Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

NEGARA DAN KONSTITUSI

MAKALAH
disusun memenuhi tugas pendidikan kewarganegaraan

Instruktur : Usep Saepurohman, M.Pd.

Oleh :
1. Fajar Gilang Trifebriyanto (221344009)
2. Muhammad Faishal Shiddiq (221344020)
3. Nur Alim Lesmana (221344025)
4. Syifa Maulidina (221344030)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul, “NEGARA DAN
KONSTITUSI”.
Dengan materi kuliah ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami
makna dari Negara dan konstitusi di Indonesia. Dengan demikian, kami sadar materi ini
terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga
tulisan ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa,
supaya bisa memahami pengertian negara dan konstitusi, karena kita adalah penerus Bangsa
Indonesia.

Hormat Kami,

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG 4
1.2. RUMUSAN MASALAH 5
1.3. TUJUAN PENULISAN 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1. PENGERTIAN NEGARA 6
2.2. UNSUR PEMBENTUK NEGARA 6
2.3. SIFAT-SIFAT NEGARA 6
2.4. FUNGSI NEGARA 7
2.5. TUJUAN NEGARA 7
2.6. PENGERTIAN KONSTITUSI 8
2.7. TUJUAN KONSTITUSI 8
2.8. FUNGSI KONSTITUSI 9
2.9. PERUBAHAN KONSTITUSI NKRI DARI MASA KE MASA 10
BAB III PENUTUP 13
3.1. KESIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh
diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap
UUD 1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai
upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju
apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar
(konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan
sistem dan kondisi negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis
dengan relasi lembaga negara yang seimbang.
Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi suatu agenda yang tidak
bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi
jalannya demokratisasi suatu bangsa. Realitas yang berkembang kemudian
memang telah menunjukkan adanya komitmen bersama dalam setiap elemen
masyarakat untuk mengamandemen UUD 1945.
Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang
melakukannya serta dalam situasi seperti apa perubahan itu terjadi, menjadikan
suatu bagian yang menarik dan terpenting dari proses perubahan konstitusi itu.
Karena dari sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah merepresentasikan
kehendak warga masyarakat, dan apakah telah menentukan bagi pembentukan
wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis,
sesuai dengan nilai keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.
Dengan melihat kembali dari hasil-hasil perubahan itu, kita akan dapat
dinilai apakah rumusan-rumusan perubahan yang dihasilkan memang dapat
dikatakan lebih baik dan sempurna. Dalam artian, sampai sejauh mana rumusan
perubahan itu telah mencerminkan kehendak bersama. Perubahan yang menjadi
kerangka dasar dan sangat berarti bagi perubahan-perubahan selanjutnya. Sebab
dapat dikatakan konstitusi menjadi monumen sukses atas keberhasilan sebuah
perubahan.

4
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari Negara?
1.2.2. Apa saja unsur-unsur pembentuk suatu negara ?
1.2.3. Apa sajakah yang termasuk sifat-sifat dari suatu negara ?
1.2.4. Apa fungsi dan tujuan dari suatu negara ?
1.2.5. Apa pengetian dari Konstitusi?
1.2.6. Apa tujuan dan fungsi dari konstitusi?
1.2.7. Bagaimana sejarah mengenai konstitusi NKRI dari masa ke masa?
1.2.8. Bagaimana hubungan konstitusi dengan negara?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari negara.
1.3.2. Untuk mengetahui unsur-unsur dari suatu negara.
1.3.3. Untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu negara.
1.3.4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan suatu negara.
1.3.5. Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi.
1.3.6. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari konstitusi.
1.3.7. Untuk mengetahui sejarah konstitusi NKRI.
1.3.8. Untuk mengetahui hubungan antara negara dengan konstitusi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Negara


Negara adalah suatu wilayah yang didiami penduduk secara tetap dan
mempunyai sistem pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara lain.
Menurut Prof. Nasroen, definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk
pergaulan hidup. Oleh karena itu, sebuah negara harus ditinjau secara sosiologis
agar dapat dijelaskan serta dipahami. Suatu negara memiliki unsur pembentuknya
yaitu,,tujuan,dan sifat.

2.2. Unsur Pembentuk Negara


Unsur-unsur pembentuk negara ada 2, antara lain :
2.2.1. Penduduk tetap
Syarat “tetap” dalam unsur ini bisa diartikan dalam 2 hal. Pertama,
penduduk menjadikan wilayah yang ada sebagai dasar untuk menentukan
tempat tinggalnya. Kedua, wilayah itu -sebagai tempat tinggal- dapat
diajukan tuntutan sebagai lingkungan tertentu. Pada dasarnya tidak ada
ketetapan yang pasti mengenai jumlah minimum penduduk untuk
membentuk suatu negara. Penentu status penduduk adalah ikatan hukum
dalam satu kebangsaan.
2.2.2. Wilayah
Tidak ada ketentuan yang pasti berapa luas minimum suatu wilayah
untuk dapat ditetapkan sebagai salah satu unsur yang membentuk sebuah
negara. Crawford menyatakan bahwa hak suatu negara yang independen
untuk menyusun pemerintahan yang berada dalam suatu wilayah tertentu
.
2.3. Sifat-sifat Negara
1) Memaksa, ini bertujuan supaya peraturan perundang undangan di taati dan
penertiban dalam masyrakat tercapai.
2) Memonopoli, menetapkan tujuan Bersama masyarakat , yaitu melarang
sesuatu yang bertentangan fan menganjurkan sesuatu yang dibutuhkan
masyarakat.

6
3) Mencakup semua yaitu semua peraturan dan kebjijakan negara berlaku untuk
semua orang tanpa kecuali.

2.4. Fungsi Negera


1) Pertahanan dan Keamanan : Negara melindungi rakyat, wilayah dan
pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan, gangguan.
2) Pengaturan dan Ketertiban membuat undang-undang, peraturan pemerintah.
3) Kesejahteraan dan Kemakmuran mengeksplorasi SDA dan SDM untuk
kesejahteraan dan kemakmuran.
4) Keadilan Menurut Hak dan Kewajiban menciptakan dan menegakan hukum
dengan tegas dan tanpa pilih kasi.

2.5. Tujuan Negara


a) Teori Kekuasaan
• Shang Yang, memperoleh kekuasaan yang sebesar-besarnya dengan cara
menjadikan rakyatnya miskin, lemah, dan bodoh.
• Machiavelli, kekuasaan yang digunakan untuk mencapai kebesaran dan
kehormatan negara, membenarkan tindakan kejam dan licik.
b) Teori Perdamaian Dunia
Dante Allegieri, menciptakan perdamaian dunia, yang dapat dicapai
apabila seluruh negara berada dalam suatu kerajaan dunia (imperium dengan
undang- undang yang seragam bagi semua negara)
c) Teori Jaminan Hak dan Kebebasan
• Hak dan kebebasan warga negara terjamin, di dalam negara harus
dibentuk peraturan atau undang-undang.
• Immanuel Kant, perlu dibentuk negara hukum klasik (negara sebagai
penjaga malam).
• Kranenberg, menghendaki dibentuknya negara hukum modern (welfare
state)

7
2.6. Pengertian Konstitusi
2.6.1. Pengertian Umum
Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-
konvensi kenegaraan (ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan
kedudukan organ-organ negara, mengatur hubungan antara organ-organ
negara itu, dan mengatur hubungan organ-organ negara tersebut dengan
warga negara. (Jimly Asshiddiqie) • Semua konstitusi selalu menjadikan
kekuasaan sebagai pusat perhatian, karena kekuasaan itu perlu diatur dan
dibatasi sebagaimana mestinya.

2.6.2. Pengertian Menurut Para Ahli


• K. C. Wheare : Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk dan
mengatur/memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
• Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga, yaitu:
1) Konstitusi dalam pengertian politis-sosiologis. Konstitusi
mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai
suatu kenyataan.
2) Konstitusi dalam pengertian yuridis. Konstitusi merupakan suatu
kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya
dijadikan suatu kesatuan kaidah hukum.
3) Konstitusi pengertiannya lebih luas dari undang-undang dasar.
Konstitusi adalah yang ditulis dalam suatu naskah sebagai
undang-undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

2.7. Tujuan Konstitusi


Setiap konstitusi memiliki tujuan tertentu. Berikut tujuan konstitusi, antara lain :
1) Sebagai Batasan dan Pengawasan
Tujuan konstitusi adalah untuk memberikan batasan dan pengawasan
terhadap kewenangan pemerintah, sehingga menghindari kesewenang-
wenangan. Di Indonesia, sebagai negara dengan sistem kepemimpinan
terpusat atau presidensial, Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR
dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Fungsi pengawasan

8
DPR bertujuan mencegah kesewenang-wenangan presiden dan wakil
presiden. Sebaliknya, presiden juga memberikan persetujuan terhadap
undang-undang.

2) Perlindungan terhadap HAM Konstitusi memiliki tujuan sebagai


pelindung HAM.
Setiap pemimpin, baik pemerintah maupun masyarakat wajib saling
menghormati hak asasi manusia. Perlindungan terhadap hak asasi manusia
tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 Pasal 28. Selain hak sebagai
manusia, pasal 28 juga memuat kewajiban pemerintah dalam melindungi
setiap hak warga negaranya secara hukum. Kehadiran pasal 28 mencegah
terjadinya konflik masyarakat.

