Nim : E1E018076
Kelas : PSP B 18
Judul : Fungsi Kepemimpinan Sebagai Integator
yaitu pimpinan. Hanya pimpinanlah yang berada “di atas semua orang dan semua satuan
kerja yang memungkinkannya menjalankan peranan integratif yang didasarkan pada
pendekatan yang holistik.
Merupakan kenyataan dalam kehidupan organisasi bahwa timbulnya kecendrungan
berfikir dan tidak berkotak-kotak dikalangan para anggota organisasi dapat diakibatkan oleh
sikap yang positif, tetapi mungkin pula karena sikap yang negatif . Dikatakan dapat bersifat
positif karena adanya tekat dan kemauan yang keras dikalangan para anggota organisasi yang
tergabung dalam satu kelompok tertentu untuk berbuat seoptimal mungkin bagi organisasi
akan tetapi sikap demikian dapat menyambut dampak negatif bagi kehidupan organisasional
apabila dalam berbuat usaha sebaik mungkin bagi organisasi para anggota organisasi yang
bersangkutan lupa bahwa keberhasilan satu kelompok yang bekerja sendiri belum menjamin
keberhasilan organisasi sebagai keseluruhan.
Sikap mementingkan kelompok dan suatu kerja sendiri mudah timbul lagi dalam
organisasi pembagian tugas menuntut spesialisasi yang berlebihan, sistem alokasi dana dan
daya yang tidak atau kurang rasional dan penekanan pada pendekatan kesisteman . Hal-hal
demikian biasanya berkaitan pada sesuatu persaingan dikalangan berbagai kelompok kerja
yang diupayakan agar suatu kerja sendiri diperlakukan sebagai satuan kerja strategis jika
pimpinan organisasi membiarkan persepsi demikian berkembang tidak mustahil bahwa para
anggota satuan kerja yang bersangkutan akan berjuang supaya satuan kerja memperoleh
alokasi dana, sarana, prasaran dan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan satuan-
satuan kerja yang lain mudah menduga bahwa upaya demikian akan membuahkan cara
berfikir dan cara bertindak yang berkotak - kotak.
Seorang pimpinan yang efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinanya
sudah barang tentu tidak akan membiarkan cara berfikir dan bertindak demikian karena
organisasi yang diharapkan mampu mencapai tujuannya dengan tingkat efisiensi efektifitas
dan produktifitas yang tinggi hanyalah organisasi yang bergerak sebagai suatu totalitas
meskipun tidak dapat disangkal bahwa suatu organisasi modern akan disusun struktur yang
menggambarkan fungsi, tugas dan kegiatan yang keanekargaman itu tidak menghilangkan
perlunya interelisasi dan interdefedensi yang didasarkan pada prinsip simbiosis mutualis
artinya, dalam suatu organisasi tidak ada tujuan atau sasaran kelompok yang
bersifat mutually exclusive.
Memang merupakan kenyataan pula bahwa tergantung pada berbagai desakan
tertentu, seperti desakan waktu, desakan sekala prioritas, desakan kebijaksanaan baru,
desakan perkembangan dan pemanfaatan teknologi dan lain sebagainya, mungkin saja timbul
keharusan menunjuk dan memperlakukan satuan kerja tertentu sebagai “satuan kerja
strategik”. Situasi keharusan demikian sering dihadapi oleh semua jenis organisasi, didalam
dapat bersifat langsung, tetapi tidak pula bersifat tidak langsung . Dengan satuan kerja lain
yang dukungannya bersifat langsung, Interaksi yang timbul akan intensif sedangkan dengan
satuan kerja yang dukungannya bersifat tidak langsung bentuk dan jenis interaksi yang timbul
pun akan berlainan.
Hal senada dapat dikatakan mengenai organisasi niaga . Tidak mustahil bahwa karena
situasi yang dihadapi oleh organisasi yang bersangkutan, misalnya meningkatnya permintaan
atas produksi yang di hasilkan, bagian mengenai produk di pandang dan di perlakukan
sebagai satuan kerja strategik. Akan tetapi jika merebut pasar yang lebih luas menjadi
sasaran, bagi pemasaranla yang di perlukan sebagai satuan kerja strategik . Dalam hal
produktivitas rendah, disiplin mengendor, tingkat kemangkiran tinggi atau banyak pegawai
yang berhenti karena pindah keorganinsasi lain, bisa saja satuan kerja yang menangani
bidang kepegawaian menjadi satuan kerja strategik.
Prinsip yang sama berlaku pula bagi organisasi politik jika pada satuan ketika sasaran
yang ingin dicapai adalah memperbanyak jumlah anggota organisasi politik yang
bersangkutan, dana, daya, waktu dan upaya akan dikerahkan untuk mencapai sasaran tersebut
dengan menjadikan bagian yang paling bertanggung jawab mengenai keanggotaan sebagai
satuan kerja strategik. Dalam menghadapi pemilihan umum satuan kerja lain lagi yang