Anda di halaman 1dari 8

KETERLIBATAN ANTARA NEGARA DAN KONSTITUSI.

ENGAGEMENT BETWEEN THE STATE AND THE CONSTITUTION

Sarah Nur Azizah, Zaenul Slam


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Jakarta
Jl. Raya Bojongsari No.55, Bojongsari Baru, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16516
email : sarah.nurazizah23@mhs.uinjkt.ac.id, zaenul_slam@uinjkt.ac.id

Abstrak
Negara dalam hal pemerintah tidak dapat melaksanakan kekuasaan tanpa konstitusi. Demikian
sebaliknya, konstitusi tidak akan lahir tanpa adanya negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
dan meningkatkan pemahaman tentang hubungan keterlibatan antara negara dan konstitusi. Negara dan
konstitusi ialah dua hal yang saling berhubungan, di ibaratkan negara sebagai bangunan tembok yang
tidak dapat berdiri tanpa adanya landasan yang kuat, yaitu konstitusi. Penelitian ini menggunakan gaya
atau pendekatan studi kepustakaan. konstitusi yang ada adalah hasil, atau kesimpulan, dari usaha
masyarakat untuk menyatukan bangsa dan pemerintah yang akan mengatur itu.adalah hasil , atau
kesimpulan, bersatu untuk masyarakat usaha dari bangsa dan pemerintah yang akan mengatur itu.

Kata Kunci: Keterlibatan, Keterkaitan, negara dan konstitusi

Abstract
The state in terms of government cannot exercise power without a constitution. Vice versa, the
constitution will not be born without the existence of the state. The purpose of this research is to add
insight into the involvement between the state and the constitution. The state and the constitution are
two interconnected things likened to the state as a wall building that cannot stand without a strong
foundation, namely the constitution. This research uses a literature study style or approach. The
existing constitution is the result or conclusion of the community's agreement to build a state and
government that will govern them.
Keywords: Engagement, Interconnectedness, state and constitution

PENDAHULUAN
Negara adalah sebuah organisasi di sebuah wilayah tertentu yang memaksakan kekuasaan
secara sah kepada seluruh golongan kekuasaan yang lain yang dapat menerapkan tujuan dari
kehidupan masyarakat bersama. Artinya, Negara merupakan suatu bentuk organisasi yang ada
dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya setiap warga mayarakat menjadi dan wajib menjadi
anggota suatu negara di bawah kekuasaan negara Melalui kehidupan bernegara dengan
melibatkan pemerintah. Didalamnya, masyarakat ingin mencapai tujuan tertentu saat mereka
menjadi kenyataan Ketenteraman masyarakat Sehingga pemerintah negara mempunyai
kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakat untuk tidak bertindak sewenang-wenang.
maka ada seperangkat aturan yang menggambarkan sesuatu Hierarki atau operasi dalam aturan
tingkat atas sampai ke aturan paling rendah. Negara dan konstitusi dua hal yang berhubungan.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal, jika di ibaratkan bangunan, negara sebagai
tembok yang tidak dapat berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi indonesia.
Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut
dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas konstitusi adalah perangkat negara yang
perannya tak bisa dipandang sebelah mata. Konstitusi bukan hanya diperlukan untuk membatasi
wewenang penguasa, melainkan lebih dari itu, yaitu untuk menjamin hak rakyat, mengatur
jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat. Dengan adanya konstitusi ada hak dan kewajiban penguasa untuk memerintah dan ada
pula hak dan kewajiban rakyat yang diperintah dan masing-masing pihak memahami posisi dan
kedudukannya sehingga jalannya pemerintahan negara dapat dikendalikan atau dilandasi oleh
aturan-aturan yang jelas.
Untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang materi ini maka akan disajikan
pembahasan sebagai berikut: (1) Konsep Negara (2) Bentuk Negara (3) Unsur Unsur Negara (4)
Batas Batas Negara (5) Tujuan Dan Fungsi Negara

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Negara
Salah satu jenis organisasi yang ada di masyarakat adalah negara. Setiap warga negara,
secara teori, menjadi anggota negara dan tunduk pada aturannya. Masyarakat berusaha mencapai
sejumlah tujuan melalui kehidupan bernegara bersama pemerintah, termasuk mewujudkan
perdamaian, ketertiban, dan kesejahteraan bersama. Sebuah sistem aturan yang menguraikan
hirarki kegiatan dari tingkat aturan tertinggi hingga aturan terendah diperlukan agar pemerintah
memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan masyarakat tanpa bertindak sewenang-wenang.
B. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan (unitaris). Ada dua pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk
melaksanakan pemerintahan daerah dalam negara kesatuan, yaitu sistem desentralisasi, di
mana daerah diberikan kebebasan dan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya
sendiri (otonomi), dan sistem sentralisasi, di mana pemerintah pusat secara langsung
mengatur semua hal yang berkaitan dengan pemerintahan dan kekuasaan di daerah.
2. Negara Serikat (federasi) Negara yang dulunya merupakan gabungan dari banyak negara
kini dikenal sebagai negara serikat. Negara Indonesia didirikan pada tanggal 17 Agustus
1945, berdasarkan sejumlah konsepsi mengenai kenegaraan, kedaulatan negara, serta
struktur dan fungsi negara.
C. Unsur-unsur Negara
Menurut Oppenheim-Lauterpacht, unsur-unsur negara adalah:
1. Elemen-elemen konstituen sebuah negara adalah penduduk, wilayah/daerah, dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Pengakuan oleh negara lain adalah aspek deklaratif.
D. Batas-batas Negara
Wilayah negara adalah wilayah atau tempat yang menunjukkan batas-batas negara dan di
dalamnya negara yang bersangkutan dapat menjalankan kewenangannya, yang berfungsi
sebagai tempat berlindung bagi warga negaranya dan sebagai pusat untuk mendirikan dan
menjalankan pemerintahan.
E. Tujuan dan Fungsi Negara
Secara umum, negara memiliki empat tujuan: menegakkan keadilan, memajukan
kemakmuran dan kesejahteraan, menerapkan ketertiban dan keamanan, dan melaksanakan
tugas pertahanan. Penjelasan tentang fungsi umum negara diberikan di bawah ini. Fungsi
melaksanakan ketertiban dan keamanan
1. mengadakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Untuk mencapai kesejahteraan yang makmur, negara perlu membangun kerangka
ekonomi yang sehat dan mendorong pertumbuhan yang makmur di semua bidang.
2. Fungsi pertahanan
Untuk meramalkan ancaman asing, fungsi pertahanan sangat penting. Pasukan militer
yang kuat diperlukan untuk melakukan tugas ini.
3. Fungsi menegakkan keadilan
Sudah menjadi kewajiban negara untuk melindungi keadilan bagi seluruh warga
negaranya dalam segala bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.
Para ahli menyatakan bahwa ada beberapa gagasan lain tentang tujuan negara,
selain fungsi umum yang disebutkan di atas. Teori-teori para ahli tentang tujuan negara
antara lain sebagai berikut:
 Teori Kekuasaan
Shang Yang berpendapat bahwa negara ingin menjadi sekuat mungkin dengan
memperbudak individu dan membuat mereka lemah, bodoh, dan miskin. Sementara itu,
Machiavelli menegaskan bahwa negara ada untuk menjalankan kekuasaan demi
mewujudkan kejayaan dan integritas negara. Seorang pemimpin dibenarkan untuk
menggunakan kelicikan dan kekejaman untuk mencapai tujuan ini.
 Teori perdamaian dunia
Dante Alighieri berpendapat bahwa pendirian satu negara di bawah satu kekaisaran
sangat penting untuk mencapai perdamaian global, yang merupakan tujuan negara.
 Teori negara kesejahteraan
Mewujudkan kesejahteraan penduduknya adalah tujuan negara bagian ini, menurut
Brandenburg.

METODE
Metode survei kepustakaan adalah strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini. kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, pembacaan, dan pencatatan data kepustakaan
serta teknik pengolahan sumber-sumber penelitian. metode pengumpulan data dengan membaca
buku-buku, artikel, memorandum, dan berbagai laporan yang relevan dengan masalah yang
sedang diselesaikan..

HASIL DAN PEMBAHASAN


Konstitusi memberikan dasar yang kuat sebagai landasan negara. Tanpa konstitusi yang
menguraikan kewajiban dan batas-batas negara, mustahil bagi pemerintah untuk menggunakan
kewenangannya. Di sisi lain, pengesahan konstitusi mewakili keinginan rakyat yang
mengendalikan negara. Konstitusi adalah sistem hukum yang mengatur bagaimana negara
diorganisir, bukan hanya seperangkat pedoman. Konstitusi membentuk dan mengatur hubungan
antara negara dan warganya melalui ketentuan-ketentuan ini. Hal ini menumbuhkan
keharmonisan dan upaya kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Tidak diragukan
lagi, konstitusi adalah alat negara, dan signifikansinya tidak boleh diremehkan. Konstitusi
berfungsi sebagai piagam tertinggi yang menjamin keadilan dan pembelaan terhadap hak-hak
warga negara.
Sepanjang sejarah, definisi Negara secara konsisten berkembang untuk mencerminkan
perubahan masyarakat. Banyak filsuf Yunani kuno, akademisi abad pertengahan, dan intelektual
kontemporer telah mendefinisikan negara.
Di antara sudut pandang ini adalah sebagai berikut :
a) Dalam pandangan Aristoteles, Negara adalah sekelompok keluarga yang berkembang
untuk menjalani kehidupan yang ideal dan puas.
b) Jean Bodin menegaskan bahwa Negara adalah pemerintahan yang berfungsi dengan baik
yang terdiri dari beberapa keluarga yang disatukan oleh otoritas tertinggi dan kepentingan
bersama.
c) Riger Soltau, Kaelan, dan Achmad Zubaidi berpendapat bahwa Negara berfungsi sebagai
alat atau otoritas yang mengatur atau mengendalikan masalah sehari-hari atas nama
masyarakat.
Wilayah suatu negara adalah wilayah atau lingkungan yang dilingkupi oleh batas-batas
negara. Sebuah negara yang wilayahnya telah disetujui oleh negara yang bersangkutan
menggunakan otoritasnya untuk mempertahankan warga negaranya serta sebagai lokasi untuk
mengatur dan menegakkan hukumnya. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah
negara, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933, adalah wilayah
permanen. Wilayah ini dimaksudkan sebagai tempat atau ruang di mana orang dapat hidup dan
menjalani kehidupan sehari-hari. wilayah yang mencakup semua fitur tanah yang terlihat, seperti
sungai, gunung, lembah, dan rawa-rawa. Batas negara adalah perjanjian yang ditetapkan antara
negara-negara dengan wilayah terbatas berbagai macam batas negara
a) Teori Teokrasi, sudut pandang ini menyatakan bahwa negara didirikan atas kehendak Tuhan.
Perspektif ini berasal dari keyakinan teologis bahwa Tuhan adalah kekuatan tertinggi dan
pencipta langit dan bumi. Semua kekuasaan di dunia ini, termasuk kekuasaan negara, berasal
dari Tuhan. Hegel, Agustinus, F.J. Sthal, dan Thomas Aquinas adalah beberapa di antara para
pendukung filosofi ini.
b) Teori Materi Organik Hidup di suatu tempat pada awalnya mempresentasikan filosofi ini,
tetapi negara perlu memiliki ikatan yang muncul, khususnya keadilan. Ada beberapa tuntutan
yang beragam, yang memunculkan negara.
c) Teori Perjanjian Menurut teori perjanjian masyarakat, perjanjian masyarakat adalah hal yang
menyebabkan berdirinya sebuah Negara.
d) Teori Kekuasaan kekuasaan menyatakan bahwa kepala negara haruslah seseorang yang
mampu memiliki kekuasaan atau yang berhasil mendapatkan kekuasaan.
e) Teori Kedaulatan Rakyat Menurut gagasan kedaulatan rakyat, negara ada karena memiliki
otoritas tertinggi untuk mengatur kehidupan bersama masyarakat (negara).

