Anda di halaman 1dari 38

7

Interval

15-30

31-46

47-628

63-78

79-95

kelas 5 dari perhitungan:

Dilihat dari sampel sebanyak 15 siswa maka ditentukan banyak

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1+3,3 log 15

=1+3,38

= 4,88 dibulatkan menjadi 5

Adapun panjang kelas (interval) - rentang

banyak kelas

Interval:

Distribusi frekuensi hasil tes penguasaan kosakata bahasa Arab


Batas Kelas

30,5

dapat dilihat pada table dibawah ini:

Table 4.7

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

14,5-30,5

30,5-46,5

46,5-62,5

80

62,5-78,5

78,5-95,5

= 15

Frekuensi

Frekuensi komulatif

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

10
(0,00

46,5

62,5

Grafik 4.2

78,5

12

15

55

95,5

SAV

BAB

Nilal

Satu

CUO

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

4. Nilai Tes Akhir (Posttest) Kelas Kontrol

Berikut ini, adalah deskripsi data nilai tes akhir (posttest) mata

pelajaran bahasa Arab pada kelas control yang disajikan dalam histogram

yang diolah menggunakan data manual (kalkulator) dan hasil data yang

diperoleh, data minimum hasil tes penguasaan kosakata bahasa Arab

sebesar 30, data maksimum hasil tes penguasaan kosakata bahasa Arab

sebesar 65, nilai rata-rata hasil tes penguasaan kosakata sebesar 42,67, dan

nilai simpangan baku dari tes tersebut 7,93.

Dilihat dari sampel sebanyak 15 siswa maka ditentukan banyak


kelas 5 dari perhitungan:

Banyak kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 15

= 1 + 3,38

= 4,88 dibulatkan menjadi 5

Adapun panjang kelas (interval) =

Interval

30-36

37-43

44-50

51-57

58-65

=7

Interval = 35

Distribusi frekuensi hasil tes penguasaan kosakata bahasa Arab dapat dilihat pada table dibawah ini:

rentang

banyak kelas

Table 4.8

Nilai Posttest Kelas Kontrol

Batas Kelas

29,5-36,5

36,5-43,5

43,5-50,5
50,5-57,5

57,5-65,5

56

Frekuensi

Frekuensi komulatif

12

13

15

PAVIME

Vicen

UNIC

1
0

36,5

Nilai Posttest Kelas Kontrol

43,5

50,5

kelas 5 dari perhitungan:

57,5

Banyak kelas = 1 +3,3 log n

= 1+3,3 log 15

=1+3,38

65,5

Grafik 4.3

Nilai Posttest Kelas Kontrol

5. Nilai Tes Akhir (Post Test) kelas Eksperimen

Berikut ini, adalah deskripsi data nilai tes akhir (post test) mata

pelajaran bahasa Arab pada kelas eksperimen yang disajikan dalam

histogram yang diolah menggunakan data manual (kalkulator) dan hasil

data yang diperoleh, data minimum hasil tes penguasaan kosakata bahasa

Arab sebesar 70, data maksimum hasil tes penguasaan kosakata bahasa

Arab sebesar 90, nilai rata-rata hasil tes penguasaan kosakata sebesar

76,67, dan nilai simpangan baku dari tes tersebut 6,83.

Dilihat dari sampel sebanyak 15 siswa maka ditentukan banyak

57

= 4,88 dibulatkan menjadi 5

Adapun panjang kelas (interval) = rentang dibagi banyak kelas


Interval= 20 = 4

Distribusi frekuensi hasil tes penguasaan kosakata bahasa Arab

dapat dilihat pada table dibawah ini:

Table 4.9

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Batas Kelas

Interval

70-73

74-77

78-81

82-85

86-90

73,5

69,5-73,5

73,5-77,5
77,5-81,5

81,5-85,5

85,5-90,5

Frekuensi

77,5

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

81,5

Grafik 4.4

Frekuensi komulatif

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Sebelum

85,5

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

12

14

15

58
90,5

uji statistik

melakukan

menggunakan teknik

komparasional pelru dilakukan uji normalitas untuk menguji apakah data

distribusi normal atau tidak. Pengujian diatas, normalitas data dalam

penelitian ini dapat dilihat dari gambar histogramnya. ketidakadaan nilai

ekstrim dan angka kecondongan tidak kurang dari -1 dan tidak melebihi

dari +1 dengan rumus kecondongan:

Kecondongan= 3(x-me)

