Anda di halaman 1dari 30

TENDENSI SENTRAL

Adalah skor yang menjadi


pusat suatu distribusi frekuensi
atau
Kecenderungan memusatnya data
suatu distribusi frekuensi.
Macam-macam Tendensi
Sentral
Mean
Median
Mode
MEAN
Mean = rata-rata hitung = rerata
adalah
jumlah seluruh skor distribusi
frekuensi dibagi dengan
banyaknya kasus
Rumus untuk menghitung mean data
distribusi frekuensi tunggal

MX 
 X
N

Keterangan:
M = mean = rata-rata hitung = rerata.
 X = jumlah skor semua kasus
N = jumlah kasus
Contoh:
Data tinggi badan lima anak adalah:
143 cm, 148cm, 136 cm, 152 cm dan 139 cm.
Jumlah lima skor:
X = 143+148+136+152+139= 718
N = 5

718
MX   143,6
5
Rumus lain mean data distribusi
frekuensi

MX 
 fX
N
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Bola Voli 50 Siswa

Skor Frekuensi fX
(X) (f)

44 1 44
43 3 129
42 4 168
41 8 328
40 12 480
39 8 312
38 7 226
37 5 185
36 2 72

Jumlah 50 1984
Menghitung mean:

MX 
 fX

1984
 39,68
N 50
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan

Interval kelas Titik tengah kelas Frekuensi fX


X f

89,5 -- 94,5 92 2 184


84,5 -- 89,5 87 3 261
79,5 -- 84,5 82 4 328
74,5 -- 79,5 77 8 616
69,5 -- 74,5 72 10 720
64,5 -- 69,5 67 8 536
59,5 -- 64,5 62 5 310
54,5 -- 59,5 57 3 171
49,5 -- 54,5 52 2 104

Jumlah 45 3230
Menghitung Mean:

M
 fX

3230
 71,778
N 45
Rumus menghitung mean terkaan

M  MT 
 fx'
i
N
Keterangan:
M = mean yang dihitung
MT = mean terkaan = titik tengah kelas yang
diterka memuat mean.
f = frekuensi setiap interval kelas
x' = deviasi (penyimpangan) dari mean terkaan
i = lebar kelas
N = banyaknya kasus = jumlah frekuensi
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan Olahraga

Interval kelas TTK f x' fx'

89,5 -- 94,5 92 2 4 8
84,5 -- 89,5 87 3 3 9
79,5 -- 84,5 82 4 2 8
74,5 -- 79,5 77 8 1 8
69,5 -- 74,5 72 10 0 0
64,5 -- 69,5 67 8 -1 -8
59,5 -- 64,5 62 5 -2 -10
54,5 -- 59,5 57 3 -3 -9
49,5 -- 54,5 52 2 -4 -8

Jumlah -- 45 -- -2
Menghitung Mean:

2
M  72   5  71,778
45
Menghitung mean untuk data waktu

M  MT 
 fx'
i
N
MEDIAN
Median adalah
- skor tengah distribusi frekuensi
- skor yang membatasi 50% bagian atas
dan 50% bagian bawah suatu distribusi
frekuensi.
Contoh:
Hasil tes lompat tinggi 9 siswa adalah:
126 cm, 129 cm, 135 cm, 136 cm, 139 cm, 142 cm,
143 cm, 145 cm, 146 cm.
Median adalah skor yang terletak urutan ke:

N 1 9 1
Me   5
2 2

Maka median hasil tes lompat tinggi di atas adalah


skor yang terletak pada urutan ke 5 yaitu 139 cm.
Rumus median distribusi frekuensi bergolong

1 N  cfb
Me  Bb  2 i
fd

Keterangan:
Bb = batas bawah nyata interval kelas yang memuat
median.
cfb = frekuensi kumulatif di bawah kelas yang
memuat median.
fd = frekuensi dalam kelas yang memuat median.
i = lebar kelas
N = banyaknya kasus dalam distribusi frekuensi
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan

Interval skor TTK f cf cf%

89,5 -- 94,5 92 2 45 100,00


84,5 -- 89,5 87 3 43 95,50
79,5 -- 84,5 82 4 40 88,89
74,5 -- 79,5 77 8 36 80,00
69,5 -- 74,5 72 10 28 62,22
64,5 -- 69,5 67 8 18 40,00
59,5 -- 64,5 62 5 10 22,22
54,5 -- 59,5 57 3 5 11,11
49,5 -- 54,5 52 2 2 4,44

Jumlah 45
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan

Interval skor TTK f cf cf%

89,5 -- 94,5 92 2 45 100,00


84,5 -- 89,5 87 3 43 95,50
79,5 -- 84,5 82 4 40 88,89
74,5 -- 79,5 77 8 36 80,00
69,5 -- 74,5 72 10 28 62,22
64,5 -- 69,5 67 8 18 40,00
59,5 -- 64,5 62 5 10 22,22
54,5 -- 59,5 57 3 5 11,11
49,5 -- 54,5 52 2 2 4,44

Jumlah 45
Menghitung Median

1  45  18
Me  69,5  2  5  70,63
10
MODE
adalah skor dalam suatu distribusi
frekuensi yang memiliki frekuensi (f)
paling banyak
atau
interval kelas dalam suatu distribusi
frekuensi yang angka frekuensinya
paling besar.
Contoh:

Distribusi skor adalah:

12 15 16 16 17 17 17 17 18 18 19 20

Dengan mudah dapat diketahui mode


distribusi di atas, skor yang mempunyai
frekuensi paling banyak adalah skor 17
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Bola Voli 50 Siswa

Skor Frekuensi fX
(X) (f)

44 1 44
43 3 129
42 4 168
41 8 328
40 12 480
39 8 312
38 7 226
37 5 185
36 2 72

Jumlah 50 1984
Menghitung MODE distribusi rekuensi
bergolong digunakan rumus Sturges

fmo  fb
Mo  Bb  i
fmo  fb  fa
Keterangan:
Mo = nilai mode
Bb = batas bawah kelas nyata dari interval yang
memuat mode
fmo = frekuensi mode = frekuensi yang paling banyak
fa = frekuensi di atas frekuensi mode
fb = frekuensi di bawah frekuensi mode
i = lebar kelas
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan

Interval skor TTK f cf cf%

89,5 -- 94,5 92 2 45 100,00


84,5 -- 89,5 87 3 43 95,50
79,5 -- 84,5 82 4 40 88,89
74,5 -- 79,5 77 8 36 80,00
69,5 -- 74,5 72 10 28 62,22
64,5 -- 69,5 67 8 18 40,00
59,5 -- 64,5 62 5 10 22,22
54,5 -- 59,5 57 3 5 11,11
49,5 -- 54,5 52 2 2 4,44

Jumlah 45
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Pengetahuan

Interval skor TTK f cf cf%

89,5 -- 94,5 92 2 45 100,00


84,5 -- 89,5 87 3 43 95,50
79,5 -- 84,5 82 4 40 88,89
74,5 -- 79,5 77 8 36 80,00
69,5 -- 74,5 72 10 28 62,22
64,5 -- 69,5 67 8 18 40,00
59,5 -- 64,5 62 5 10 22,22
54,5 -- 59,5 57 3 5 11,11
49,5 -- 54,5 52 2 2 4,44

Jumlah 45
Menghitung Mode

10  8
Mo  69,5   5  70,5
(10  8)  8
Hubungan Mean, Median &
Modus
1. Pada distribusi simetris/normal, mean, median & modus
besarnya sama
2. Nilai median selalu terletak antara mean dan modus
pada distribusi menceng (skewed distribution)
3. Jika mean > median > modus  distribusi menceng ke
kanan (positively skewed distribution)
4. Jika mean < median < modus  distribusi menceng ke
kiri (negatively skewed distribution)
Menceng ke Menceng ke
kiri kanan
34,13% 34,13%

13,59% 13,59%

2,14% 2,14%

-3 SD -2 SD -1 SD M +1 SD +2 SD +3SD
Me
Mo

Anda mungkin juga menyukai