Anda di halaman 1dari 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL


PADA SISWA KELAS V SDN CANTI KECAMATAN RAJABASA KABUPATEN
LAMPUNG SELATAN

Oleh

SAHLANI, S.Pd.SD
NIP. 19620412 198807 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SDN CANTI KECAMATAN RAJABASA
2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah


dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep
dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di sekolah telah
muncul dan berkembang sesuai pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pelaku yang menduduki posisi
strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, dituntut
untuk terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia
pendidikan tersebut.

Berdasarkan hasil observasi awal di SDN Canti Kecamatan Rajabasa,


Kabupaten Lampung Selatan maka ditemukan beberapa fakta, yaitu
kurangnya minat belajar dan hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat saat
proses pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas dengan menggunakan pendekatan kontekstual
dan LKS. Meskipun beberapa pertanyaan dalam LKS dapat dijawab dengan
baik, tapi ada beberapa siswa yang mendapat nilai kecil.
Hal ini terbukti dari hasil tes yang telah peneliti berikan masih banyak siswa
nilainya di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 65.

Berawal dari hal tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari
hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang belum ada dalam proses
pembelajaran yaitu : pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan
masih sangat rendah, motivasi belajar siswa masih rendah dan keaktifan
belajar siswa masih rendah.

Untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, penulis menetapkan


alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Peneliti
terdorong untuk melakukan penerapan pendekatan kontekstual atau
Contextual Teaching and Learning (CTL) yang proses pembelajarannya
mengaitkan materi dengan pengalaman-pengalaman atau pengetahuan
siswa sebelumnya dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi di atas, maka dapat disusun
rumusan masalah yaitu : Apakah dengan Penerapan Metode Pendekatan
Kontekstual atau Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA Siswa Kelas V SDN Canti
Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah
untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam pada Kelas V SDN Canti Kecamatan Rajabasa
Kabupaten Lampung Selatan melalui metode Contextual Teaching And
Learning (CTL).

D. Manfaat Penelitian
1. Siswa, yaitu dapat meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran
IPA khususnya di kelas V semester I, sehingga dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Guru, yaitu dapat memperluas wawasan dan pengetahuan
mengenai model pembelajaran IPA sehingga dapat digunakan
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan profesional
guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai
dengan KTSP.
3. Sekolah, yaitu dapat memberikan sumbangan dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
KAJIAN PUSTAKA
Contextual Teaching and Learning dapat diartikan sebagai suatu
pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu dalam proses
belajar mengajar disekolah. Secara umum contextual mengandung arti:
yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti
konteks; yang membawa maksud, makna, dan kepentingan. Dalam
proses belajar sehari-hari, siswa diminta untuk dapat mengeksplorasi
segala kemampuannya dalam bidang mata pelajaran yang mereka sukai.
Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru dalam mengkaitkan antara materi yang
dipelajarinya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan melibatkan tujuh
komponen pembelajaran efektif.
Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini
menggunakan skenario kerja dan prosedur tindakan dengan
mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart yaitu: (1) perencanaan
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti membuat perangkat pembelajaran
serta instrumen pengamatan untuk menjaring data dan fakta yang
terjadi pada waktu proses tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, strategi dan rencana pembelajaran yang
telah disiapkan pada tahap perencanaan, dilaksanakan.
3. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan semua hal yang
diperlukan dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan bantuan format
observasi yang telah dipersiapkan.
4. Refleksi
Tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, kemudian dievaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya.
METODE PENELITIAN
A. Setting

1. Tempat Penelitian
Tempat Penelitian di SDN Canti Kecamatan Rajabasa Kabupaten
Lampung Selatan Provinsi Lampung
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dimulai tanggal 17 Oktober 2019 sampai dengan
tanggal 21 Nopember 2019
3. Rancangan penelitian
Observer dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
Nama : Zubaidah, S.Pd.SD
NIP : 19700805 200801 2 017
Jabatan : Guru Kelas
Tempat Tugas : SDN Canti Kecamatan Rajabasa
Kabupatan Lampung Selatan
B. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah semua siswa Kelas V SDN Canti Kecamatan
Rajabasa Lampung Selatan yang berjumlah 24 siswa dengan 14 siswa laki-
laki dan 10 siswa perempuan, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam.
 
