Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS REGRESI DATA PANEL : INVESTASI, PENGELUARAN

PEMERINTAH, PENGARUH TINGKAT BUNGA , DAN KONSUMSI


MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN GDP
Di susun untuk memenuhi tugas paper kedua
Dosen :
Al Muizzuddin Fazaalloh, SE., ME.

Oleh :
MOULINE PARAMITHA
125020107111018

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI PEMBANGUNAN
2014

A. Data dan Sumber


Analisis

pertumbuhan

ekonomi

yang

digunakan

dalam

paper

ini

menggunakan data makro, dan jenis data dalam studi kasus ini
menggunakan data panel dari negara Indonesia, Sri Lanka, Philippines, dan
Singapore. Data makro ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari
World Bank (www.worldbank.org) pada periode 2000-2012. Data makro
yang digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi negara-negara
tersebut adalah sebagai berikut: GDP, investasi, pengeluaran pemerintah,
pengaruh tingkat bunga, dan konsumsi masyarakat.

Tahun
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2002
2003
2004
2005
2006
2007

Pengeluaran
Tingkat
Negara
GDP
Investasi
Pemerintah
bunga
Konsumsi
Indonesia 4.499475
14.50855487
7.257458338
56
65.04269
Indonesia 4.780369
-59.69238278
8.129486425
55.7
58.9332
Indonesia 5.030874
18.96082770
8.321870961
55.3
62.94967
Indonesia 5.692571
83.36257208
8.109509709
56.6
62.66248
Indonesia 5.500952
49.14201435
8.627168802
56.6
60.56031
Indonesia 6.345022
69.28480000
8.346469679
54.6
62.69106
Indonesia 6.013703
93.18453650
8.42378092
52
62.70481
Indonesia 4.628872
48.77369178
9.589178147
49.8
56.61951
Indonesia 6.223854 13.770580771
9.10960686
49.3
56.89842
Indonesia 6.485633 19.241252762
9.017168266
48
56.66913
Indonesia 6.263671 19.618049398
8.910319899
48.2
57.90733
Sri Lanka
3.964656
19.6500000
12.71884438
56.7
71.27143
Sri Lanka
5.940269
22.8720000
12.16054274
59.8
71.84823
Sri Lanka
5.445061
23.2800000
12.62979825
61.7
70.93758
Sri Lanka
6.241748
27.2400000
13.08868868
61.7
69.01408
Sri Lanka
7.668292
47.9700000
15.36193121
61.7
67.66228
Sri Lanka
6.796826
60.3000000
15.27221708
96.6
67.15218
Sri Lanka
5.950088
75.2200000
16.18316623
112.9
69.95054
Sri Lanka
3.538912
40.4000000
17.61111478
55.3
64.44741
Sri Lanka
8.015959
47.7559000
15.57091018
57
65.159
Sri Lanka
8.24591
95.5920000
14.78917484
55.6
69.81774
Sri Lanka
6.341362
94.11165912
13.47807247
56.2
69.59706
Philippines 3.645898
15.42000000
10.57376128
47.2
73.89684
Philippines 4.970364
49.1000000
10.20248185
47.6
74.35225
Philippines 6.697636
68.8000000
9.382408789
49.1
74.50322
Philippines 4.777663
16.64000000
9.039750944
47.1
75.01442
Philippines 5.242953
27.07414997
9.180396073
47.1
74.59526
Philippines 6.616669
29.18724841
9.284945613
43.8
73.47552

2008
2009
2010
2011
2012
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Philippines
Philippines
Philippines
Philippines
Philippines
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore
Singapore

4.152757
1.14833
7.632264
3.638681
6.814541
4.211687
4.435328
9.549175
7.489157
8.860196
9.111527
1.78762
-0.60339
15.24038
6.056872
2.503729

13.40027563
20.64620678
10.70386940
20.07150725
32.15415155
64.01974025
11.941337976
21.026034944
18.090329984
36.923890241
47.733209770
12.200705252
23.821209700
55.075864345
50.367876463
61.159602602

8.831776358
9.860312246
9.721701887
9.703381987
10.53097677
11.95572615
11.55502089
10.50898568
10.183568
10.29850746
9.511454018
10.5482601
10.28775307
10.18671297
9.736580407
9.380307947

44.5
44.5
42.5
42.5
43
26.2
22.4
21.8
24.2
24.1
23.2
23.6
18.3
18.4
18.4
18.5

74.33835
74.67381
71.55048
73.48428
74.18802
44.91487
43.27273
40.00653
38.62138
37.52878
36.54174
38.13256
38.51703
35.52491
36.57136
37.81701

A. Model Regresi Data Panel


Variabel yang digunakan untuk analisis dalam studi kasus ini
adalah Gross National Product Growt (Pertumbuhan Produk Nasional Total),
Interest Rate (Tingkat Bunga), Foreign (Investasi), Consumstion (Konsumsi),
dan Government Expenditure (Pengeluaran Pemerintah). Dimana variabel
terikat (dependen) adalah GDP dan variabel bebas (independen) adalah
tingkat bunga, investasi, konsumsi, dan pengeluaran pemerintah.
Jurnal acuan yang digunakan adalah jurnal dari Yesi Herdriani
Supartoyo Sekolah Pasca Sarjana Institute Pertanian Bogor dengan judul
THE ECONOMIC GROWTH AND THE REGIONAL CHARACTERISTICS :
THE CASE OF INDONESIA. Dalam jurnal ini hanya menganalisis dengan
satu negara saja yaitu Indonesia. Dengan tujuan untuk mengembangkan
studi kasus dari jurnal acuan maka paper ini akan menganalisis
pertumbuhan ekonomi beberapa negara yang telah disebutkan dibagian
sebelumnya, yaitu Indonesia, Sri Lanka, Philippines, and Singapore. Variabel
yang digunakan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi dalam studi ini
adalah GDP Growt sebagai variabel dependen dan Investasi, Pengeluaran
pemerintah, Konsumsi, dan Tingkat Suku Bunga sebebagai variabel
independen.

Model analisis dari studi ini dapat dituliskan sebagai berikut:


=

atau
=

1 +

2 +

3 +

4 +

B. Uji Regresi Data Panel


Tujuan utama dalam analisis regresi adalah untuk mendapatkan hasil yang
tidak bias, sehingga hasil dari pengujian hipotesis memiliki nilai yang dapat
dipertanggung jawabkan atau nilai penaksiran sesuai atau mendekati
dengan kenyataan. Untuk itu pengujian model agar mendapatkan metode
regresi yang sesuai penting dilakukan. Berikut ini merupakan beberapa uji
yang digunakan pada model agar mendapatkan metode regresi yang sesuai
(cocok):
1. Uji Chow: PLS vs FE

Uji Chow adalah pengujian model yang digunakan untuk memilih


metode regresi antara PLS dan Fixed Effect (FE). Hipotesis yang
digunakan adalah:

H0

: PLS yang benar (Prob > a 5%)

H1

: FE yang benar (Prob < a 5%)

Jika nilai Prob < alfa (a = 0.05) maka H0 ditolak, dan begitu sebaliknya.
Dengan kata lain bahwa untuk melihat hasil dari Uji Chow dapat
diketahui dari perbandingan antara Prob dan Chi-square tabel.
Berdasarkan nilai dari F Restricted yang diberi lingkaran biru diatas
diketahui bahwa Prob > F (tidak signifikan dengan alfa), atau dengan
kata lain 0.7985 > 0.05. Sehingga metode regresi yang diterima adalah
metode regresi PLS (H0 diterima).

2. LM Test: PLS vs RE

Uji LM digunakan untuk membandingkan metode regresi mana yang


lebih baik digunakan antara metode PLS dengan metode Random Effect
(RE). Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:
H0

: RE yang benar (Prob < a 5%)

H1

: PLS yang benar (Prob > a 5%)

Jika nilai dari Prob < alfa (a = 0.05) maka metode yang digunakan
adalah metode Random Effect, dan begitu sebaliknya. Dengan kata lain
bahwa untuk melihat hasil dari Uji LM dapat diketahui dari perbandingan
antara Prob dan Chi-square tabel. Dari nilai Prob diatas diketahui bahwa

nilai Prob tidak signifikan terhadap alfa, atau 1.0000 > 0.05. Sehingga
metode regresi yang digunakan adalah metode PLS (H0 ditolak).
3. Uji Hausman: FE vs RE

Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk mengetahui metode


mana yang lebih cocok digunakan untuk menganalisis (mengestimasi)
model. Hipotesis yang digunakan adalah:
H0

: RE yang benar (Prob < a 5%)

H1

: FE yang benar (Prob > a 5%)

Jika nilai Prob < a (a = 0.05) maka metode yang digunakan adalah Fixed
Effect, dan begitu sebaliknya. Dengan kata lain bahwa untuk melihat
hasil dari Uji Hausman dapat diketahui dari perbandingan antara Prob
dan Chi-square tabel. Nilai Prob diatas diketahui tidak signifikan
terhadap alfa, atau 0.9625 > 0.05. Sehingga metode regresi yang
digunakan adalah metode Random Effect (H0 ditolak).

C. Intepretasi Data Panel


Hasil uji model guna mendapatkan metode regresi yang sesuai dengan
model memberikan hasil bahwa:
1. Uji Chow

: menggunakan PLS

2. LM Test

: menggunakan PLS

3. Uji Hausman : menggunakan Random Effect

Dengan demikian metode yang dapat digunakan untuk menganalisis model


studi ini adalah PLS dan Random Effect. Dengan hasil yang demikian,
penulis memutuskan untuk menggunakan metode Random Effect untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, Myanmar, Philippines, Singapore. Berikut adalah hasil regresi
Random Effect:

Menurut hasil estimasi yang dilakukan pada periode 2002-2012 di negaranegara diatas diketahui bahwa variabel investasi tidak signifikan secara
parsial dalam mempengaruhi perubahan pertumbuhan ekonomi disetiap
negara. Ini ditunjukkan dari nilai prob X1 sebesar 0.123, atau 0.123 > 0.05.
Jika diasumsikan tingkat bunga signifikan maka kenaikan tingkat suku bunga
sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.0234037%.
Sedangkan variabel pengeluaran pemerintah juga tidak signifikan secara
parsial dalam mempengaruhi perubahan pertumbuhan ekonomi disetiap
negara. Ini ditunjukkan dari nilai prob X2 sebesar 0.704, atau 0.704 > 0.05.
Besar pengaruh variabel pengeluaran pemerintah sebesar 1% akan
menurunan pertumbuhan ekonomi disetiap negara adalah sebesar 0.696753
Variabel selanjutnya yaitu jumlah penduduk, variabel tingkat suku bunga
secara

parsial

tidak

signifikan

dalam

mempengaruhi

perubahan

pertumbuhan ekonomi disetiap negara. Ini ditunjukkan dari nilai prob X3


sebesar 0,488 atau 0.488 > 0.05. Sehingga besar pengaruh variabel tingkat
suku bunga sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar
0,158665%. Berikutnya yaitu variabel konsumsi, variabel konsumsi secara
parsial tidak signifikan dalam mempengaruhi perubahan pertumbuhan
ekonomi disetiap negara. Ini ditunjukkan dari nilai prob X4 sebesar 0.491,
atau 0.345 > 0.05. Jika diasumsikan variabel konsumsi secara parsial
mengalami perubahan sebesar 1% maka akan menurunkan tingkat
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,479324%.

D. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Setelah melakukan uji model guna mendapatkan metode regresi yang
sesuai dengan data maupun model yang digunakan, didapatkan bahwa
untuk menganalisis model studi ini dapat dilakukan dengan metode
regresi PLS dan Random Effect.
2. Hasil intepretasi diatas diketahui bahwa secara parsial variabel tingkat
bunga, pengeluaran pemerintah, investasi, dan konsumsi tidak signifikan
secara statistik dalam mempengaruhi perubahan pertumbuhan ekonomi
disetiap negara.

DAFTAR PUSTAKA
Supartoyo, Yesi Herdriani. 2013 THE ECONOMIC GROWTH AND THE
REGIONAL CHARACTERISTICS : THE CASE OF INDONESIA.
World Bank.2014.Indicator.http://www.worldbank.org Diakses pada tanggal 30
Novermber 2014 pukul 08.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai