Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGAMA RESUME MATERI

“SAKIT DAN PENYAKIT DALAM ISLAM SERTA BAGAIMANA KONSISTENSI


BERIBADAH SAAT SAKIT”

DOSEN :
Helty, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
NAMA : SHELLY AFRIANI
NIM : G1B121090

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
“SAKIT DAN PENYAKIT DALAM ISLAM SERTA BAGAIMANA KONSISTENSI
BERIBADAH SAAT SAKIT.”

A. HIKMAH DATANGNYA PENYAKIT & MENYIKAPINYA.


Hikmah dari pada adanya penyakit yaitu bagaimana kita sebagai seorang muslim
menghadapi penyakit kalau sudah terjangkit agar kita bisa melaluinya dengan nyaman
dengan tenteram dan juga kita penuh keyakinan akan mendapatkan banyak balasan
dari Allah subhanahu wa ta'ala termasuk kesembuhannya akan diraih dengan izin
Allah subhanahuwata'ala.

Sudah menjadi sunatullah peraturan yang Allah tetapkan di alam semesta ini adalah
dalam kehidupan fenomena kehidupan kita manusia Allah ciptakan berpasang-
pasangan ada muda ada tua, ada lelaki ada perempuan, ada siang ada malam, ada
lapar ada kenyang, kemudian juga ada sehat ada sakit, ada hidup ada mati, ada dunia
ada akhirat, dan ada akhirnya nanti yaitu surga-neraka.

Misalnya dengan kita diuji penyakit kita tahu nilainya sehat itu, coba kalau orang
tidak pernah sakit sama sekali tidak tahu nilainya kesehatan itu sendiri seperti apa.
Maka sesungguhnya Allah dengan ujian tersebut mengetahui siapa orang-orang yang
benar-benar kuat dengan keimanannya dan juga sesungguhnya dia mengetahui siapa
orang-orang yang dusta.

Beberapa hikmah sakit tersebut yaitu :


Pertama, sakit bisa menghindari kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat
dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap
orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)  
Kedua, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah SAW
dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang
terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan
yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” 
Ketiga, sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal
tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw bersabda: 
“Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi
orang mukmin. Jika ia mendapapt kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu
merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan
ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim)  
Keempat, sakit bisa membuat kita kembali mengingat Allah. Sebagaimana yang
diketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan.
Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta
alam.  
Allah SWT telah berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul)
kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan)
kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan
tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)  
Kelima, sakit bisa membuat kita lebih optimis untuk bertahan hidup. Salah satu moral
yang harus dimiliki oleh seorang mukmin ialah tidak boleh menyerah dengan
sakitnya. Dia harus berusaha untuk sembuh dari penyakitnya, dia pun harus optimis
dengan dirinya sampai Allah mengatakannya untuk berhenti.  

B. MENGAPA ALLAH MEMBERI KITA PENYAKIT.


Sakit adalah sebab untuk memperoleh pahala besar dan derajat tinggi di sisi Allah.
Syaratnya, apabila orang tersebut bersabar dan ridha dengan apa yang menimpanya,
serta meminta pahala kepada Allah atas apa yang menimpanya tersebut. Sakit juga
bisa mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya, dan menjadi sebab turunnya
ampunan dan rahmat.

Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah:
155-157)

C. OBAT SEGALA PENYAKIT (AS SYIFA)


Salah satu nama Al-Quran adalah As-syifa yang berarti obat penyembuh. Allah
berfirman, “Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran)
dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman.

Syifa‟ menurut etimologi berakar dari susunan huruf yang terdiri dari syin-fa‟ dan
huruf mu‟tal ( ‫رف – ف – ش‬FF‫ل والح‬FF‫( المعت‬yang pada dasarnya berarti mengungguli
sesuatu. Kata ini di sebut syifa‟, karena ia telah mengalahkan penyakit dan
mengunggulinya.

Macam-Macam Penyakit
Sasaran atau yang menjadi obyek fokus penyembuhan, perawatan, dan pengobatan
dari syifa‟ ini adalah seorang manusia secara utuh, yakni yang berkaitan atau
menyangkut dengan gangguan pada:
1. Mental
Mental yaitu yang behubungan dengan pikiran, akal, ingatan, atau proses yang
berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan seperti mudah lupa, malas berfikir,
tidak mampu berkonsentrasi, picik, tidak dapat mengambil suatu keputusan
dengan baik dan benar, bahkan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan
antara yang halal dan haram, yang bermanfaat dan yang bermudharat serta antara
yang hak dan yang bathil.18 Sebagaiman firman Allah swt dalam surat QS. Al-
Baqarah: 44.

2. Spiritual
Spiritual yaitu yang berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau jiwa,
religus, yang berhubungan dengan agama, keimanan, kesalehan dan menyangkut
nilai-nilai Transendental: seperti syirik, nifaq, fasiq dan kufur, lemah keyakinan
dan tertutup atau terhijabnya alam ruh, alam malaikat dan alam ghaib, semua itu
akibat dari kedurhakaan dan pengingkaran kepada Allah.

3. Moral
Moral (akhlak), yaitu suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari
padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses
pemikiran, pertimbangan atau penelitian; atau watak yang terjabarkan dalam
bentuk: berfikir, berbicara, bertingkah laku dan sebagainya sebagai ekspresi jiwa.

4. Fisik
Fisik (Jasmaniyah). Penyakit ini bisa dilihat secara fisik atau non fisik yaitu:
Pertama: Sakit secara fisik, dapat disebabkan oleh suatu hal yang sifatnya
kronologis, seperti sakit flu dan pilek disebabkan oleh udara dan cuaca yang buruk
serta makanan.

Anda mungkin juga menyukai