1.
2.
3.
4.
5.
Disusun oleh :
M. Fauzi
Fio Iqbal Fauzi
Hana Laila Syafira
Luqman Ary Wibowo
Panggah Bagaskara N
(H1F0120 )
(H1F014022)
(H1F014024)
(H1F014028)
(H1F014030)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURBALINGGA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini saya susun sebagai
tugas dari mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul Hak dan Kewajiban Warga
Negara Indonesia.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Musmualim, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan
dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
.
.
.
.
3
3
4
4
BAB II PEMBAHASAN
.....
A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara
.
B. Hak dan Kewajiban Negara/ Pemerintah
.....
C. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara
............
D. Pelaksanaan Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
.
5
5
9
10
11
12
BAB IV PENUTUP
A. K esimpulan
B. Saran
12
13
14
DAFTAR
PUSTAKA
......
..
..
......
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang . Hak merupakan segala sesuatu
yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara
sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota
warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut . Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam
praktik kehidupan , maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan
gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , maupun bernegara .
Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban , terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga
negara . Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu diperhatikan . Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa Tiap - tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan .
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang
layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya
perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna
menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang
layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban .
B. RUMUSAN MASALAH
B.
C.
D.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ditujukan untuk mencari tujuan dari
dibahasnya pembahasan atas rumusan masalah dalam makalah . Adapun tujuan
penulisan makalah, sebagai berikut :
1. Memahami pengertian akan hak dan kewajiban warga negara.
2. Memahami siapa siapa saja yang memiliki hak menjadi warga negara Indonesia.
3. Mengetahui tentang apa saja yang menjadi Hak dan Kewajiban sebagai warga
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hak dan kewajiban dan warga negara
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam
kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan
melalui pertanggungjawaban atas kewajiban .
Menurut Prof. Dr. Notonagoro:
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan /
kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Kata yang kedua adalah kewajiban, kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut
Prof. Dr. Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus
dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika
merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu.
Dari pengertian yang lain kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut
Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara
itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang
membentuk itu sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara.
Warga Negara hakikatnya adalah warga yang menjadi anggota dari suatu himpunan yang
disebut sebagai Negara. Setiap orang tentu saja memiliki hak dan kewajiban di dalam
kehidupan bermasyarakat. Begitu juga kita sebagi warga Negara,tentu saja memiliki hak dan
kewajiban kepada Negara yang kita diami yaitu Indonesia. Seperti yang telah disampaikan
diatas, bahwa warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus
terhadap negaranya. Dengan demikian, warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
negaranya. Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun. (pasal 28I ayat 1).
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945.
menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
i.
Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan
pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.
ii.
Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taiptiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
iii.
Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
iv.
Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
C. PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945 DAN HUBUNGAN DENGAN WARGA NEGARA
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan . Pasal tersebut menjelaskan bahwa
setiap individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan
serta kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan
bernegara .
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak .
Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang kian tak
bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan . Kedua hal tersebut merupakan
pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan .
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban , pada
umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam
suatu bidang pekerjaan . Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai
tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan inovatif yang menyebabkan
tertundanya penghidupan yang layak , sedangkan kurangnya kemampuan memicu
pola pikir individu menjadi pesimistis yang menyebabkan individu tidak dapat
bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak .
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan ,
pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah
maupun swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah
dilakukan .
Hal tersebut , dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak
dengan kewajiban . Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan
terhadap ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga
mogok kerja . Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak perlu
dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .
Negara Indonesia adalah Indonesia. Menurut Negara Chiliadalah Chili.Jadi Hadi memiliki 2
(dua) kewarganegaraan.d.
Apartride : artinya seseorang tidak memiliki kewarganegaraan.
Contoh:
Dodi danErna : (suami isteri) adalah warga Negara Cina yang menganut asas Ius Soli
Dodi dan Erna : berada di Negara Singapura yang menganut asas Ius Sanguinis Erna isterinya
melahirkan Yani di Negara singapura : Menurut Negara Cina adalah Singapura.Menurut
Negara Singapura adalah Cina.
