Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA

Disusun Oleh :

AMELIA KARINA [X MIPA 2]

Guru Pembimbing :

FRADINA ADRIANI
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang sudah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya.
Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini si pembaca mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari – hari.

Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 05 November 2019

Amelia Karina
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………....iii

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………..1

A. PENJELASAN HAK DAN KEWAJIBAN ASASI……………………………………………


B. CIRI KHUSUS HAM…………………………………………………………………………..
C. JENIS HAM…………………………………………………………………………………….
D. PENERAPAN HAM MENURUT PANCASILA………………………………………………
E. PENYEBAB DAN CONTOH PELANGGARAN HAM………………………………………

PENUTUP………………………………………………………………………………………………..
PEMBAHASAN

A. PENJELASAN HAK DAN KEWAJIBAN ASASI

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia secara hakikat, seyogyanya dimaknai sebagai dua dimensi
yang memiliki relasi kausalitas dalam tataran praktis atas keseluruhan upaya dalam menjalankan
aktivitas kehidupan. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa "kesempurnaan" manusia dalam
membangun relasi sosialnya adalah ketika sanggup menyeimbangkan kedua dimensi tersebut.

Dalam hakikat penciptaannya, Tuhan telah menisbahkan manusia sebagai mandataris atau
khalifah dengan sebuah misi khusus mengelola bumi dengan berbagai hak dan kewajiban yang
melekat pada dirinya. Seseorang yang mendapatkan haknya karena telah memenuhi
kewajibannya. Hak orang lain adalah kewajiban bagi pihak lain untuk menghormatinya. Pasal 1
ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) secara
jelas dinyatakan bahwa kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak itu sendiri.

Salah satu karakteristik hak dan kewajiban asasi manusia adalah sifatnya universal. Namun
demikian, dalam konteks kehidupan modern, paling sering kita berbicara tentang hak asasi
manusia, dan terkesan "mengabaikan" kewajiban asasi manusia. Kegagalan memahami dan
menghormati hak orang lain, maka tak jarang dalam kehidupan sehari hari dengan mudahnya
seseorang "menghakimi" orang lain dengan menyebarkan berita hoax melalui media sosial. Hak
asasi manusia seolah menjadi sumber kemunculan egoisme-egoisme sosial, sehingga perlu
diluruskan kembali dengan menyandingkan Kewajiban Asasi Manusia (KAM). Kewajiban Asasi
Manusia ini akan memberi solusi yang cukup besar untuk mengatasi berbagai penyakit sosial
dalam kehidupan modern sekarang.

B. CIRI - CIRI KHUSUS HAM

Hak asasi manusia atau HAM mempunyai beberapa cirri-ciri khusus jika dibandingkan dengan
hak-hak yang lainnya. Berikut cirri-ciri khusus hak asasi manusia.
1. Tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat dihilangkan atau diserahkan
2. Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua hak, baik itu hak
sipil, politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada saat manusia itu
lahir.
4. Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status, suku, jenis
kelamin, atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan salah satu dari berbagai
ide hak asasi yang mendasar.
C. JENIS – JENIS HAM

a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Hak hubungan yang berhubungan dengan kehidupan
pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi adalah sebagai berikut, Hak kebebasan
untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat. Hak kebebasan atau pendapat.
Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan. Hak kebebasan
untuk memilih, menerapkan, menjalankan agama dan kepercayaan yang masing-masing.
Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang. Hak untuk tidak dipaksa dan
disiksa.

b. Hak Asasi Politik (Political Rights) Yaitu hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan
politik, hak ikut dalam pemerintahan, hak untuk memilih dan dipilih. Contoh hak-hak asasi
politik adalah sebagai berikut. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan. Hak
ikut serta dalam kegiatan pemerintahan. Hak membuat dan menyiapkan partai politik serta
organisasi politik lainnya. Hak untuk membuat dan mengajukan permohonan petisi. Hak
diangkat dalam jabatan pemerintah.

c. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights) Hak memiliki posisi yang sama di depan
hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berhubungan dengan kehidupan hukum dan
pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum adalah sebagai berikut. Hak mendapatkan
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hak untuk menjadi pegawai negeri
sipil (PNS). Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada peradilan. Hak
mendapat layanan dan perlindungan hukum.

d. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths) Hak yang berhubungan dengan kegiatan
perekonomian. Contoh hak-hak asasi ekonomi ini adalah sebagai berikut. Hak kebebasan
melakukan kegiatan transaksi jual beli. Hak kebebasan mengadakan kontrak. Hak
menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang. Hak kebebasan untuk memiliki
sesuatu. Hak untuk menikmati SDA. Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hak
untuk meningkatkan kualitas hidup. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

e. Hak Asasi Peradilan (Hak Prosedural) Hak untuk menyiapkan sama dalam tata cara
pengadilan. Contoh hak-hak asasi peradilan adalah sebagai berikut. Hak mendapat
pembelaan hukum di pengadilan. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka hukum. Hak memperoleh kepastian
hukum. Hak menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.

f. Hak mendapatkan perlakukan adil dalam hukum Hak Asasi Sosial Budaya (Hak Sosial
Budaya) Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi
sosial budaya adalah sebagai berikut. Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan
pendidikan. Hak mendapatkan. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan
bakat dan minat Hak untuk mengembangkan Hobi Hak untuk berkreasi Hak untuk
mendapatkan jaminan sosial Hak untuk berkomunikasi
D. PENERAPAN HAM MENURUT PANCASILA

1. Sila pertama, menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, menjalankan ibadah, dan
menghormati perdedaan agama;

2. Sila kedua, memposisikan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum;

3. Sila ketiga, memberikan semangat persatuan di antara warga negara dan menempatkan
kepentingaan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;

4. Sila keempat, mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah
mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan ataupun paksaan;

5. Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara.

E. PENYEBAB DAN CONTOH PELANGGARAN HAM

.6 Faktor Penyebab Pelanggaran HAM

Pelanggaran HAM terjadi bukan tanpa sebab. Setiap kali ditemukan kasus pelanggaran HAM
berarti dapat ditelusuri pula penyebab pelanggaran HAM tersebut. Ada banyak faktor yang dapat
menyebabkan pelanggaran HAM terjadi. Namun, menurut Lubis dan Sodeli (2014: 9-10),
penyebab pelanggaran HAM secara umum yaitu:
(a) sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri,
(b) rendahnya kesadaran HAM,
(c) sikap tidak toleran,
(d) penyalahgunaan kekuasaan,
(e) ketidaktegasan aparat penegak hukum, dan
(f) penyalahgunaan tekonologi.

. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Salah satu pelanggaran HAM yang populer yaitu kejahatan terhadap kemanusiaan. Menurut
Setiyono (2010) istilah kejahatan terhadap kemanusiaan telah lama dikenal dalam bidang hukum
Indonesia, terutama sejak berakhirnya perang dunia II. Secara historis, terminologi munculnya
kejahatan terhadap kemanusiaan mulanya berasal dari istilah crimes against humanity. Kejahatan
terhadap kemanusiaan menurut UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
yaitu salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil. Dalam UU No. 26 tahun 2000 disebutkan bentuk-bentuk kejahatan terhadap
kemanusiaan,yaitu:
(a) pembunuhan,
(b) pemusnahan,
(c) pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa,
(d)perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang,
(e) penyiksaan,
(f) perkosaan atau bentuk kekerasan seksual lainnya,
(g) penganiayaan,
(h) penghilangan orang secara paksa, dan
(i) kejahatan apartheid. Penjelasan rinci mengenai bentuk pelanggaran HAM sebagai berikut.
PENUTUP

Kurang lebih pendapat saya tentang Penerapan HAM itu masih lacking, tetapi dari semua info yang saya
dapatkan. Penerapan HAM di Indonesia sudah di tegakan sebaik mungkin, hanya saja ada beberapa
oknum atau aparat yang belum dapat memaksimalkan kerjanya tersebut.
Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih
banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang
saya miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan untuk perbaikan ke depannya.
Saya akhiri disini, terima kasih

Anda mungkin juga menyukai