KURIKULUM DI INDONESIA Oleh; Rahmad Ismail Hasibuan, M.Pd.I PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum pertama : 1947
kurikulum saat itu diberi nama Rencana Pelajaran
1947. masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang. rencana Pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. ciriutama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Pada perkembangannya, rencana pelajaran lebih dirinci lagi setiap pelajarannya, yang dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Silabus mata pelajarannya jelas. Seorang guru mengajar satu mata pelajaran. Pada masa itu juga dibentuk kelas masyarakat ciri dari kurikulum 1952 : ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari Kerikulum ke-3 : rencana pendidikan (1964)
Ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Sedangkan Mata pelajaran diklasifikasikan dalam
lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistic, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Ciri Kurikulum 1968 dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dan kecakapan
Bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk
membentuk manusia Pancasila sejati, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, moral, dan keyakinan .
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat Berorientasi pada tujuan Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu
Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan
kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan
Kelemahan digantinya buku-buku sebagai acuan sehingga kurikulum
menjadi tidak menguntungkan dan kurang memberi makna. Selain itu guru juga belum siap untuk melaksanakannya. KURIKULUM KE -6 :Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau revisi terhadap
kurikulum 1975. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri berikut:
1) Berorientasi kepada tujuan instruksional.
2) Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui
cara belajar siswa aktif (CBSA).
3) Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan
pendekatan spiral. Lanjutan...
4) Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum
diberikan latihan. 5) Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. 6) Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Kurikulum 1984 dilaksanakan secara bertahap dari kelas Rendah berturut tahun berikutnya di kelas yang lebih tinggi KERIKULUM KE – 7: Kurikulum 1994
CIRI – CIRI KEKURANGAN
Pembagian tahapan pelajaran di Beban belajar siswa terlalu sekolah dengan sistem caturwulan berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/substansi setiap mata Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang pelajaran cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang Kurikulum 1994 bersifat populis, relevan dengan tingkat yaitu yang memberlakukan satu perkembangan berpikir siswa, sistem kurikulum untuk semua dan kurang siswa di seluruh Indonesia KURIKULUM KE- 8 : 2000 (KBK)
KBK menitikberatkan pendidikan mengacu pada
pada pengembangan upaya penyiapan individu kemampuan untuk yang mampu melakukan melakukan (kompetensi) perangkat kompetensi tugas-tugas tertentu yang telah ditentukan. sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan UNSUR POKOK PROGRAM KBK CIRI UTAMA KBK pemilihan kompetensi Menekankan pada ketercapaian yang sesuai kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Berorientasi pada hasil belajar (learning spesifikasi indikator- outcomes) dan keberagaman. indikator evaluasi untuk Sumber belajar bukan hanya guru, menentukan keberhasilan tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. pencapaian kompetensi
Penilaian menekankan pada proses
pengembangan sistem dan hasil belajar dalam upaya pembelajaran penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. KURIKULUM KE -9 : KTSP
(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
dimasing-masing satuan pendidikan.
Jadi, penyusunannya dilakukan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan standar kompetensi serta kompetensi
dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
LANJUTAN ……
Pada kurikulum KTSP sekolah diberi kewenangan penuh
menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, visi – misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabusnya. Pemikiran dikembangkannya kurikulum 2013 atas dasar taksonomi-taksonomi yang diterima secara luas, kajian KBK 2004 dan KTSP 2006, dan tantangan abad ke-21 serta penyiapan Generasi 2045.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 bukan untuk diajarkan,melainkan untuk
dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan. Semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti
Berbasin scientific dan merupakan pendidikan berkarakter
lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang: Produktif,
Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Pembelajaran berpusat kepada siswa, guru hanya sebagai fasilitator Kelemahan: penilaian dianggap terlalu rumit SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional