DISUSUN OLEH:
MEGA RAHMAWATI MAULANA K1A119013
MUH. FATIH SYAFIQ AL HISYAM K1A119014
CHESY K1A119037
CHEVIN RAMADHAN HADIWIJAYA K1A119038
SITI NURUL AQLIYAH K1A119065
VULY FIRANTI BASRA K1A119066
NUR RIZKY AMALIA ANNISA K1A119103
NURIZQA AZZAHRA SUYUTI K1A119104
Segala Puji dan Syukur kami sampaikan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Manfaat Gizi Pangan Hayati Laut ”.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Semoga bantuan yang sudah
diberikan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penyusunan makalah ini
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan
yang lebih luas bagi pembacanya. Selain itu kami juga berharap semoga makalah
ini berdaya guna di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun dari materi yang
disampaikan. Maka dari itu, kritik dan saran yang positif dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 blablabla
2.2 balbal
2.3 blablabla
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui nilai gizi yang berperan dalam kesehatan jiwa
2. Mengetahui peran gizi pangan hayati laut terhadap kesehatan jiwa
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nilai Gizi yang Berperan dalam Kesehatan Jiwa
3.1.1 Kesehatan Mental
Kesehatan mental yang baik menggambarkan kondisi ketika batin kita
berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk
menikmati kehidupan sehari-hari. Seseorang yang bermental sehat dapat
menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam
menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang
lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami
gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada
akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Gangguan jiwa adalah sindrom
pola perilaku seseorang yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distress) atau hendaya (impairment) di dalam satu atau lebih
fungsi yang penting dari manusia, yaitu fungsi psikologik, perilaku, biologik,
dan gangguan itu tidak hanya terletak di dalam hubungan antara orang itu
tetapi juga dengan masyarakat. Sedangkan menurut Undang-Undang RI No. 18
Tahun 2014, orang dengan gangguan jiwa yang disingkat ODGJ adalah orang
yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan
gejalagejala depresi dan kecemasan adalahsebesar 6% untuk usia 15 tahun ke
atas atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat
seperti skizofrenia adalah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah
tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi.
Stres
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat
berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan
tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu
konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat
berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.
Gangguan tidur
Lelah
Sakit kepala
Sakit perut
Nyeri dada
Nyeri atau tegang pada otot
Penurunan gairah seksual
Obesitas
Hipertensi
Diabetes
Gangguan jantung
Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak
dapat diubah.
Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di
dalam hidup ada hikmahnya.
Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang sedang
dialami.
Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan
ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna
meningkatkan rasa percaya diri.
Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain.
Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah,
terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat
dari yang dialaminya.
Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya merokok,
mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau menggunakan
narkoba.
Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen
waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.
Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang
mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan,
sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian
orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja,
misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja.
Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada
tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa
rileks dari waktu ke waktu. Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan,
gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan
adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit
berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Sulit tidur
Badan gemetar
Mengeluarkan keringat secara berlebihan
Otot menjadi tegang
Jantung berdebar
Sesak napas
Lelah
Sakit perut atau kepala
Pusing
Mulut terasa kering
Kesemutan
Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan
penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa
yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada
depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan
masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku
penderitanya. Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-
hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri
sendiri dan mencoba bunuh diri.
Ada beragam hal yang dapat memicu terjadinya depresi, mulai dari
peristiwa dalam hidup yang menimbulkan stres, kehilangan orang yang
dicintai, merasa kesepian, hingga memiliki kepribadian yang rapuh terhadap
depresi. Selain itu, depresi yang dialami seseorang juga bisa disebabkan oleh
penderitaan akibat penyakit parah dan berkepanjangan, seperti kanker dan
gangguan jantung, cedera parah di kepala, efek dari konsumsi minuman
beralkohol berlebihan dan obat-obatan terlarang, hingga akibat faktor genetik
dalam keluarga. Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter jika merasakan
gejala-gejala depresi selama lebih dari dua minggu dan tidak kunjung mereda.
Apalagi jika gejala depresi tersebut sampai mengganggu proses pendidikan,
pekerjaan, dan hubungan social. Penanganan depresi oleh dokter akan
disesuaikan dengan tingkat keparahan depresi yang diderita masing-masing
pasien. Bentuk penanganan bisa berupa terapi konsultasi, pemberian obat-
obatan antidepresi, atau kombinasi keduanya.
3.1.2 Gizi
Definisi zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme
untuk mempertahankan kegiatan metabolism tubuhnya. Kegiatan metabolisme
pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan,
pembaruan jaringan, dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan
sebagai zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin dan mineral.
Bahan kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan
bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai zat gizi. Zat gizi
adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk fungsi fisiologis
normal. Definisi yang luas ini mencakup senyawa yang digunakan langsung
untuk produksi energi yang membantu dalam metabolisme (koenzim), untuk
membangun struktur tubuh atau untuk membantu dalam sel tertentu. Suatu zat
gizi sangat penting untuk organisme dalam kelangsungan siklus hidup dan
terlibat dalam fungsi organism.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi ke dalam dua
golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Zat Gizi Makro adalah makanan utama yang membina tubuh dan memberi
energi. Zat gizi makro dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram
(g). Zat gizi makro terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Zat Gizi Mikro adalah komponen yang diperlukan agar zat gizi makro
dapat berfungsi dengan baik. Zat gizi mikro dibutuhkan dalam jumlah
kecil atau sedikit, tetapi ada di dalam makanan. Zat gizi mikro terdiri atas
mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan miligram (mg)
untuk sebagian besar mineral dan vitamin.