Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN

A. Mean (Rata – Rata)


1. Contoh Soal Mean Data Tunggal
Riduwan sebagai pelatih fisik tim bola voli, harus mengetahui lompatan
awal dari 9 atletnya: 78 cm, 70 cm, 80 cm, 74 cm, 72 cm, 81 cm, 77cm, 75 cm,
dan 69 cm. Berapa tinggi rata-rata lompatan awal atlet tim bola voli?
Jawab
78+70+80+74 +72+ 81+77+75+69 676
x= = = 75,1 cm
9 9
Jadi, tinggi lompatan rata-rata awal atlet = 75,1 cm
2. Contoh Soal Mean Data Berkelompok
Terdapat 21 atlet sepak bola yang dijadikan sampel dan dihitung tinggi
badannya. Data tinggi badan dibuat dalam bentuk kelas-kelas interval. Hasil
pengukuran tinggi badan adalah sebagai berikut. 

Tabel Tinggi Badan Atlet

Jawab :
Buatlah tabel persiapan yang memuat kolom-kolom yaitu kolom interval
kelas, titik tengah kelas (X), frekuensi (f) dan hasil kali f dan X (fX) . Kedua,
membuat susunan katagori berupa interval kelas berdasarkan data mentah yang
memuat semua data dengan memperhatikan cara-cara pembuatan distribusi
bergolong. Ketiga, menentukan skor titik tengah kelas (TTK) atau tanda kelas
setiap interval kelas yang biasanya diberi simbol X. Caranya adalah

10
11

menjumlahkan batas bawah dan batas atas kelas masing-masing interval kelas
kemudian dibagi dua. Keempat, memasukkan angka frekuensi ( f )pada setiap
interval kelas sesuai data mentah, dilanjutkan menjumlahkan angka frekuensi
tersebut (f). Kelima, menghitung perkalian antara titik tengah kelas (X) setiap
interval kelas dengan frekuensi (f), dan kemudian menjumlahkannya (fX).
Keenam, memasukkan angka-angka statistik dalam tabel tersebut ke dalam rumus
rata-rata hitung dan menghitung nilai rata-rata hitung (Budiwanto: 2017 : 31).
Tabel tinggi badan Atlet
Tinggi badan Titik Tengah X Frekuensi f ❑ FX
151 - 155 153 3 459
156 - 160 158 4 632
161 - 165 163 4 652
166 - 170 168 5 840
171 - 175 173 3 519
176 - 180 178 2 356
Jumlah 21 3458

∑( x . f ) 3458
x= = = 164,67
∑f 21

B. Median

1. Median Data Tunggal

Median data tunggal dengan nilai ganjing. Contoh hasil tes adalah 120 cm,
122cm, 128 cm, 130 cm, 136 cm, 139 cm, 142 cm, 145 cm, 147 cm. Letak skor
tengah (median) distribusi hasil tes lompat tinggi tersebut adalah sebagai berikut.

Dengan demikian, skor tengah (median) distribusi data hasil tes lompat
tinggi dari 9 siswa tersebut di atas adalah skor hasil tes lompat tinggi yang terletak
pada urutan ke 5. Skor yang terletak pada urutan ke adalah skor 139 cm.
12

Jika suatu distribusi frekuensi yang banyak datanya adalah genap, menurut
(Sopingi, 2015:87) nilai yang membagi dua bagian ada dua . maka, untuk
menentukan nilai tengahnya dapat di cari dengan menjumlah dua nilai tersebut
kemudian dibagi menjadi dua.
Contoh soal sebagai berikut :
menghitung nilai tengah (median) hasil tes lompat jauh dari 10 siswa.
Hasil tes adalah 255 cm, 258cm, 260 cm, 265 cm, 266 cm, 268 cm, 270 cm, 271
cm, 273 cm, 275 cm,
me = ½ (266 + 268)
534
me =
2
me = 267

Jadi hasil nilai tengah tes lompat jauh dari siswa adalah 267 cm.

2. Median Data Kelompok


Berikut ini contoh menghitung skor tengah (median) distribusi frekuensi
bergolong hasil tes pengetahuan olahraga dari 45 siswa. Diawali membuat tabel
persiapan distribusi frekusensi bergolong. Tabel terdiri dari kolom interval kelas,
titik tengah kelas (TTK), frekuensi (f), kumulatif frekuensi (cf) dan kumulatif
frekuensi persen (cf%). Selanjutnya menentukan interval kelas yang memuat skor
tengah (median), kumulatif frekuensi di bawah (cfb) interval yang memuat skor
tengah, frekuensi dalam (fd) interval yang memuat skor tengah, dan lebar kelas
(i). Cara menentukan interval kelas yang memuat skor tengah adalah melacak
pada kolom kumulatif frekuensi persen (cf%) yang memuat persentase ke 50.
Pada kolom cf% yang memuat persentase ke 50 adalah skor 62,22, dan interval
kelas yang memuat skor tengah adalah 69,5–74,5, batas bawah nyata kelas adalah
skor 69,5. Kumulatif frekuensi di bawah (cfb) interval kelas yang memuat median
adalah 18. Frekuensi dalam (fd) interval kelas yang memuat skor tengah adalah 10
(Budiwanto, 2017:34).
Nilai Tes Pengetahuan Rumus Satistika dari 45 siswa.
Interval Kelas TTK f cf Cf%
84,5 - 89,5 87 3 43 95,50
13

79,5 – 84,5 82 4 40 88,89


74,5 – 79,5 77 8 36 80,00
69,5 – 74,5 72 10 28 62,22
64,5 – 69,5 67 8 18 40,00
59,5 – 64,5 62 5 10 22,22
54,5 – 59,5 57 3 5 11,11
49,5 – 54,5 52 2 2 4,44
Jumlah - 45 - -

Skor tengah (median) distribusi frekuensi hasil tes pengetahuan olahraga


tersebut di atas dihitung dengan memasukkan statistik ke dalam rumus. Hasil
penghitungan skor tengah adalah:

C. Modus

1. Modus Data Tunggal

contoh soal modus sebagai berikut.


Nilai Tes Pengetahuan Sejarah Bola Basket
Nilai Frekuensi
8 4
7 23
6 28
5 15
4 5
N = 75

Dari data pada tabel diatas diketahui bahwa nilai atau skor yang paling banyak
frekuensinya atau paling sering muncul adalah nilai 6, yaitu dengan frekuensi
sebanyak 28. Sementara frekuensi untuk skor yang lainnya berada dibawah 28,
dan tidak ada satupun nilai yang frekuensinya sama atau bahkan diatasnya, hal
demikian berarti bahwa modus dari data tunggal tersebut adalah nilai 6, dan pada
data tersebut hanya memiliki satu modus.
2. Modus Data kelompok
14

Berikut ini contoh menghitung mode distribusi frekuensi hasil tes


pengetahuan olahraga. Menghitung mode suatu distribusi frekuensi diawali
dengan membuat tabel persiapan seperti pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.5 Tes Pengetahuan olahraga Siswa

Penyelesaian

10−8
Mo =69,5 + x 5 = 70,5
( 10−8 )+ 8

D. Penyelesaian Soal Kuartil, Desil dan Persentil

Tentukan Kuartil ke – 2, Desil ke – 3, dan Persentil ke – 63 dari tabel.

Penyelesaian

kuartil ke-2 :
15

Desil ke – 3:

Persentil ke – 63 :

Anda mungkin juga menyukai