Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INVESTASI SWASTA DI JAWA TENGAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I


pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:
REZEIKA MUTIA SARI
B300150171

PROGRAM STUDI ILMU PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI
SWASTA DI JAWA TENGAH

Abstrak
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang tidak akan lepas
dari peranan sumber dana dari dalam dan luar negeri. Hal ini terjadi karena
hampir semua negara berkembang tidak dapat mencukupi kebutuhan dana dari
dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi investasi swasta di Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder deret waktu (time series) dari tahun 1999
sampai dengan 2017. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan regresi model Ordinary Least square (OLS). Berdasarkan hasil analisis
OLS menunjukan bahwa suku bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
investasi swasta Jawa Tengah. Kurs memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap investasi swasta Jawa Tengah. Sedangkan inflasi memiliki pengaruh
negatif dan signifikan terhadap investasi swasta Jawa Tengah.

Kata kunci : investasi, inflasi, kurs, suku bunga, OLS

Abstract
The country's economic development and growth will not be separated from the
role of domestic and foreign sources of funds. This happens because almost all
developing countries cannot meet the needs of domestic funds. This study aims to
analyze the factors that influence private investment in Central Java. The data
used in this study is secondary data time series (time series) from 1999 to 2017.
The analytical tool used in this study is the Ordinary Least square (OLS)
regression model. Based on the results of OLS analysis, interest rates do not have
a significant influence on private investment in Central Java. Exchange rates have
a positive and significant influence on private investment in Central Java.
Meanwhile, it has a negative and significant influence on investment in Central
Java.

Keywords: investment, inflation, exchange rate, interest rate, OLS

1. PENDAHULUAN
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang tidak akan lepas
dari peranan sumber dana dari dalam dan luar negeri. Hal ini terjadi karena
hampir semua negara berkembang tidak dapat mencukupi kebutuhan dana dari
dalam negeri.
Teori ekonomi mendefinisikan investasi sebagai pengeluaran-pengeluaran
untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan
tujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal dalam

1
perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa
yang akan datang.
Meningkatnya tingkat bunga akan mengakibatkan berkurangnya
pengeluaran investasi, dan sebaliknya menurunnya tingkat bunga akan
mengakibatkan bertambahnya pengeluaran investasi. Sukirno (1994) mengatakan
bahwa tingkat suku bunga adalah faktor yang menentukan besar kecilnya investasi
yang dilakukan oleh masyarakat (swasta). Menurunnya tingkat suku bunga akan
menaikkan permintaan investasi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi
Swasta di Jawa Tengah”.

2. METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
dimana data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka dan analisis
menggunakan metode statistika dan ekonometrika. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data deret waktu (time series) dari tahun 1999-2017.
Penelitian ini menggunakan data investasi swasta (PMA dan PMDN) di Jawa
Tengah, inflasi, suku bunga, dan kurs. Data diperoleh dari instansi-instansi seperti
Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), World Bank, dan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa
Tengah.
Metode analisis data yang digunakan dalm penelitian ini adalah metode
kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square (OLS). OLS adalah metode
analisa data yang mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan
jumlah kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut (Kuncoro,
2007). Model regresi linier yang dipakai dengan metode OLS tersebut, harus
memenuhi asumsi BLUE (Best Liniear Unbiased Estimator) dalam melakukan
pendugaan interval dan pengujian parameter regresi populasi.
Formula model kuadrat terkecil (OLS) dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

2
It = β0 + β1SBt + β2Inft + β3Kurst + Ɛt (1)

Keterangan:
It : Investasi (PMA dan PMDN)
SBt : Tingkat suku bunga
Inft : Inflasi
Kurst : Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
Ɛt : Residual
β0 : Konstanta
β1, β2, β3 : Koefisien regresi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
investasi swasta di Jawa Tengah. Hasil perhitungan Ordinary Least Square (OLS)
diperlihatkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Regresi Model OLS
ISt = -51260090503.6 – 767174121.673 INFt + 94669464.3612 SBt +
(0.0035) (0.0316)** (0.8258)***
6347354.67699 KURS
(0.0000)*
R2 = 0.847157; DW-Stat = 1.414046; F-Stat = 25.86583;
Prob.F-Stat = 0.000006
Uji Diagnosis
(1) Multikolinieritas (VIF)
I = 1.014555; inf = 1.524329; SB = 1.524329; Kurs = 1.537774
(2) Normalitas (Jarque Berra)
χ2 = 1.429113 Sig(χ2) = 0.489409
(3) Heteroskedastisitas (White)
χ2 (9) = 13.03493 Sig(χ2) = 0.1610
(4) Otokorelasi (Breusch-Godfrey)
χ2 (2) = 3.558156 Sig(χ2) = 0.1688
(5) Uji Spesifikasi Model (Ramsey Reset)
F(2,12) = 3.778693 Sig(F) = 0.0534

3
Sumber: World Bank, BPS Jawa Tengah, Bank Indonesia, DPMPTSP Provinsi
Jawa Tengah (diolah). Keterangan: * Signifikansi pada α 0,01; ** Signifikansi
pada α 0,05; *** Signifikansi pada α 0,10; Angka dalam kurung adalah
probabilitas nilai t-statistik.

3.1 Uji Asumsi Klasik


3.1.1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan uji Variance Inflation
Factors (VIF). Apabila nilai VIF  10 maka terdapat masalah
multikolinieritas, apabila nilai VIF  10 maka tidak terdapat masalah
multikolinieritas. Hasil uji VIF dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas (Uji VIF)
Variabel VIF Kriteria Keterangan
INF 1.014555 <10 Tidak terdapat masalah multikolinieritas
SB 1.524329 <10 Tidak terdapat masalah multikolinieritas
KURS 1.537774 <10 Tidak terdapat masalah multikolinieritas
Sumber: World Bank, BPS Jawa Tengah, Bank Indonesia, DPMPTSP
Provinsi Jawa Tengah (diolah)
3.1.2 Uji Normalitas Residual
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque Berra,
dengan formulasi hipotesis Ho: distribusi µt normal dan HA: distribusi µt tidak
normal, dengan kriteria Ho diterima bila signifkansi statistik JB  α, dan Ho
ditolak bila signifkansi statistik JB ≤ α. Dari tabel 2 diketahui bahwa
probabilitas statisitik JB adalah sebesar 0.489409 (0,05), maka Ho diterima.
Kesimpulannya distribusi µt normal.
3.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
digunakan uji White, dengan formulasi hipotesis Ho: tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas dalam model dan HA: terdapat masalah heteroskedastisitas
dalam model. Kriteria pengujiannya yaitu Ho diterima bila signifkansi χ2  α
dan Ho ditolak bila signifkansi χ2 ≤ α. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
nilai probabilitas statisitik χ2 dari hasil uji White tersebut sebesar 0.1610

4
(0,05), maka Ho diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas dalam model.
3.1.4 Uji Otokorelasi
Uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Breusch
Godfrey, dengan formulasi hipotesis Ho: tidak terdapat masalah otokorelasi
dalam model dan HA: terdapat masalah otokorelasi dalam model. Kriteria
pengujiannya adalah Ho diterima bila signifkansi χ 2  α dan Ho ditolak bila
signifkansi χ2 ≤ α. Dari Tabel 1 diketahui nilai probabilitas statistik χ 2 dari
hasil uji Breusch Godfrey sebesar 0.1688 (0,05), maka Ho diterima.
Kesimpulannya tidak terdapat masalah otokorelasi dalam model.
3.1.5 Uji Spesifikasi Model (Linieritas)
Uji spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Ramsey
Reset, dengan formula hipotesis Ho: model linier (spesifikasi model benar)
dan HA: model tidak linier (spesifikasi model salah), dengan kriteria pengujian
Ho diterima bila signifkansi F  α dan Ho ditolak bila signifkansi F ≤ α.
Berdasarkan Tabel 3.2 diketahui bahwa nilai probabilitas statisitik F dari hasil
uji Ramsey Reset sebesar 0.0534 (0,05), maka Ho diterima sehingga
kesimpulannya model linier (spesifikasi model benar).
3.2 Uji Kebaikan Model
3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)
Uji eksistensi dalam penelitian ini menggunakan uji F dengan formulasi
hipotesis; Ho: β1 = β2 = … = βn = 0; model yang dipakai tidak eksis, dan HA:
β1 ≠ β2 ≠ … ≠ βn ≠ 0; model yang dipakai eksis. Kriteria pengujiannya yaitu
Ho ditolak bila signifkansi statistik F ≤ α dan Ho diterima bila signifkansi
statistik F > α.
Dari Tabel 1 diketahui bahwa nilai probabilitas F statistik adalah
sebesar 0.000006 (≤0,05), maka Ho ditolak sehingga kesimpulannya adalah
model yang dipakai eksis. Artinya secara serempak variabel kurs, inflasi, suku
bunga berpengaruh signifikan terhadap investasi swasta Jawa Tengah.

5
3.2.2 Interpretasi Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 1 diperoleh nilai R-squared (R2)
sebesar 0.847157, artinya sebesar 84.72% variasi variabel investasi swasta
Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variabel independen kurs, inflasi dan suku
bunga dalam model statistik. Sedangkan sisanya 15.28% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
3.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu. Formulasi
hipotesisnya adalah Ho: βi = 0; variabel independen ke i tidak memiliki
pengaruh signifikan dan HA: βi ≠ 0; variabel independen ke i memiliki
pengaruh signifikan. Kriteria pengujiannya yaitu Ho ditolak bila signifkansi
statistik ti ≤ α, dan Ho diterima bila signifkansi statistik ti > α. Hasil uji t dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Variabel Prob t Kriteria (α) Keterangan
INF 0.0316 0,05 Berpengaruh Signifikan
SB 0.8258 0,05 Tidak Berpengaruh Signifikan
KURS 0.0000 0,05 Berpengaruh Signifikan
Sumber: World Bank, BPS Jawa Tengah, Bank Indonesia, DPMPTSP
Provinsi Jawa Tengah (diolah)
3.4 Interpretasi Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kurs berpengaruh signifikan
positif terhadap investasi swasta Jawa Tengah. Sehingga apabila kurs
meningkat maka akan meningkatkan investasi swasta Jawa Tengah, begitu
juga sebaliknya apabila kurs turun maka akan menurunkan investasi swasta
Jawa Tengah. Hal tersebut terjadi karena kestabilan kurs dan menguatnya
rupiah terhadap dollar menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kondisi
perekonomian yang mulai pulih sehingga nantinya diharapkan dapat terjadi
peningkatan pada jumlah investasi.

6
Kemudian inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap investasi
swasta Jawa Tengah. Sehingga apabila inflasi meningkat maka akan
menurunkan investasi swasta Jawa Tengah, begitu juga sebaliknya apabila
inflasi turun maka akan meningkatkan investasi swasta Jawa Tengah. Hal ini
tidak sesuai dengan hipotesis peneliti bahwa inflasi berpengaruh signifikan
terhadap investasi swasta Jawa Tengah.
Hal ini dikarenakan kenaikan harga barang akan menyebabkan naiknya
biaya faktor produksi sehingga investor lebih memilih mengalokasikan
dananya untuk tujuan spekulasi, bukan produksi. Naiknya harga barang-
barang juga menyebabkan daya beli masyarakat turun sehingga akan
mengurangi permintaan domestik. Penurunan permintaan domestik ini secara
langsung berimbas pada berkurangnya output perusahaan. Output perusahaan
yang turun menyebabkan laba perusahaan juga ikut berkurang. Investor
kemudian menjadi enggan untuk melakukan investasi ketika laba
perusahaannya berkurang.

4 PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian diatas,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
4.1.1 Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik diketahui bahwa model
regresi mempunyai distribusi data normal dan tidak terdapat masalah
multikolinieritas, otokorelasi dan heteroskedastisitas, serta dalam
spesifikasi model (linieritas) H0 diterima sehingga spesifikasi model
benar (model linier logaritma).
4.1.2 Berdasarkan hasil analisis uji F dengan hasil F statistik sebesar
0.000006 (≤0,05) maka model yang dipakai eksis, menunjukkan
bahwa inflasi, kurs dan suku bunga secara bersama-sama
mempengaruhi investasi swasta Jawa Tengah.
4.1.3 Berdasarkan uji asumsi klasik penelitian ini dinyatakan lolos semua
uji dengan α (0.05). Hasil uji koefisien determinasi (R2)

7
menunjukkan nilai Adjusted R-Squared sebesar 0.847157, artinya
sebesar 84.72% variasi variabel investasi swasta Jawa Tengah dapat
dijelaskan oleh variabel independen inflasi, kurs dan suku bunga
dalam model statistik. Sedangkan sisanya 15.28% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
4.1.4 Berdasarkan hasil analisis uji t secara individu menunjukkan bahwa:
a. Suku bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
investasi swasta Jawa Tengah.
b. Inflasi memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap investasi
swasta Jawa Tengah.
c. Kurs memiliki pengaruh signifikan positif terhadap daya investasi
swasta Jawa Tengah.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang yang diberikan penulis melalui
hasil penelitian ini sebagai berikut:
4.2.1 Diharapkan pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai bank sentral
dalam kebijakan moneter sebaiknya dapat menstabilkan nilai rupiah,
menjaga kestabilan tingkat inflasi serta menetapkan suku bunga yang
kompetitif agar investor tertarik untuk melaukan penanaman modal di
Jawa Tengah namun tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi.
4.2.2 Bagi yang akan melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan
meggunakan variabel penelitian yang lebih banyak sehingga dapat
memberikan hasil penelitian yang lebih naik.

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia. 2017. Indonesia Dalam Angka tahun 1997-2017.


Boediono. 2009. Ekonomi Moneter Edisi 4. BPFE: Yogyakarta.
BPS Jawa Tengah. 2017. Inflasi Jawa Tengah tahun 1997-2017.
Doni, Juliansyah. 2013. Pengaruh Investasi PMA/PMDN dan Jumlah Penduduk
Terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan Pendapatan Asli Daerah
Kota Samarinda. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 11 No. 2.

8
DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah. 2017. Realisasi PMA dan PMDN Jawa Tengah
tahun 1997-2017.
Elena, Ketteni., & Constantina Kottaridi, 2018. The Impact of Regulation on the
FDI Growth nexus Within the Intitution Based View: A nonlinier
Specification with Varying Coefficients. Internasional Bussiness Review:
Elsevier
Gujarati, D. N., & Porter, D. C. 2015. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta:
Salemba Empat.
Krissawandaru Arta, Yoga. 2013. Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA),
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan Angkatan Kerja Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Tengah. Economics Development Analysis
Journal 2 (2)
Lainatul Rizky, Reza., Grisvia Agustin., & Imam Mukhlis. 2016. Pengaruh
Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Belanja
Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Indonesia. JESP Vol.
8 No.1.
Lubis, Pardamean., & Salman Bin Zulam. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Investasi Di Indonesia. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam Vol. 2 No. 2.
Made, KM. 2014. Pengaruh Tingkat Inflasi, PDRB, Suku Bunga Kredit, Serta
Kurs Terhadap Investasi. E-Journal Ekonomi Pembangunan Unversitas
Udayana Vol 3 No. 3.
Mankiw N, Gregory. 2009. Makro Ekonomi, Terjemahan: Fitria Liza, Imam
Nurmawan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
ML, Jhingan. 2007. Ekonomi Pengembangan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Mustar Muazi, Nur., Fitrie Arianti. 2013. Analisis Pengaruh Penanaman Modal
Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi: di Jawa Tengah 1990-2010. Diponegoro Journal of Economics
Vol. 2 No. 1.
Natsir, M. 2014. Ekonomi Moneter dan Kebanksentralan. Jakarta.
Nopirin. 2016. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Priyo, Prasojo. 2009. Analisis Pengaruh Investasi PMA dan PMDN, Kesempatan
Kerja, Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB di Jawa Tengah Periode
Tahun 1980-2006. EPRINT UMS: Surakarta
Rahmad., Habibulloh. 2018. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Suku Bunga, Inflasi, Pengeluaran Pemerintah, PDRB, dan Pengangguran

9
Terhadap Penanaman Modal Asing Di Jawa Tengah. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramadhanti, Febrina. 2009. Analisis Pengaruh PMA dan PMDN Terhadap PDRB
(Studi Kasus di Jawa Tengah Jangka Panjang Tahun 1978-2009). FEB
UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.
Sarungu, JJ., & Maharsi Endah K. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Investasi di Indonesia Tahun 1990-2010: Metode ECM. JEKT Vol. 6 No.
2.
Sarwono, Djoko. 2004. Analisis PMA dan PMDN di Jawa Tengah Berdasarkan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Universitas Diponegoro:
Semarang.
Sasana, Hadi. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta
di Jawa Tengah. JEJAK Vol. 1 No. 1.
Setiawan, Arif. 2012. Inflation Target Framework dan Perubahan Respon
Kebijakan Moneter. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jurnal BPPK Vol. 5 Halaman
65-76
Setyowati, Eni., Siti Fatimah NH. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah Tahun 1980-
2002. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8 No. 1
Sukirno, Sadono. 2009. Makroekonomi Modern. PT Rajawali Grafindo: Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2014. Mikroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutawijaya, Adrian., & Zulfahmi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Investasi Swasta di Indonesia. Trikonomika Vol. 12 No. 1.
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Terjemahan).
Penerbit Erlangga: Jakarta.
Tri Septifani, Amida., Rustam Hidayat., & Sri Sulasmiyati. 2015. Analisis
Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Cadangan
Devisa Terhadap Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jurnal
Administrasi Bisnis Vol. 25 No. 2.
Zaenuddin, Muhammad. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Investasi PMA di Batam. JEJAK Vol. 2 No. 2

10

Anda mungkin juga menyukai