Kewarganegaraan yani ditolak oleh Negara Cina dan Singapura, sehingga Yani Tidak
memilikikewarganegaraan
2. Pewarganegaraan
(Naturalisasi) Negara Republik Indonesia memberi kesempata
n kepada orang asing (bukan warga negara)untuk menjadi
warga negara. Dalam hal permohonan kewarganegaraan atau
naturalisasi. Naturalisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
naturalisasi biasa dan istimewa.
a. Naturalisasi BiasaPersyaratan menjadi kewarganegaraan
Republik Indonesia menurut undang-undangkewarganegaran
adalah sebagai berikut
- Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
- Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat
tinggal diwilayah negara sedikitnya 5tahun berturut-turut atau
10 tahun tidak berturut-turut.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui dasar
negara Pancasila dan UUD 1945.
- Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang
diancam sanksi penjara 1 tahun ataulebih.
- Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.- Mempunyai
pekerjaan atau penghasilan tetap.
- Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara sebesar
ketentuan peraturan pemerintah.
b. Naturlisasi Istimewa (Luar Biasa)
Nauralisasi istemewa di neara RI dapat diberikan kepada war
ga negara asing yang status kewarganegaraannya sebagai
berikut
- Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum
kawindiakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
- Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun secara sah sebagai anak oleh
WNA berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.
- Perkawinan WNI dan WNA baik sah maupun tidak sah dan diakui orang tuanya yang
WNI,atau perkawinan yang melahirkan anak di wilayah RI meskipun status kewarganegaraan
orangtuanya tidak jelas berakibat anak berkewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun atau
sudahkawin.
- Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan
kepada pjabat dengan melampirkan dokumen sebbagaimana ditentukan dalam perundangundangan.
- Perbuatan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu paling lambat 3
tahunsetelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin.
- Warga asing yang telah berjasa kepada negara RI dengan pernyataannya sendiri
(permohonan)untuk menjadi warga negara RI, atau dapat diminta oleh negara RI. Kemudian
merekamengucapkan sumpah atau janji setia. Cara ini diberikan oleh Presiden dengan
persetujuan DPR.
c. Akibat PewarganegaraanPewarganegaraan membawa
akibat hukum pasangan kawin campuran dan anak-anaknya
yangmenjadi warga negara karena pewarganegaraan. Berikut
adalah akibat dari pewarganegaraan:
- Setiap orang yang bukan WNI diperlakukan seperti orang
asing.
- Kehilangan kewarganegaraan RI bagi suami atau istri yang
terikat perkawinan sah tidakmenyebabkan kehilangan status
kewarganegaraan itu.
- Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang
mempunyai hubungan hukumkekeluargaan dengan ayahnya
sebelum ayah itu memperoleh kewarganegaraan RI
turutmemperoleh kewarganegaraan RI.
- Seorang anak yang lahir dari perkawinan WNA dan WNI
tanpa memandang kedudukanhukukm ayahnya baik sah
maupun tidak sebelum usia 18 tahun memiliki
kewarganegaran ganda.Setelah 18 tahun diharuskan memilih
kewaranegaraan.
- Anak yang lahir di wilayah negara RI yang saat lahir tidak
jelas kedudukan orang tuanya atautidak diketahui orang
tuanya merupakan kewarganegaraan RI.
- Anak dibawah usia 5 tahun telah ditetapkan secara sah
sebagai anak WNA berdasarkan pengadilan, tetap diakui
sebagai WNI.
BAB III
E. Contoh kasus
Kita sebagai warga negara berhak mendapatkan Perlindungan Hukum tetapi kenyataannya
masih banyak dari kita yang belum mendapatkan perlindungan hukum dengan baik.
Contoh Kasus belakangan yang marak terjadi yaitu BEGAL!!!
Dimana pemerintah (dalam hal ini di wakilkan oleh APARAT KEAMANAN) lebih banyak
bertindak setelah adanya kejadian bukan sebelumnya kejadian.
2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Hak
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewajiban
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan
http://ariaaja.wordpress.com/2011/05/11
http://hakkitani.blogspot.com/
http://costoendnow.blogspot.com
http://heriimarun.blogspot.com/
http://www.academia.edu/8338762/HAK_DAN_KEWAJIBAN_WARGA_NEGARA_INDO
NESIA_HAK_DAN_KEWAJIBAN_WARGA_NEGARA_INDONESIA_DENGAN_UUD_4
5_Menurut_Prof
http://aniiev.blogspot.co.id/2015/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.slideshare.net/denzslas/makalah-hak-dan-kewajiban-42298405