Disusun oleh :
Marwa Ali (2007010001)
Ayu Kusuma Dewi (2007010008)
Hafidz Ghifar Bediawan (2007010014)
Habibatullah Nur Hanifah (2007010042)
LAMPIRAN ...............................................................................................................................8
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, terutama lingkungan yang baru
ditempatinya. Proses penyesuaian diri ini terkait dengan semua kepentingan
individu untuk keberlangsungan hidupnya dalam lingkungannya, baik
kepentingan fisik, psikologis, maupun kepentingan untuk berperilaku. Proses
penyesuaian diri diperlukan untuk menyelaraskan antara tuntutan lingkungan yang
baru, dengan hajat individu yang mendiami lingkungan tersebut.
Persoalan yang muncul kemudian adalah bahwa proses penyesuaian yang
dilakukan oleh individu seringkali tidak berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakan oleh individu. Terhambatnya proses penyesuaian diri dapat
menyebabkan terjadinya stres pada individu. Tidak terkecuali pada remaja,
khususnya di masa pandemic covid-19 ini, dimana merupakan fenomena baru
yang dialami oleh seluruh individu di dunia.
Adanya pandemi menimbulkan rasa khawatir bagi masyarakat. Presiden
Joko Widodo sejak 16 Maret 2020 menghimbau untuk melakukan aktivitas dari
rumah. Kebijakan ini diharapkan untuk mengurangi gerak sosial baik dari pelajar
dan mahasiswa, serta para pekerja (Dimas, 2020). Jumlah kasus covid-19 di dunia
terus meningkat, per Juli 2020, jumlah kasus covid-19 mencapai 13.224.909 kasus
yang ditemukan di 215 negara dengan jumlah kematian 574.903 (WHO, 2020). Di
Indonesia jumlah kasus mencapai 76.981 kasus dengan angka kematian 2.535
kasus pada 14 Juli 2020 ( Gugus Covid-19, 2020). Untuk itu dilakukan berbagai
upaya dan kebijakan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 di antaranya
pembatasan pertemuan sekolah atau perkuliahan dan diberlakukannya
pembelajaran daring yang menjadi salah satu stressor bagi remaja.
Purwanto et.al (2020) menjelaskan bahwa dalam menjalani masa pandemik,
remaja mengalami beberapa kesulitan, diantaranya yaitu selama proses
pembelajaran. Adanya pembelajaran jarak jauh yang diterapkan dalam masa
pandemik ini membutuhkan adaptasi dari remaja karena selama ini mereka
bertemu dengan tatap muka di sekolah dan dapat berinteraksi dengan lebih
leluasa, namun saat pembelajaran jarak jauh ini remaja memerlukan waktu untuk
beradaptasi dengan perubahan baru yang juga berpengaruh pada kemampuan
memahami materi serta pembelajaran. Selain itu, di masa pandemik remaja
memiliki jangka waktu libur yang belum dapat ditentukan kapan berakhir,
sehingga hal tersebut juga memberikan kejenuhan. Hal-hal ini tentunya
menimbulkan stres tersendiri bagi remaja.
Stress adalah usaha penyesuaian diri dimana bila individu tidak mampu
mengatasinya, maka dapat memunculkan gangguan fisik, perilaku, perasaan
1
hingga gangguan jiwa dengan berbagai faktor seperti frustasi, konflik, tekanan,
serta krisis (Maramis & Maramis, 2012).
Stres yang terjadi pada masa ini disebabkan oleh akademik, hubungan antar
individu, adanya masalah dengan sesama teman, perubahan hidup dan pencarian
pekerjaan. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan stres antara lain stres psikologi,
fisik maupun masalah lingkungan. Stress yang dihadapi remaja dapat berdampak
pada motivasi belajar mereka.
Motivasi belajar adalah penggerak atau pendorong untuk melakukan
kegiatan belajar serta bersemangat untuk belajar. Menurut Mc Donald dalam
Kompri (2016-229) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Motivasi seseorang akan menentukan tingkat pencapaian
prestasi atas usaha yang telah dilakukan. Menurut. Vernon S Gerlach dan Donald
P. Ely dalam bukunya Teaching and Media A systematic Approach yang dikutip
dari Arsyad (2011:3) mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku,
sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Dengan kata lain
perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan
oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati.
Motivasi belajar dipengaruhi oleh dua aspek yaitu aspek intrinsik dan aspek
ekstrinsik. Aspek intrinsik menggambarkan motivasi internal seseorang untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya, misal seseorang akan belajar
karena senang dengan pelajaran tersebut. Aspek ekstrinsik menggambarkan
motivasi seseorang untuk mendapatkan sesuatu karena dipengaruhi adanya
imbalan atau hukuman.
Stres mampu mempengaruhi minat belajar. Minat belajar adalah alat untuk
memicu motivasi belajar sehingga ada beberapa faktor yang dapat
mengoptimalkan motivasi belajar yaitu cita-cita, kemampuan belajar, kondisi
siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar. Banyak kejadian
tersebut menyebabkan diantara mereka untuk tidak melanjutkan kuliah, tidak
semangat belajar dan lain-lain (Twincado, 2015). Oleh karena itu masa ini perlu
perhatian khusus untuk menanggulangi stres yang mungkin dirasakan.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju
dewasa yang di dalamnya mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan
juga fisik (Hurlock, Elizabeth. B. 1999 : 206). Remaja mengalami kematangan
dari segi fisik, psikologi, dan sosial. Secara psikologis, remaja adalah usia
seseorang yang memasuki proses menuju usia dewasa. Masa remaja merupakan
masa dimana mereka sudah tidak merasa bahwa dirinya anak-anak dan sudah
sejajar dengan orang lain di sekitarnya walaupun orang tersebut lebih tua.
(Hurlock, 2011).
Stress merupakan perasaan yang dialami oleh seorang individu saat
menghadapi situasi yang tertekan. Menurut Cameron dan Meichenbaum, stress
terbagi menjadi beberapa macam bentuk, tergantung dari ciri-ciri individu yang
merasakannya, kemampuan untuk menghadapinya (coping skills), dan sifat
stressor yang dihadapinya. Stress adalah usaha penyesuaian diri dimana bila
individu tidak mampu mengatasinya, maka dapat memunculkan gangguan fisik,
perilaku, perasaan hingga gangguan jiwa dengan berbagai faktor seperti frustasi,
konflik, tekanan, serta krisis (Maramis & Maramis, 2012). Sumber dari
munculnya stress disebut dengan stressor. Penyebab dari munculnya stress bisa
dikarenakan adanya penyaluran dari proses penilaian kognitif yang tidak sesuai
sehingga memunculkan pikiran-pikiran negatif yang berakibat stress (Sarafino,
2008).
Faktor penyebab tingkat stress anak remaja saat ini adalah karena mereka
beranggapan bahwa dengan sistem daring ini, pembelajaran menjadi kurang
efektif untuk dilaksanakan. Dari survei yang dilakukan KPAI, sebanyak 79,9 %
anak berpendapat bahwa interaksi berkurang dan guru hanya memberikan tugas
berat saja sehingga anak mengalami peningkatan stress dan 20,1 % yang
menganggap adanya interaksi dalam proses pembelajaran. (liputan6.com).
Ternyata, dampak negatif dari adanya peraturan seperti Social & Physical
Distancing serta PSBB, anak-anak merasa jiwanya menjadi lebih tertekan.
Stres mampu mempengaruhi minat belajar mahasiswa. Minat belajar alat
untuk memicu motivasi belajar mahasiswa sehingga ada beberapa faktor yang
dapat mengoptimalkan motivasi belajar yaitu cita-cita, kemampuan belajar,
kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar. Motivasi
belajar adalah penggerak atau pendorong untuk melakukan kegiatan belajar serta
bersemangat untuk belajar. Motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat
non-intelektual yang berperan dalam penumbuhan gairah, merasa senang, dan
semangat untuk belajar sehingga memiliki banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar (Prayascitta, 2010).
