Dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan
Disusun Oleh :
PROGRAM D3 Kebidanan
RS Ciremai – Cirebon
KATA PENGANTAR
Assalmualaikum Wr. Wb.
Kami sebagai penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar yang kami buat dimasa akan
datang dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami penyusun berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua yang membaca. Terima kasih.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh,
orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai
buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah
berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau
tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat
yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. Contoh,
masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam
persaingan akan muncul pembaharuan-pembaharuan. Sementara pada masyarakat
tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan
mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun. Nilai sosial juga
berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat.
Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai
sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan
daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai
yang dianutnya.
PEMBAHASAN
A. Nilai
A. Nilai Persona
Nilai personal merupakan nilai yang timbul dari pengalaman pribadi
seseorang, nilai tersebut membentuk dasar prilaku seseorang yang nyata melalui
pola prilaku yang konsisten dan menjadi control internal bagi seseorang, serta
merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang.
B. Nilai Personal Profesi
Pada tahun 1985, “The American Association Colleges Of Nursing”
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai – nilai
personal dalam praktek kebidanan profesional. Perkumpulan ini
mengidentifikasikan tujuh nilai-nilai personal profesi, yaitu :
1. Aesthetics (keindahan) Kualitas obyek suatu peristiwa / kejadian, seseorang
memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi,
sensitifitas dan kepedulian.
2. Alturism (mengutamakan orang lain)Kesediaan memperhatikan
kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen,
asuhan, kedermawanan / kemurahan hati serta ketekunan.
3. Equality (kesetaraan) Memiliki hak atau status yang sama termasuk
penerimaan dengan sikap kejujuran, harga diri dan toleransi.
4. Freedom (kebebasan) Memiliki kafasitas untuk memiliki kegiatan termasuk
percaya diri, harapan, disiplin, serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human digrity (martabat manusia) Berhubungan dengan penghargaan yang
melekat terhadap martabat manusia sebagai individu, termasuk didalamnya
yaitu kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan, dan penghargaan penuh
terhadap kepercayaan.
6. Justice ( keadilan) Menjunjung tinggi moral dan prinsip – prinsip legal.
Temasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta
keawajaran.
7. Truth (kebenaran) Menerima kenyataan dan realita. Termasuk akontabilitas,
kejujuran, keunikan, dan reflektifitas yang rasional.
C. Kewajiban Personal Seorang Bidan
Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir) :
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir) :
1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang
dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk
keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau
dipedukan sehubungan kepentingan klien.
Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2
butir).
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati
baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
A. PENGERTIAN
1. Hak Pasien
a. pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di RS.
b. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan makmur.
c. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan
tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
e. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya.
f. Pasien berhak mendapatkan informasi
g. Pasien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan
berlangsung.
h. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya.
i. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis
dan mendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
j. Pasien berhak menerima konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di RS tsb
k. Pasien berhak meminta atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data data medisnya.
l. Pasien berhak mendapat informasi
m. Pasian berhak menyetujui atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
n. Pasien berhak meolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya.
o. Pasien berhak didmpingi keluarganya dalam keadaan kritis.
p. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama.
q. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama perawatan di RS.
r. Pasien berhak menerima arau menolak imbingan moril atau spiritual.
s. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal
praktek.
t. Hak untuk menentukan diri sendiri.
u. Pasien berhak melihat rekam medik.
2. Kewajiban Pasien
a. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib RS.
b. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter,bidan,perawat yang
merawatnya.,
c. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan RS.
d. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu
disepakati.
3. Hak Bidan
a. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan sesuai dengan standar profesi pada
setiap tingkat/
c. Bidan erhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan
dengan paraturan perundangan.
d. Bidan berhak atas privasi apabila nama baik dicemarkan baik oleh pasien.
e. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan.
f. Bidan berhak atas kesempatan untuk untuk meningkatkan jenjang karir.
g. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
4. Kewajiban Bidan
a. Bidan mwngikuti peraturan RS
b. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar
profesi dengan menghorati hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh
suami/keluarga.
e. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah
sesuai dengan keyakinannya.
f. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien.
g. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan
dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
h. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis.
i. Bidan wajib mendokmentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
j. Bidan wajib mengikuti pekembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta
menambah ilmu pengetahuanya melalui pendidikan formal atau non formal.
k. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dalam memberikan asuhan
kebidanan.
l. Etika Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan tergantung bagaimana struktur sosial budaya masyarakat
dan teramasuk kondisi sosial ekonomi, sosial demografi.keadilan dalam
pelayanan dimulai dari: pemenuhan kebutuhan klien sesuai,sumber daya
pelayanan kebidanan untuk meningkatkan pelayanan kebidanan dan
keterjangkauan tempat pelayanan. Pelayanan kebidanan meliputi aspek
biopsikososial spiritual dan kultural. Pasien memerlukan bidan yang
mempunyai karakter semangat melayani, simpati,empati,ikhlas,memberi
kepuasan. Kegunaan dokumentasi adalah sbb:
a. Sebagai data atau fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu
pengetahuan.
b. merupakan alat untuk mengambil keputusan, perencanaan,
pengomtrolan terhadap suatu masalah.
c. sebagai sarana penyimpanan berkas agar tetap aman dan terpelihara
dengan baik.
2. Dimensi kepuasan pasien meliputi 2 hal :
a. Kepuasan mengacu penerapan kode etik dan standar pelayanan profesi
b. kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratanpelayanan
kebidanan.
3. Pelaksanaan Etika dalamPelayanan Kebidanan
4. Area kewenangan bidan tertuang dalam Kepmenkes
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasidan praktik bidan.
https://www.google.co.id/amp/s/riskiaoktiasari94.wordpress.com/2015/03/08/28/amp
/