C. Sumber Data
Sumber data dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini diperoleh
dari:
• Aktivitas belajar meliputi aspek Kemampuan mengemukakan
pendapat, bekerjasama dengan teman dan mempersentasikan hasil
diskusi kelompok.
• Tes hasil belajar yang berupa post tes untuk mendapat nilai hasil
belajar siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Aktivitas siswa
Aktivitas siswa diperoleh dengan lembar observasi aktivitas siswa
yang berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses
pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan
data aktivitas siswa pada saat pembelajaran sebagai berikut:

Aspek yang Diamati

No Nama A B C Nilai Kriteria

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1.                        

2.                        

3.                        

4.                        

5.                        

Jumlah                      
Keterangan :
A = Kemampuan Memberikan pendapat
1. Tidak Memberikan pendapat
2. Memberikan pendapat namun tidak sesuai dengan
pembahasan pada materi pokok
3. Memberikan pendapat sesuai dengan pembahasan pada
materi pokok
B = Kemampuan bekerjasama
4. Tidak bekerja sama dengan teman
5. Bekerja sama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai
dengan permasalahan pada materi pokok.
6. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesuai dengan
permasalahan pada materi pokok
C = Kemampuan menjawab pertanyaan
7. Siswa dalam kelompok tidak dapat menjawab pertanyaan.
8. Siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan tidak sesuai
dengan permasalahan materi pokok.
9. Siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan sesuai dengan
permasalahan materi pokok.
2. Hasil Belajar
Data hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui posttest.
Tabel yang digunakan dalam pengambilan hasil belajar siswa pada
akhir pembelajaran sebagai berikut:

Juml
No Poin
Nama ah Nilai Ket
  Soal
Poin

1          
2          
3          
4          
5          
Jumah    
Rata-rata    
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain
itu juga dipersiapkan lembar pengamatan aktivitas belajar, membuat
daftar hadir siswa, membuat instrument penilaian hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus pertama diadakan dua kali pertemuan. Pembelajarannya
berlangsung selama 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan. Pada
pertemuan pertama dilaksanakan dengan skenario yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran
3. Observasi dan Penilaian
a) Aktivitas Belajar
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung, teman sejawat yang
bertindak sebagai observer mengamati aktivitas siswa yang
sedang mengikuti pembelajaran sekaligus mencatat aktivitas-
aktivitas yang sedang dimainkan oleh siswa berdasarkan
instrumen observasi yang telah disediakan.
 b) Hasil belajar siswa
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan pada akhir siklus diadakan tes
tertulis yang dikerjakan secara mandiri oleh siswa.
 
4. Refleksi
Refleksi dilakukan terhadap hambatan atau kelemahan yang ada pada
pelaksanaan tindakan setiap siklusnya dan kemudian akan diatasi serta
diperbaiki pada siklus berikutnya.
B. Pembahasan

Adapun kondisi dan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa seperti
terlihat pada grafik berikut ini

Aktivitas belajar siswa meningkat dari 58,80% pada siklus I, 72,45% pada Siklus
II dan 80,56% pada Siklus III. Hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata
sebesar 68,83 dan ketuntasan belajar sebesar 58,33% pada Siklus I, nilai rata-
rata 72,83 dan ketuntasan belajar sebesar 75% pada Siklus II dan nilai rata-rata
74,83 serta ketuntasan belajar sebesar 91,67 pada siklus III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dengan


mengimplementasikan metode Contextual Teaching and Learning (CTL)
untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SDN Canti, dapat ditarik kesimpulan yaitu
implementasi metode Contextual Teaching and Learning (CTL) sangat
cocok untuk meningkatkan aktivitas siswa dan sangat berperan dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa
meningkat dari 58,80% pada siklus I, 72,45% pada Siklus II dan 80,56%
pada Siklus III. Hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar
68,83 dan ketuntasan belajar sebesar 58,33% pada Siklus I, nilai rata-
rata 72,83 dan ketuntasan belajar sebesar 75% pada Siklus II dan nilai
rata-rata 74,83 serta ketuntasan belajar sebesar 91,67 pada siklus III.
Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan secara nyata dan positif
dalam setiap pertemuan baik aktivitas belajar maupun hasil belajar
siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Contextual Teaching
and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa Kelas V SDN Canti Kecamatan Rajabasa
Kabupaten Lampung Selatan

B. Saran

Berdasarkan refleksi, pembahasan dan kesimpulan di atas dapat


diberikan saran sebagai berikut :
1. Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, maka
disarankan untuk diujicoba pada mata pelajaran lain.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Contextual
Teaching and Learning (CTL) sangat susah dalam pelaksanaannya
karena kelas akan heboh dan ribut, maka ketika menerapkan
metode ini dalam pembelajaran, disarankan untuk mengelolanya
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai