Anda di halaman 1dari 10

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA TALKING

STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA POKOK BAHASAN


MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DI KELAS V SDN 004 BUKIT TAMBUN
KECAMATAN SIANTAN KAB.KEPULAUAN ANAMBAS TP. 2014-2015

MUHAMAD AMIN, S.Pd,SD

Abstrak : Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, peneliti mengadakan pengujian terhadap
metode Pembelajaran Cooperative Learning Menggunakan Media Talking Stick Berjalan yang
dianggap dapat menigkatkan hasil belajar siswa dikelas V SDN 004 Bukit Tambun dimana
keunggulannya yaitu media ini mudah dibuat menarik perhatian siswa, sebagai tanda seseorang
memiliki hak berbicara secara bergiliran, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 004 Bukit Tambun Kepulauan Anambas dengan jumlah
siswa 20 orang. Teknik penelitian ini dengan memberikan soal uji kompetensi disetiap akhir proses
belajar mengajar. Data dari hasil uji kompetensi tersebut dianalisis dengan melihat jumlah siswa
yang tuntas-belum tuntas, nilai tertinggi-terendah, rata-rata kelas, dan % etuntasan klasikal. Dalam
setiap siklus aktivitas belajar siswa megalami peningkatan yaitu : pada awal sebelum dilakukan
tindakan (pratindakan) rata-rata nilai yang diperoleh siswa 48, atau 15%, siklus I rata-rata 65 atau
50% dan siklus II rata-rata 82 atau 90%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimulkan bahwa
Pembelajaran Cooperative Learning Menggunakan Media Talking Stik. Berjalan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa

Kata Kunci : Pembelajaran, Cooperative Learning, media pembelajaran, Media Talking Stick, Hasil
Belajar Siswa, Pkn, Mengahargai Dan Mentaati Keputusan Bersama

PENDAHULUAN yang berbudi luhur.


Dalam rangka meningktkan mutu Dengan menggunakan media stik
pendidikan berbagai usaha telah dilakukan diharapkan minat peserta didik dalam belajar
pemerintah, antara lain meningkatkan mutu Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) akan
guru yaitu dengan berbagai macam penataran/ meningkat sehingga siswa menyukai
workshop/ pelatihan, seperti penataran/ pelajaran PKn. Selain itu media stick dapat
workshop/ pelatihan kurikulum, penataran/ membuat siswa mudah memahami dan
workshop/ pelatihan guru inti, penataran/ mengingat materi dari pelajaran PKn.
workshop/ pelatihan guru kelas, dan Media stick merupakan salah satu
meningkatkan kualifikasi guru melalui sarana yang digunakan untuk kegiatan
pendidikan. Selain itu pemerintah juga pembelajaran yang menyenagkan dan dapat
melakukan perbaikan kurikulum sesuai menunjang tercapainya tujuan intruksional
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dalam pembelajaran Pendidikan
teknologi serta melengkapi sarana dan Kewarganegaraan (PKn).
prasarana, dan pada saat ini pemerintah Berdsarkan latar belakang yang telah
sedang merencanakan kurikulum 2013 yang disampaikan, maka dapat diidetifikasikan
rencananya akan dilaksanakan pada tahun permasalahan yang ada adalah :
2019 nanti. a. Masih ditemukan rendahnya nilai harian
Pendidikan Kewarga Negaraan (PKn) atau hasil belaar siswa yang kurang
merupakan pelajaran yang mendidik peserta memuaskan yaitu dibawah KKM
didik untuk menjadi warga Negara yang baik. (KKM=70)
Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa b. Sebagian besar siswa malu betanya dan
untuk menanamkan sifat kedisiplinan, tidak mau berargumen terhadap materi
tanggungjawab, tenggang rasa, saling tolong yang di pelajarinya.
menolong terutama menanamkan kepribadian
c. Sebagian siswa kurang berinteraksi pada METODE PENELITIAN
guru dan teman-temanya sendiri. Penelitian ini dilaksanakan pada
Agar penelitian ini lebih terarah maka semester genap pada tahun ajaran 2014/2015
penulis membatasi permasalahan yang mulai dari bulan Februari-Mei 2015 yang
terfokus pada pembelajaran Cooperative bertemptkan di SD Negri 004 Bukit Tambun
learning menggunakan media talking stick Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan
untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada Anambas. Jumlah pelajaran PKn dalam satu
pokok bahasan meghargai dan mentaati minggu sebanyak 2jam Pelajaran dimana
keputusan bersama dikelas V SDN 004 Bukit dalam q jam pelajaran waktunya 35 menit dan
Tambun Kecamatan Siantan Kabupaten 2 jam pelajaran dilaksanakan 1x pertemuan.
Kepulauan Anambas Tahun Pelajaran 2014- Dan dalam penelitian ini dilaksanakan 10 jam
2015. pelajaran atau 5x pertemuan.
Berdasarkan latarbelakang masalah Subjek dalam penelitian ini adalah
yang ada maka masalah yang akan dibahas siswa-siswi kelas V SD Negeri 004 Bukit
dalam penelitian ini adalah : Tambun yang teridiri dari 20 orang.
1. Apakah pembelajaran cooperative Prosedur penelitian tindakan kelas ini
learning menggunakan media talking stick secara garis besar dapat dilihat pada tabel
dapat meningkatkan hasil belajar PKn berikut :
pada pokok bhasan menghargai dan Tabel III.2 Prosedur Penelitian Tindakan
mentaati keputusan bersama dikelas V Kelas
SDN 004 Bukit Tambun Kecamatan Pratindakan
Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Observasi Bersama dengan teman sejawat
Tahun Pelajaran 2014-2015. melakukan :
2. Jika terjadi peningkatan, berapa % a. Mengamati segala aktivitas yang
ketuntasan klasikal pada pratindakan dilakukan guru dan siswa
sampai tindakan akhir. selama proses pembelajaran
Penelitian ini bertujuan untuk berlangsung.
meningkatkan hasil belajar PKn pada pokok b. Dengan menggunakan jurnal
bahasan menghargai dan mentaati keputusan harian mencatat segala hal
bersama di kelas V SDN 004 Bukit Tambun yang diamati dan mencatat
Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan lembar observasi yang telah
Anambas Tahun Ajaran 2014-20015 dengan disediakan.
pembelajaran cooperative learning Tindakan a. Berdasarkan data hasil observasi
menggunakan media talking stick. dan buku harian melakukan
Kegunaan Penelitian evaluasi dan mengidentifikasi
masalah kendala yang timbul
a. Bagi Siswa
selama proses pembelajaran
Pembelajaran cooperative learning berlangsung.
menggunkan media talking stick dapat b. Menganalisis data hasil tes.
meningkatkan hasil belajar PKn pada pokok c. Menyiapkan langkah tindakan
bahasan menghargai dan mentaati keputusan selanjutnya.
bersama di kelas V SDN 004 Bukit Tambun.
Siklus I
b. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan bahan dalam rangka Planning a. Menyusun rencana
pembelajaran dengan indikator-
meningkatkan hasil belajar PKn pada pokok indikator memebedakan
pembahasan menghargai dan mentaati musyawarah mufakat dan
keputusan bersama di kelas V SDN 004 Bukit voting.
Tambun. b. Menyusun lembar kegiatan
c. Bagi Peneliti siswa.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi c. Menyusun lembar orservasi,
landasan berpijak dalam rangka menindak berupa lembar pengamatan
lanjuti dengan ruang lingkup yang lebih luas. aktivitas siswa dan guru
selama proses pembelajaran.
d. Menyusun lembar penilaian pembelajaran yang mencakup:
hasil pekerjaan siswa secara b. Keterampilan guru dalam
tertulis dan lisan. pengelolaan pembelajaran
e. Menyusun soal evaluasi. dengan model cooperative
f. Menyiapkan media yang akan learning.
digunakan yaitu stick c. Aktivitas belajar siswa dalam
pertanayaan, gambar. kelompok klasikal.
g. Menyiapkan saran Reflecting Peneliti melakukan analisis hasil
pembelajaran yang pengamatan dan evaluasi dari
dibutuhkan dalam proses siklus I, yaitu degan mencatat
pembelajaran, yaitu stick. hasil observasi dan hasil belajar
Acting a. Guru menerangkan cara siswa. Refleksi dilaksanakan
memainkan tongkat (Stick) setelah implementasi dan
berjalan. pengamatan selesai. Hasil reflesi
b. Menjelaskan tentang pada siklus I, digunakan sebagai
beberapa hal yang harus bahan acuan pelaksanaan
diperhatikan dalam perbaikan pada siklus II.
mengambil keputusan Siklus II
bersama. Planning 1. Menyusun rencana kegiatan
c. Menugaskan siswa untuk seperti siklus I dengan tema
menyebutkan bentuk-bentuk pendidikan.
keputusan bersama. 2. Materi yang dibahas dalam
d. Memrintahkan siswa untuk siklus II ini tentang cara
menghafalkannya. mengambil keputusan.
e. Meminta siswa untuk 3. Memadukan hasil refleksi
menutup buku bacaan. siklus I dan II menjadi lebih
f. Guru membentuk siswa baik.
