Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANGAN HAYATI LAUT II

“MANFAAT GIZI PANGAN HAYATI LAUT DALAM KESEHATAN


JIWA”

DISUSUN OLEH:
MEGA RAHMAWATI MAULANA K1A119013
MUH. FATIH SYAFIQ AL HISYAM K1A119014
CHESY K1A119037
CHEVIN RAMADHAN HADIWIJAYA K1A119038
SITI NURUL AQLIYAH K1A119065
VULY FIRANTI BASRA K1A119066
NUR RIZKY AMALIA ANNISA K1A119103
NURIZQA AZZAHRA SUYUTI K1A119104

PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami sampaikan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manfaat Gizi Pangan Hayati Laut ”.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Semoga bantuan yang sudah
diberikan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyusunan makalah ini
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan
yang lebih luas bagi pembacanya. Selain itu kami juga berharap semoga makalah
ini berdaya guna di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun dari materi yang
disampaikan. Maka dari itu, kritik dan saran yang positif dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik.

Kendari, 13 Maret 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

2.1 blablabla
2.2 balbal
2.3 blablabla
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan secara
umum serta merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Kesehatan jiwa membuat perkembangan fisik, intelektual dan emosional seseorang
berkembang optimal selaras dengan perkembangan orang lain (UU No 36, 2009).
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam
keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati
kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Seseorang yang
bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara
maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif
dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan
mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang
pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. (Kemenkes RI, 2018) Terdapat
beberapa jenis umum masalah kesehatan mental, diantaranya adalah,
stres,gangguan kecemasan, serta depresi.
Sedangkan gizi adalah aspek yang berhubungan dengan fungsi dasar zat
gizi tersebut yaitu menghasilkan energi, pertumbuhan dan pemeliharaaan jaringan,
serta mengatur prosesmetabolisme dalam tubuh fungsi dasar zat gizi dan kesehatan
saja tetapi zat gizi sudah dihubungkan dengan kemampuan kerja, produktivitas, IQ,
dan status ekonomi. Dampak kekurangan gizi bagi tubuh antara lain adalah; 1)
tidak tersedianya sumber energi untuk produksi tenaga; 2) terganggunya atau
terhambatnya pertumbuhan pada anak dan remaja; 3) menurunnya sistem
pertahanan tubuh karena bahan baku sistem pertahanan adalah zat gizi yaitu
protein dan air; 4) terganggunya struktur dan fungsi otak, serta,; 5) berdasarkan
hasil penelitian ternyata kurang gizi kronis dapat menimbulkan perubahan perilaku
menjadi anti sosial.(Kemenkes RI, 2016) Maka dari itu kebutuhan gizi yang cukup
dan adekuat sangat berperan penting dalam terhadap perkembangan setiap
individu.
Penatalaksanaan gizi dalam gejala masalah mental dan neurologi jarang
dilakukan. Hampir semua penyakit tersebut merupakan penyakit jangka panjang,
maka penatalaksanaan gizi merupakan tolak ukur tidak langsung yang sangat
membantu penderita dalam mempertahankan fungsi optimal dan rasa sehat,
sehingga memudahkan dalam terapi kejiwaan. Kebutuhan zat gizi seperti energi,
protein, lemak dan lainnya dalam kondisi stres fisik maupun psikologis seperti
depresi, dan masalah emosi lainnya akan meningkat (Stuart, 2007). Orang-orang
yang menderita gangguan jiwa memiliki kecenderungan tidak memperhatikan pola
makan dan aktivitas fisiknya berkurang sehingga mengakibatkan berat badan
menjadi naik dan menjadi gemuk (Surilena & Agus, 2006). Menurut Lubis (2009)
depresi dan gangguan pola makan memiliki hubungan dua arah, depresi dapat
mempengaruhi pola makan dan pola makan dapat mengakibatkan depresi. Orang
dengan depresi memiliki dua kecenderungan gangguan pola makan yaitu tidak
nafsu makan sehingga menjadi lebih kurus ataupun bertambah makan terutama
yang manis sehingga menjadi lebih gemuk (Lubis, 2009).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Nilai gizi apa yang dapat berperan dalam kesehatan jiwa?