3
Jika stres rendah maka motivasi belajar tinggi sebaliknya jika stres tinggi
maka motivasi belajar akan menurun dikarenakan stres merupakan kondisi psikis
yang disebabkan oleh berbagai perasaan yang bersifat positif maupun negatif
terhadap suatu hal.
4
BAB 3
METODE PENELITIAN
5
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3 Perjalanan Rp 3.000.000
4 Lain-lain Rp 5.000.000
Jumlah Rp 10.040.000
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan Lapangan
2 Pengumpulan data
Kuesioner
Pengalaman Lapangan
3 Pengolahan Data
Editing
6
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Budiyati, Gani Apriningtyas., Eka Oktavianto. (2020). Stres dan Resiliensi
Remaja di Masa Pandemi Covid-19. Husada Mahakam : Jurnal
Kesehatan, 10(2), 11-18.
Emda, Amna. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran.
Lantanida Journal, 5(2), 93-196.
Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT
Rosda Karya.
Lisiswanti R, Sanusi R, Prihatiningsih TS. Hubungan motivasi dan hasil belajar
mahasiswa kedokteran. J Pendidik Kedokt Indones. 2015;4(1):1–6.
Maramis, Willy F., Albert A. Maramis. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa
Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press, p.38.
Nurdin, Muhammad Nur Hidayat., Nurfitriany Fakhri. (2020). PKM Coping
Stress Pada Mahasiswa. Jurnal Dedikasi, 22(2), 206-211.
Pratiwi, Deyisi., Flora Kalalo., Mario Katuuk. (2018). Hubungan Stres dengan
Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Semester V Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. E-
Journal Keperawatan, 6(1), 1-6.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R.
S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of
Education Psychology and Counseling, 2(1), 1–12.
Sekar, Sherien., Nurliana Cipta. (2020). Mengatasi Stress Pada Remaja Saat
Pandemi Covid-19 dengan Teknik Self Talk. Proseding Penelitian &
Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 248-256.
Twincado, I. (2015). Hubungan coping stress dan motivasi belajar pada
mahasiswa yang mengalami stres. Jurnal Psikologi Universitas Bina
Nusantara Semarang.
Prayascitta. (2010). Hubungan antara coping stres dan dukungan sosial dengan
motivasi belajar remaja yang orang tuanya brecerai. Skripsi.
7
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Hafidz Ghifar Bediawan
4 NIM 2007010014
8
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM R.
9
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
4 NIM 2007010042
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
10
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM R.
11
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
4 NIM 2007010008
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM R.
12
Purwokerto, 30 Mei 2021
Anggota Tim 2
13
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
4 NIM 2007010001
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM R.
14
Purwokerto, 30 Mei 2021
Anggota Tim 3
15
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Perlengkapan yang dibutuhkan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Rp
SUBTOTAL (Rp) 1.590.000
5 bulan
untuk 4 Rp
Transportasi observasi dan perijinan orang Rp 50.000 1.000.000
5 bulan
Transportasi pembelian alat dan untuk 4 Rp
bahan orang Rp 50.000 1.000.000
5 bulan
untuk 4 Rp
Transportasi pengumpulan data orang Rp 50.000 1.000.000
Rp
SUBTOTAL (Rp) 3.000.000
Rp
4 kali
Biaya perijinan Rp 450.000 1.800.000
16
Fotokopi laporan dan kuisioner 40 Rp 5.000 Rp 200.000
Rp
60
Penjilidan Rp 25.000 1.500.000
Rp
SUBTOTAL (Rp) 5.000.000
Rp
TOTAL (1+2+3+4) (Rp) 10.040.000
17
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program Bidang Pembagian Tugas
Studi Ilmu
1 Hafidz Ghifar Psikologi Psikologi Mencari referensi dan Menyusun
Bediawan kuesioner
18
Lampiran 4
Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana
19