PROGRAM SARJANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN AJARAN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1 Andi Noor Wahidin S., [et.al], Pengaruh Dimensi Fraud Triangle Terhadap Perilaku Kecurangan
Akademik dengan Akhlak Sebagai Variabel Moderenisasi pada Mahasiswa Akuntansi UIN Alauddin
Makassar, Jurnal ISAFIR; Islamic Accounting and Finance Review, Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020, hlm.
41
2 Ibid
jaringan. Bahwa penyimpangan ini pun biasanya dapat dilakukan secara berkelompok maupun
secara sendiri-sendiri.
Ketika dikaitkan dengan fenomena kecurangan akademik, terdapat banyak faktor
sebenarnya yang dapat menjadi pemicu seseorang melakukan perilaku tersebut. Beberapa
diantaranya bisa terjadi dikarenakan adanya tekanan (pressure), adanya peluang/kesempatan
yang memungkinkan seseorang tersebut melakukan kecurangan (opportunity), hingga pada
adanya alibi yang kuat dari seseorang yang mendukungnya untuk melakukan kecurangan
(rationalisation). Ketiga konsep faktor ini kemudian dikenal dengan istilah fraud triangle.3
Dari uraian tersebut penulis akan mengkaji terkait permasalah kecurangan akademik
khususnya adanya fenomena jasa joki tugas yang merupakan suatu perilaku yang menyimpang
yang kerap kali dimanfaatkan oleh mahasiswa di perguruan tinggi.
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pelaku joki tugas dalam memberikan
layanan jasa joki tugas.
2. Untuk mengetahui modus operandi pelaku joki tugas dalam mendapatkan pelanggan.
3. Untuk mengetahui tinjauan kriminologis terhadap penyimpangan perilaku jasa joki tugas
dikaitkan dengan teori yang ada.
3 Ibid
BAB II
TINJAUAN TEORI KRIMINOLOGI
2.2 Anomie
Menurut Durkheim, Anomie diartikan sebagai suatu keadaan tanpa norma (the consept of
Anomie referred to on absence of social regulation normlessness). 6 dalam buku the division of
labor in society Emile Durkheim mempergunakan istilah Anomie untuk mendeskripsikan
keadaan”deregulation” di dalam masyarakat yang diartikan sebagai tidak ditaatinya aturan-aturan
yang terdapat pada masyarakat sehingga orang tidak tahu apa yang diharapkan dari orang lain
dan keadaan ini menyebabkan devariasi. Dalam keadaan ini seseorang itu hilang arah ataupun
keliru dengan nilai dan norma masyarakat yang menjadikan keadaan tiada norma atau
normlessness. Oleh karena itu menurut Emile Durkheim conformity dan obedience (pengukuhan)
menjadi kurang penting apabila hasrat individu untuk mencapai sesuatu menjadi mustahil. 7 Hal
ini karena, seseorang itu akan bebas melakukan tindakan yang tidak sesuai dan menimbulkan
perasaan tidak perlu kepada norma-norma masyarakat.
BAB III
4 Aroma Elmina Martha, Kriminologi Sebuah Pengantar, Buku Litera, Yogyakarta, 2020, hlm. 75
5 Beby Suryani, Pendekatan Integral Penal Policy Dan Non Penal Policy
Dalam Penanggulangan Kejahatan Anak, Doktrina: Journal of Law, 1 (2) Oktober 2018: 69-89, hlm. 79
6 Aroma Elmina Martha, Kriminologi Sebuah Pengantar, Buku Litera, Yogyakarta, 2020, hlm. 99
7 Azizi Bin Yahaya dan Rohaya Binti Ahmad, Teori Sistem yang digunakan di Sekolah, Universiti
Teknologi Malaysia Institutional Repository, hlm. 3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Faktor yang mempengaruhi pelaku sehingga muncul niat untuk melakukan joki tugas
Berdasarkan data yang telah kami kumpulkan melalui wawancara terhadap narasumber
yang merupakan penyedia dan pemakai jasa joki tugas terdapat sebanyak 70% responden
menjawab bahwa faktor utama yang menjadi sebab munculnya niat untuk melakukan joki tugas
adalah faktor ekonomi. Hal ini dikarenakan basic dari joki tugas adalah bisnis, sehingga
memunculkan minat mahasiswa untuk mencari uang jajan tambahan. Selain itu Minat belajar
mahasiswa yang menurun di masa pandemi menjadi salah satu pemicu mahasiswa menjadi
penjoki tugas. Fenomena pandemi ini membuat para mahasiswa menjadi malas sehingga banyak
yang melakukan kecurangan akademik dengan memakai jasa joki tugas ini. Dengan maraknya
tingkat kemalasan para mahasiswa hal ini menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi
para penjoki untuk mendapatkan uang tambahan.
