1. Terdapat beberapa bentuk organisasi bisnis, yaitu: BUMN, BUMD, dan BUMS.
a. Jelaskan persamaan dan perbedaan di antara ketiga organisasi tersebut!
b. Jelaskan kelebihan dan kelemahan ketiga organisasi tersebut!
Jawab :
3. Perusaan “A” mempunyai hutang terhadap dua kreditor yang tidak bisa dibayar,
sedangkan harta kekayaan yang dimilikinya tidak mencukupi untuk membayar
semua hutang yang ada.
a. Apakah perusaan “A” dapat mengajukan pailit serta jelaskan syarat-syaratnya?
b. Bagaimanakah langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan “A” jika ingin
melakukan mediasi dengan pihak kreditor?
4. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan kekayaan atas segala hasil produksi
kecerdasan daya pikir seseorang atau kelompok tentang teknologi, pengetahuan, seni,
dan lain-lain yang berguna untuk manusia.
a. Jelaskan konsep dasar tentang HKI!
b. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup HKI!
b. Sebutkan dan jelaskan sistem hukum HKI!
2. a. Modal perseroan atau modal dasar, yaitu jumlah maksimum modal yang
disebut dalam akta pendirian.Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU
No.40 Tahun 2007. Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal
saham.(Pasal 31 (1).Modal dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayt 1
Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh
para pemegang saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun
2007. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang
dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34 ayat 1). Penyetoran atas modal saham
selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.2.
b. Penambahan modal PT dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS dan wajib
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatat dalam daftar PT. Begitu
juga dengan pengurangan modal PT, dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS.
Pengurangan modal PT merupakan perubahan anggaran dasar yang harus mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan HAM. Keputusan RUPS baik untuk penambahan
maupun pengurangan modal PT sah apabila dilakukan dengan memperhatikan
persyaratan kuorum dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai
dengan ketentuan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.
3. a. Dapat, karena hal itu sudah diatur dalam permohonan pengajuan
kepailitan dapat diajukan oleh debitor, kreditor, kejaksaan, hakim, Bank
Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Menteri Keuangan. Sebagaimana
telah diatur dalam Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang pasal 2 ayat 1 UUKPKPU yang
menyebutkan bahwa “debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak
membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas
permohonan satu atau lebih kreditornya”.
b. . HAK CIPTA
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara
eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-
sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi”.
PATEN
MEREK
b. iya putusan arbitrase dan mediasi bersifat final dan mengikat karena
mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak. Dengan
demikian terhadap Putusan Arbitrase tidak dapat diajukan banding, kasasi
atau peninjauan kembali.
Maksud dari putusan secara final dan mengikat, artinya putusan
langsung memperoleh kekuatan hukum tetap sejak diucapkan. Akibat
hukumnya secara umum, tidak ada upaya hukum yang dapat ditempuh
terhadap putusan tersebut. Sedangkan arti putusan mengikat dalam
Putusan MK yaitu putusan tidak hanya berlaku bagi para pihak tetapi
bagi seluruh masyarakat Indonesia. Begitupula sifat final pada putusan
arbitrase dan putusan BPSK yang tidak dapat diajukan banding, kasasi,
maupun peninjauan kembali. Namun, khusus putusan BPSK, meski
tidak ada upaya banding dan kasasi yang dapat dilakukan terhadap
putusan BPSK, namun terhadap putusan BPSK dapat diajukan upaya
hukum keberatan kepada Pengadilan Negeri paling lambat 14 hari kerja
setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut.
c). Kalau pada mediasi pihak ketiga benar-benar pihak yang netral dan tidak
berwenang memberikan keputusan dan hanya sebatas memfasilitasi saja.
Namun pada arbitrasi pihak ketigalah yang mendamaikan/memberikan
keputusan.