Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kausalitas dan Kointegrasi antara Pengeluaran Pemerintah dengan

Pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di Myanmar


Oleh:
Muhammad Ali Nasution
NIM:120501080
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara
email : muhammadalinasution25@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis kausalitas dan
kointegrasi antara dua variabel yaitu pengeluaran pemerintah (GE) dan
tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto / Gross Domestic Product
(GDP) di Myanmar selama kurun waktu 44 tahun (1970-2013) dengan
menggunakan metode Cointegration Test dan Granger Causality Test.
Dari hasil analisis data memperlihatkan pengeluaran pemerintah (GE)
dan tingkat GDP di Myanmar menunjukkan tren yang terus meningkat
selama kurun waktu 1970-2013. Dari analisis Cointegration Test
menunjukkan adanya hubungan keseimbangan jangka panjang antara
Pengeluaran Pemerintah (FDI) dan GDP di Myanmar. Sedangkan melalui
analisis Granger Causality Test menunjukkan adanya hubungan searah
antara Penegeluaran Pemerintah (GE) dan GDP Myanmar.
Key

Word

Gross

Domestic

Product

(GDP),

Goverment

Expenditure(GE), Cointegration test dan Granger Causality test.

Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai peningkatan kemampuan dari
suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Metode Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengkaji hubungan kausalitas dan kointegrasi antara GDP


dengan Pengeluaran Pemerintah di Negara Nigeria selama kurun waktu 19702013.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari berbagai sumber,antara lain yang diperoleh dari Bank Dunia,
jurnal-jurnal ilmiah, serta literatur-literatur lain yang berkaitan dengan topik
penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series
yang berkurun waktu 44 tahun (1970-2013). Data tersebut diolah kembali sesuai
dengan kebutuhan model yang digunakan.
C. Metode Analisis
Penalitian ini menggunakan metode analisis Ekonometrika. Yaitu model
cointegration test dan Granger Causality test. Analisis Cointegration test
(Johansen test) bertujuan untuk melihat hubungan GDP dan pengeluaran
pemerintah dalam jangka panjang. Sedangkan Granger Causality test adalah
untuk melihat hubungan timbal balik ( causal ) antara GDP dan pengeluaran
pemerintah di Negara Myanmar.
Dalam kaitannya dengan metode tersebut maka pengujian terhadap data
runtun waktu (time series) dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat
bagi digunakannya metode Cointegration test dan Granger Causality test. Sebelum
digunakan estimasi terhadap kedua metode tersebut, maka terlebih dahulu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji akar uni ( Unit root test)
Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Philips-Perron adalah untuk melihat
stasionaritas data time series yang diteliti, dan diolah menggunakan Program
Eviews 7.0. Adapun formula dari uji Augmented Dickey Fuller ( ADF ) dapat
dinyatakan sebai berikut:

a0

i =1

i
i=1

Y i1+1

.....................................(1)
Sedangkan untuk uji Philip-Perron (PP) adalah:
D

Y1

a0

Y t1

.....................................................................(2)
Dimana D adalah perbedaan atau differensi.
Kedua uji dilakukan dengan hipotesis null = 0 untuk ADF dan = 1
untuk PP. Stasioner tidaknya data didasarkan pada perbandingan nilai statistik
ADF dan PP yang diperoleh dari nilai t hitung koefisien dan dengan nilai
kritis statistik dari Mackinnon. Jika nilai absolut statistik ADF dan PP lebih besar
dari nilai kritis Mackinnon maka data stasioner dan sebaliknya maka data tidak
stasioner.
2. Uji Kointegrasi ( Cointegration test )
Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan
dalam jangka panjang antara GDP dan pengeluran pemerintah dengan
menggunakan Johansen test. Untuk menentukan jumlah dari arah kointegrasi
tersebut maka Johansen menyarankan untuk melakukan dua uji statistik.
Uji statistik pertama adalah uji trace ( Trace test ,

trace

) yaitu menguji

hipotesis null ( null hypothesis) yang mensyaratkan bahwa jumlah dari arah
kointegrasi adalah kurang dari atau sama dengan p dan uji ini dapat dilakukan
sebagai berikut :
p

trace

(r) = -T

i=r+i

( 1-

)........................................(3)

