Anda di halaman 1dari 9

PSIKOPEDAGOGIA, Vol. 1, No.

1, Juni 2012
ISSN: 2301-6167

STRATEGI PENGEMBANGAN KESEHATAN MENTAL DI LINGKUNGAN


SEKOLAH

MENTAL HEALTH DEVELOPMENT STRATEGY IN THE SCHOOLS

Fattah Hanurawan
Universitas Negeri Malang

Abstrak

Kesehatan mental adalah suatu keadaan psikologis yang menunjukan kemampuan seseorang
untuk mengadakan penyesuaian diri terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Pendidik memiliki
tugas untuk mengembangkan kesehatan mental pada seluruh komponen sekolah, seperti diri
peserta didik, rekan kerja, meupun dirinya sendiri. Kesehatan kecerdasan emosi dapat membantu
keseimbangan kesehatan mental seseorang dalam menghadapi masalah-masalah hidup dalam
lingkungan pendidikan. Terdapat berbagai strategi yang dapat dilakukan dalam upaya
mengembangkan kesehatan mental. Strategi tersebut diantaranya pendidik memastikan bahwa
peserta didik dan komponen-komponen sekolah lain memperoleh waktu istirahat yang teratur dan
cuku, memperoleh asupan makanan dan minuman yang berkualitas tidak mengkonsumsi kafein,
alkohol, rokok, dan zat adiktif yang lain, memperoleh aktivitas fisik secara teratur, melakukan
kegiatan yang dapat membuat mereka rileks dan senang, melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spirituil, Pengorganisasian masalah dan perencanaan tindakan
pemecahan masalah, memperoleh banyak teman yang dapat membantu mengembangkan emosi
dan sikap positif dalam memandang hidup, mendapatkan bantuan profesiional kesehatan mental
dari pada ahli dan praktisi yang kompeten, seperti psikolog sekolah dan konselor sekolah bagi
peserta didik dan komponen-kompenen sekolah lain yang menghadapi gangguan-gangguan
kesehatan mental akut.

Kata kunci: kesehatan mental, lingkungan sekolah

Abstract

Mental health is a psychological state that indicates a person's ability to orient oneself to the
problems faced. Educators have a duty to develop mental health at all components of the school,
such as self-learners, colleagues, meupun himself. Health of emotional intelligence can help
balance one's mental health in the face of life's problems in an educational setting. There are
various strategies that can be done in an effort to develop mental health. These strategies include
educators ensure that learners and components of other schools obtain regular recess and cuku,
acquire intake of food and drink quality is not consume caffeine, alcohol, tobacco, and addictive
others, obtaining regular physical activity, do activities that can make them relaxed and happy,
doing activities that can meet the needs of the spiritual, organizing issues and action planning
problem solving, gained many friends who can help develop emotions and positive attitude of
looking at life, get help profesiional mental health of the competent experts and practitioners, such
as school psychologists and school counselors for students and component-kompenen other
schools who are facing mental health disorders acute.

Keywords: mental health, school environment

1. PENDAHULUAN kesehatan mental dapat pula diterapkan dalam


Kesehatan mental merupakan salah satu bidang-bidang pendidikan, pengajaran, dan
bidang kajian dalam ilmu psikologi. Dalam bimbingan konseling. Kesehatan mental dalam
konteks psikologi pendidikan, konsep-konsep bidang pendidikan dapat diterapkan pada
ISSN: 2301-6160

