Disusun oleh :
KELOMPOK 9
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 9
DAFTAR ISI
Halaman
HALMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
Jarak antara manusia satu sama lain menentukan kualitas dan kuantitas dari
pendorong apa yang terjadi pada manusia tersebut Altman (1975) melihat intimate
space sebagai mekanisme peraturan suatu batas untuk mencapai tingkatan privasi
seseorang atau kelompok (Bell, 2001, h.254).
Sedangkan menurut LaFrance & Mayo (1978) Intimate space juga diartikan
sebagai “gelembung” yang tidak kelihatan, yang mengelilingi setiap individu
manusia dan tidak bisa ditembus oleh orang lain (Bell, 2001).
Bell, Paul A., et al. (2001). Environmental Psychology (5Th ed). Belmont:
Thomson Learning, Inc.
1. Jenis Kelamin
Pada umumnya hubungan personal space antar laki-laki merupakan yang paling
besar, disusul dengan antar perempuan dan kemudian antara laki-laki dan
perempuan. Perbedaan jenis kelamin di dalam hal personal space lebih cenderung
merefleksikan perbedaan dalam kategori sosial dibandingkan dengan kategori
biologisnya.
2. Umur
3. Kepribadian
Orang yang terbuka dan mandiri, personal space yang dimilikinya akan kecil.
Sedangkan orang yang suka merasa cemas dan terburu-buru tidak akan suka untuk
berbagi personal space dengan orang lain.
Orang yang bermasalah kejiwaannya punya aturan sendiri tentang personal space.
Kadang-kadang mereka membuat jarak yang besar dengan orang lain, tetapi di
saat lain justru menjadi sangat dekat.
5. Kondisi mental
Beberapa anak autis memilih jarak lebih dekat ke orang tuanya, sedangkan anak-
anak dengan tipe autis tidak aktif, anak hiperaktif dan terbelakang mental memilih
untuk menjaga jarak dengan orang dewasa.
6. Ketertarikan
7. Rasa Aman/Ketakutan
Rasa tidak aman dan ketakutan sering kali muncul ketika berhadapan dengan
orang lain yang penampilannya di mana kita tidak terbiasa untuk melihatnya. Rasa
ketakutan seperti ini membuat personal space menjadi besar.
Makin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar personalnya, terutama
dari status yang lebih tinggi ke status yang lebih rendah.
Sebagai contoh, di ruang dengan cahaya redup orang akan nyaman jika posisinya
lebih berdekatan, demikian halnya bila ruangannya sempit atau kecil.
Fase dekat : kontak fisik atau keterlibatan fisik menjadi hal yang dominan,
vokalisasi menjadi bagian yang minor dalam komunikasi •
Fase jauh (6-18 inchi) : kepala, paha dan panggul sulit untuk kontak, namun
tangan masih bisa saling berpegangan. Yang dapat terlihat hanya secara garis
besar, bagian detilnya menjadi distorsi. Untuk stranger maka akan tercipta
perasaan tidak nyaman apabila saling bertatap mata yang terlalu dekat seperti ini.
Suara yang dikeluarkan umumnya pelan ataupun bisikan.