SD

a. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Interval

15-28

29-42

43-56

57-70

71-85

Table 4.10

Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol

Batas Kelas

Frekuensi

6
2

Q₁

14,5-28,5

28,5-42,5

42,5-56,5

56,5-70,5

70,5-85-54

Nilai rata-rata

Median

Q₂

IQR

Simpangan baku

Nilai maksimal

Nilai Minimal

Batas ekstra bawah

Batas Ekstra atas

Kecondongan

= 39,33

= 36,66

= 13,92

= 51,52

= 37,33

= 17,30
= 85

= 15

= -42,075

= -107,245

= 0,46

Frekuensi komulatif

59

10

12

14

15

Keterangan:

1) Data dikatakan normal jika tidak ada nilai ekstrem (others)

2) Data dikatakan normal jika tidak lebih dari +1 dan

tidakkurang dari -1, maka data tersebut normal.

KAUMA

CALO

distribusi normal atau tidak. Pengujian diatas, normalitas data dalam

penelitian ini dapat dilihat dari gambar histogramnya. ketidakadaan nilai

ekstrim dan angka kecondongan tidak kurang dari -1 dan tidak melebihi

dari +1 dengan rumus kecondongan:

Kecondongan=
3(x-me)

SD

a. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Interval

15-28

29-42

43-56

57-70

71-85

Table 4.10

Daftar Nilai Pretest Kelas Kontrol

Batas Kelas

Frekuensi

14,5-28,5

28,5-42,5

42,5-56,5

56,5-70,5

70,5-85-54

Nilai rata-rata

Median
Q₁

Q₂

IQR

Simpangan baku

Nilai maksimal

Nilai Minimal

Batas ekstra bawah

Batas Ekstra atas

Kecondongan

= 39,33

= 36,66

= 13,92

= 51,52

= 37,33

= 17,30

= 85

= 15

= -42,075

= -107,245

= 0,46

Frekuensi komulatif

10

12

14
15

59

Keterangan:

1) Data dikatakan normal jika tidak ada nilai ekstrem (others)

2) Data dikatakan normal jika tidak lebih dari +1 dan

tidakkurang dari -1, maka data tersebut normal.

VIA Venguan

b. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Tabel 4.11

Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Batas Kelas

Frekuens

Interval

15-30

31-46

47-62

63-78

79-95

14,5-30,5
30,5-46,5

46,5-62,5

62,5-78,5

78,5-95,5

Nilai rata-rata

Modus

Median

Q₁

Q₂

IQR

Simpangan baku

Nilai maksimal

Nilai Minimal

Batas ekstra bawah

Batas Ekstra atas

Kecondongan

= 47

= 38,5

= 31,25

= 23,83

= 72,5

= 48,67

= 28,0

= 95

= 15
= 145,505

= -49,175

= 0,77

Frekuensi komulatif

10

12

15

Keterangan:

1) Data dikatakan normal jika tidak ada nilai ekstrem (others)

60

2) Data dikatakan normal jika tidak lebih dari +1 dan tidak

kurang dari -1, maka data tersebut normal.

c. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Tabel 4.12

Daftar Nilai Posttest Kelas Kontrol

Batas Kelas

Frekuensi

Interval

30-36

37-43

44-50
51-57

58-65

Nilai rata-rata

Modus

Median

2₁

29,5-36,5

36.5-43,5

43,5-50,5

50,5-57,5

57,5-65,5

Q₂

IQR

Simpangan baku

Nilai maksimal

Nilai Minimal

Batas ekstra bawah

Batas Ekstra atas

Kecondongan

= 42,67

= 40,876
= 35,33

= 27,3125

= 50,26

= 22,9475

= 8,20

= 65

= 30

= 18,0205

= 1,7330

= 0,679

Frekuensi komulatif

12

13

15

61

Keterangan:

1) Data dikatakan normal jika tidak ada nilain ekstream

(others)

2) Data dikatakan normal jika tidak lebih dari +1 dan

tidakkurang dari -1,maka data tersebut normal.

d. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Table 4.13
Interval

70-73

74-77

78-81

82-85

86-90

Q₁

Nilai Posttest Kelas Eksperimen

Batas Kelas

Nilai rata-rata

Modus

Median

Q₂

IQR

69,5-73,5

73,5-77,5

77,5-81,5

81,5-85,5

85,5-90,5

Simpangan baku

Nilai maksimal

Nilai Minimal

Batas ekstra bawah

Batas Ekstra atas

Kecondongan
Frekuensi

= 76,67

= 76,6

= 75,5

= 68

= 80,75

= 12,75

= 6,83

= 90

= 70

= 56

= 64

=0,018

Frekuensi komulatif

12

14

15

62
Keterangan:

1) Data dikatakan normal jika tidak ada nilain ekstream

(others)

2) Data dikatakan normal jika tidak lebih dari +1 dan

tidakkurang dari -1,maka data tersebut normal.