Data yang kami peroleh dari responden Adn, mengatakan bahwa selain faktor ekonomi
menjadi latar belakang ternyata terdapat faktor-faktor lain yang memicu tindakan ini. Ia
mengatakan bahwa faktor kedekatan dengan teman dalam lingkungan pertemanan sangat
mempengaruhi tindakan joki tugas ini. Responden juga mengatakan bahwa sebagian besar
pengguna jasa joki tugas berasal dari lingkungan pertemanan dekatnya. Responden dianggap
sebagai sosok yang rajin dan secara akademik berada pada level diatas teman-temanya, hal inilah
yang kemudian menjadikan teman-teman responden menggantungkan nilai dan tugas yang
mereka miliki kepada Adn. Beberapa penjoki mengatakan bahwa mereka menjoki sekaligus
mengajari terhadap para pengguna jasa joki yang dikarenakan ketidakpahamannya terhadap
materi yang diberikan oleh dosen.
Sebenarnya maraknya penyedia joki tugas dan skripsi tidak lepas dari tingginya
permintaan pasar yang ada untuk jasa tersebut. Terhadap karya ilmiah banyak mahasiswa yang
mengaku kesulitan dalam menuntaskan karya ilmiahnya sehingga membutuhkan jasa joki.
Mereka rela membayar demi segera menyelesaikan tugas perkuliahannya. Dilansir dalam laman
detik X bahwa berbagai faktor sebenarnya yang dapat menjadi alasan seseorang melakukan joki
tugas, karya ilmiah dan skripsi beberapa diantaranya yaitu terdapat faktor seperti sudah sibuk
bekerja, tidak mengerti metode penelitian, dosen pembimbing yang tidak suportif malas, tenggat
waktu yang semakin mendesak dan memanfaatkan celah pengawasan kampus yang tidak
maksimal.8 Selain itu terhadap celah pengawasan kampus yang tidak maksimal memang terhadap
beberapa perguruan tinggi kurang mengatur secara jelas dan rinci mengenai hal ini dan kurang
maksimal dalam melakukan penegakan dalam memberantas joki tugas, karya ilmiah, skripsi dan
CEPT/TOEFL/ELTS ini.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
9 Pasal 25 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
10 Pasal 70 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
11 Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa mayoritas faktor yang
menjadi penyebab munculnya jasa joki tugas adalah faktor ekonomi dan juga menurunnya minat
mahasiswa untuk belajar di masa pandemi. Kemudian modus operandi yang dilakukan oleh para
penyedia jasa joki tugas dilakukan secara sendiri maupun berkelompok. Apabila dilakukan
secara sendiri maka target pasarnya adalah orang-orang terdekat yang memiliki hubungan
pertemanan dengan penjoki. Kemudian apabila dilakukan secara berkelompok tentang media
promosinya dilakukan dengan melalui orang ke orang dengan tetap merahasiakan identitas
penjoki hal ini agar penyedia jasa joki tugas dapat tetap terlindungi. Sehingga dalam melakukan
kegiatannya dilakukan dengan melakukan promosi yang membentuk suatu jaringan yang
tersembunyi dengan metode operasi bawah tanah. Lalu jika melihat dari tinjauan Kriminologis
berdasarkan Teori Differential Association bahwa Kejahatan dipelajari melalui interaksi dengan
orang-orang lain dalam kelompok-kelompok pribadi yang intim. Bahwa belajar itu menyangkut
teknik-teknik untuk melakukan kejahatan serta motif-motif, dorongan-dorongan, sikap-sikap dan
pembenaran-pembenaran yang mendukung dilakukan kejahatan. Dalam penelitian ini kami telah
mewawancarai beberapa narasumber yang mengungkapkan bahwa penyimpangan ini dilakukan
secara berkelompok dan individu. Bahwa setiap ada orang penyedia jasa joki tugas yang
diketahui oleh kelompok tersebut akan segera direkrut agar bisnis gelap ini dapat terjadi secara
teratur, lancar, aman dan rahasia. Kemudian apabila menggunakan teori Anomie yaitu teori yang
menjelaskan tentang ”deregulation” di dalam masyarakat yang diartikan sebagai tidak ditaatinya
aturan-aturan yang terdapat pada masyarakat sehingga orang tidak tahu apa yang diharapkan dari
orang lain dan keadaan ini menyebabkan devariasi. Bahwa pada senyatanya tidak ada aturan satu
pun di dalam kampus yang melarang adanya praktek joki tugas sehingga terhadap para penjoki
tidak ada sanksi yang dapat diterapkan agar mencegah para penjoki tidak melakukan aksinya.
4.2 Saran
Bahwa terhadap penyedia layanan jasa joki tugas seharusnya dari pihak universitas terkait
membuat suatu regulasi dalam melakukan pelarangan adanya hal ini. Kemudian terkait
penegakannya dari pihak universitas harus senantiasa melakukan upaya dalam memberantas jasa
joki tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA