Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM

BERBASIS
KOMPETENSI
(KBK)
2004
Pengertian Kurikulum
HAKIKAT KURIKULUM
TOKOH DEFINISI
kurikulum adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah untuk menolong
Neagley dan Evans para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik
(1967),

kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada
George A. peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam
Beaucham (1976), kehidupan sehari-hari

Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun
Dr. H. Nana program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat &
Sudjana Tahun rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses
(2005), tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
UU. No. 20 Tahun pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
2003 pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan.
Fungsi Penyesuaian

FUNGSI
Fungsi
KURIKULUM Integrasi
Fungsi Pemilihan

Fungsi Diferensiasi
FungsiPersiapan
Dalam perjalanan sejarah sejak Indonesia merdeka yaitu pada
tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami 11
kali perubahan, yaitu:

• 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)


• 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai)
• 1964 (Rentjana Pendidikan)
• 1968 (kurikulum 1968)
• 1975 (kurikulum 1975)
• 1984 (kurikulum1984)
• 1994 (kurikulum 1994),
• 1999 (kurikulum1994 yang disempurnakan)
• 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
• 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP)
• dan kurikulum 2013 (Kurikulum Nasional).
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI (2004)
1. Menurut McAshan (1981 : 45) dalam Mulyasa (2004 hlm.
38) mengemukakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,
afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

2. Menurut Crunkilton (1979 : 222) dalam Mulyasa, (2004


hlm. 38) mengemukakan bahwa “kompetensi ialah sebagai
penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan
apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan”.
Menurut Gordon, (1998 : 109) dalam Mulyasa, (2004 : 77-78) menjelaskan
beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu

Pengetahuan (knowledge)

Pemahaman (understanding),

Kemampuan (skill),

Sikap (attitude)

Minat (interest).
BAMBANG SUDIBYO

Berdasarkan pengertian kompetensi tersebut, maka


kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan
sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)
tugas-tugas dengan standar performasi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik
berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
TUJUAN KURIKULUM KBK:

1. KBK diarahkan untuk mengembangkan


pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap, dan minat peserta didik agar dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh
tanggung jawab.

2. KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi-


kompetensi tertentu oleh peserta didik.

3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menuntut


guru yang berkualitas dan profesional
KARAKTERISTIK KURIKULUM KBK

Menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta


Berorientasi pada
didik baik secara individual maupun klasikal.
hasil belajar
(learning out
Penilaian menekankan pada proses dan hasil comes) dan
belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian
suatu kompetensi keberagaman.

Sumber belajar bukan guru, tetapi juga sumber


Penyampaian dalam
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
pembelajaran
menggunakan
pendekatan dan
metode yang
bervariasi.
PRINSIP KURIKULUM KBK

1. Berpusat pada siswa


2. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi
3. Memiliki semangat mandiri kerjasama dan berkompetensi
perlu dilatih untuk terbiasa bekerja mandiri, kerjasama dan
berkompetensi
4. Menciptakan kondisi yang menyenangkan
5. Mengembangkan kemampuan dan pengalaman belajar
6. Karakteristik mata pelajaran (Depdiknas,2003:10)
KOMPONEN UTAMA
KURIKULUM KBK

Kurikulum
Hasil
Pengelolaan Kurikulum Belajar
Berbasis Sekolah

Penilaian
KBM
Berbasis Kelas
Landasan hukum KBK terdapat pada:
1. Pancasila sebagai landasan filosofis pengembangan kurikulum
nasional.
2. TAP MPR No.IV/1999/BAB IV.E, GBHN (1994-2004) bab V
tentang “arah kebijakan pendidikan”
3. UU RI No.22 tahun 1999 serta peraturan pemerintah No.25
tahun 2000 tentang otonomi daerah dimana sebagai daerah
yang otonom substansinya menuntut perubahan dalam
pengelolaan pendidikan.
1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi
peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran
KELEBIHAN dan bukan pada penekanan penguasaan konten
mata pelajaran itu sendiri.
KURIKULUM KBK
2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena
DARI berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai
KURIKULUM SEBELUMNYA kompetensi sesuai dengan potensinya masing-
masing.

3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi


mendasari pengembangan kemampuan-
kemampuan lain

4. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat


pada peserta didik /siswa (student oriented).
5. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di
KELEBIHAN sekolah/daerah masing-masing sesuai mata
pelajaran yang diajarkan.
KURIKULUM KBK
6. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan
DARI setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan
evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta
KURIKULUM SEBELUMNYA didik dalam kegiatan pembelajaran

7. Penilaian yang menekankan pada proses


memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang terfokus pada konten.

8. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran


tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat
menggunakan pendekatan kompetensi
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003,
memberlakukan kurikulum yang dikenal dengan nama Kurikulum
berbasis Kompetensi tahun 2004 dimana Pendidikan
Kewarganegaraan berubah nama menjadi Kewarganegaraan.

Dalam standar kompetensi kurikulum 2004, ditegaskan bahwa


“Kewarganegaraan Citizenship” adalah merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari
segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
Tujuan pelajaran Kewarganegaraan dalam kurikulum KBK adalah untuk
mengembangkan kemampuan:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Thankyou....

Anda mungkin juga menyukai