Anda di halaman 1dari 20

HAK ASASI MANUSIA DI

INDONESIA

Oleh : Retno Yulianti


PEMAHAMAN KONSEPTUAL TENTANG HAK ASASI
MANUSIA

• Pengertia Hak

Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi


sebagai pedoman berprilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya
peluang bagi manusia dalam menjaga harkat
dan martabatnya.
Hak merupakan suatu kewenangan untuk bertindak yang
dimiliki oleh seseorang karena berbagai sebab di antaranya,
karena pemberian orang lain, aturan hukum/perjanjian,
pemberian masyarakat, pemberian negara.
Pengertian HAM

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki


manusia karena martabatnya sebagai manusia dan bukan
diberikan oleh masyarakat maupun negara.
Pengertian HAM menurut beberapa
ahli :
 John Locke
Menurut John Locke, pengertian HAM adalah hak-hak yang langsung
diberikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karena
itu, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM
ini sifatnya mendasar (fundamental) bagi kehidupan manusia dan pada
hakikatnya sangat suci.

 Jan Materson
Menurut Jan Materson (komisi HAM PBB), pengertian HAM adalah hak-
hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil
dapat hidup sebagai manusia.

 Miriam Budiarjo
Menurut Miriam Budiarjo, pengertian HAM adalah hak yang dimiliki
setiap orang sejak lahir ke dunia, hak itu sifatnya universal sebab
dimiliki tanpa adanya perbedaan kelamin, ras, budaya, suku, dan
agama.
Macam-macam HAM

1. Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan


Politik (The International Covenant on Civil and
Political Rights/ICCPR)
2. Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya (The International Covenant on
Economics, Social and Cultural Rights/ICESCR)
Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik
(The International Covenant on Civil and Political
Rights/ICCPR)

Hak-hak ini pada umumnya merupakan hak-hak yang


mewajibkan suatu negara agar menahan diri dari tindakan
atau campur tangan terhadap kehidupan individu maupun
kelompok masyarakat
Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya (The International Covenant on Economics, Social and
Cultural Rights/ICESCR)

Hak ini pada umumnya merupakan hak yang mewajibkan


negara menyediakan sarana-prasarana karena individu
tidak bisa menyediakannya sendiri
4 macam HAM menurut Frans Magnis-Suseno
1. Hak-hak asasi negatif atau liberal
Hak asasi ini didasarkan pada kebebasan dan hak seseorang untuk mengurus diri sendiri Hak ini
pada dasarnya menuntut agar kemandirian setiap orang atas dirinya sendiri dihormati oleh pihak
lain.

2. Hak asasi aktif atau demokratis


Hak ini didasarkan pada keyakinan bahwa semua orang sama derajatnya. Inti dari hak asasi ini
adalah bahwa setiap orang memiliki hak untuk turut serta menentukan arah perkembangan
masyarakat tempat ia hidup.

3. Hak asasi positif


Hak ini merupakan kebalikan dari hak negatif. Hak negatif cenderung menolak campur tangan
negara. Sebaliknya, hak positif justru menuntut prestasi-prestasi tertentu dari negara. Hak asasi
positif didasarkan pada pandangan tentang tugas dan kewajiban negara.

4. Hak asasi social


Hak asasi ini merupakan perluasan dari hak asasi positif. Hak ini didasarkan pada pandangan
bahwa setiap orang berhak atas bagian yang adil dari kekayaan material dan cultural
bangsanya. Jadi, hak ini pada dasarnya merupakan hak warga negara untuk memperoleh
keadilan dibidang ekonomi dan budaya.
INSTRUMEN HUKUM YANG MENGATUR
HAK ASASI MANUSIA

Instrumen Hukum
HAM Nasional

Instrumen
Hukum HAM

Instrumen Hukum
HAM Internasional
Instrumen Hukum HAM Nasional

 Hak hidup (pasal 28 A).  Hak atas informasi (28 F)


 Hak berkeluarga dan hak anak (pasal  Hak atas perlindungan dan rasa aman
28 B).
(pasal 28 G:1)

 Hak memajukan dan mengembangkan  Hak untuk bebas dari penyiksaan atau
diri (pasal 28 C).
perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia (pasal 28 G:2)

 Hak atas pengakuan, jaminan,  Hak memperoleh suaka politik dari


perlindungan dan kepastian hukum
negara lain (pasal 28 G:2)
(pasal 28 D:1).

