Abstrak
Negara dalam hal pemerintah tidak dapat melaksanakan kekuasaan tanpa konstitusi. Demikian
sebaliknya, konstitusi tidak akan lahir tanpa adanya negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
dan meningkatkan pemahaman tentang hubungan keterlibatan antara negara dan konstitusi. Negara dan
konstitusi ialah dua hal yang saling berhubungan, di ibaratkan negara sebagai bangunan tembok yang
tidak dapat berdiri tanpa adanya landasan yang kuat, yaitu konstitusi. Penelitian ini menggunakan gaya
atau pendekatan studi kepustakaan. konstitusi yang ada adalah hasil, atau kesimpulan, dari usaha
masyarakat untuk menyatukan bangsa dan pemerintah yang akan mengatur itu.adalah hasil , atau
kesimpulan, bersatu untuk masyarakat usaha dari bangsa dan pemerintah yang akan mengatur itu.
Abstract
The state in terms of government cannot exercise power without a constitution. Vice versa, the
constitution will not be born without the existence of the state. The purpose of this research is to add
insight into the involvement between the state and the constitution. The state and the constitution are
two interconnected things likened to the state as a wall building that cannot stand without a strong
foundation, namely the constitution. This research uses a literature study style or approach. The
existing constitution is the result or conclusion of the community's agreement to build a state and
government that will govern them.
Keywords: Engagement, Interconnectedness, state and constitution
PENDAHULUAN
Negara adalah sebuah organisasi di sebuah wilayah tertentu yang memaksakan kekuasaan
secara sah kepada seluruh golongan kekuasaan yang lain yang dapat menerapkan tujuan dari
kehidupan masyarakat bersama. Artinya, Negara merupakan suatu bentuk organisasi yang ada
dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya setiap warga mayarakat menjadi dan wajib menjadi
anggota suatu negara di bawah kekuasaan negara Melalui kehidupan bernegara dengan
melibatkan pemerintah. Didalamnya, masyarakat ingin mencapai tujuan tertentu saat mereka
menjadi kenyataan Ketenteraman masyarakat Sehingga pemerintah negara mempunyai
kekuasaan untuk mengatur kehidupan masyarakat untuk tidak bertindak sewenang-wenang.
maka ada seperangkat aturan yang menggambarkan sesuatu Hierarki atau operasi dalam aturan
tingkat atas sampai ke aturan paling rendah. Negara dan konstitusi dua hal yang berhubungan.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal, jika di ibaratkan bangunan, negara sebagai
tembok yang tidak dapat berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi indonesia.
Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut
dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas konstitusi adalah perangkat negara yang
perannya tak bisa dipandang sebelah mata. Konstitusi bukan hanya diperlukan untuk membatasi
wewenang penguasa, melainkan lebih dari itu, yaitu untuk menjamin hak rakyat, mengatur
jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat. Dengan adanya konstitusi ada hak dan kewajiban penguasa untuk memerintah dan ada
pula hak dan kewajiban rakyat yang diperintah dan masing-masing pihak memahami posisi dan
kedudukannya sehingga jalannya pemerintahan negara dapat dikendalikan atau dilandasi oleh
aturan-aturan yang jelas.
Untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang materi ini maka akan disajikan
pembahasan sebagai berikut: (1) Konsep Negara (2) Bentuk Negara (3) Unsur Unsur Negara (4)
Batas Batas Negara (5) Tujuan Dan Fungsi Negara
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Negara
Salah satu jenis organisasi yang ada di masyarakat adalah negara. Setiap warga negara,
secara teori, menjadi anggota negara dan tunduk pada aturannya. Masyarakat berusaha mencapai
sejumlah tujuan melalui kehidupan bernegara bersama pemerintah, termasuk mewujudkan
perdamaian, ketertiban, dan kesejahteraan bersama. Sebuah sistem aturan yang menguraikan
hirarki kegiatan dari tingkat aturan tertinggi hingga aturan terendah diperlukan agar pemerintah
memiliki wewenang untuk mengatur kehidupan masyarakat tanpa bertindak sewenang-wenang.
B. Bentuk Negara
1. Negara Kesatuan (unitaris). Ada dua pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk
melaksanakan pemerintahan daerah dalam negara kesatuan, yaitu sistem desentralisasi, di
mana daerah diberikan kebebasan dan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya
sendiri (otonomi), dan sistem sentralisasi, di mana pemerintah pusat secara langsung
mengatur semua hal yang berkaitan dengan pemerintahan dan kekuasaan di daerah.
2. Negara Serikat (federasi) Negara yang dulunya merupakan gabungan dari banyak negara
kini dikenal sebagai negara serikat. Negara Indonesia didirikan pada tanggal 17 Agustus
1945, berdasarkan sejumlah konsepsi mengenai kenegaraan, kedaulatan negara, serta
struktur dan fungsi negara.
C. Unsur-unsur Negara
Menurut Oppenheim-Lauterpacht, unsur-unsur negara adalah:
1. Elemen-elemen konstituen sebuah negara adalah penduduk, wilayah/daerah, dan
pemerintah yang berdaulat.
2. Pengakuan oleh negara lain adalah aspek deklaratif.
D. Batas-batas Negara
Wilayah negara adalah wilayah atau tempat yang menunjukkan batas-batas negara dan di
dalamnya negara yang bersangkutan dapat menjalankan kewenangannya, yang berfungsi
sebagai tempat berlindung bagi warga negaranya dan sebagai pusat untuk mendirikan dan
menjalankan pemerintahan.
E. Tujuan dan Fungsi Negara
Secara umum, negara memiliki empat tujuan: menegakkan keadilan, memajukan
kemakmuran dan kesejahteraan, menerapkan ketertiban dan keamanan, dan melaksanakan
tugas pertahanan. Penjelasan tentang fungsi umum negara diberikan di bawah ini. Fungsi
melaksanakan ketertiban dan keamanan
1. mengadakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Untuk mencapai kesejahteraan yang makmur, negara perlu membangun kerangka
ekonomi yang sehat dan mendorong pertumbuhan yang makmur di semua bidang.
2. Fungsi pertahanan
Untuk meramalkan ancaman asing, fungsi pertahanan sangat penting. Pasukan militer
yang kuat diperlukan untuk melakukan tugas ini.
3. Fungsi menegakkan keadilan
Sudah menjadi kewajiban negara untuk melindungi keadilan bagi seluruh warga
negaranya dalam segala bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.
Para ahli menyatakan bahwa ada beberapa gagasan lain tentang tujuan negara,
selain fungsi umum yang disebutkan di atas. Teori-teori para ahli tentang tujuan negara
antara lain sebagai berikut:
Teori Kekuasaan
Shang Yang berpendapat bahwa negara ingin menjadi sekuat mungkin dengan
memperbudak individu dan membuat mereka lemah, bodoh, dan miskin. Sementara itu,
Machiavelli menegaskan bahwa negara ada untuk menjalankan kekuasaan demi
mewujudkan kejayaan dan integritas negara. Seorang pemimpin dibenarkan untuk
menggunakan kelicikan dan kekejaman untuk mencapai tujuan ini.
Teori perdamaian dunia
Dante Alighieri berpendapat bahwa pendirian satu negara di bawah satu kekaisaran
sangat penting untuk mencapai perdamaian global, yang merupakan tujuan negara.
Teori negara kesejahteraan
Mewujudkan kesejahteraan penduduknya adalah tujuan negara bagian ini, menurut
Brandenburg.
METODE
Metode survei kepustakaan adalah strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini. kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, pembacaan, dan pencatatan data kepustakaan
serta teknik pengolahan sumber-sumber penelitian. metode pengumpulan data dengan membaca
buku-buku, artikel, memorandum, dan berbagai laporan yang relevan dengan masalah yang
sedang diselesaikan..
KESIMPULAN
Salah satu jenis organisasi yang ada di masyarakat adalah negara. Masyarakat berusaha
mencapai sejumlah tujuan melalui kehidupan bernegara bersama pemerintah, termasuk
pencapaian perdamaian, ketertiban, dan kesejahteraan bersama. Ada sistem aturan yang
menciptakan hirarki atau tindakan dari tingkat aturan tertinggi hingga aturan terendah sehingga
pemerintah suatu negara dapat mengatur kehidupan masyarakat tanpa bertindak secara acak. Jika
negara diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka ia akan menjadi seperti tembok tanpa dasar
yang kokoh, yaitu konstitusi Indonesia. Terlepas dari apakah konstitusi dijalankan dengan
sebaik-baiknya atau tidak, hampir semua negara memiliki konstitusi. Jelaslah bahwa konstitusi
adalah alat negara, dan dengan demikian, signifikansinya tidak dapat diremehkan. Konstitusi
diperlukan tidak hanya untuk membatasi kekuasaan penguasa, tetapi juga untuk melindungi hak-
hak rakyat, mengendalikan fungsi pemerintah, mengelola struktur negara, dan menentukan
penggunaan kekuasaan berdaulat. Konstitusi memberikan hak dan kewajiban kepada penguasa
dan yang diperintah, dan memastikan bahwa masing-masing pihak menyadari hak dan tanggung
jawabnya sendiri sehingga arah penyelenggaraan negara dapat diarahkan dan diatur oleh
peraturan yang eksplisit. Oleh karena itu, dinamika yang kompleks dan signifikan yang
membentuk dan mengatur kehidupan bernegara adalah interaksi antara negara dan konstitusi.