3) Pedoman Pelaksanaan Negara


Konstitusi bertujuan untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara
negara yang memiliki kekuasaan agar negara tetap kokoh. Pedoman
pelaksanaan negara di Indonesia diwujudkan melalui pembagian
kekuasaan ke dalam lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Lembaga
eksekutif oleh presiden dan wakil presiden. Lesislatif oleh Dewan
Perwakilan Rakyat atau DPR, Majelis Permusyawaratan Rakyat atau
MPR, dan Dewan Perwakilan Daerah atau DPD. Sedangkan yudikatif
oleh Mahakamah Agung atau MA, Mahkamah Konstitusi atau MK, dan
Komisi Yudisial atau KY. Sehingga tujuan negara dapat diwujudkan
melalui tata cara dan pedoman sesuai wewenang masing-masing lembaga.

2.8. Fungsi Konstitusi


Berikut fungsi konstitusi, antara lain :
1) Konstitusi sebagai dokumen nasional yang mengandung perjanjian
luhur.
Konstitusi berisi kesepakatan-kesepakatan tentang politik, hukum,
pendidikan, kebudayaan, ekonomi, kesejahteraan, dan aspek fundamental
yang menjadi tujuan negara.

9
2) Konstitusi sebagai piagam kelahiran negara baru.
Konstitusi mempunyai fungsi sebagaia alat agar mendapat pengakuan
oleh bangsa lain bahwa bangsa tersebut telah sah menjadi bangsa yang berdiri
sendiri.
3) Konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
Konstutusi berfungsi sebagai acuan untuk seluruh peraturan yang
dibuat, maksudnya jka hukum tersebut bertolak belakang dengan konstitusi
maka hukum tersebut tidak boleh dibuat, begitu pun dengan sebaliknya.
4) Konstitusi sebagai identitas nasional dan lambang persatuan.
Konstitusi berfungsi sebagai alat pengenal kepribadian suatu bangsa terhadap
bangsa lain.
5) Konstitusi sebagai alat untuk membatasi kekuasaan.
Konstitusi sebagai alat pengendali perkembangan dan situasi politik
yang selalu berubah, serta berupaya untuk menghindarkan adanya
penyalahgunaan kekuasaan.
6) Konstitusi sebagai pelindung HAM.
Konstitusi di dalam nya berisi tentang Hak asasi manusia, akibatnya
negara berkewajiban untuk menjaga hak warga negaranya baik perempuan
maupun laki laki.

2.9. Perubahan Konstitusi NKRI dari Masa ke Masa


1) Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 (Penetapan Undang-Undang
Dasar 1945)
Saat Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945, Republik yang baru ini belum mempunyai undang-undang dasar. Sehari
kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Rancangan Undang-Undang disahkan
oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia setelah
mengalami beberapa proses.

10
2) Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 (Penetapan konstitusi
Republik Indonesia Serikat)
Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari
rongrongan pihak Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di
Indonesia. Akibatnya Belanda mencoba untuk mendirikan negara-negara
seperti negara Sumatera Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur,
dan sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi
Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Dan ini
mengakibatkan diadakannya KMB yang melahirkan negara Republik
Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh
negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat
saja.

3) Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (Penetapan Undang-Undang Dasar


Sementara 1950)
Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat
1949 merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia
sejak 17 Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan, maka negara Republik
Indonesia Serikat tidak bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan
Republik Indonesia. Hal ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik
Indonesia Serikat menjadi berkurang, akhirnya dicapailah kata sepakat untuk
mendirikan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi negara
kesatuan yang akan didirikan jelas perlu adanya suatu undang-undang dasar
yang baru dan untuk itu dibentuklah suatu panitia bersama yang menyusun
suatu rancangan undang-undang dasar yang kemudian disahkan pada tanggal
12 Agustus 1950 oleh badan pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dan senat Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14
Agustus 1950 dan berlakulah undang-undang dasar baru itu pada tanggal 17
Agustus 1950.

11
4) Periode 5 Juli 1959 – sekarang (Penetapan berlakunya kembali Undang-
Undang Dasar 1945)
Dengan dekrit Presiden 5 Juli 1959 berlakulah kembali Undang-
Undang Dasar 1945. Dan perubahan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Orde Lama pada masa 1959-1965 menjadi Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru. Perubahan itu dilakukan
karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama dianggap
kurang mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni
dan konsekuen.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Negara merupakan suatu wilayah yang didiami penduduk secara tetap dan
mempunyai sistem pemerintahan, dan keberadaannya diakui oleh negara
lain.
2. Konstitusi adalah peraturan tertulis, kebiasaan, dan konvensi-konvensi
kenegaraan (ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan
organ-organ negara, mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan
mengatur hubungan organ-organ negara tersebut dengan warga negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat. Karena
melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmad Dahlan. (2012, Desember 26) Negara dan Konstitusi. Available :
https://www.slideshare.net/dik2baehaqi/negara-dan-konstitusi-15770555
[2] Bagian Pemerintahan Sekto Banjarmasin. (2013, September) Pengertian Negara-
Unsur-Sifat-Fungsi. Available :
http://bagpem.banjarmasinkota.go.id/2013/09/pengertian-negara-unsur-sifat-
fungsi.html
[3] Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP. (2017) Negara dan Konstitusi. Available :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/2f0542d649a363d3f04d06ed
b24599a0.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai