Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan ke-4

B. Ukuran Tendensi Memusat


Ukuran tendensi memusat adalah angka/nilai/skor yang cenderung
menempati posisi di tengah-tengah dalam suatu distribusi frekuensi.
Ukuran tendensi memusat digunakan untuk mewakili atau
menggambarkan keadaan hasil tes secara umum. Ada tiga jenis ukuran
tendensi memusat, yaitu:
1. Mode
Mode adalah nilai yang paling sering muncul dalam sebuah distribusi
frekuensi atau nilai yang frekuensinya paling banyak. Dalam
kehidupan sehari-hari mode dapat diartikan sesuatu yang banyak
disenangi orang; misalnya mode pakaian, rambut, bentuk rumah dsb.
Nilai yang menjadi mode dari hasil ujian biasanya adalah nilai
sedang/cukup, meskipun hal ini tidak berlaku mutlak karena bisa saja
modenya pada nilai/skor rendah atau tinggi bergantung
kondisi/kemampuan peserta ujian. Kalau pesertanya umumnya pintar
maka tentu saja modenya pada nilai yang tinggi. Sebaliknya kalau
peserta kemampuannya kurang maka modenya juga pada nilai yang
rendah.

Contoh
Hasil ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 15 orang siswa,
adalah sbb:
6 7 7 6 8 8 5 8 9 8 9
6 7 8 7

Hasil tes di atas modenya adalah 8


Bandingkan dengan hasil tes 15 orang siswa dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris, skornya sebagai berikut:
6 5 6 7 6 4 6 8 6 5 6
4 3 4 6
2. Median
Median adalah angka yang berada di tengah-tengah setelah hasil
ujian itu disusun/ diurut mulai dari nilai yang terendah hingga ke nilai
yang tertinggi. Pada distribusi frekuensi data tunggal letak median
dapat diketahui dengan menggunakan rumus, sbb:

N+1
Letak median = ---------
2

Keterangan: N= Jumlah frekuensi,


1, 2= bilangan tetap

Contoh:
Hasil tes mata pelajaran Pend. Agama dengan jumlah soal 60 butir sbb:
38 39 39 40 41 42 42 43 44 45 46 46 47 47 48 49 49 50 51
51 52 52 53 54 54 55 55 56 57 57 58
Median dari hasil tes di atas adalah N+1/2 = 31+1/2 = 32/2 = 16 (skor
ke-16, yakni 49).
Untuk distribusi frekuensi data kelompok rumus yang digunakan untuk
menentukan mediannya adalah:

N/2 - F
Median = Bb + i ( )
fm

Keterangan:
Bb= Batas bawah nyata dari kelas interval yang memuat frekuensi
komulatif N/2;
i = intervar kelas;
N = Jumlah frekuensi;
F = frekuensi komulatif di bawah N/2
fm= frekuensi kelas interval dimana terletak frekensi komulatif N/2

Misalkan kita ingin mengetahui median dari hasil tes yang tertuang
dalam distribusi frekuensi data kelompok berikut:

No urut Kelas Interval Frekuensi (f) Batas Nyata Frek. Kom.


1 48 - 50 1 47.5 ----- 50.5 80
2 45 - 47 2 44.5 ---- 47.5 79
3 42 - 44 3 41.5 ---- 44.5 77
4 39 - 41 5 38.5 ---- 41.5 74
5 36 - 38 6 35.5 ---- 38.5 69
6 33 - 35 8 32.5 ---- 35.5 63
7 30 - 32 9 29.5 ---- 32.5 55
8 27 - 29 12 26.5 ---- 29.5 46
9 24 - 26 20 23.5 --- 26.5 34
10 21 - 23 10 20.5 ---- 23.5 14
11 18 - 20 4 17.5 ---- 20.5 4
N = 80

Langkah-langkah yang ditempuh adalah:


1. Temukan frekuensi komulatif tiap interval kelas (kolom 5)
2. Hitung N/2, dalam tabel di atas adalah 40/2= 20
3. Temukan batas bawah nyata kelas interval yang memuat frekuensi
komulatif N/2, dalam tabel di atas adalah 32.5
4. Temukan frekuensi komulatif di bawah N/2, dalam hal ini 17
5. Temukan frekuensi dimana terdapat frekuensi komulatif N/2 -,
dalam tabel di atas 8
6. Hitung interval kelas yang digunakan, dalam tabel di atas
intervalnya 3
7. Masukkan angka-angka di atas kedalam rumus median utk data
kelompok.
N/2 - F
Median = Bb + i ( )
fm

40/2-17
Median = 32.5 + 3 ( )
8

Median = 32.5 + 1.125

Median = 33.625

Jadi median dari data kelompok di atas adalah pada kelas interval
33 – 35.

3. Mean
Mean (rata-rata hitung) ialah angka rata-rata dari sekelompok
(sejumlah) skor. Pada distribusi frekuensi data tunggal mean-nya dapat
diketahui dengan membagi jumlah angka (skor, nilai) dengan
banyaknya frekuensi, dengan rumus:

∑X
Mean =
N

Hasil ujian 5 orang siswa dalam mata pelajaran Matematika, masing-


masing adalah: 5 6 7 8 9. Maka rata-ratanya adalah:

5+6+7+8+9 35
= =7
5 5
Atau menggunkan rumus berikut untuk skor yang berfrekuensi lebih dari 1

∑fX
Mean =
N

Misalnya kita ingin menghitung rata-rata hasil ujian siswa dalam bidang
studi IPS sebagai berikut:
Skor Hasil Tes Bidang Studi IPS
No Skor (X) Tally Frekuensi (f) fX
1 38 I 1 38
2 37 I 1 37
3 34 II 2 68
4 33 I 1 33
5 31 III 3 93
6 30 II 2 60
7 29 I 1 29
8 28 III 3 84
9 27 II 2 54
10 26 II 2 52
11 25 I 1 25
12 24 I 1 24
13 21 I 1 21
N=21 ∑fX=618

Jadi, mean-nya adalah 618/21= 29,43

Untuk data kelompok cara menghitung rata-ratanya dilakukan


dengan membagi jumlah hasil perkalian frekuensi dan nilai tengah kelas
interval dengan jumlah frekuensi, dengan formula:

∑ f. M
Mean =
N

Keterangan: f=frekuensi; M=nilai tengah kelas interval; N=jumlah


frekuensi; ∑=jumlah
Misalnya kita ingin menghitung nilai rata-rata dari data kelompok
berikut:

No urut Kelas Interval Frekuensi (f) Nilai Tengah (M) fxM


1 48 - 50 1 49 49
2 45 - 47 1 46 46
3 42 - 44 2 43 86
4 39 - 41 5 40 200
5 36 - 38 6 37 222
6 33 - 35 8 34 272
7 30 - 32 7 31 217
8 27 - 29 4 28 112
9 24 - 26 3 25 75
10 21 - 23 2 22 44
11 18 - 20 1 19 19
N = 40 ∑f.M=1.342

Dengan menggunakan rumus mean data kelompok di atas, maka


hasil di atas dapat dihitung meannya, yaitu:
∑ f. M 1.342
Mean = = = 33.55
N 40
Latihan
Hitunglah median dan mean dari hasil ujian berikut:
59 48 53 47 57 64 62 62 65 57 57 81 83
65 76 53 61 60 37 51 51 63 81 60 77 48
71 57 82 66 54 47 61 76 50 57 58 52 57
40 53 66 71 61 61 55 73 50 70 59 50 59
69 67 66 47 56 60 43 54 47 81 76 69 50
Gunakan interval 5 dalam membuat tabel. Hasil latihan ini dikumpul melalui ketua
tingkat.

Anda mungkin juga menyukai