ekspor, impor, penanaman modal asing, utang luar negeri dan cadangan devisa
deskriptif dengan bantuan SPSS Statistics V.23 pada lampiran 2, hasil statistik
36
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
EKSPOR 40 8615,00 18832,00 14317,1500 2323,59856
IMPOR 40 6554,00 16728,00 13230,9000 2518,58314
PMA 40 540,00 8768,00 4323,0750 1679,11548
ULN 40 150955,00 377598,00 269195,5000 64011,65710
CD 40 54840,00 130196,00 103396,6250 19862,28889
Valid N
40
(listwise)
Sumber : data sekunder yang diolah (lampiran 2), 2019
Dari tabel 4.1 tersebut dapat dijelaskan beberapa informasi mengenai nilai
4.2.1. Ekspor
37
4.2.2. Impor
(minimum) sebesar 6.554Juta USD pada triwulan I tahun 2009. Dan standar
Data impor menunjukan bahwa nilai rata-rata lebih besar dari standar
(maximum) variabel ini sebesar 8.768Juta USD pada triwulan III tahun
USD.
Data impor menunjukkan bahwa nilai rata-rata lebih besar dari nilai
semestinya.
Data variabel utang luar negeri dalam penelitian ini mempunyai rata-
rata (mean) 269.195,5Juta USD, nilai data tertinggi (maximum) variabel ini
38
sebesar 377.598Juta USD pada triwulan IV tahun 2018. Sedangkan nilai
nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa utang luar negeri
perekonomian Indonesia.
ini sebesar 130.196Juta USD pada triwulan IV tahun 2017. Sedangkan nilai
lebih besar dari pada standar deviasi. Hal ini berarti cadangan devisa
pertumbuhan Indonesia.
39
4.3 Uji Asumsi Klasik
berikut :
Tabel 4.2
probabilitas tingkat singnifikan diatas α = 0,05 yaitu sebesar 0,200. Hal ini
berarti dalam model regresi terdapat variabel residual yang terdistribusi secara
normal.
40
4.3.2 Uji Multikolonieritas
Tabel 4.3
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
EKSPOR ,293 3,410
IMPOR ,266 3,760
PMA ,553 1,808
ULN ,699 1,431
a. Dependent Variable: ABS_RES1
Sumber : data sekunder yang diolah (lampiran 2), 2019
yaitu ekspor, impor, penanaman modal asing dan utang luar negeri memiliki nilai
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
41
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Tabel 4.4
Coefficientsa
asing dan utang luar negeri memiliki nilai signifikan diatas 0,05 artinya variabel-
42
4.3.4 Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi run test disajikan pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 4.5
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea 411,19646
Cases < Test Value 20
Cases >= Test Value 20
Total Cases 40
Number of Runs 15
Z -1,762
Asymp. Sig. (2-tailed) ,078
a. Median
Sumber : data sekunder yang diolah (lampiran 3), 2019
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa penelitian ini tidak ada
masalah autokorelasi dalam model regresi. Hal ini karena nilai probabilitasnya
43
4.4 Pengujian Hipotesis
Tabel 4.6
Model Summaryb
cadangan devisa dipengaruhi oleh ekspor, impor, penanaman modal asing dan
berganda. Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS V.23 yang
44
Tabel 4.7
Uji Hipotesis
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8556,628 8263,512 -1,035 ,308
EKSPOR 2,968 ,896 ,347 3,313 ,002
IMPOR ,526 ,868 ,067 ,606 ,549
PMA 1,667 ,903 ,141 1,847 ,073
ULN ,205 ,021 ,662 9,753 ,000
a. Dependent Variable: CD
2. Nilai koefisien regresi dari variabel ekspor sebesar 2,968 dengan nilai
signifikan sebesar 0.002, nilai ini lebih besar dari nilai signifikan 5%
45
ekspor berpengaruh positif terhadap cadangan devisa diterima. Artinya jika
3. Nilai koefisien regresi dari variabel impor sebesar 0,526 dengan nilai
signifikan sebesar 0,549, nilai ini lebih besar dari nilai signifikan 5%
4. Nilai koefisien regresi dari variabel penanaman modal asing sebesar 1,667
dengan nilai signifikan sebesar 0.073, nilai ini lebih besar dari nilai
cadangan devisa.
5. Nilai koefisien regresi dari variabel utang luar negeri sebesar 0,205 dengan
nilai signifikan sebesar 0.000, nilai ini lebih besar dari nilai signifikan 5%
jika negara menambah utang luar negeri maka cadangan devisa akan
meningkat.
4.5 Pembahasan
46
4.5.1. Pengaruh Ekspor Terhadap Cadangan Devisa
komoditi maupun jasa ahli ke luar negeri (Togatorop dan Setiawina, 2017).
tahun 2016 nilai ekspor tertinggi sebesar 18.832Juta USD dengan diikuti
nilai cadangan devisa sebesar 116.890Juta USD. Dan nilai terendah ekspor
sebesar 8.615Juta USD pada triwulan I tahun 2009 dengan diikuti nilai
yang belum dapat dihasilkan oleh negara maupun yang sudah dapat
47
dihasilkan oleh negara tetapi belum mencukupi kebutuhan (Rarnasari,
yang sering di impor dari negara lain. Sehingga hal tersebut mengurangi
tahun 2012 nilai impor tertinggi sebesar 16.728Juta USD dengan diikuti
nilai cadangan devisa sebesar 106.502Juta USD. Dan nilai terendah impor
sebesar 6.554Juta USD pada triwulan I tahun 2009 dengan diikuti nilai
Modal asing adalah model yang diperoleh dari luar negeri. Modal
48
membuktikan bahwa penanaman modal asing tidak berpengaruh terhadap
cadangan devisa.
dampak yang begitu terlihat bagi Indonesia, dan banyaknya barang impor
diperoleh untuk Indonesia. Sebagai contoh pada triwulan III tahun 2017
dari pemerintah negera lain, Bank Dunia maupun IMF yang harus
49
pertama pada tabel 4.7 membuktikan bahwa utang luar negeri berpengaruh
positif dan digunakan dengan baik sehingga tidak terjadi defisit. Sebagai
contoh pada triwulan IV tahun 2018 nilai utang luar negeri tertinggi
120. 654Juta USD. Dengan nilai terendah utang luar negeri sebesar
150.955Juta USD pada triwulan I tahun 2009 dengan diikuti nilai cadangan
50