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,


memunculkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah alat untuk membantu rakyat Indonesia melanjutkan perjuangan mereka menuju
masyarakat yang aman, tenteram, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila, bukan tujuan akhir
dari upaya tersebut. Setiap negara di dunia memiliki ciri-ciri dan spesifikasi yang unik, meskipun
sebagian besar memiliki kesamaan berdasarkan bagian-bagian yang membentuk negara. Namun,
setiap negara memiliki pertumbuhan dan pembentukan serta komposisi yang unik. Dengan cara
yang sama, bangsa-bangsa lain di seluruh dunia tumbuh dan berkembang, masing-masing
dengan ciri dan sejarah yang unik. Demikian pula, tirani dan kekuasaan asing-seperti penjajahan
Belanda dan Jepang-berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan bangsa dan negara
Indonesia. Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia dibingkai oleh takdir
yang sama, yang melibatkan penderitaan di bawah dominasi asing dan perjuangan untuk
kemerdekaan. Selain itu, komposisi etnis masyarakat Indonesia sangat beragam, mencakup
berbagai latar belakang budaya termasuk bahasa, adat istiadat, dan nilai-nilai. Hal ini membuat
Indonesia menjadi negara yang sangat unik. Akibatnya, proses pembentukan bangsa dan negara
Indonesia menjadi berlarut-larut. Dari era sebelum kekuatan asing mulai menjajah Indonesia,
termasuk masa kejayaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan lainnya. Ketika
orang asing mulai berdatangan ke Indonesia, warga negara ini bertekad untuk mendirikan bangsa
- sebuah persekutuan hidup - sebagai konstituen utama negara dengan menandatangani Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Deklarasi sumpah tersebut adalah untuk membentuk satu
bangsa (rakyat), satu negara (wilayah), dan satu bahasa sebagai bahasa persatuan dan alat
komunikasi untuk semua penduduk. Setelah itu, sebuah pemerintahan negara pasti akan didirikan
setelah kemerdekaan. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memberikan wawasan tentang
makna prinsip-prinsip negara Indonesia. Kita dapat meneliti dan mempelajari dokumen resmi
Indonesia, seperti Pembukaan UUD 1945, dengan perhatian khusus pada alinea pertama sampai
ketiga, yang memiliki penjelasan sebagai berikut. Alinea pertama memberikan informasi latar
belakang pendirian negara dan bangsa Indonesia. Alinea ini menyatakan bahwa semua bangsa
yang sadar akan penjajahannya dan bangkit melawan penjajahan pada hakikatnya adalah bangsa
yang merdeka, dan bahwa penjajahan di atas dunia tidak sesuai dengan peri keadilan dan peri
kemanusiaan dan harus dihapuskan. Jalan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dijelaskan
pada alinea kedua, dan status negara sebagai bangsa yang beragama yang menyatakan
kemerdekaan dijelaskan pada alinea ketiga.

KESIMPULAN
Salah satu jenis organisasi yang ada di masyarakat adalah negara. Masyarakat berusaha
mencapai sejumlah tujuan melalui kehidupan bernegara bersama pemerintah, termasuk
pencapaian perdamaian, ketertiban, dan kesejahteraan bersama. Ada sistem aturan yang
menciptakan hirarki atau tindakan dari tingkat aturan tertinggi hingga aturan terendah sehingga
pemerintah suatu negara dapat mengatur kehidupan masyarakat tanpa bertindak secara acak. Jika
negara diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka ia akan menjadi seperti tembok tanpa dasar
yang kokoh, yaitu konstitusi Indonesia. Terlepas dari apakah konstitusi dijalankan dengan
sebaik-baiknya atau tidak, hampir semua negara memiliki konstitusi. Jelaslah bahwa konstitusi
adalah alat negara, dan dengan demikian, signifikansinya tidak dapat diremehkan. Konstitusi
diperlukan tidak hanya untuk membatasi kekuasaan penguasa, tetapi juga untuk melindungi hak-
hak rakyat, mengendalikan fungsi pemerintah, mengelola struktur negara, dan menentukan
penggunaan kekuasaan berdaulat. Konstitusi memberikan hak dan kewajiban kepada penguasa
dan yang diperintah, dan memastikan bahwa masing-masing pihak menyadari hak dan tanggung
jawabnya sendiri sehingga arah penyelenggaraan negara dapat diarahkan dan diatur oleh
peraturan yang eksplisit. Oleh karena itu, dinamika yang kompleks dan signifikan yang
membentuk dan mengatur kehidupan bernegara adalah interaksi antara negara dan konstitusi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, tauhid, dan
arahannya yang memungkinkan penulis dapat menyelesaikan jurnal “Keterlibatan Antara Negara
dan Konstitusi.” Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Zaenul Slam M.pd. dosen mata kuliah Ilmu
Pendidikan Kewarganegaraan, atas saran, nasehat dan bantuannya. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada orang tua atas dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal
ini. Dan sahabat yang selalu ada. Untuk dapat menyelesaikan jurnal ini, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan sebagai
sumber informasi.

Anda mungkin juga menyukai