komponen-komponen yang ada dalam sistem masalah yang ada di lingkungan luar dirinya
pendidikan di lingkungan sekolah, seperti pada (eksternal). Kesehatan mental mengacu pada
kepala sekolah, pada para pelaksana cara berfikir, berperasaan dan bertindak
manajemen sekolah, pada para guru, dan tentu individu yang efisien dan efektif dalam
saja pada para siswa sebagai peserta didik. menghadapi tantangan hidup dan stres hidup.
Dalam hal ini keberadaan kesehatan mental Kesehatan mental yang baik dalam diri
pada diri komponen-komponen yang ada seseorang menunjukan pada bekerjanya
dalam sistem pendidikan di lingkungan fungsi-fungsi mental dalam diri seseorang
sekolah diperlukan agar proses pendidikan dan secara optimum. bekerjanya fungsi-fungsi
hasil pendidikan dapat menjadi optimal. mental dalam diri seseorang secara optimum
Dalam hal ini fenomena ketidaksehatan pada kesempatan berikutnya akan
mental dalam lingkungan pendidikan dapat menyebabkan orang tersebut:
dicontohkan dalam gejala seperti kecemasan a. Mampu melakukan aktivitas-aktivitas
menghadapi ujian, frustasi terkait dengan yang produktif dalam wilayah hidupnya;
bahan pelajaran yang sulit dipahami oleh b. Mampu untuk melakukan hubungan
siswa, dan depresi diakibatkan kegagalan interpersonal yang efektif dan efisien
dalam mencapai standard nilai ujian akhir dengan orang lain;
nasional. Secara umum fenomena c. Mampu untuk beradaptasi atau
ketidaksehatan mental tersebut dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
menghalangi tujuan-tujuan pendidikan dan hidup yang dialami, baik perubahan hidup
pengajaran di lingkungan sekolah. dalam yang berskala kecil, menengah maupun
menghadapi fenomena seperti ini selayaknya tinggi;
segenap komponen di sekolah, khususnya d. Mampu mensiasati kegagalan-kegagalan
konselor sekolah atau psikolog sekolah hidup yang dialami untuk bangkit
membantu mereka melalui metode prevensi beraktivitas kembali.
dan intervensi konseling dan psikologi untuk
mencapai keadaaan kesehatan mental yang Berdasarkan acuan aliran psikologi positif
seimbang kembali. yang berkembang pada akhir abad ke dua
puluh masehi (Hanurawan & Diponegoro,
2. KAJIAN LITERATUR 2005) kesehatan mental memiliki implikasi
Pengertian Kesehatan Mental pada kapasitas individu untuk mampu
Kesehatan mental adalah suatu keadaan menikmati hidup dan mengupayakan
kejiwaan atau keadaan psikologis yang keharmonisan antara aktivitas-aktivitas
menunjukan kemampuan seseorang untuk kehidupan dan upaya untuk mencapai daya
mengadakan penyesuaian diri atau pemecahan tahan untuk terus hidup. Baumgardner &
masalah terhadap masalah-masalah yang ada Crother (2010) menjelaskan bahwa kesehatan
dalam diri sendiri (internal) dan masalah- mental yang positif memberi kontribusi

PSIKOPEDAGOGIA Vol. 1, No. 1 Juni 2012


PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6160

kepada peningkatan kebahagiaan subjektif c. Seseorang memiliki daya hidup (elan


dalam diri seseorang ternyata berhubungan vital) dalam menghadapi stres hidup dan
dengan harapan hidup yang lebih lama, bangkit dari kegagalan-kegagalan hidup
kemungkinan tertular penyakit yang lebih yang dialami.
rendah, dan rekoveri yang lebih baik apabila d. Seseorang memiliki kemampuan untuk
seseorang mengalami suatu keadaan sakit. merealisasikan diri. Kemampuan realisasi
Secara historis kesehatan mental yang diri adalah kemampuan berpartisipasi
dihubungkan dengan penanganan-penanganan dalam hidup sesuai dengan potensi-potensi
gangguan kejiwaan yang dialami oleh terbaik yang ada dalam dirinya melalui
seseorang dapat ditelusuri perkembangannya aktivitas-aktivitas hidup yang bermakna
pada kajian-kajian yang telah dilakukan oleh dan hubungan sosial yang positif.
dokter-dokter muslim pada abad delapan e. Seseorang memiliki kemampuan
masehi sampai dengan abad lima belas masehi. fleksibilitas. Kemampuan fleksibilitas
Salah satu kajian awal tentang kesehatan adalah kemampuan untuk berubah,
mental itu terutama dipelopori oleh seorang berkembang, dan mengalami berbagai
dokter muslim yang bernama Aby Zayd al- variasi perasaan sejalan dengan variasi
Balkhi. Beliau mengembangkan konsep perubahan kondisi kehidupan.
kesehatan mental yang dihubungkan dengan f. Seseorang memiliki perasaan tentang
kesehatan spiritual (spiritual health) keseimbangan hidup. Keseimbangan hidup
(Wikipedia, 2008). misalnya adalah antara keseimbangan
privasi dan sosialitas, bermain dan bekerja,
Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Kesehatan tidur dan bangun, serta istirahat dan
Mental Baik beraktivitas.
Meskipun setiap kebudayaan memiliki g. Seseorang memiliki perasaan tentang
masing-masing standard yang terkait dengan keutuhan pandangan tentang hidup (well-
kesehatan mental, namun secara umum roundedness) yang meliputi pandangan
terdapat beberapa ciri seseorang dapat tentang roh, jiwa, tubuh, kreativitas, dan
diklasifikasikan sebagai orang yang memiliki perkembangan intelektual.
kesehatan mental yang baik. Ciri-ciri itu h. Seseorang memiliki perhatian kepada diri
adalah sebagai berikut: sendiri dan orang lain.
a. Seseorang memiliki perasaan bahagia dan i. Seseorang memiliki kepercayaan diri dan
kepuasan dalam menjalai kehidupan. penilaian diri yang baik kepada diri
b. Seseorang memiliki semangat dalam sendiri.
menjalani kehidupan (kemampuan untuk
menikmati hidup, keceriaan, dan Selain ciri-ciri kesehatan mental yang
kesenangan-kesenangan yang lain). telah diuraikan, model ciri-ciri kesehatan yang

Mental Health Development Strategy In The Schools (Fattah Hanurawan)


ISSN: 2301-6160

lain adalah yang dikemukakan oleh Myers, kewajiban untuk mengembangkan substansi
Sweeney, dan Witmer (dalam Wikipedia, kesehatan mendal dan ciri-ciri kesehatan
2008). Model ini menjelaskan bahwa orang mental itu pada peserta didik mereka dalam
yang memiliki kesehatan mental yang baik lingkungan pendidikan. Pentingnya
adalah yang memapu memenuhi lima tugas pengemabangan mental itu berdasar rasional
dan dua belas sub tugas dalam segenap bahwa kesehatan jiwa atau mental manusia
aktivitas hidupnya. tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan aspek
dalam kehidupan manusia.
Lima tugas itu adalah: Dalam hal ini, apabila mengalami stres
a. Memahami esensi spiritualitas. maja kesehatan fisik seseorang juga akan
b. Keseimbangan antara berkerja dan terpengaruh. Banyak masalah-masalah
memanfaatkan waktu luang. kesehatan fisik disebabkan oleh stres sebagai
c. Mengambangkan persahabatan. wujud dari terganggunya kesehatan mental
d. Mengambangkan cinta. seseorang dan bahkan untuk kasus tertentu,
e. Mandiri. seperti stroke akut, kesehatan fisik seseorang
tidak mungkin mencapai keseimbangan lagi.
Dua belas sub tugas itu adalah sebagai berikut: Kondisi mental dan kondisi fisik yang tidak
a. Memiliki perasaan berarti kepada diri sehat dapat memberi pengaruh buruk kepada
sendiri. aspek kehidupan interpersonal (sosial) dan
b. Memiliki perasaan kontrol. kehidupan kerja individu. hubungan
c. Memiliki keyakinan yang bersifat realistis. interpersonal dan pelaksanaan tugas seseorang
d. Kesadaran emosi dan koping. akan mengalami hambatan-hambatan apabila
e. Pemecahan masalah dan kreativitas. seseorang mengalami gangguan-gangguan
f. Memiliki perasaan humor. kesehatan mental, seperti kecemasan, stres,
g. Memperoleh nutrisi yang cukup. dan depresi.
h. Melakukan olahraga.
i. Memiliki perhatian kepada diri sendiri. Kesehatan Mental dan Kecerdasan Emosi
j. Memiliki kemampuan untuk mengelola Ciri-ciri orang yang memiliki kesehatan
stres. mental yang baik adalah orang tersebut
k. Memiliki kesadaran tentang identitas mempu menyesuaikan diri melalui cara-ara
jender. pemecahan masalah yang relevan. Keberadaan
l. Memiliki kesadaran tentang identitas kesehatan mental dapat ditunjuka oleh gejala
budaya. penerimaan diri (self acceptance) dan perasaan
keamanan diri (self security) yang optimum
Berdasar pada pengertian dan (Strickland, 2001).
karakteristik kesehatan mental maka dalam Selain bentuk-bentuk kecerdasan lain
bidang pendidikan, pendidik memiliki (kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual,

PSIKOPEDAGOGIA Vol. 1, No. 1 Juni 2012


PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6160

dan keerdasan majemuk), salah satu aspek memahami fenomena emosi pada level
yang penting dalam upaya menyeimbangkan individual, interpersonal, dan sosial.
kesehatan mental adalah melalui b. Kemampuan mendayagunakan emosi
pengembangan kecerdasan emosi. Kecerdasan untuk memfasilitasi berfikir. Ini berarti
emosi dapat membantu pemecahan masalah bahwa kemampuan emosi yang baik dapat
terkait dengan persoalan-persoalan emosi yang membantu manusia untuk berfikir secara
dialami seseorang, baik dalam skala tepat terhadap masalah-masalah yang
individual, interpersonal, meupun sosial. dihadapi, termasuk masalah kesehatan
Kecerdasan emosi, adalah kemampuan jiwa. Individu yang memiliki sistem emosi
kejiwaan atau kemampuan mental untuk yang baik dapat lebih mudah melakukan
melakukan pemecahan masalah secara valid kegiatan pemecahan masalah dalam proses
berdasar pengelolaan emosi dan tindakan berpikirnya. Pemecahan masalah yang
emosi. Kecerdasan emosi adalah aktivitas kreatif akan cenderung terjadi apabila
berfikir terhadap emosi dan emosi untuk seseorang dalam keadaan emosi yang
memperkuat aktivitas berfikir. Kecerdasan positif. Pemecahan masalah kreatif sangat
emosi mengacu pada kemampuan untuk diperlukan dalam pelaksanaan tugas
memahami makna emosi, melakukan seorang peserta didik untuk mampu
penalaran terhadap emosi, dan melakukan mencapai produktivitas hasil belajar.
pemecahan masalah terhadap problem- c. Kemampuan memahami emosi. Emosi
problem emosi secara efektif dan efisien membawa informasi atau pesan, seperti:
(Mayer, 1999). perasaan suka menunjukan keinginan
Aspek-aspek kecerdasan emosi adalah untuk berinteraksi dengan orang lain;
sebagai berikut: perasaan marah menunjukan keinginan
a. Kemampuan mempersepsi ekspresi emosi. untuk menyerang orang lain; dan takut
Ini adalah kemampuan mengenali ekspersi menunjukan keinginan untuk
emodi yang ditunjukan melalui perileku menghindarkan diri dari sumber stres.
komunikasi non verbal yang ditunjuka Informasi yang disampaikan melalui
oleh gerak tubuh, suara, dan mimik muka. ekspresi emosi harus dipahami oleh
Ekspresi non verbal itu mewakili seseorang karena itu juga mengandung di
perasaan-perasaan seseorang, seperti dalamnya kemungkinan-kemungkinan
marah, cinta, bahagia, takut, dan cemas. tindakan yang akan dilakukan oleh
Kemampuan untuk secara akurat pemberi pesan. Ekspresi perasaan marah
mengenali emosi orang lain maupun diri karena diperlakukan secara tidak adil
sendiri yang terwakili dalam ekspresi non sebagai sebuah pesan memungkinkan
verbal merupakan akses awal untuk seseorang melakukan berbagai tindakan:
menyerang, balas dendam, dan menarik

Mental Health Development Strategy In The Schools (Fattah Hanurawan)


ISSN: 2301-6160

diri. Demikian pemahaman terhadap pesan lingkungan sekolah dimungkinkan


dalam emosi dan kemungkinan tindakan ketersediaan akses terhadap pemenuhan
emosi diperlukan dalam kehidupan kebutuhan-kebutuhan itu agar segenap
individual, interpersonal dan sosial komponen sekolah dapat memenuhi
seorang karyawan. kebutuhan itu. Keadaan fisik yang
d. Kemampuan mengelola emosi. terganggu karena defisiensi asupan gizi
Kemampuan mengelola emosi adalah yang cukup dapat mempengaruhi
kemampuan mengelola ketiga aspek kesehatan mental seseorang.
kemampuan sebelumnya pada suatu c. Pendidik memastikan bahwa peserta didik
tingkat kenyamanan yang dapat diterima dan komponen-komonen sekolah lain
oleh individu, orang lain, maupun tidak mengkonsumsi kafein, alkohol,
kelompok. rokok, dan zat adiktif yang lain. Konsumsi
terhadap zat-zat itu dapat mengganggu
3. PEMBAHASAN kesehatan fisik dan psikologis dari
Secara umum terdapat beberapa strategi seseorang.
sederhana untuk mengemabngkan kondisi d. Pendidik memastikan bahwa peserta didik
kesehatan mental agar selalu dalam keadaan dan komponen-komponen sekolah lain
seimbang. Beberapa strategi sederhana yang memperoleh aktivitas fisik secara teratur,
dapat diaplikasikan oleh seorang pendidik seperti oleh raga ata bermain. Dalam hal
dalam mengembangkan kesehatan mental ini sekolah dapat mengembangkan
peserta didik dan komponen-komponen aktivitas-aktivitas pendidikan yang
sekolah lain di sekolah sebagai lingkungan berhubungan dnegan olah tubuh. Olah
pendidikan adalah sebagai berikut: tubuh ini dapat memabntu seseorang
a. Pendidik memastikan bahwa peserta didik bertahan dari gangguan-gangguan
dan komponen-komponen sekolah lain kesehatan mental, seperti stres dan depresi.
memperoleh waktu istirahat yang teratur Demikian pula, melalui olah tubuh maka
dan cukup. Ini berarti dalam pengaturan orang dapat terbantu untuk memiliki
jadwal kegiatan di sekolah harus penilaian diri (self esteem) lebih baik dan
memberikan ruang bagi segenap citra tubuh (body image) lebih positif
komponen di sekolah untuk memperoleh (Argyle, 2000).
waktu istirahat yang teratur dan cukup. e. Pendidik memastikan bahwa peserta didik
Dalam hal ini jadwal kegiatan-kegiatan di dan komponen-komonen sekolah lain
sekolah harus disusun secara ergonomis. memiliki kesempatan untuk melakukan
b. Pendidik memastikan bahwa pesrta didik kegiatan yang dapat membuat mereka
dan komponen-komponen sekolah lain rileks dan senang (fun). Sekolah dapat
memperoleh asupan makanan dan memutar film edukatif yang memiliki
minuman yang berkualitas. Ini berarti di unsur hiburan, sekolah dapat

PSIKOPEDAGOGIA Vol. 1, No. 1 Juni 2012


PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6160

memperdengarkan duata musik pada hadapi dan membuat prioritas pemecahan


waktu-waktu luang di sekolah, masalah terhadap masalah yang paling
perpustakaan sekolah menyediakan tempat penting dan paling mungkin untuk
membaca bagi keseluruhan komponen diselesaikan. Pengorganisasian masalah
sekolah membaca buku ringan, dan dan perencanaan tindakan pemecahan
sekolah memberi kesempatan kepada masalah secara cermat dapat membantu
siswa untuk membentuk kelompok- orang meningkatka kebahagiaan dalam
kelompok siswa untuk bersosialisasi. dirinya (Argyle, 2000).
Penelitian Riddick dan Stewart pada tahun h. Pendidik memastikan bahwa peserta didik
1994 (dalam Argyle, 2004) menunjukan dan komponen-komponen sekolah lain
bahwa orang-orang kulit putih yang memperoleh banyak teman yang dapat
memnfaatkan waktu luang (leisure time) membantu mengembangkan emosi dan
dengan menikmati kegiatan-kegiatan yang sikap positif dalam memandang hidup.
menghibur memiliki kesehatan mental (Argyle, 2000) menjelaskan bahwa
lebih baik dari pada yang tidak pertemanan akrab dapat mempengaruhi
memanfaatkan waktu luang dengan segenap aspek dalam kebahagiaan pada
menikmati kegiatan-kegiatan yang diri seseorang. pertemanan akrab memberi
menghibur dan melibatkan banyak teman pengaruh positif terhadap peningkatan
dapat melindungi kesehatan fisik orang suasana hati (mood), kebahagiaan,
yang sedang mengalami stres dan depresi. kesehatan fisik, kesehatan mental, dan
f. Pendidikan memastikan bahwa peserta harapan hidup.
didik dan komponen-komponen sekolah i. Pendidik memastikan bahwa peserta didik
lain memperoleh kesempatan melakukan dan komponen-kompenen sekolah lain
kegiatan-kegiatan yang dapat memenuhi yang menghadapi gangguan-gangguan
kebutuhan-kebutuhan spirituil. Kegiatan- kesehatan mental akut yang
kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan- mempengaruhi secara negatif kehidupan
kebutuhan spirituil di sekolah adalah individual, interpersonal, dan sosial
ibadah harian, meditasi, doa, dan wisata mereka memperoleh bantuan profesional
religius. Melalui kegiatan-kegiatan yang kesehatan mental dari pada ahli dan
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan praktisi yang kompeten, seperti psikolog
spirituil maka siswa dapat meningkatkan sekolah dan konselor sekolah. semakin
kualitas kesehatan mental dalam dirinya cepat mereka memperoleh bantuan
(Argyle, 2000). profesional maka semakin cepat mereka
g. Pendidik membantu peserta didik dan memperoleh kembali keseimbangan
komponen-komponen skeolah lain kesehatan mental dalam dirinya. di
membuat daftar masalah yang mereka Amerika Serikat, psikolog sekolah adalah

Mental Health Development Strategy In The Schools (Fattah Hanurawan)


ISSN: 2301-6160

salah satu bidang profesional psikologi produktivitas manajemen, administrasi,


yang diakui oleh APA (American pengajaran dan belajar.
Psychological Association). Dalam
pemberian layanan psikologi, psikolog
sekolah memfokuskan pada aplikasi 4. KESIMPULAN
konsep dan teori psikologi sosial dan Kesehatan mental adalah sutau keadaan
organisasi, psikologi pendidikan dan psikologis yang menunjukkan kemampuan
belajar, dan psikologi klinis pada masalah- seseorang untuk mengadakan penyesuaian diri
masalah pendidikan di sekolah (Knoff, terhadap masalah-masalah yang ada dalam diri
2004) sendiri dan masalah-masalah yang ada di
lingkungan luar dirinya. pendidik memiliki
Selain strategi sederhana yang bersifat tugas untuk mengembangkan kesehatan mental
praktis tersebut, kesehatan mental dapat pada diri peserta didik, rekan kerja, maupun
dipelihara melalui strategi khusus yaitu yang dirinya sendiri. Kesehatan kecerdasan mental
terkait dengan kecerdasan emosional. Dalam seseorang dalam menghadapi masalah-
hal ini strategi yang bisa dilakukan adalah masalah hidup dalam lingkungan pendidikan.
melalui pelatihan, baik secara mandiri maupun Terdapat strategi-strategi yang dapat dilakukan
terinstitusionalisasi, terkait dengan aspek: dalam upaya mengembangkan kesehatan
kemampuan mempersepsi ekspresi emosi, mental dalam diri komponen-komponen
kemampuan mendayagunakan emosi untuk sekolah.
memfasilitasi berfikir, kemampuan memahami
emosi, dan kemampuan mengelola emosi. 5. REFERENSI
Demikian diharapkan melalui strategi- Argyle, M. 2000. Psychology of Happiness.
strategi pengembangan pemeliharaan London: Routledge.
kesehatan mental itu maka komponen- Baumgardner, S.R. & Crother, M.K. 2010.
komponen sekolah sebagai lingkungan Positive Psychology. Upper Saddle
pendidikan dapat memelihara kesehatan River, New Jersey: Pearson
mental sampai pada tingkat yang paling Education Inc.
optimum. Kesehatan mental pada tingkat Hanurawan, F. 2005. Psikologi Sosial Terapan
optimum dapat memberi pengaruh positif bagi dan Masalah-Masalah Sosial.
pelaksanaan tugas manajemen pendidikan bagi Yogyakarta. UAD Press.
seorang kepala sekolah dan administratur Knoff, H.M. 2004. School Psychology,
sekolah, tugas pengajaran bagi seorang guru Overview. C. Speilberger (Ed.).
dan tugas belajar bagi seorang siswa. Encyclopedia of Applied Psychology
Pelaksanaan tugas-tugas tersebut secara efektif (pp. 339-349). New York: Elsevier
dan efisien dapat memberi pengaruh positif agi Academic Press.

PSIKOPEDAGOGIA Vol. 1, No. 1 Juni 2012


PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6160

Strickland, B. R. (Ed.). 2001. Gale Wikipedia. 2008. Mental Health. New York:
Encyclopedia of Psychology. Wikipedia.
Farmington Hills, M.I.: Gale Groups.

Mental Health Development Strategy In The Schools (Fattah Hanurawan)

Anda mungkin juga menyukai