perusahaan penjamin kredit Jari
manis, mewakili fasilitator yang berperan dalam mendampingi UMKM, khususnya usaha
mikro, membantu UMKM untuk memperoleh pembiayaan bank, membantu bank dalam hal
monitoring kredit dan konsultasi pengembangan UMKM.
4. Jari kelingking, mewakili UMKM yang berperan dalam pelaku usaha, pembayar pajak dan
pembukaan tenaga kerja.
Menurut Afin (2013:45-49), memelihara momentum berarti melihat ke depan dan fokus pada
saat ini. Peramalan dan perencanaan sangat penting untuk kelanjutan sukses sebuah perusahaan.

10
Strategi berpikir mengajak kita memimpikan bisnis kita di masa datang dan cara memfokuskan
diri pada pencapaian visi tersebut. Sebagaimana mengembangkan visi yang strategis untuk
bisnis, ada lima kriteria terbesar yang seharusnya menjadi fokus, yaitu sebagai berikut:
1. Daya konseptual: kemampuan untuk berpikir tajam dan sistematis tentang masalah-masalah
abstrak.
2. Perspektif yang holistic atau menyeluruh: kemampuan untuk melihat gambaran secara
menyeluruh.
3. Kreatif: kemampuan berpikir di luar kotak yang selama ini kita tentukan sendiri.
4. Ekspresif: mampu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita. Cara berpikir yang
ekspresif terkadang bisa dipandang aneh oleh sebagian orang, terutama mereka yang tidak
terbiasa menggunakan otak kanannya untuk berkreasi.
5. Toleransi untuk sifat mendua: pemikiran strategis yang mendua memiliki berbagai
keunggulan karena ide yang dikeluarkannya benar-benar fresh from the brain. Tujuan
Pembangunan UMKM telah menjadi referensi penting bagi pembangunan di Indonesia, mulai
dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalami kendala, namun pemerintah memiliki
komitmen untuk mencapai tujuan-tujuan ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan
seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta dan lembaga donor. Untuk mencapai
Tujuan Pembangunan Milenium yang pertama yaitu menghapuskan tingkat kemiskinan dan
kelaparan, Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai kebijakan salah satunya adalah
pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam hal ini UMKM dan koperasi. Peranan UMKM
membantu perekonomian suatu daerah. Kehadiran UMKM tidak saja dalam rangka peningkatan
pendapatan tetapi juga dalam rangka pemerataan pendapatan. Pemberdayaan UMKM
merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan
perekonomian dari sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan
kerja dan mengurangi kesenjangan serta mengurangi tingkat kemiskinan. Menurut Sijabat
(2008) pemberdayaan UMKM tidak terlepas dari konsepsi dasar pembangunan yang menjadi
medium penumbuhan UMKM. Merancang konsepsi dasar pemberdayaan UMKM adalah
membangun sistem yang mampu mengeliminir semua masalah yang menyangkut keberhasilan
usaha UMKM. Salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan UMKM adalah iklim
usaha. Aspek itu sendiri terkait erat dengan kemampuan sistem yang di bangun, sedangkan
sistem yang dibangun terkait dengan banyak pelaku (aktor) dan banyak variable (faktor) yang
berpengaruh nyata serta bersifat jangka panjang (multies years). Oleh karena sifatnya tersebut
maka faktor-faktor ini sulit diukur keberhasilannya sebagai buah karya suatu instansi atau suatu
pemerintahan. Kondusifitas dari setiap faktor tersebut harus ditumbuhkan dan terus diperbaiki.

11
Untuk mengetahui kondisi dari setiap faktor dan para pelaku yang berperan didalamnya perlu
dilakukan evaluasi setiap waktu, setiap tempat dan setiap sektor kegiatan usaha UMKM.
Seberapa jauh keberhasilan membangun sistem pemberdayaan UMKM dapat dilihat dari
seberapa besar angka pertumbuhan UMKM dan pertumbuhan usahanya. Manajemen Strategik
Dalam Pemberdayaan Ekonomi UMKM Dalam menunjang kegiatan ekonomi Nasional,
terutama dalam hal untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan antar sektor,
maka keberadaan UMKM sangat strategis. Namun dalam melaksanakan peran strategis UMKM
tersebut tidak jarang dijumpai kendala baik praktis maupun non praktis, baik secara internal
maupun eksternal. Tinjaun Managemen Strategis UMKM saat ini diarahkan terutama dalam
tinjauan MSDM Stratgeis yang dikaitkan dalam mempersiapkan konsep pemberdaaan Ekonomi
pada UMKM menghadapi revolusi industry 4.0, sedikitnya ada tiga hal yang yang perlu
diperhatikan semua pihak. Pertama adalah kualitas, yaitu upaya menghasilkan SDM yang
berkualitas agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berbasis teknologi digital. Kedua,
adalah masalah kuantitas, yaitu menghasilkan jumlah SDM yang berkualitas, kompeten dan
sesuai kebutuhan industri. Ketiga, adalah masalah distribusi SDM berkualitas yang masih belum
merata. 13 Mengenai upaya peningkatan kompetensi dan produktivitas SDM, perlu dilakukan
upaya yang masif melalui lembaga-lembaga pelatihan kerja, badan setifikasi profesi yang
sedang dilakukan pemerintah melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja dan programprogram
pemagangan. Untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 tidak cukup hanya dengan
literasi manusia lama, yang hanya mendasarkan pada kemampuan membaca, menulis dan
menghitung. Menurut Aoun (2017), untuk mendapatkan SDM yang kompetitif dalam industri
4.0, kurikulum pendidikan harus dirancang agar out put-nya mampu menguasi literasi baru,
yaitu: 1. Literasi data, yaitu kemampuan membaca, menganalisis dan memanfaatkan informasi
big data dalam dunia digital 2. Literasi teknologi, yaitu memahami cara kerja mesin, aplikasi
teknologi (coding, artificial intelligence dan engineering principles, 3. Literasi manusia,
humanities, komunikasi dan desain. Dalam perspektif literasi manusia, tujuananya adalah agar
manusia dapat berfungsi dengan baik di lingkungan manusia yang semakin dinamis. Perguruan
tinggi perlu mencari cara baru untuk mengembangkan kapasitas kognisi manusia, yaitu : higher
order mental skills, berfikir kritis dan sistemik. Dalam industry 4.0, modal dasar SDM yang
harus dimiliki adalah : keterampilan yaitu kepemimpinan (leadership) dan bekerja dalam team
(teamwork), kelincahan dan kematangan budaya (cultural agility), dengan latar belakang budaya
yang berbeda tetap bisa bekerjasama, dan entreprenurship (termasuk sociopreneurship). Namun
demikian modal fundamental SDM yang selama ini dianggap sukses dalam praktek MSDM
pada UMKM harus tetap diperhatikan. Lebih jelas lagi bahwa, untuk melaksanakan secara
maksimal pemberdayaan ekonomi UMKM memang diperlukan sumber daya manusia (SDM)

12
yang bisa diandalkan, dalam hal ini adalah pimpinan dari berbagai lembaga atau institusi yang
berwewenang baik pihak swasta maupun pemerintah, mulai dari membuat perencanaan
strategis, implementasi strategis sampai kepada evalusi sesuai dengan langkah-langkah
penerapan manajemen strategik itu sendiri.

Sumber
David, R Fred. 2012. Strategic Management Concepts & Cases. Pearson Academic; 14th edition

13
BAB III PERTANYAAN DAN JAWABANNYA

1. Akhir-akhir ini, di Dunia digemparkan adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini bahkan
melanda sampe ke Indonesia. Banyak sektor yang terdampak khususnya sektor ekonomi.
Pemerintah banyak memberikan bantuan ekonomi ke pelaku usaha contohnya di pelaku usaha
UMKM. Akan tetapi tetap saja banyak usaha UMKM yang gulung tikar dikarenakan kurangnya
pelanggan. Strategi apa yang harus diterapkan pelaku umkm dalam new normal ini agar usaha
umkmnya tetap eksis?
JAWABANNYA
Ada dua hal yang menjadi perhatian dalam menyusun strategi dalam bisnis saat new normal.
Pertama, bagaimana pelaku UMKM apik dalam menerapkan standar kesehatan kerja baik dari
segi produksi maupun operasionalnya.

Pelaku UMKM ini nantinya akan lebih peka terhadap aspek-aspek sumber daya hidup seperti
manusia. Ketelitian produksi, dan protokol kesehatan . 

Selain itu, pelaku usaha juga harus lebih peka dan  memperhatikan manajemen krisis. Banyak
UMKM saat new normal tumbang karena lalai terhadap manajemen krisis dan tidak
mempersiapkan strategi alternatif saat terjadinya krisis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bismala, L. d. (2014). MODEL MANAJEMEN UMKM BERBASIS ANALISIS SWOT. Prosiding


Seminar Nasional PB3I ITM, 438.
Pondia, S. (2018). Strategi Bisnis Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM). Skripsi, 10-11.
Seputro, A. (2018). Manajemen Strategik Pemberdayaan Ekonomi UMKM Bagi Masyarakat
Menengah Kebawah dalam Rangka Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme
Terorisme. 2.
Sucahyowati, H. (2017). Manajemen sebuah pengatar. jakarta: Wilis .
Yunus, E. (2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV Andi Offset.

15
Dapus
Manajemen strategis
Eddy Yunus, yogyakarta Hal. 4 CV Andi Offset
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=vKk5DgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=manajemen+strategi&ots=w9Z8KkD
y7A&sig=wAbgACEebj8cAWHYggYXOXzQ1AA&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true

Manajemen Strategik Pemberdayaan Ekonomi UMKM


Bagi Masyarakat Menengah Kebawah dalam Rangka
Menangkal Paham Radikalisme dan Terorisme
di Era Revolusi Industri 4.0
Adji Seputro SE MM
Dosen Prodi Manajemen – Fakultas Ekonomi
Universitas Pandanaran Semarang
Hal 7

16

Anda mungkin juga menyukai