 Hak untuk bekerja serta mendapat  Hak atas hidup sejahtera lahir batin
imbalan dan perlakuan yang adil dalam
(pasal 28 H:1)
hubungan kerja (pasal 28 D:2).
 Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam  Hak mendapatkan kemudahan dan perlakuan
pemerintahan (pasal 28 D:3).
khusus guna memperoleh keadilan (pasal 28
H:2)

 Hak atas status kewarganegaraan (pasal 28  Hak memperoleh jaminan sosial (pasal 28 H:3)
D:4).
 Kebebasan memeluk agama dan beribadat  Hak atas milik pribadi (pasal 28 H:4)
menurut agamanya (pasal 28 E:1)

 Hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran,  Hak atas hak-hak yang tidak dapat dikurangi
pekerjaan, kewarganegaraan, dan tempat
dalam keadaan apapun (meliputi: hak untuk
tinggal (pasal 28 E:1)
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut)
(pasal 28 I:1)

 Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan ,  Hak bebas dari perlakuan diskriminatif (pasal 28
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan
I:2)
hati nurani (pasal 28 E:2)

 Hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan  Hak atas identitas budaya (pasal 28 I:3)
mengeluarkan pendapat (pasal 28 E:3)
Ketentuan-ketentuan dalam konstitusi yang ditujukan
kepada pemerintah adalah, sebagai berikut :

 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan


hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara,
terutama pemerintah (pasal 28 I:4).
 Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia
sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis,
pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan (pasal
28 I:5)
 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
(pasal 29:2)
Sedangkan ketentuan (berupa kewajiban)
dalam konstitusi yang ditujukan kepada
warga negara dan warga masyarakat adalah,
sebagai berikut:
 Setiap orang wajib menghormati hak asasi orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara (pasal 28 J:1)
 Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nila-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis (pasal 28 J:2)
Beberapa peraturan perundang-undangan yang
secara khusus mengatur tentang HAM.

 Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi


Manusia
 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
 Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia
 Undang-Undan No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
Instumen Hukum HAM
Internasional

a. Hukum Kebiasaan
b. Piagam PBB
c. The International Bill of Human Rights
d. Traktat-traktat pada bidang khusus HAM
UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HAK ASASI
MANUSIA DI INDONESIA

Pencegahan

Upaya Penegakan HAM

Penindakan
Upaya penegakan HAM melalui pencegahan antara lain :

1. Penciptaan perudang-undangan HAM yang semakin lengkap


2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan
HAM.
3. Penciptaan perundang-undangan dan pembentukan lembaga peradilan
HAM.
4. Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat melalui pendidikan
dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Penegakan HAM melalui penindakan antara lain dapat dilakukan dalam
bentuk upaya-upaya sebagai berikut:

1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat


yang menghadapi kasus HAM.
2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM.
3. Investigasi, yaitu pencarian data, informasi, dan fakta yang berkaitan
dengan peristiwa dalam masyarakat yang patut diduga merupakan
pelanggaran HAM.
4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi,
konsiliasi, dan penilaian ahli.
5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui proses peradilan
di pengadilan HAM.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENEGAKAN HAM

1. Peran Serta Individual

 Berperilaku sesuai nilai-nilai HAM di mana pun kita berada,


yaitu menghargai dan solider kepada sesama siapapun mereka.
 Berusaha memahami berbagai instrumen HAM, dan pada saat
yang tepat dan dengan cara yang tepat berusaha membagikan
hasil pemahaman tersebut kepada teman, sahabat, atau warga
masyarakat di sekitar lingkungan kita.
 Mengamati dan mendiskusikam berbagai perkembangan
kebijakan HAM dan peristiwa pelanggaran HAM, terutama yang
terjadi di lingkungan sekitar kita.

 2. Peran serta Organisasi


TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai