nilai maksimum dan minimum dari tiap variabel, rata-rata serta standar
deviasi. Jumlah data yang digunakan awalnya 450 namun tidak lolos uji
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
49
50
oleh PT Alam Sutera Realty Tbk. Hal ini menunjukan bahwa investor
yang diaudit oleh KAP Non Big Four dan nilai 1 diberikan bagi
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four. Pada penelitian ini, dari 356
sampel yang diuji 41.9% atau 149 perusahaan merupakan perusahaan yang
58.1%nya atau 207 perusahaan diaudit oleh KAP Big Four. Standar
berkisar Rp. 900.00.000,-.. Nilai terendah fee audit dalam penelitian ini
51
sebesar 17.494 atau setara Rp. 39.600.000,- dimiliki oleh PT. Panca
dimiliki oleh Astra International yaitu sebesar 24.334 atau setara dengan
Tabel 4.2
Tabel Frekuensi
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini, konsentrasi
sebesar 1.854.
Tbk sebesar 99.23% dan terdapat pula perusahaan yang sama sekali tidak
30.318.
nilai mean sebesar 0.538 yang artinya setiap 1 rupiah asset digunakan
dimiliki oleh PT Cakra Mineral Tbk dan nilai maksimum sebesar 0.983
dimiliki oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk. Standar deviasi sebesar 0.233.
53
penelitian ini dimana nilai meannya sebesar 0.159. Nilai minimum sebesar
0.00002 yang dimiliki oleh PT FKS Multi Agro Tbk dan nilai maksimum
sebesar 0.991 yang dimiliki oleh PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk yang
Hasil analisis data ini diperoleh dari pengujian asumsi klasik. Data
yang akan diuji harus memenuhi semua syarat uji asumsi klasik yang
smirnov dimana jika nilai signifikansinya lebih dari 0.05 maka data dapat
kurang dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa data tidak normal dan harus
melalui proses penormalan data dengan membuang data outliner atau data
Tabel 4.3
Pengujian Normalitas
menggunakan data normal atau data yang telah dibuang data outlinernya.
Tabel 4.4
Dari tabel 4.4. dapat dilihat nilai signifikansinya sebesar 0.069 dimana
nilai tersebut lebih bedar dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu
sebesar 0.05. Hal ini berarti bahwa data telah berdistribusi secara normal.
Namun pada uji asumsi klasik selanjutnya, data belum terbebas dari
heteroskedastisitas.
55
Tabel 4.5
Dari tabel 4.5. dengan 356 data dapat dilihat nilai signifikansinya
sebesar 0.081 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi yang
telah ditentukan yaitu 0.05. Hal ini berarti bahwa data telah berdistribusi
secara normal.
Tabel 4.6
Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Error Beta
(Constant) 0.286 0.291 0.981 0.327
FEE_AUDIT 0.023 0.018 0.100 1.300 0.194
K_AUDIT -0.052 0.033 -0.094 -1.570 0.117
KEP_ASING 0.000 0.000 -0.047 -0.935 0.350
KONS_KEP -0.009 0.009 -0.045 -0.930 0.353
SIZE -0.009 0.011 -0.058 -0.815 0.416
TRAD_VOL -0.184 0.064 -0.142 -2.896 0.004
LEVERAGE -0.043 0.060 -0.036 -0.707 0.480
signifikansinya 0.004 lebih kecil dari standar yang telah ditetapkan yaitu
Tabel 4.7
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Error Beta
(Constant) 0.309 0.211 1.467 0.143
FEE_AUDIT 0.008 0.013 0.053 0.634 0.527
K_AUDIT -0.008 0.025 -0.023 -0.342 0.733
KEP_ASING 0.00005 0.000 0.009 0.171 0.864
KONS_KEP 0.000 0.007 0.003 0.056 0.955
SIZE -0.005 0.008 -0.050 -0.653 0.514
TRAD_VOL -0.055 0.046 -0.066 -1.207 0.228
LEVERAGE -0.083 0.044 -0.106 -1.889 0.060
variabel telah melebihi 0.05. Hal ini menunjukan bahwa sudah tidak
sama.
variabel independen. Pada data yang baik seharusnya tidak terjadi masalah
melihat nilai tolerance dan nilai VIF. Apabila nilai tolerance diatas 0,1 dan
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dan nilai VIF
melebihi ketentuan yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 0,1 untuk nilai
tolerance dan kurang dari 10 untuk nilai VIF. Dengan demikian, dapat
Watson.
59
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Std.
R Adjusted R Error of Durbin-
Model R
Square Square the Watson
Estimate
1 0.593 0.351 0.338 0.3360 1.957
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson (DW)
2.141 untuk N = 356 dan k = 7. Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa tidak
Gambar 4.1
Hasil Durbin-Watson
dL dU DW 4-dU 4-dL
Tabel 4.1.0
Koefisien Determinasi
Std.
R Adjusted R Error of
Model R
Square Square the
Estimate
1 0.593 0.351 0.338 0.3360
66.2% sisanya variabel dependen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Tabel 4.9
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 21.263 7 3.038 26.896 0.000
Residual 39.302 348 0.113
Total 60.565 355
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000
lebih kecil dari standar yang telah ditentukan yaitu 0,05. Hal ini berarti
pengujian :
Tabel 4.1.0
Unstandardized
Coefficients Sig.
Model t Sig.
Std. (α/2)
B Error
Konstan -2.051 0.387 -5.296 0.000 0.000
FEE_AUDIT 0.072 0.024 3.049 0.002 0.001
K_AUDIT -0.179 0.045 -3.956 0.000 0.000
KEP_ASING 0.00004 0.001 0.066 0.947 0.473
KONS_KEP 0.019 0.013 1.467 0.143 0.0715
SIZE 0.069 0.014 4.955 0.000 0.000
TRAD_VOL 0.748 0.084 8.922 0.000 0.000
LEVERAGE -0.059 0.081 -0.726 0.468 0.234
oleh KAP Big Four memiliki nilai sinkronisitas lebih rendah daripada
perusahaan yang diaudit oleh KAP non Big Four. Dari analisis regresi
0,00. Dimana nilai ini lebih rendah dari nilai signifikansi yang telah
yaitu -0.179. Hal ini berarti bahwa laporan yang diaudit oleh KAP big
yang diaudit oleh KAP non Big Four. Secara empiris, hipotesis pertama
diterima.
oleh Gul (2010) serta Cheong dan Zurbruegg (2015) yang menyatakan
bahwa apabila perusahaan diaudit oleh KAP Big Four maka tingkat
investasi.
63
Big Four lebih berkualitas, lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan
signifikansi dari hipotesis kedua adalah 0.001 dimana nilai ini lebih kecil
dari 0.05 dan koefisien regresi bernilai positif yaitu 0.072. Artinya,
64
semakin besar fee audit maka semakin tinggi pula sinkronisitas harga
Yuwono (2016) yang menemukan bahwa semakin besar fee audit yang
saham menjadi lebih rendah karena fee audit yang tinggi mencerminkan
kualitas audit yang baik. Dengan adanya kualitas audit yang baik maka
Nilai signifikansi dari pengujian regresi ini adalah 0.071 > 0.05
dilakukan oleh Gomes (2000) dan Bino (2015) yang menyatakan bahwa
Hasil yang tidak konsisten ini dapat disebabkan karena tinggi atau
saham mayoritas.
adalah 0.4735 > 0.05 yang artinya tidak terdapat pengaruh kepemilikan
penelitian sebelumnya.
Nilai signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,00 < 0.05 dan
diterima.
dan Shi (2011) dan Santana, dkk (2013) yang menunjukan bahwa
saham. Hal ini berarti bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
68
informasi yang beredar dipasar juga semakin banyak dan menjadi bahan
trading volume. Nilai signifikansi leverage adalah 0.234 > 0.05. Hal ini
harga saham. Hal ini dapat disebabkan karena pada dasarnya laporan
apakah tingkat leverage perusahaan tersebut tinggi atau rendah. Hal ini