2. Bagaimana peran gizi pengan hayati laut terhadap kesehatan jiwa?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui nilai gizi yang berperan dalam kesehatan jiwa
2. Mengetahui peran gizi pangan hayati laut terhadap kesehatan jiwa
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nilai Gizi yang Berperan dalam Kesehatan Jiwa
3.1.1 Kesehatan Mental
Kesehatan mental yang baik menggambarkan kondisi ketika batin kita
berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk
menikmati kehidupan sehari-hari. Seseorang yang bermental sehat dapat
menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam
menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang
lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami
gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada
akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Gangguan jiwa adalah sindrom
pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distress) atau hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih
fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik,
dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu
tetapi juga dengan masyarakat. Sedangkan menurut Undang-Undang RI No. 18
Tahun 2014, orang dengan gangguan jiwa yang disingkat ODGJ adalah orang
yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan
gejalagejala depresi dan kecemasan adalahsebesar 6% untuk usia 15 tahun ke
atas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat
seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).

Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah
tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi.

 Stres
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat
berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan
tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu
konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat
berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.

Berikut ini adalah contoh dampak stres terhadap perilaku seseorang:

 Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.


 Enggan makan atau makan secara berlebihan.
 Marah-marah, dan terkadang kemaharan itu sulit dikendalikan.
 Menjadi perokok atau merokok secara berlebihan.
 Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
 Penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

Berikut ini adalah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat stres:

 Gangguan tidur
 Lelah
 Sakit kepala
 Sakit perut
 Nyeri dada
 Nyeri atau tegang pada otot
 Penurunan gairah seksual
 Obesitas
 Hipertensi
 Diabetes
 Gangguan jantung

Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres,


sebagian di antaranya adalah masalah keuangan, hubungan sosial, atau
tuntutan di dalam pekerjaan. Untuk mengatasi stres, kunci utamanya adalah
mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusinya. Penanggulangan
stres juga bisa dilakukan dengan mengaplikasikan nasihat-nasihat yang
disarankan dalam manajemen stres yang baik, seperti:

 Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak
dapat diubah.
 Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di
dalam hidup ada hikmahnya.
 Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang sedang
dialami.
 Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
 Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan
ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
 Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna
meningkatkan rasa percaya diri.
 Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
 Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain.
Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah,
terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat
dari yang dialaminya.
 Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya merokok,
mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau menggunakan
narkoba.
 Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen
waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.

 Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang
mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan,
sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian
orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja,
misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja.
Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada
tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa
rileks dari waktu ke waktu. Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan,
gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan
adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit
berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.

Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan


kecemasan antara lain:

 Sulit tidur
 Badan gemetar
 Mengeluarkan keringat secara berlebihan
 Otot menjadi tegang
 Jantung berdebar
 Sesak napas
 Lelah
 Sakit perut atau kepala
 Pusing
 Mulut terasa kering
 Kesemutan

Meski penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti,


beberapa faktor diduga dapat memicu munculnya kondisi tersebut. Di
antaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di
lingkungan luar ataupun keluarga. Faktor risiko lainnya adalah stres
berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan
hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi
mengendalikan suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh
penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang. Sebenarnya,
gangguan kecemasan dapat diatasi tanpa bantuan dokter melalui beberapa
cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, mengurangi
asupan kafein, minuman beralkohol, atau zat penenang lainnya, tidak
merokok, berola raga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana,
seperti yoga atau meditasi. Jika pengobatan mandiri tidak memberikan
perubahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dari
dokter biasanya meliputi pemberian obat-obatan antiansietas serta terapi
kognitif.

 Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan
penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa
yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada
depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan
masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku
penderitanya. Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-
hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri
sendiri dan mencoba bunuh diri.

Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami


depresi:

 Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu.


 Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus-menerus menangis.
 Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
 Tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
 Sulit membuat keputusan dan mudah tersinggung.
 Tidak acuh terhadap orang lain.
 Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Berikut ini adalah dampak depresi terhadap kesehatan fisik yang mungkin


dapat terjadi:

 Gangguan tidur dan badan terasa lemah.


 Berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat.
 Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
 Libido turun dan muncul sembelit.
 Nafsu makan turun atau meningkat secara drastis.
 Merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab.

Ada beragam hal yang dapat memicu terjadinya depresi, mulai dari
peristiwa dalam hidup yang menimbulkan stres, kehilangan orang yang
dicintai, merasa kesepian, hingga memiliki kepribadian yang rapuh terhadap
depresi. Selain itu, depresi yang dialami seseorang juga bisa disebabkan oleh
penderitaan akibat penyakit parah dan berkepanjangan, seperti kanker dan
gangguan jantung, cedera parah di kepala, efek dari konsumsi minuman
beralkohol berlebihan dan obat-obatan terlarang, hingga akibat faktor genetik
dalam keluarga. Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter jika merasakan
gejala-gejala depresi selama lebih dari dua minggu dan tidak kunjung mereda.
Apalagi jika gejala depresi tersebut sampai mengganggu proses pendidikan,
pekerjaan, dan hubungan social. Penanganan depresi oleh dokter akan
disesuaikan dengan tingkat keparahan depresi yang diderita masing-masing
pasien. Bentuk penanganan bisa berupa terapi konsultasi, pemberian obat-
obatan antidepresi, atau kombinasi keduanya.

3.1.2 Gizi

Definisi zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme
untuk mempertahankan kegiatan metabolism tubuhnya. Kegiatan metabolisme
pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan,
pembaruan jaringan, dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan
sebagai zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin dan mineral.
Bahan kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan
bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai zat gizi. Zat gizi
adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk fungsi fisiologis
normal. Definisi yang luas ini mencakup senyawa yang digunakan langsung
untuk produksi energi yang membantu dalam metabolisme (koenzim), untuk
membangun struktur tubuh atau untuk membantu dalam sel tertentu. Suatu zat
gizi sangat penting untuk organisme dalam kelangsungan siklus hidup dan
terlibat dalam fungsi organism.

Dalam pengelompokannya, zat gizi dibagi berdasarkan fungsi dan


jumlah yang dibutuhkan. Berdasarkan fungsinya zat gizi digolongkan kedalam
“Triguna Makanan”. yaitu sebagai berikut:

a. Sumber zat tenaga, yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-


tepungan, seperti beras, jagung, ubi-ubian, kentang, sagu, roti, dan
makanan yang mengandung sumber zat tenaga menunjang aktivitas
sehari-hari.
b. Sumber zat pengatur, yaitu sayuran dan buah-buahan. Zat pengatur
mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh.
c. Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani, dan
hasil olahannya. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, dan tahu. Sedangkan makanan sumber zat
pembangun yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu, serta hasil olahannya. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi ke dalam dua
golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Zat Gizi Makro adalah makanan utama yang membina tubuh dan memberi
energi. Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram
(g). Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Zat Gizi Mikro adalah komponen yang diperlukan agar zat gizi makro
dapat berfungsi dengan baik. Zat gizi mikro dibutuhkan dalam jumlah
kecil atau sedikit, tetapi ada di dalam makanan. Zat gizi mikro terdiri atas
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan miligram (mg)
untuk sebagian besar mineral dan vitamin.

3.2 Peran gizi pangan hayati laut bagi gangguan jiwa


3.2.1 Minyak ikan
Minyak ikan dapat digunakan sebagai suplemen tambahan pada
pasien depresi, sehingga dapat meningkatkan efektivitas antidepresan.
Beberapa keuntungan suplemen minyak ikan antara lain keamanan karena
beberapa produk suplemen minyak ikan bebas merkuri yang biasanya kita
temukan dalam ikan segar yang tercemar, sudah terdapat jumlah EPA dan
DHA yang tinggi sehingga tidak perlu konsumsi ikan dalam jumlah besar.
Minyak ikan mengandung asam lemak kaya manfaat karena mengandung
sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh.
Kandungan minyak di dalam ikan ditentukan beberapa faktor, yaitu jenis
ikan, jenis kelamin, umur (tingkat kematangan), musim, siklus bertelur,
letak geografis perairan dan jenis makanan yang dikonsumsi ikan tersebut.
Minyak ikan berasal dari jaringan pada jenis ikan tertentu yang berminyak
seperti ikan salmon.
Omega-3 yang paling dominan pada minyak ikan adalah EPA dan
DHA. EPA dan DHA ini tidak diproduksi oleh ikan, melainkan oleh
tumbuhan laut seperti alga. Kandungan EPA dan DHA dalam ikan
disebabkan karena ikan tersebut mengonsumsi alga yang mengandung
kedua asam lemak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai