1, Juni 2012
ISSN: 2301-6167
Fattah Hanurawan
Universitas Negeri Malang
Abstrak
Kesehatan mental adalah suatu keadaan psikologis yang menunjukan kemampuan seseorang
untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Pendidik memiliki
tugas untuk mengembangkan kesehatan mental pada seluruh komponen sekolah, seperti diri
peserta didik, rekan kerja, meupun dirinya sendiri. Kesehatan kecerdasan emosi dapat membantu
keseimbangan kesehatan mental seseorang dalam menghadapi masalah-masalah hidup dalam
lingkungan pendidikan. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan dalam upaya
mengembangkan kesehatan mental. Strategi tersebut diantaranya pendidik memastikan bahwa
peserta didik dan komponen-komponen sekolah lain memperoleh waktu istirahat yang teratur dan
cuku, memperoleh asupan makanan dan minuman yang berkualitas tidak mengkonsumsi kafein,
alkohol, rokok, dan zat adiktif yang lain, memperoleh aktivitas fisik secara teratur, melakukan
kegiatan yang dapat membuat mereka rileks dan senang, melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spirituil, Pengorganisasian masalah dan perencanaan tindakan
pemecahan masalah, memperoleh banyak teman yang dapat membantu mengembangkan emosi
dan sikap positif dalam memandang hidup, mendapatkan bantuan profesiional kesehatan mental
dari pada ahli dan praktisi yang kompeten, seperti psikolog sekolah dan konselor sekolah bagi
peserta didik dan komponen-kompenen sekolah lain yang menghadapi gangguan-gangguan
kesehatan mental akut.
Abstract
Mental health is a psychological state that indicates a person's ability to orient oneself to the
problems faced. Educators have a duty to develop mental health at all components of the school,
such as self-learners, colleagues, meupun himself. Health of emotional intelligence can help
balance one's mental health in the face of life's problems in an educational setting. There are
various strategies that can be done in an effort to develop mental health. These strategies include
educators ensure that learners and components of other schools obtain regular recess and cuku,
acquire intake of food and drink quality is not consume caffeine, alcohol, tobacco, and addictive
others, obtaining regular physical activity, do activities that can make them relaxed and happy,
doing activities that can meet the needs of the spiritual, organizing issues and action planning
problem solving, gained many friends who can help develop emotions and positive attitude of
looking at life, get help profesiional mental health of the competent experts and practitioners, such
as school psychologists and school counselors for students and component-kompenen other
schools who are facing mental health disorders acute.
komponen-komponen yang ada dalam sistem masalah yang ada di lingkungan luar dirinya
pendidikan di lingkungan sekolah, seperti pada (eksternal). Kesehatan mental mengacu pada
kepala sekolah, pada para pelaksana cara berfikir, berperasaan dan bertindak
manajemen sekolah, pada para guru, dan tentu individu yang efisien dan efektif dalam
saja pada para siswa sebagai peserta didik. menghadapi tantangan hidup dan stres hidup.
Dalam hal ini keberadaan kesehatan mental Kesehatan mental yang baik dalam diri
pada diri komponen-komponen yang ada seseorang menunjukan pada bekerjanya
dalam sistem pendidikan di lingkungan fungsi-fungsi mental dalam diri seseorang
sekolah diperlukan agar proses pendidikan dan secara optimum. bekerjanya fungsi-fungsi
hasil pendidikan dapat menjadi optimal. mental dalam diri seseorang secara optimum
Dalam hal ini fenomena ketidaksehatan pada kesempatan berikutnya akan
mental dalam lingkungan pendidikan dapat menyebabkan orang tersebut:
dicontohkan dalam gejala seperti kecemasan a. Mampu melakukan aktivitas-aktivitas
menghadapi ujian, frustasi terkait dengan yang produktif dalam wilayah hidupnya;
bahan pelajaran yang sulit dipahami oleh b. Mampu untuk melakukan hubungan
siswa, dan depresi diakibatkan kegagalan interpersonal yang efektif dan efisien
dalam mencapai standard nilai ujian akhir dengan orang lain;
nasional. Secara umum fenomena c. Mampu untuk beradaptasi atau
ketidaksehatan mental tersebut dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
menghalangi tujuan-tujuan pendidikan dan hidup yang dialami, baik perubahan hidup
pengajaran di lingkungan sekolah. dalam yang berskala kecil, menengah maupun
menghadapi fenomena seperti ini selayaknya tinggi;
segenap komponen di sekolah, khususnya d. Mampu mensiasati kegagalan-kegagalan
konselor sekolah atau psikolog sekolah hidup yang dialami untuk bangkit
membantu mereka melalui metode prevensi beraktivitas kembali.
dan intervensi konseling dan psikologi untuk
mencapai keadaaan kesehatan mental yang Berdasarkan acuan aliran psikologi positif
seimbang kembali. yang berkembang pada akhir abad ke dua
puluh masehi (Hanurawan & Diponegoro,
2. KAJIAN LITERATUR 2005) kesehatan mental memiliki implikasi
Pengertian Kesehatan Mental pada kapasitas individu untuk mampu
Kesehatan mental adalah suatu keadaan menikmati hidup dan mengupayakan
kejiwaan atau keadaan psikologis yang keharmonisan antara aktivitas-aktivitas
menunjukan kemampuan seseorang untuk kehidupan dan upaya untuk mencapai daya
mengadakan penyesuaian diri atau pemecahan tahan untuk terus hidup. Baumgardner &
masalah terhadap masalah-masalah yang ada Crother (2010) menjelaskan bahwa kesehatan
dalam diri sendiri (internal) dan masalah- mental yang positif memberi kontribusi
lain adalah yang dikemukakan oleh Myers, kewajiban untuk mengembangkan substansi
Sweeney, dan Witmer (dalam Wikipedia, kesehatan mendal dan ciri-ciri kesehatan
2008). Model ini menjelaskan bahwa orang mental itu pada peserta didik mereka dalam
yang memiliki kesehatan mental yang baik lingkungan pendidikan. Pentingnya
adalah yang memapu memenuhi lima tugas pengemabangan mental itu berdasar rasional
dan dua belas sub tugas dalam segenap bahwa kesehatan jiwa atau mental manusia
aktivitas hidupnya. tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan aspek
dalam kehidupan manusia.
Lima tugas itu adalah: Dalam hal ini, apabila mengalami stres
a. Memahami esensi spiritualitas. maja kesehatan fisik seseorang juga akan
b. Keseimbangan antara berkerja dan terpengaruh. Banyak masalah-masalah
memanfaatkan waktu luang. kesehatan fisik disebabkan oleh stres sebagai
c. Mengambangkan persahabatan. wujud dari terganggunya kesehatan mental
d. Mengambangkan cinta. seseorang dan bahkan untuk kasus tertentu,
e. Mandiri. seperti stroke akut, kesehatan fisik seseorang
tidak mungkin mencapai keseimbangan lagi.
Dua belas sub tugas itu adalah sebagai berikut: Kondisi mental dan kondisi fisik yang tidak
a. Memiliki perasaan berarti kepada diri sehat dapat memberi pengaruh buruk kepada
sendiri. aspek kehidupan interpersonal (sosial) dan
b. Memiliki perasaan kontrol. kehidupan kerja individu. hubungan
c. Memiliki keyakinan yang bersifat realistis. interpersonal dan pelaksanaan tugas seseorang
d. Kesadaran emosi dan koping. akan mengalami hambatan-hambatan apabila
e. Pemecahan masalah dan kreativitas. seseorang mengalami gangguan-gangguan
f. Memiliki perasaan humor. kesehatan mental, seperti kecemasan, stres,
g. Memperoleh nutrisi yang cukup. dan depresi.
h. Melakukan olahraga.
i. Memiliki perhatian kepada diri sendiri. Kesehatan Mental dan Kecerdasan Emosi
j. Memiliki kemampuan untuk mengelola Ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan
stres. mental yang baik adalah orang tersebut
k. Memiliki kesadaran tentang identitas mempu menyesuaikan diri melalui cara-ara
jender. pemecahan masalah yang relevan. Keberadaan
l. Memiliki kesadaran tentang identitas kesehatan mental dapat ditunjuka oleh gejala
budaya. penerimaan diri (self acceptance) dan perasaan
keamanan diri (self security) yang optimum
Berdasar pada pengertian dan (Strickland, 2001).
karakteristik kesehatan mental maka dalam Selain bentuk-bentuk kecerdasan lain
bidang pendidikan, pendidik memiliki (kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual,
dan keerdasan majemuk), salah satu aspek memahami fenomena emosi pada level
yang penting dalam upaya menyeimbangkan individual, interpersonal, dan sosial.
kesehatan mental adalah melalui b. Kemampuan mendayagunakan emosi
pengembangan kecerdasan emosi. Kecerdasan untuk memfasilitasi berfikir. Ini berarti
emosi dapat membantu pemecahan masalah bahwa kemampuan emosi yang baik dapat
terkait dengan persoalan-persoalan emosi yang membantu manusia untuk berfikir secara
dialami seseorang, baik dalam skala tepat terhadap masalah-masalah yang
individual, interpersonal, meupun sosial. dihadapi, termasuk masalah kesehatan
Kecerdasan emosi, adalah kemampuan jiwa. Individu yang memiliki sistem emosi
kejiwaan atau kemampuan mental untuk yang baik dapat lebih mudah melakukan
melakukan pemecahan masalah secara valid kegiatan pemecahan masalah dalam proses
berdasar pengelolaan emosi dan tindakan berpikirnya. Pemecahan masalah yang
emosi. Kecerdasan emosi adalah aktivitas kreatif akan cenderung terjadi apabila
berfikir terhadap emosi dan emosi untuk seseorang dalam keadaan emosi yang
memperkuat aktivitas berfikir. Kecerdasan positif. Pemecahan masalah kreatif sangat
emosi mengacu pada kemampuan untuk diperlukan dalam pelaksanaan tugas
memahami makna emosi, melakukan seorang peserta didik untuk mampu
penalaran terhadap emosi, dan melakukan mencapai produktivitas hasil belajar.
pemecahan masalah terhadap problem- c. Kemampuan memahami emosi. Emosi
problem emosi secara efektif dan efisien membawa informasi atau pesan, seperti:
(Mayer, 1999). perasaan suka menunjukan keinginan
Aspek-aspek kecerdasan emosi adalah untuk berinteraksi dengan orang lain;
sebagai berikut: perasaan marah menunjukan keinginan
a. Kemampuan mempersepsi ekspresi emosi. untuk menyerang orang lain; dan takut
Ini adalah kemampuan mengenali ekspersi menunjukan keinginan untuk
emodi yang ditunjukan melalui perileku menghindarkan diri dari sumber stres.
komunikasi non verbal yang ditunjuka Informasi yang disampaikan melalui
oleh gerak tubuh, suara, dan mimik muka. ekspresi emosi harus dipahami oleh
Ekspresi non verbal itu mewakili seseorang karena itu juga mengandung di
perasaan-perasaan seseorang, seperti dalamnya kemungkinan-kemungkinan
marah, cinta, bahagia, takut, dan cemas. tindakan yang akan dilakukan oleh
Kemampuan untuk secara akurat pemberi pesan. Ekspresi perasaan marah
mengenali emosi orang lain maupun diri karena diperlakukan secara tidak adil
sendiri yang terwakili dalam ekspresi non sebagai sebuah pesan memungkinkan
verbal merupakan akses awal untuk seseorang melakukan berbagai tindakan:
menyerang, balas dendam, dan menarik
Strickland, B. R. (Ed.). 2001. Gale Wikipedia. 2008. Mental Health. New York:
Encyclopedia of Psychology. Wikipedia.
Farmington Hills, M.I.: Gale Groups.