didefinisikan. Pada tataran makro lokal adalah lawannya dari global. Sehingga
istilah lokal dapat digunakan untuk menyebut peradaban suatu negara sedang
tataran mikro artinya istilah lokal untuk menyebut kawasan daerah tingkat
satu/propinsi, daerah tingkat dua/ kabupaten atau kota, dan dimungkinkan lokal
untuk menyebut yang lebih spesifik yaitu kecamatan dan desa. Jadi institusi lokal
tetangga, arisan trah, kelompok pengajian, kelompok ronda dan sejenisnya. Yang
jelas institusi ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat.
Institusi lokal dalam komunitas harus dilihat sebagai suatu sistem yang
menyediakan jaring pengaman sosial (sosial safety net) ketika komunitas lokal
berada dalam situasi krisis. Kehadiran institusi lokal bukan atas kepentingan
lokal. Rasa saling percaya warga komunitas lokal yang digalang dan diasah
melalui institusi ini semakin hari semakin didambakan sebagai modal sosial
(sosial capital).
(Purwo Santoso, 2002: 6). Institusi lokal pada dasarnya adalah regulasi perilaku
kolektif, di mana sandarannya adalah etika sosial, sehingga institusi lokal mampu
Di atas telah dibahas pengertian institusi lokal dan modal sosial maka
berikut akan kita telusuri dimana titik temu antara institusi lokal dengan modal
sosial. Kita pahami bahwa institusi lokal merupakan salah satu modal sosial
sehingga institusi lokal di mana saja keberadaannya tetap mempunyai nilai positif
berpijak masyarakat lokal oleh karenanya modal sosial dapat berkembang dan
mengalami erosi dan melemah serta menguatnya modal sosial pada masyarakat
(trust) yang meliputi kohesi sosial, empati, transparansi, militan (inklusif) yang
revitalisasi modal sosial baru, perlu membangun kerjasama dengan pihak luar,
antarwarga, dalam alokasi ini akan muncul kendala kebudayaan luar, anomalis
modal sosial sehingga modal sosial mengalami erosi dalam bentuk: interaksi
(menerobos). Sikap ini muncul karena disebabkan oleh tidak ada kepercayaan,
birokrasi yang rendah. Jika kondisi ini tidak segera diantisipasi, maka yang
Apabila erosi modal sosial dalam interaksi sosial dan komunitas benar-benar
terjadi, maka institusi lokal akan kehilangan social trust yang ditandai dengan
Institusi lokal dan modal sosial ternyata mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap komunitas lokal oleh karena itu perlu ada penguatan terhadap
institusi lokal. Pemupukan institusi lokal dan modal sosial dapat dilakukan
lokal.
ini diarahkan untuk menyambung kembali titik temu dimensi formal dengan
is a subject of continuing debate among social scientist.... The term institution and
http:llwebsyahyuti.blogspot.com/2007/08/kelembagaan-dan:lembaga-dalam.html,
dengan "organisasi". Setidaknya ada empat bentuk cara membedakan yang terlihat
(Uphoff, 1986). Menurut Horton dan Hunt: "... institution do not have members,
(2) Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri dan organisasi datang dari atas.
Tjondronegoro: "... lembaga semakin mencirikan lapisan bawah dan lemah, dan
(3) Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu kontinuum, dimana organisasi
adalah kelembagaan yang belum melembaga (Uphoff, 1986). Pendapat ini sedikit
banyak juga berasal dari dari Huntington yang menyatakan: "Organization and
(Huntington, 1965).
(4) Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan (Binswanger dan Ruttan,
1978). Dalam konteks ini, organisasi merupakan organ dalam suatu kelembagaan.
beroperasinya kelembagaan.
adalah social form ibarat organ-organ dalam tubuh manusia yang hidup dalam
hidup pada suatu kelompok orang. Ia merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan
dalam sistem sosial tradisional dan modern, atau bisa berbentuk tradisional dan
(socially) valued purposed”. (Organisasi adalah struktur peran yang telah dikenal
sudah bertahan atau digunakan selama periode waktu tertentu - yang relatif lama-
organizations)
organizations)
3. Dan ada organisasi yang bukan kelembagaan (Organizations that are not
institutions)
rangka penyedian layanan jasa keuangan sudah menjadi kebutuhan warga bahkan
perilaku untuk kegiatan simpan pinjam uang, akan tetapi uu Perbankan tidak
memiliki struktur yanbg dikenal seperti Ketua (direktur) dsb. Oleh karena itu UU
2. Adalagi organisasi yang bukan lembaga, yaitu Arisan bu-ibu di suatu RT.
bendahara, dan diakui serta dikenal oleh warga disitu. Akan tetapi keberadaannya
bisa bubar setelah seluruh anggota arisan mendapat giliran memperoleh uang
arisan.
3. Sedangkan satu lagi adalah Bank. Bank bisa disebut sebagai organisasi, karena
di dalamnya ada struktur peran yang sudah dikenal dan diterima oleh semua pihak
seperti adanya Direktur, ada Bagian Kredit dan adapula bagian pelayanan
Menyimak hal ini maka sebuah organisasi suatu saat dapat saja menjadi
kepentingan warga diakui luas sebagai suatu norma dan perilaku bersama.
mesti dikuti oleh kata kerja, contohnya "kelembagaan penyediaan moda!" dst.
oleh petani secara individual, atau melalui lembaga, yaitu bisa kelompok tani, bisa
within)
dengan potensi yang dimiliki maka Pemerintah dan dunia usaha tinggal
maupun pendanaan.
Pada bagian-bagian tersebut pemerintah dan dunia usaha memainkan
kelurahan setempat, Pemda dan dunia usaha. Pola semacam ini disebut dengan
sebab itu dalam tautan pemberdayaan sering dirumuskan sebagai membangun dari
pelayanan kesehatan dan pendidikan. Agar tepat sasaran maka kebijakan tersebut
partisipatif. Oleh sebab itu pelayanan pendidikan dan kesehatan yang menunjang
tersebut untuk selanjutnya akan dijabarkan dalam Petunjuk Operasi Baku (POB)
kerjasama dan solidaritas sosial tetap bekerja lebih inovatif untuk memenuhi
membuatnya lebih terdidik dan meningkat daya belinya. Ketiga upaya tersebut
Manusia (IPM) yang dalam Bahasa Inggris disebut Human Development Index
(HDI).
daya lokal yang ada. Selain itu dalam pengembangan masyarakat hendaknya
diperhatikan sisi kearifan lokal dimana masyarakat punya tradisi, dan adat-istiadat
hubungan positif dengan kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditandai oleh jejaring
sosial yang luas, tingginya saling percaya sesama anggota masyarakat, dan jiwa
kebersamaan yang tinggi. Modal sosial ini akan memerkecil biaya transaksi dan
biaya kendali untuk suatu kegiatan pengembangan masyarakat. Dengan kata lain
yang dicirikan oleh rendahnya kreativitas dan inovasi yang ditemukan. Dalam
situasi seperti itu berarti terjadi pemborosan sumber daya dan pada gilirannya