dalam bebrapa kelompok 4. Mengoptimalkan waktu agar
besar. sesuai antara lama kegiatan
g. Guru melekukan Tanya jawab dengan waktu yang
tentang bentuk-bentuk dibutuhkan.
keputusan bersama. 5. Menyiapkan instrument
Pertanyaan yang disampaikan untuk pengamatan dan
guru telah dipersiapkan evaluasi.
sebelumnya. Acting 1. Melaksanakan rencana kegiatan
h. Bagi siswa yang mampu sesuai scenario pembelajara
menjawab maka diberi pada siklus I yang telah disusun
kesempatan untuk mengambil berdasarkan rencana dengan
tongkat/stick pertanyaan lain. model pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan media
i. Stick tersebut akan diputar
stick.
kearah teman lain searah
2. Tindakan pada siklus II ini
jarum jam dan diiringi dengan
dilaksanakan setelah refleksi
lagu daerah. Jika lagu
yang dilakukan oleh peneliti
tersebut berhenti maka siswa
dan pengamat dengan
yang mendapat tongkat harus
melakukan perbaikan pada
menjawabnya.
kekurangan disiklus
j. Evaluasi.
sebelumnya.
k. Penutup.
Observating 1. Melakukan pengamatan
Observating a. Guru dan observer mengamati terhadap keterampilan guru dan
tingkah laku siswa saat aktivitas siswa saat kegiatan
mengikuti pelajaran dengan alat pembelajaran berlangsung pada
observasi. Hal-hal yang siklus II
diobservasi adalah
2. Kegiatan ini dilakukan menghargai keputusan bersama, guru
dengan bantuan lembar memberi informasi bahwa menghargai
pengamatan. keputusan bersama adalah menghormati
Reflecting 1. Menganalisis hasil pengamatan keputusan yag melibatkan semua orag
dan evaluasi siklus II, dengan yang berkepentingan. Cara membuka
mencatat hasil observasi, pelajaran tersebut kurang menarik bagi
mengevaluasi proses dan asil siswa, berdasarkan pengamatan langsung,
pembelajaran. dengan melihat kondisi siswa yang
2. Refleksi pada siklus II perhatiannya tidak tertuju pada penjelasan
inimerupakan renungan guru, disaat menerangkan, hal ini
terakhir untuk mengukur menunjukan bahwa siswa cuek, merasa
keberhasilan penggunaan bosan dan kurang termotvasi untuk
model pembelajaaran mengikuti pelajaran pokok bahasan tentang
cooperative learning dalam menghargai keputusan bersama ini
uaya meningkatkan hasil dekarenakan siswa menggap pelajaran itu
belajar siswa kelas V SDN tidak menarik.
004 Bukit Tambun b. Kegiatan Inti
Kecamatan Siantan Guru kemudian menjelaskan
Kabupaten Kepulauan beberapa hal yang harus diperhatikan
Anambas. dalam mengambil keputusan bersama dan
Sumber data pada penelitian ini menulis di papan tulis.
adalah siswa, sedangkan jenis data yang Hasil Pratindakan
didapatkan data dalam penelitian Pada akhir proses pembelajaran guru
kuantitatif dan kualitatif yang meliputi melakukan uji kompetensi (soal dan hasil
a. Data hasil uji kompetensi di setiap uji kompetensi siswa terlampir), berikut
akhir KBM. tabel distribusi frekuensi hasil tes siswa
b. Foto saat PBM berlangsung. pada uji kompetensi pratindakan.
HASIL PENELITIAN DAN Tabel. IV.1. Nilai uji kompetensi
PEMBAHASAN pratindakan.
Hasil dalam peelitian difokuskan pada hasil NO NAMA SISWA KKM NILAI KET
pratindakan dan hasil tindakan pada siklus I 1 ARI BREGI 70 40 TIDAK TUNTAS
dan II, dimana hasil pratindakan meliputi
MERIYANA
hasil observasi dan perencanaan. Hasil 2 50 TIDAK TUNTAS
WULANDARI
merupakan uraian proses tindakan pada siklus AKBAR
I dan II 3 70 TUNTAS
MANIPAR
Pratindakan 4 ANILA 30 TIDAK TUNTAS
1. Hasil Observasi Pratindakan 5 BAYU SAPUTRA 40 TIDAK TUNTAS
Tahap obsrvasi pratindakan CAHYADI
dilaksanakan pada minggu pertama bulan 6 60 TIDAK TUNTAS
SAPUTRA
Maret 2015, dari observasi diketahui bahwa 7 DWI TRIYONO 60 TIDAK TUNTAS
pada saat proses belajar mengajar pada 8 DWIKI RINANDA 30 TIDAK TUNTAS
standar kompetensi “Menghargai Keputusan
9 NESTI NOVARI 40 TIDAK TUNTAS
Bersama di SDN 004 Bukit Tambun
10 IRVAN HARIS 30 TIDAK TUNTAS
Kepulauan Anambas TP 2014/2015”, guru
tidak melakukan pembelajaran dengan 11 JULIANTI 40 TIDAK TUNTAS
menggunakan media pembelajaran, kegiatan 12 NELI 60 TIDAK TUNTAS
siswa hanya mendengar penjelasan dari dari 13 OKI 70 TUNTAS
guru. Sebagai mana dipaparkan berikut ini : 14 MUSTOFA 40 TIDAK TUNTAS
a. Kegiatan Pendahuluan RIDA
15 60 TIDAK TUNTAS
Pada saat pembukaan, informasi MEDIANUR
yang digali guru hanya berpusat pada 16 RIO PRATAMA 30 TIDAK TUNTAS
apakah siswa mengetahui pengertian 17 RISMA 50 TIDAK TUNTAS
HIDAYATI media yang digunakan, strategi pendekatan
TRIDINI model atau pun metode pembelajaran yang
18 70 TUNTAS
PURIYANTI diterapkan. Melalui diskusi dengan teman
M.ADYA
19 50 TIDAK TUNTAS sejawat dicapai kesepakatan pada tindakan
PITRAH pembelajaran Cooperative Learning
20 SURI AULINA 30 TIDAK TUNTAS menggunakan media Talking Stick untuk
NILAI TERTINGGI = 70 3 ORANG meningkatkan hasil belajar siswa.
NILAI TERENDAH = 30 5 ORANG 2. Paparan Hasil Tindakan (Hasil Siklus)
JML SISWA TUNTAS = 3 ORANG Hasil tindakan yang dimaksud dalam
JML SISWA TIDAK TUNTAS = 17 ORANG ini terdiri dari dua, yaitu, proses pelaksanaan
RATA-RATA KELAS = 48 tindakan dan hasil tindakan. Paparan proses
% KETUNTASAN KLASIKAL = 15% merupakan jabaran kegiatan yang dilakukan
dilapangan pada saat tindakan, sedangkan
Hasil penilaian tahap pratindakan hasil tindakan adalah hasil uji kompetensi
terlihat bahwa hanya 3 orang saja yag yang dihasilkan siswa pada setiap akhir
mencapai KKM dari 20 siswa dan sisanya tindakan. Paparan proses pelaksanaan
tidak memenuhi KKM (17 siswa), tindakan didasarkan pada catatan lapangan
kemampuan siswa dalam memahami konsep tindakan I dan II.
pembelajaran terbukti masih rendah dalam Tindakan (Siklus I)
arti nilai yang diperoleh rata-rata setiap 1. Perencanaan
individu kurang dari standar, rata-rata Persiapan untuk pelaksanaan
kemampuan siswa hanya 48 atau dikatakan melakukan tindakan kelas ini peneliti
kurang dari standar KKM yaitu 70. merencanakan berbagai hal. Hal-hal yang
Dari 20 siswa sebagai objek penelitian direncanakan akan dipaparkan pada siklus I
diperoleh persentase ketuntasan siswa belajar dan II :
sebanyak 15% dengan total 3 siswa yang Berikut ini peneliti menjelaskan
tuntas dan 17 lainnya tidak tuntas dengan skor dalam perencanaan ini, langkah-langkah
tertinggi 70 hanya 3 orang saja, skor terendah yang dilakukan dalam setiap kegiatan
30 sebanyak 5 siswa, dari 20 jumlah siswa disertai dengan rincian sebagai berikut :
sebagai subjek penelitian. a. Menyusun rencana pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan dengan indikator-indikator
langsung yang telah dipaparkan sebelumnya, Membedakan musyawarah mufakat dan
dapat diambil kesimpulan bahwa kelas ini di voting.
katakana tidak tuntas, karena kelas dikatakan b. Menyusun lembar kegiatan siswa.
tuntas belajar apabila dikelas tersebut terdapat c. Menyusun lembar observasi, berupa
kurang lebih 85% yang telah mencapai daya lembar pengamatan aktivias siswa dan
serap lebih sama dengan 70%. guru selama proses pembelajaran.
Tindakan d. Menyusun lembar penilaian hasil
1. Perancanaan Tindakan pekerjaan siswa secara tertulis dan lisan.
Setelah dilakukan analisis dan refleksi e. Menyusun soal evaluasi.
pada tahap pratindakan, peneliti berkolaborasi f. Menyiapkan media yang akan
dengan teman sejawat untuk merumuskan digunakan yaitu stick pertanyaan.
penyebab timbulnya masalah tersebut, dari g. Menyiapkan sarana pembelajaran yang
hasil pengamatan langsung didapat bahwa dibutuhkan selama proses pembelajaran
guru hanaya menjelaskan konsep yaitu stick berjalan.
pembelajaran, tanpa memanfaatkan media 2. Pelaksanaan Tindaka
pada saat proses pembelajaran berlangsung, Adapun langkah-langkah sebagai berikut :
guru tidak membiasakan siswa aktif belajar, a. Kegiatan Awal
tetapi hanya aktif melihat. Oleh karena itu Sebagai tindakan pendahuluan
peneliti bersama teman sejawat merencanakn peneliti melakukan appersepsi yaitu
tindakan yang harus dialkukan dikelas dalam mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan
proses pembelajaran meliputi kesesuaian pelajaran ayang sedang berlangsung,
dengan motivasi memberikan contoh Evaluasi hasil belajar pada siklus I :
prumpamaan dalam kehidupan sehari- N
NAMA SISWA KKM NILAI KET
hari, lau menjelaskan tujuan pelajaran O
yang akan dicapai. 1 ARI BREGI 60 TIDAK TUNTAS
b. Kegiatan Inti MERIYANA
2 70 TUNTAS
1. Guru menerangkan cara memainkan WULANDARI
AKBAR
talking stick. 3
MANIPAR
80 TUNTAS
2. Mejelaskan tentang beebrapa hal 4 ANILA 50 TIDAK TUNTAS
ayang harus diperhatikan perbedaan
BAYU
musyawarah dan mufakat. 5
SAPUTRA
60 TIDAK TUNTAS
3. Menugaskan siswa untuk CAHYADI
6 70 TUNTAS
menyebutkan bentuk-bentuk SAPUTRA
keputusan bersama. 7 DWI TRIYONO 70 TUNTAS
4. Memerintahkan siswa untuk 8 DWIKI RINANDA 50 TIDAK TUNTAS
menghafalkannya.
9 NESTI NOVARI 60 TIDAK TUNTAS
5. Meminta siswa untuk menutup buku
bacaan. 10 IRVAN HARIS 40 TIDAK TUNTAS
70
6. Guru membentuk siswa dalam satu 11 JULIANTI 70 TUNTAS
kelompok besar. 12 NELI 70 TUNTAS
7. Guru melakukan Tanya jawab tentang 13 OKI 80 TUNTAS
bentuk-bentuk keputusan bersama.
14 MUSTOFA 60 TIDAK TUNTAS
Pertanyaan yang disampaikan telah
RIDA
dipersiapkan sebelum pelajaran. 15 70 TUNTAS
MEDIANUR
8. Bagi siswa pertama yang mampu
16 RIO PRATAMA 60 TIDAK TUNTAS
menjawab pertanyaan dari guru maka
RISMA
diberi kesempatan untuk mengambil 17
HIDAYATI
70 TUNTAS
stick pertanyaan lain. TRIDINI
9. Stik dari siswa tersebut akan diputar 18 80 TUNTAS
PURIYANTI
keteman lain searah jarum jam dengan 19
M.ADYA
60 TIDAK TUNTAS
diiringi lagu daerah. Jika lagu berhenti PITRAH
maka siswa yang memegang tongkat 20 SURI AULINA 40 TIDAK TUNTAS
harus menjawabnya. NILAI TERTINGGI = 80 2 ORANG
10. Guru dan siswa lain menyimak NILAI TERENDAH = 40 2 ORANG
jawaban siswa yang memegang JML SISWA TUNTAS = 10 ORANG
tongkat (Sick).
JML SISWA TIDAK TUNTAS = 10 ORANG
11. Stik dari siswa tersebut akan diputar
keteman searah jarum jam dengan RATA-RATA KELAS = 64
diiringi lagu daerah. Jika lagu berhenti % KETUNTASAN KLASIKAL = 50%
maka siswa yang memegang tongkat
harus menjawabnya. Seperti itu Pratindakan siswa terhadap materi
seterusnya hingga beberapa pembelajaran ini sudah meningkat dari
pertanyaan terjawab. sebeumnya, namun hasilnya masih belum
c. Kegiatan Akhir (Penutup) memuaskan karena penguasaan konsep masih
1. Peneliti memberi simpulan dan belum tercapai. Siswa hanya memperoleh
penguatan materi. rata-rata skor 64/64% dari skor ideal 100.
2. Peneliti membagi kertas untuk uji Persentase ketuntasan 50% artinya dari 20
kompetensi. siswa hanya 50% yang mencapai ketuntasan
3. Peneliti memberikan tugas untuk belajar atau/nilai belajar yang diharapkan
dirumah. yaitu 70 sesuai KKM.
4. Peneliti mengingatkan kepada siswa 4. Refleksi
untuk mempelajari materi selanjutnya. Hasil pengamatan yang diperoleh
3. Hasil Belajar (Evaluasi Siklus I) selama proses belajar mengajar berlangsung
bersama teman sejawat selanjutnya dianalisa, Pada minggu kedua bulan Maret
berdasarkan hasil analisa ini peneliti dan 2015, peneliti telah melasanakan
teman sejawat melakukan refleksi diri untuk pembelajaran siklus II. Pembelajaran
dan merancanakan tindakan berikutnya. dilaksanakan berdasarkan perencanaan
Dari hasil data observasi maka ada melaksanakan pembelajaran. Tahap awal
bebrapa catatan yang dapat dijadikan refleksi pembelajaran peeliti memotivasi siswa aka
sebagai hasil kesimpulan, yaitu : Hasil belajar manfaat dan tujuan pembelajaran dengan
pada siklus 1 niai rata-rata kelas 64 yang pembelajaran cooperative learning
seharusnya 100 sesuai skor maksimal, menggunakan talking stick untuk
sedangkan persentase ketuntasan klasikal meningkatkan hasil belajar siswa.
50%, hal ini menunjukan nilai tes yang Adapun langkahnya sebagai beriut :
diperoleh belum mencapai kompetensi yang a. Kegiatan Awal
diharapkan, hal ii dikarenakan siswa belum Sebagai tindakan pendahuluan
termotivasi secara maksimal dalam proses peneliti melakukan appersepsi yaitu
pembelajaran, belum bisa memahami konsep mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran secara untuh. pelajaran ayang sedang berlangsung,
Bertolak dari masalah yang ditemukan dengan motivasi memberikan contoh
dan nilai hasil belajar yang diperoleh siswa prumpamaan dalam kehidupan sehari-hari,
belum mencapai persentasi ketuntasan klaikal lau menjelaskan tujuan pelajaran yang akan
85% dari 20 sebagai subjek yang diteliti, yang dicapai.
artinya masih perlu diadakan perbaikan b. Kegiatan Inti Meliputi :
namun nilai-nilai yang diperoleh harus tetap 1) Guru menjelaskan tentang tata cara
dipertahankan, maka peneliti da teman pengambilan keputusan.
sejawat melakukan penelitian tindakan kelas 2) Menugaskan siswa untuk menyebutkan
ini ke tahap selanjutya, (siklus ke II). tata cara pengambilan keputusan.
Tindakan II (Siklus II) 3) Memerintahkan siswa untuk
Berdasarkan hasil refleksi siklus I memahaminya.
maka penelitian dilanjutkan paa siklus II 4) Meminta siswa untuk menutup buku
sesuai dengan rencana semula, pada siklus ini bacaan.
khusus membahas konsep materi tata cara 5) Guru membentuk siswa dalam satu
pengambilan keputusan. kelompok besar.
1. Perencanaan 6) Guru melakukan Tanya jawab
Persiapan untuk melakukan pengambilan keputusan. Pertanyaan
pelaksanaan tindakan kelas ini peneliti yang disampaikan telah dipersiapkan
merencanakan berbagai hal. Hal-hal yang sebelum pelajaran.
direncaakan akan dipaparkan pada siklus II. 7) Bagi siswa pertama yang mampu
Berikut ini peneliti menjelaskan dalam menjawab pertanyaan dari guru maka
perencanaan ini, langkah-langkah yang diberi kesempatan untuk mengambil
dilakukan dalam setiap kegiatan disertai stick pertanyaan lain.
dengan rincian sebagai berikut : 8) Stik dari siswa tersebut akan diputar
a) Menyusun rencana kegiatan seperti keteman lain searah jarum jam dengan
siklus I dengan tema pendidikan. diiringi lagu daerah. Jika lagu berhenti
b) Materi yang dibahas pada siklus ini maka siswa yang memegang tongkat
tentang cara pengambilan keputusan. harus menjawabnya.
c) Memadukan hasil refleksi siklus I agar 9) Guru dan siswa lain menyimak jawaban
di siklus II menjadi lebih baik. siswa yang memegang tongkat (Sick).
d) Mengoptimalkan waktu agar sesuai 10) Stik dari siswa tersebut akan diputar
antara lama kegiatan dengan waktu keteman searah jarum jam dengan
yang dibutuhkan. diiringi lagu daerah. Jika lagu berhenti
e) Menyiapkan instrumen untuk maka siswa yang memegang tongkat
pengamatan dan evaluasi. harus menjawabnya. Seperti itu
2. Pelaksanaan Tindakan
seterusnya hingga beberapa pertanyaan tertera pada tabel, persentase ketuntasan
terjawab. klasikal 90% sedangkan rata-rata nilai
c. Kegiatan Akhir (Penutup) kelas 82, hal ini menunjukan adanya
1) Peneliti memberi simpulan dan peningkatan hasil belajar jika
penguatan materi. dibandingkan pada siklus I da
2) Peneliti membagi kertas untuk uji pratindakan. Berarti siswa sudah mampu
kompetensi (Tes objektif pilihan menguasai konsep pada pelajaran ini.
ganda). 4. Refleksi
3) Peneliti memberikan tugas untuk Hasil pengamatan yang diperoleh
dirumah. selama prose belaja mengajar berlangsung
4) Peneliti mengingatkan kepada siswa bersama teman sejawat selanjutnya
untuk mempelajari materi dianalisa, berdasarkan hasil analisa ini
selanjutnya. ditemukan adanya peningkatan hasil
3. Hasil Belajar (Evaluasi Siklus II) belajar.
Evaluasi hasil belajar pada siklus II : Dengan meningkatnya aktivitas
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET siswa dalam belajar dapat menumbuhkan
1 ARI BREGI 80 TUNTAS motivasi belajar yang tinggi, hal ini tentu
MERIYANA dapat meningkatkan hasil belajar yang
2 90 TUNTAS tinggi jua, sebagaimana hasil yang didapat
WULANDARI
3 AKBAR MANIPAR 100 TUNTAS pada siklus II, persentase ketuntasan
klasikal 90%. Ini menunjukan nilai yang
4 ANILA 80 TUNTAS
diperoleh siswa telah melebihi dari
5 BAYU SAPUTRA 80 TUNTAS kriteria ketuntasan minimum, walaupun
CAHYADI masih ada 2 siswa yang belum tuntas.
6 90 TUNTAS
SAPUTRA
Dengan demikian tindakan kelas
7 DWI TRIYONO 90 TUNTAS
dihentikan pada siklus II.
TIDAK
8 DWIKI RINANDA 60
TUNTAS
Pembahasan
9 NESTI NOVARI 70 TUNTAS
Berdasarkan hasil penelitian yang
TIDAK
10 IRVAN HARIS 70 60
TUNTAS
diawali dengan pratindakan, kemudian
dilanjutkan siklus I dan siklus II yang diamati
11 JULIANTI 80 TUNTAS
adalah hasil uji kompetensi diakhir siklus.
12 NELI 80 TUNTAS Ukuran hasil belajar siswa
13 OKI 90 TUNTAS pratindakan, siklus I dan II berdasarkan rata-
14 MUSTOFA 80 TUNTAS rata dan ketuntasan klasikal.
15 RIDA MEDIANUR 90 TUNTAS Tabel. Perbandingan persentase belajar siswa
Pra Siklus Siklus
16 RIO PRATAMA 70 TUNTAS Uraian
tindakan I II
17 RISMA HIDAYATI 90 TUNTAS
Nilai rata-rata kelas 48 65 82
TRIDINI
18
PURIYANTI
100 TUNTAS % ketuntasan klasikal 15% 50% 90%
19 M.ADYA PITRAH 80 TUNTAS Untuk melihat gambaran kenaikan
hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik
20 SURI AULINA 70 TUNTAS
berikut :
NILAI TERTINGGI = 100 2 ORANG
NILAI TERENDAH = 60 2 ORANG
JML SISWA TUNTAS = 18 ORANG
JML SISWA TIDAK TUNTAS = 2 ORANG
RATA-RATA KELAS = 82
% KETUNTASAN KLASIKAL = 90%

Berdasarkan hasil belajar yang


Saran
1. Berdasarkan kesimpulan yang telah
dikemukakan maka dapat disarankan pada
pokok bahasan menhgargai dan mentaati
keputusan bersama dapat mengguanakan
metode pembelajaran cooperative
learning menggunakan media talking stick
berjalan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
1. Pada proses pembelajaran hendaknya
model pembelajaran bervariasi dan tidak
Gambar Grafik perbandingan kenaikan hasil monoton agar siswa termotivasi untuk
belajar siswa setiap tindakan belajar sehingga hasil pembelajaran lebih
maksimal.
Berdasarkan hasil tabel dan grafik 2. Piha sekolah hendaknya memberi
diatas menunjukan bawa persentase perhatian lebih terhadap guru-guru yang
ketuntasan klasikal terus mengalami akan melakukan PTK dan memfasilitasi
peningkatan mulai dari pratindakan sampai sarana dan prasarana maupun penunjang
siklus II. Setiap tindakan mengalami kenaikan lainnya yang mendukung terlaksannya
hingga 35%. Hal ini menunjukkan bahwa PTK tersebut.
metode Pembeajaran Cooperative Learning
Menggunakan Media talking stick sangat DAFTAR PUSTAKA
cocok diterapkan pada pokok bahasan Arikunto. 2005. Dasar-dasar Pendidikan.
menghargai keputusan bersama. Jakarta. Bumi Aksara
Anatomi. 2014. Kelas Kreatif.
KESIMPULAN DAN SARAN http://ruangkelas
Kesimpulan kreatif.blogspot.com/20012/04/model-
Berdasarkan hasil dan pembahasan, pembelajaran-talking-stick.html (01 Mei
maka dapat disimpulkan bahwa : 2015)
1. Metode pembelajaran cooperative learning Anatomi. 2009. Talking Stick.
menggunakan media talking stick dapat http://id.shvoong.com/social-siences/educat
meningkatkan hasil belajar PKn pada ion.html, (Maret 2015)
pokok bahasan menghargai dan mentaati Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
keputusan bersama di kelas V SDN 004 Yogyakarta: Gava Media Yogyakarta
Bukit Tambun Kecamatan Siantan Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri
Kabupaten Kepulauan Anambas T.P 2014- Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006
2015. tentang Standar Isi Satuan Pendidikan.
2. Pembelajaran cooperative learning Jakarta: Depdiknas. Pendidikan Nasional.
menggunakan media talking stick ini % Edisi III Cetakan kedua. Jakarta: Balai
ketuntasan klasikalnya pada siswa sebelum Pustaka.
pratindakan sebesar 15%, sedangkan Dimyati dan Mujiono. 1999. Belajar dan
setelah peneliti melakukan tindakan yaitu Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
pada siklus I sebesar 50% dan siklus II Indah. 2009. Pengertian Pendidikan
90%. Kewarganegaraan,
Pembelajaran cooperative learning http://indoskripsi.com/2009/12/pengertian-
menggunakan media talking stick ini hasil pendidikan-kewarganegaraan.html. (14
belajar yang dicapai melebihi 85% atau April 2015)
kriteria yang ditetapkan untuk menghentikan Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif.
suatu penelitian, Karen hasil belajar siswa Yogyakarta: Pustaka Belajar.
telah sesuai dengan indikator keberhasilan Johnson dan Johnson, 1996. Cooperative
yang ditetapkan, maka peneliti tidak lagi Learning Two Heads Learn Better Than
melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. One.
Http://www.contexs.org./elib/c.18/Johnson. Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan
(10 Januari 2015) Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2010. Terbuka.
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dn
Jakarta: Indeks Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Nalar, Vriska Talia. 2012. Penerapan Terbuka.
Pembelajaran Kooperatif Index Card Zaini, Hisyam. 2004. Strategi Pembelajaran
Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aktif. Yogyakarta: CSTD
Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan
Elektrolit dan Reaksi Redoks di Kelas X
SMAN 3 Kundur Kabupaten Karimun.
Pekanbaru: Skripsi Jurusan Pendidikan
Kimis Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Suska Riau.
Nurhadi, Yasin,B dan Senduk, AG. 2004.
Pembelajaran Kontekstual (CTI) dan
Penerapannya dalam KBK. Surabaya:
Universitas Negeri Malang
Oemar Hamalik. 2008. Proses belajar
mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. 2006. Proses belajar
mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Anatomi. Pendidikan Kewarganegaraan
http://wikipedia.or.id/htm/pendidikankewar
ganegaraan. (10 Maret 2015)
Porwardaminta., W.J.S., 2002, Kamus Bahasa
Indonesia. Pusat Bahasa, Departemen
Pendidikan Nasional. Edisi III Cetakan
Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Porwardaminta., W.J.S., 2002, Kamus Bahasa
Indonesia. Pusat Bahasa, Departemen
Sanjaya, Ade. 2011. Pengertian, Defenisi
Hasil Belajar Siswa.
Hhtp://adesanjaya.blogspot.com/2011/2013
/pengertian-hasil-belajar.html. (01 Januari
2015)
Slavin R. 1997. Cooperative Learning.
Second Edition. Allyn & Bacon. A Simon
& Achuster Company dalam diterjemahkan
oleh Nurulita tahun 2008.
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses
Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Widhastuti, Setiati dan Rahayuningsih, Fajar.
2008. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Depdiknas.
Widhastuti, Setiati dkk. 2008. Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Buku Sekolah
Elektronik.

Anda mungkin juga menyukai