2. Uji Homogenitas (Uji Corchan)

Setelah data diketahui normal, maka dilakukan uji homogenitas

untuk mengetahui karakteristik dua kelompok yang dibandingkan, apakah

homogenitas atau tidak. penguji homogenitas tersebut terpacu pada

keputusan hipotesis berikut:

Ho: P₁

P₂

Ha: P₁ # P₂

Kemudian dengan perhitungan sebagai berikut:

max

Σγε2

F=yt²

F=

786,07

1117,25

F = 0,703

63

Sesuatu dengan perhitungan thitung 0,703 dan ttabel dari dua


kelompok yang berjumlah masing-masing 15 responden adalah 2,048,

maka terlihat bahwa thitung<ttabel. Hal tersebut berari Ho diterima atau

dengan kata lain kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.

3. Uji Signifikan Nilai Pretest dan Posttest

Setelah data diketahui telah berdistribusi normal maka dilakukan

uji signifikansi pada tahap pertama karena penulis menggunakan teknik

komparasional pada True Eksperimental Pretest Control Group Design.

Maka dalam uji signifikansi ini penulis menggunakan satu tes untuk

menguji kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Pengujian signifikansi perbedaan nilai awal (pretest) pada kelas

eksperimen dan kelas control dapat didasarkan keputusan apakah hipotesis

nilai (Ho) akan diterima atau tidak diterima, dimana:

Ho = Perbedaan nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol

tidak signifikan (tidak berarti)

H₁ = Perbedaan nilai pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol

signifikan (berarti)

JUDICESOR

a. Uji Signifikansi Nilai Pretest

Untuk mengetahui apakah Ho diterima atu tidaknya, dapat

dilihat dari table perhitungan analisis t-test, berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Perhitungan Analisis t-test Nilai Pretest


Eksperimen

705

15

47

785

28,0

Sumber Varians

Jumlah

Varians (s²)

Standar Deviasi

t=

X1-x2

$1

111

$2

64

Kontrol

590

15

39,33

299,61

17,30

Pada hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa


thitung sebesar 0,784 dan ttabel pada taraf 5 % dari responden adalah

2,048. Hal tersebut diketahui bahwa thitung <ttabel maka Ho diterima

dan Ha ditolak, dengan kata lain rata-rata kelas eksperimen dan kelas

control tidak ada perbedaan secara signifikan.

b. Uji Signifikansi Nilai Posttest

Setelah penulis memberikan treatment berupa pembelajaran

bahasa Arab dengan menggunakan metode permainan bingo pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam signifikansi kedua

ini penulis menggunakan tes untuk menguji perbedaan kemampuan

akhir antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Pengujian signifikansi perbedaan nilai akhir (posttest) pada

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat didasarkan pada

keputusan apakah hipotesis nilai (Ho) ditolak atau diterima, dimana:

Ho = Perbedaan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

tidak signifikan (tidak berarti)

SILJANA

oqini

Ha = Perbedaan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

signifikan (berarti).

Untuk mengetahui apakah H, diterima atau tidaknya, dapat

dilihat dari tabel perhitungan analisis t-test, berikut ini:

Tabel 4.15

Hasil Perhitungan Analisis t-test Nilai Posttest

Sumber Varians
Kontrol

640

15

42,67

67,38

8,20

Jumlah

Varians (s²)

Standar Deviasi

t=-

x1-x2

C. Pengujian Hipotesis

51

$1+34 712

$2

n1

n2

65

Eksperimen

1150

15

76,67

792,5
28,15

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa Pada

perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa thitung sebesar 4,491 ttab i

pada taraf 5 % dari responden adalah 2,048, karena thitung > ttabel,

pada taraf 1 arah pada taraf signifikansi 5 % (1,701) dan taraf 1%

(2,467), serta pada dua arah pada taraf signifikansi 5 % (2,048)dan taraf

1 % (2,763). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak Ha diterima

artinya ada perbedaan antara rata-rata yang signifikan antara posttest

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ho : J1 = J2

Ha: ₁ ₂

1. Pengujian Hipotesis pertama

Berdasarkan uji statistik yang telah diuraikan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa apakah hipotesis nihil (Ho) dapat diterima atau

ditolak, dimana:

Pengujian hipotesis diatas dapat didasarkan pada uji signifikansi

dengan menggunakan t test sparated varians terhadap nilai pre test pada

kelas control dan pada kelas eksperimen yang disajikan dalam tabel

perhitungan uji t tes nilai pre test dapat dilihat bahwa thitung adalah 0,784.

Oleh karena itu nilai tersebut lebih kecil dari tt, maka hipotesis nihil

(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara

pre test kelas eksperimen dan kelas control.

2. Pengujian hipotesis kedua

66
Sama halnya dengan pengujian hipotesis statistik yang

pertama.pengujian statistic yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

pengujian hipotesis statistik kedua juga akan memutuskan apakah hipotesis

nihil (Ho) diterima atau ditolak, dimana:

H₁ : J₁ = √₂

Ha: J₁ J₂

Pengujian hipotesis diatas dapat didasarkan pada uji signifikansi

dengan menggunakan t test sparated varians terhadap nilai pretest pada

kelas kontrol dan pada kelas eksperimen pada tabel perhitungan uji t test

nilai posttest. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa thitung sebesar 4,491.

Oleh karena itu, nilai tersebut lebih besar dari ttabel baik dari satu arah

pada taraf signifikansi 5 % (1,701) dan taraf 1 % (2,467), serta pada dua

arah pada taraf signifikansi 5 % (2,048) dan taraf 1 % (2,763). Maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak Ha diterima artinya ada perbedaan antara

rata-rata yang signifikan antara posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penerapan studi eksperimen metode permainan bingo yang peneliti

lakukan terhadap penguasaan kosakata bahasa Arab peserta didik kelas VIII

SMP Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung-Bogor menghasilkan pengujian

tabel

hipotesis akhir thitung sebesar 4,491 sedangkan ta el sebanyak 2,048.

Dikarenakan thitung > ttabel maka hasil penelitian ini menunjukan bahwa

pembelajaran bahasa Arab pada materi


dengan media permainan

penguasaan kosakata peserta didik, walaupun masih ada beberapa faktor yang

harus dipertahankan untuk proses tersebut, diantaranya:

1. Siswa jarang masuk kelas dikarenakan sakit

2. Siswa terkecoh dalam mengerjakan soal yang hampir sama.

Selain itu juga dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata antara kelas

kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagain berikut:

Tabel 4.16

Selisih Nilai Rata-rata

Kelas Nilai

Kontrol

Eksperimen

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

x₁ = 76,67

n₁ = 15

Si = 46,66

Dengan rumus:

t=

Adapun proses perhitungannya yang penulis uji pada data posttest

x1-x2

$1+

$2

n1 n2
76,67-42,67

46,66

15

34

52,83 +4,492

3u

√57,322

34

2,57

67,38

15

Pretest

39,99

46

= 4,491

67

x₂ = 42,67

n₂ = 15

S2 = 67,38

Posttest

42,67

76,67

Tabel 4.17
t table

Two tail

One tail

Hipotesis:

Daerah penerima Ha

-2,048

Nilai t tabel

1%

2,761

2,467

H₂ : ₁ = ₂

Ha: ₁₂

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai thitung > ttabel, hal ini berarti

cukup bukti untuk menolak H,,maka Ha diterima dan terdapat perbedaan

antara penguasaan antara nilai posttest kelas eksperimen dan kontrol.

Hal tersebut digambarkan dalam kurva:

-4,491

Uji dua pihak

Daerah penolakan Ho

5%

2,048

1,701

Gambar Kurva 4.5


Daerah penerima Ha

+4,491

+2,028

68

Berdasarkan hasil uji hipotesis statistik diatas dapat dilihat bahwa

pengujian hipotesis kedua terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Hal ini sesuai dengan type design true eksperimental pre tes

group design yang hasilnya tidak terdapat signifikansi antara kemampuan

awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dua kelas yang sama

tingkat kemampuannya dalam penguasaan kosakata bisa diberikan treatment

(perlakuan) yang berbeda untuk menguji penggunaan metode pembelajaran

yang baru. Dan hasilnya menunjukan bahwa terdapat peningkatan penguasaan

kosakata, dimana penguasaan kosakata merupakan unsur terpenting dalam

mempelajari bahasa Arab

69

Meningkatnya penguasaan kosakata bahasa Arab setelah dilkukan

treatment (perlakuan) berupa metode permainan bingo sesuai dengan teori

Sadiman yang menyatakan bahwa fungsi metode pendidikan dalam proses

mengajar dapat memperjelas seseorang pendidik dalam penyajian-penyajian

pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis

atau lisan), mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, serta

penggunaan metode pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

Selain dengan menggunakan metode permainan bingo, peningkatan


penguasaan kosakata memang membutuhkan strategi dan proses yang tidak

mudah dalam mempelajarinya. Didalam sebuah pembelajaran, media

memang sangat diperlukan sekali. Sebagaimana firman Allah SWT

QS.Thaha: 44:

‫© فقوال له قوال لينا لعله يتذكر أو يخشى‬

"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang

lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut.'

Ayat tersebut menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan

salah satu hal yang sangat diperlukan dalam suatu pembelajaran. Dengan

menggunakan metode pembelajaran bingo dapat mempermudah peserta didik

untuk menghafal dan menguasi kosakata bahasa Arab yang telah dipelajari.

Salah satu syarat dapat diterapkannya treatment (perlakuan) terhadap

studi eksperimen adalah adanya hasil pre test yang baik dimana tidak adanya

perbedaan secara signifikansi antara nilai pretest dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen dengan rincian sebagai berikut:

1) Kelas Kontrol

Adapun kelas kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kelas VIII B SMP Al Ashriyyah Nurul Iman, dengan populasi 22 siswa

dan diambil sampel sebanyak 15 siswa.

99

Pada tahap pertama, peneliti memberikan tes awal (pretest) kepada

siswa dengan material untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

dan peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab tanpa adanya

perlakuan atau pengajaran secara khusus kepada siswa.


Tahap kedua, setelah tes awal (pretest) adalah tes akhir (posttest)

pada kelas kontrol untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kosakata

kelas VIIIB setelah dilakukannya pembelajaran seputar materi yang

peneliti berikan sebelumnya dengan menggunakan metode ceramah.

Sesuai hasil perhitungan nilai pretest (test awal) maupun posttest

(tes akhir) pada kelas kontrol, maka diperoleh nilai yaitu sebagai berikut:

Pre test

Post tes

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-rata

70

85

15

39,33

65

30

42,67

Berdasarkan niali rata-rata yang dihasilkan setelah dilkukannya pre

test maupun posttest diatas menunjukan bahwa terdapatnya sedikit

peningkatan terhadap kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah

menggunakan metode ceramah.

Menurut analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode ceramah kurang efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata

bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung-
Bogor, karena nilai rata-rata yang pretest maupun posttest yang diperoleh

belum memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) yang telah

ditentukan yaitu 72.

2) Kelas Eksperimen

Kelas VIIIA SMP Al Ashriyyah Nurul Iman, Par

kelas yang digunakan oleh peneliti sebagai kelas ek

jumlah populasi 23, dan jumlah sampel sama dengan kel:

SAUM

BAB V

71

siswa, kemudian diberikan treatment (perlakuan) terhadap metode yang

digunakan dalam penelitian yaitu metode permainan bingo.

Tahap pertama yang dilakukan pada kelas eksperimen sama seperti

tahap pertama pada kelas kontrol yaitu diberikannya tes awal (pretest)

tanpa adanya penggunaan metode khusus.

Tahap kedua berikutnya adalah penerimaan metode permainan

bingo pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VIIIA yang setelahnya

akan dilakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui sejauh mana

keefektifan metode yang diujikan terhadap peningkatan penguasaan

kosakata bahasa Arab siswa kelas VIIIA SMP Al Ashriyyah Nurul Iman,

Parung-Bogor.

Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam menerapkan

metode permainan bingo untuk menyampaikan materi adalah

peneliti sudah memberikan materi kosakata bahasa Arab tentang jelas


kepada siswa, lalu peneliti mengajak siswa untuk membaca kosakata

bahasa Arab yang telah diberikan sebanyak tiga kali. Peneliti

mempersiapkan kartu bergambar benda-benda yang terdapat di lingkungan

sekolah yang dimasukkan dalam kotak berukuran 10x10 cm. Dan kartu

berisi kosakata bahasa Arab dari gambar tersebut yang dimasukan kedalam

kotak berbeda yang berukuran sama dengan kotak sebelumnya. Langkah

selanjutnya, peneliti membagikan kartu yang berisi bahasa Arab dari

gambar benda-benda yang ada di lingkungan sekolah tersebut kepada

sebagian siswa, lalu sebagian siswa yang lain nya satu persatu maju

kedepan mengambil kartu dari kotak yang lainnya, kemudian siswa

tersebut menunjukkan kartu yang diambilnya kepada para siswa yang lain.

Siswa yang memegang kartu bahasa Arab dari gambar tersebut berteriak

"bingo" kemudian menyebutkan bahasa Arab dari gambar benda yang

ditunjukkan temannya. Begitu seterusnya sampai kartu dalam kotak habis.

Setelah itu, siswa yang tadi memegang kartu yang bahasa Arab bertukar

menjadi memegang kartu bergambar. Dan melakukan hal yang sama

dengan langkah sebelumnya.

Selain itu, dalam menerapkan metode permainan bingo, peneliti

juga mengalami beberapa kendala yaitu metode ini membutuhkan waktu

yang agak lama. Karna siswa yang banyak dengan maju satu persatu, dan

metode ini menuntut kecekatan siswa dalam menjawab.

72

Adapun hasil perhitungan nilai pretest (test awal) menghasilkan

nilai maksimal yang diperoleh siswa 90 dan nilai minimal 15,serta nilai
rata-rata 47. Kemudian mengalami peningkatan yang siqnifikan yang

diperoleh siswa pada perhitungan posttest (tes akhir) menghasilkan nilai

maksimal yang diperoleh siswa 95 dan nilai minimal 70, serta nilai rata-

rata 76,67.

Nilai Maksimal

Nilai Minimal

Nilai Rata-rata

Pretest

90

15

47

Posttest

95

70

76,67

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata pretest

kelas kontrol adalah 39,33 dan kelas eksperimen adalah 47, keduanya

belum memenuhi nilai KKM (Kriteri Ketentuan Maksimal) mata pelajaran

bahasa Arab sebesar 65, maka dapat menjadi bukti bahwa sebagai hasil

pretest yang baik yaitu tidak adanya perbedaan secara signifikansi

terhadap penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Al

Ashriyyah Nurul Iman, Parung-Bogor, untuk itu maka layak diberikan

treatment (perlakuan) atas studi eksperimen.

Berdasarkan adanya hasil perhitungan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa terjadi peningkatan yang cukup tinggi dari nilai rata-
rata pretest kenilai posttest kelas eksperimen telah ditentukan. Dari 47

menjadi 76,67, selisih rata-rata nilai pretest dan nilai posttest adalah 29,67.

Maka metode permainan bingo dalam penelitian ini dianggap efektif

73

terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII

SMP Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung-Bogor.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan rata-rata yang signifikan antara posttest eksperimen dan kontrol.

Artinya penerapan metode permainan bingo efektif dalam peningkatan

penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Al Ashriyyah Nurul

Iman, Parung-Bogor. Begitupun sebaliknya tidak ada perbedaan rata-rata yang

signifikan bagi kelas yang tidak diterapkan metode permainan bingo.

Adapun hasil penelitiannya dapat dilihat dari perhitungan pengujian t

test sparated varians menghasilkan thitu sebesar 4,491. Lebih besar dari

ttabel sebanyak 15 responden pada satu arah taraf signifikansi 5 % (1,701) dan

taraf 1% (2,467), serta pada dua arah pada taraf signifikansi 5 % (2,048) dan

taraf 1% (2,763). Serta perbedaan rata-rata kelas tersebut diantaranya pada

kelas eksperimen 76,67 dan pada kelas kontrol yaitu 42,67.

B. Saran

BAB V

PENUTUP
Adapun saran-saran dari penulis ditujukan kepada:

1. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan menyarankan guru-guru untuk mengoptimalkan

penerapan metode yang bervariasi saat pembelajaran.

2. Bagi Guru

Diharapkan lebih variatif dalam menggunakan metode, media

ataupun teknik pembelajaran, agar siswa tidak mudah merasa bosan dan

hasil yang ingin dicapai dalam pembelajaran pun dapat maksimal.

3. Bagi Para Peneliti diMasa Mendatang

Diharapkan dapat mengkaji lebih dalam lagi mengenai penelitian

eksperimen dan mengembangkan pemanfaatan metode drill and practice

agar dapat mengaplikasikannya dengan lebih baik lagi.

74

valitas

BAB V

Anda mungkin juga menyukai