Dimana ............ adalah nilai eigenvectors terkecil ( p-r ) . Null hypothesis yang
disepakati adalah jumlah dari arah kointegrasi sama banyaknya dengan r. Dengan

kata lain, jumlah vector kointegrasi lebih kecil atau sama dengan ( ) r,dimana r =
0,1,2, dan seterusnya.
Untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalue (

max

yang dilakukan dengan formula sebagai berikut;


max ( r,r+1) = -T in ( 1- r +1 )...................................................(4)
Uji ini berdasarkam pada uji null hyphotesis bahwa terdapat r dari vector
kointegrasi yang berlawanan (r+1) dengan vector kointegrasi. Untuk melihat
hubungan kointegrasi tersebut

maka dapat dilihat dari besarnya nilai Trace

statistik dan Max-Eigen statistik dibandingkan dengan nilai critical value pada
tingakt kepercayaan 5 persen.
3. Uji Granger Causality
Uji ini bertujuan untuk melihat hubungan kausalitas antar GDP dan
pengeluaran pemerintah sehingga dapat diketahui kedua variabel tersebut secara
statistik saling mempengaruhi (hubungan dua arah), memiliki hubungan searah
atau sama sekali tidak memiliki hubungan (tidak saling mempengaruhi). Berikut
ini metode Granger Causality test berikut ini:
m

I1

a 1 11=i
=
i=1

b j Y 1 j
j=1

.....................................................

Y1

(5)
v1

ci I
=
i=1

1i

dj

Y 1 j

j=1

...................................................(6)

Dimana

Ut

dan

Vt

adalah error terms yang diasumsikan tidak mengandung

korelasi serial dan m= n= r= s. Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model
regresi linear di atas akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai
koefisien-koefisien regresi dari persamaan (12) dan (13) adalah sebagai berikut:

(1) Jika

bj
j=1

0 dan

dj

= 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari

j=1

Y ke X.
n

(2) Jika

bj
j=1

= 0 dan

dj

0, maka terdapat kausalitas satu arah dari

j=1

X ke Y.
n

(3) Jika

bj

0 dan

dj

0 dan

dj

j=1

j=1

= 0, maka X dan Y bebas antara satu

dengan lainnya.
n

(4) Jika

bj
j=1

j=1

0, maka terdapat kausalitas dua

arah antara Y dan X.


Untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas seperti yang
disebutkan diatas maka dilakukan F-test untuk masing-masing model regresi.
Analisis dan Pembahasan
Perekonomian Negara Myanmar
Myanmar merupakan salah satu negara di ASEAN yang memiliki
perekonomian yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara tetangganya.
Negara

ini

tidak

hanya

berjuang

dalam

mengatasi

permasalahan

ekonominya,namun juga konflik sektarian yang merongrong negara ini. Konflik


sektarian ini tentu sangat mempengaruhi kemajuan ekonomi negara tersebut.
Secara geografis Myanmar yang bersebelahan langsung dengan China dan
Thailand merupakan Negara dengan luas 680 ribu km yang telah diperintah oleh
pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara Myanmar merupakan salah
satu Negara berkembang yang ada di Asia Tenggara.
Perekonomian Negara yang berada dalam kawasan Asia Tenggara memang
masih banyak bergantung dari hasil alam, dengan pengecualian Negara Singapura
yang menjadi satu satunya Negara Maju dikawasan ini. Hal ini terbukti dari
banyaknya penduduk Myanmar yang bermata pencaharian sebagai petani,
pekebun, dan penambang. Dengan padi yang menjadi hasil utama dari pertanian

mereka, bahkan dahulu Myanmar sempat menjadi penghasil padi terbesar di Asia
Tenggara. Sehingga membuat beras menjadi ekspor utama bagi Negara ini selain
dari hasil laut, mineral dan batuan.
Industry utama Negara ini dikontrol oleh militer yang dikelola perusahaanperusahaan Negara, membuat hambatan yang signifikan untuk perusahaan swasta.
Selain kebijakan ekonomi tidak jelas, inflasi, nilai tukar distorsi, korupsi, kontrol
pada perdagangan, dan pengambilan keputusan dengan sewenang-wenang oleh
pihak yang berkuasa. Iklim investasi yang buruk juga memperlambat arus nilai
tukar asing. Krisis dalam investasi sektor perbankan swasta telah menghambat
pertumbuhan sektor swasta dan membuat putus asa perekonomian dalam dan luar
negeri.
Tabel 1. Grafik perkembangan GDP Myanmar

Sumber: world bank

IMF mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Myanmar pada tahun


fiskal 2012 bisa mencapai sekitar 6%, meningkat dibanding tahun sebelumnya
yang hanya sebesar 5,5%. Pada tahun-tahun sebelumnya, laju inflasi Myanmar
cenderung tinggi hingga mencapai 2 digit karena kebijakan Bank Sentral yang
terus menerus mencetak kyatt. Namun meskipun inflasi tidak pernah lepas dari

perekonomian Negara ini, Myanmar dapat membuktikan dirinya dapat bangkit


dari keterlambatan ekonomi mereka.
Masa depan ekonomi Myanmar
Myanmar mengambil langkah-langkah untuk tumbuh dalam perekonomian
global dengan mengekspor beras, tenaga hidroelektrik dan minyak bumi, serta
memproduksi garmen - namun negara ini akan sukses jika meniru keberhasilan
perekonomian Afrika yang berkembang, demikian menurut analis tentang
perekonomian yang berkembang.
Penghasilan per kapita memang masih sangat rendah, hanya $800-$1.000
(USD) tetapi mereka memiliki sumber daya, dan sekarang mereka akhirnya
membuka diri sehingga terdapat banyak perusahaan internasional yang tertarik
untuk berinvestasi di sana.
Myanmar dulunya merupakan sumber minyak bumi yang terutama bagi
Kerajaan Inggris, tetapi industri ini bisa dikatakan hampir mati di bawah
penindasan kekuasaan militer selama setengah abad dan nyaris terisolasi secara
total sejak awal tahun 1960-an.
Tabel 2. Gambar PDB Myanmar

Sumber: World Bank

Dari gambar diatas kita dapat melihat bahwa GDP Myanmar


mengalami peningkatan dari tahun 2004 sebesar 10,57 USD menjadi
53,14 pada tahun 2012 hal ini menunjukkan perekonomian negara ini
mengalami kemajuan. Kemajuan ekonomi negara ini juga dapat kita

lihat dari pendapatan perkapita yang terus mengalami kenaikan dari


tahun ke tahun.Seperti terlihat dalam grafik dibawah ini.

Tabel 3. PDB perkapita Negara Myanmar

Sumber: World Bank

Pada gambar diatas kita dapat melihat PDB perkapita Myanmar yang terus
mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 194.67 USD menjadi 824,17
Hasil dan Pembahasan
1.Hasil Uji Akar Unit ( Unit Root Test )
Uji akar unit bertujuan untuk melihat apakah data yang digunakan
stasioner atau tidak. Dan membuat data yang akan digunakan menjadi stasioner.
Uji dilakukan dengan menggunakan program Eviews 7 dengan hasil yang
digambarkan melalui tabel di bawah ini
2.Hasil Uji Kointegrasi ( Cointegration Test )
Uji Kointegrasi ditujukan untuk melihat hubungan jangka panjang dari
variabel-variabel yang diteliti sehingga hasil estimasi dari penelitian ini dapat
digunakan untuk melihat hubungan keseimbangan jangka panjang dari kedua
variabel yang diteliti.
3.Hasil Uji Granger Causality ( Granger Causality Test )

Granger Causality test digunakan untuk melihat hubungan kausalitas


(timbal balik) antara variabel-variabel yang diteliti yaitu pertumbuhan GDP dan
Pengeluaran Pemerintah (GE).

Simpulan dan Saran

Daftar Pustaka
Sumanjaya, Rahmad dan Paidi Hidayat. Analisis Kasusalitas dan Kointegrasi
Antara Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara. Jurnal Wahana
Hijau PWD USU, 1-11
Ragayani, Tima, 2006, Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Investasi Swasta Di Indonesia Periode 1978 2003,
http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2006ragayaniti-901&PHPSESSID=72efb52e424fcc4fbbb68dcabdfbee4a,
diakses 31-10-2014
Hariyanto, R, 2005, Analisis Pengeluaran Pemerintah Daerah Di
Propinsi Jawa Tengah Periode Tahun Anggaran 2000-2002,
http://rac.uii.ac.id/server/document/Public/20080417034454003130
45.pdf, diakses 21-07-2009
Desiyanto, Ganes, 2009, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya Tahun 1975-2006,
http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2009-

desiyantog10381&PHPSESSID=6ef71c39e083f0550c49585416c53d27, diakses
21-07-2009

Zhang dan Zou, 2003, Fiscal Decentralization, Public Spending, and


Economic Growth in China, www.econ.hitu.ac.jp/~kokyo/sympojuly05/papers/zhang-China.pdf, diakses 21-072009

Hariani, E, T, 2008, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 1977-2005,
www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1, diakses 21-072009
www. world bank.com

Anda mungkin juga menyukai