Anda di halaman 1dari 8

Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.

id

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI TERHADAP


KEMISKINAN DI KOTA KENDARI
Andi Makruf1, Tajuddin2, Muhammad Nur Afiat3

Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara,


1

Email: andimaruf2727@gmail.com
2
Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93231

Email: tajuddin@uho.ac.id
3
Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 93231

Email: muh.afiat@uho.ac.id

ABSTRACT

The research aims to determine the influence of economic growth 1) and inflation 2) on poverty 3)
in Kendari City. The data used in this study consists of secondary data on economic growth, inflation,
and poverty from the period of 2003 to 2022, obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS) of
Kendari City.

The research results indicate that there is a simultaneous relationship between economic growth 1)
and inflation 2) that significantly affects the poverty 3) level in Kendari City. If economic growth 1)
increases and is accompanied by rising inflation 2), it will have a negative impact on the poverty 3)
rate

Keywords: Economic Growth, Inflation and Poverty

Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi yang kuat di tingkat regional Kabupaten/Kota dapat


memberikan manfaat bagi masyarakat, namun distribusinya tidak selalu merata.
Terkadang, pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya dinikmati oleh segmen
masyarakat yang lebih kaya, sementara kelompok masyarakat yang lebih miskin
tidak mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan (Sukmaraga, 2011). Hal
ini dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi yang semakin besar dan
meningkatkan kemiskinan. Kemiskinan memiliki banyak dampak negatif, selain
memunculkan berbagai masalah, juga berpotensi mempengaruhi pembangunan
ekonomi suatu negara.

Kemiskinan dapat digambarkan sebagai kondisi di mana individu atau rumah tangga
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, sementara
lingkungan sekitar mereka tidak memberikan cukup kesempatan untuk mencapai

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

kesejahteraan yang berkelanjutan dan keluar dari situasi kemiskinan tersebut


(Cahyat, 2007).

Di negara berkembang seperti Indonesia, sekitar 40% penduduknya hidup di bawah


garis kemiskinan mutlak, yang berarti mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan
dasar seperti sandang, pangan, dan kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk hidup
dan bekerja. Secara umum, istilah kemiskinan mengacu pada kondisi di mana
individu atau sekelompok masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup
mereka untuk mencapai tingkat kesejahteraan dan standar hidup tertentu. (Kuncoro,
2010).
Di sisi lain, inflasi yang tinggi dapat memperparah kondisi kemiskinan. Kenaikan
harga-harga barang dan jasa secara signifikan dapat mengurangi daya beli
masyarakat yang miskin, sehingga membuat mereka semakin sulit memenuhi
kebutuhan dasar sehari-hari. Jika pendapatan mereka tidak mengikuti laju inflasi,
kesenjangan antara kenaikan harga dan pendapatan dapat memperlebar
kesenjangan ekonomi dan meningkatkan angka kemiskinan.

Kajian Pustaka

Kemiskinan merupakan salah satu faktor penghambat pengembangan sumberdaya


manusia karena kemiskinan dapat menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi
kebutuhan standarnya seperti sandang, pangan yang memadai. Kemiskinan adalah
seseorang yang secara ekonomis tidak mampu mencukupi kebutuhan dan tingkat
kesejahteraan atau kemakmuran yang dianggap sebagai kebutuhan mendasar
dari standar hidup tertentu.

Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat (Sukirno, 2000).
Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu
perekonomian.

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, analisis, uji
asumsi klasik, uji hipotesis F (simultan) dan uji t (parsial) berfungsi untuk menguji
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, serta koefisien
determinan R-Squared dengan menggunakan SPSS versi 26.

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

Hasil

Analisis Regresi Linier Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,617 1,063 3,404 ,003
Pertumbuhan ,193 ,135 ,231 1,430 ,171 ,905 1,105
Ekonomi
Inflasi ,281 ,068 ,670 4,147 ,001 ,905 1,105
a. Dependent Variable: Kemiskinan

Berdasarkan hasil analisis regresi maka diperoleh persamaan sebagai berikut:


Y = 3,617 + 0,193 X1 + 0,281X2 + e
1. Nilai konstanta sebesar 3,617 dapat diartikan bahwa tanpa adanya
pertumbuhan ekonomi dan inflasi, kemiskinan telah ada sebesar 3,617.
2. Nilai koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan ekonomi (X1) memiliki nilai
positif yaitu sebesar 0,193. Hal ini menunjukkan jika pertumbuhan ekonomi
mengalami kenaikan sebesar 1%, maka kemiskinan naik sebesar 0,193 dengan
asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif artinya
menunjukkan pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel
dependen.
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan ekonomi (X2) memiliki nilai
positif yaitu sebesar 0,281. Hal ini menunjukkan jika inflasi mengalami kenaikan
sebesar 1%, maka kemiskinan naik sebesar 0,281 dengan asumsi variabel
independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif artinya menunjukkan
pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel dependen

Asumsi Klasik

1. Normalitas

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

Berdasarkan uji normalitas gambar normal P-P Plot menunjukkan sebaran


standardized residual berada dalam kisaran garis diagonal maka dapat disimpulkan
data terdisistribusi normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,53384748
Most Extreme Differences Absolute ,190
Positive ,190
Negative -,121
Test Statistic ,190
Asymp. Sig. (2-tailed) ,057c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diatas menunjukkan nilai Sig. 0,057 > 0,05
maka bisa disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

2. Multikulioneritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,617 1,063 3,404 ,003
Pertumbuhan ,193 ,135 ,231 1,430 ,171 ,905 1,105
Ekonomi
Inflasi ,281 ,068 ,670 4,147 ,001 ,905 1,105
a. Dependent Variable: Kemiskinan

Dari hasil uji regresi diatas maka dapat di simpulkan bahwa variabel independen
tidak terjadi multikolinearitas di karenakan nilai tolerance 0,905 > 0,10 dan nilai VIF
1,105 < 10,00.

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

3. Heteroskedastitas

Berdasarkan gambar diatas, dapat kita lihat bahwa grafik scatter plot pada gambar
di atas pola penyebaran data yang berupa titik-titik pada scatter plot menyebar
diatas dan dibawah serta penyebarannya tidak membentuk pola tertentu, sehingga
dari pola penyebaran ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,772 ,699 1,105 ,285
Pertumbuhan ,009 ,089 ,024 ,098 ,923
Ekonomi
Inflasi ,038 ,045 ,213 ,855 ,404
a. Dependent Variable: RES2

Nilai Sig. 0,923 > 0,05 untuk X1 dan Nilai Sig. 0,404 untuk X2 berdasarkan tabel diatas
maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastitas.

4. Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,773a ,598 ,551 1,62157 1,446
a. Predictors: (Constant), Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi
b. Dependent Variable: Kemiskinan

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

Berdasarkan tabel tersebut bisa dilihat bahwa dL (1,100) < (1,446) Durbin Watson <
4-dU (2,463) dan dinyatakan tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin Watson
berada diantara dL dan 4-dU.

Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t)

1. Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 66,544 2 33,272 12,653 ,000b
Residual 44,701 17 2,629
Total 111,245 19
a. Dependent Variable: Kemiskinan
b. Predictors: (Constant), Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan tabel diatas daapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi (X1) dan inflasi
(X2) secara simultan terhadap kemiskinan (Y) dengan nilai Sig, 0,000 < 0,05 dan Fhitung
12,653 > 3,35 Ftabel.

2. Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3,617 1,063 3,404 ,003
Pertumbuhan ,193 ,135 ,231 1,430 ,171 ,905 1,105
Ekonomi
Inflasi ,281 ,068 ,670 4,147 ,001 ,905 1,105
a. Dependent Variable: Kemiskinan

a. pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan.

Sig. 0,171 > 0,05 dan thitung 1,430 < 2,110 ttabel yang berarti pertumbuhan ekonomi
(X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan (Y).

b. pengaruh inflasi terhadap kemiskinan.

Sig. 0,01 < 0,05. thitung 4,147 > 2,110 ttabel. yang berarti terdapat pengaruh signifikan
inflasi (X2) terhadap kemiskinan (Y). Yang artinya ketika inflasi (X2) naik, maka
kemiskinan cenderung naik (sejalan atau searah).

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

Koefisien Determinan (R-Squared)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,773a ,598 ,551 1,62157 1,446
a. Predictors: (Constant), Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi
b. Dependent Variable: Kemiskinan

Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,598 artinya sebesar 59,8% perubahan-


perubahan dalam variabel terikat (kemiskinan) dapat dijelaskan oleh perubahan-
perubahan dalam faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti pertumbuhan
ekonomi dan inflasi. Selebihnya 40,2 dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh pertumbuhan
ekonomi dan inflasi terhadap kemiskinan di Kota Kendari dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan ekonomi (X1) memiliki nilai
positif yaitu sebesar 0,193. Hal ini menunjukkan jika pertumbuhan ekonomi
mengalami kenaikan sebesar 1%, maka kemiskinan naik sebesar 0,193 dengan
asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif artinya
menunjukkan pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel
dependen.
2. Hasil uji t parsial pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kemiskinan. Yang artinya jika pertumbuhan ekonomi naik kemiskinan cenderung
tetap (tidak berubah)
3. Nilai koefisien regresi untuk variabel pertumbuhan ekonomi (X2) memiliki nilai
positif yaitu sebesar 0,281. Hal ini menunjukkan jika inflasi mengalami kenaikan
sebesar 1%, maka kemiskinan naik sebesar 0,281 dengan asumsi variabel
independen lainnya dianggap konstan. Tanda positif artinya menunjukkan
pengaruh yang searah antara variabel independen dan variabel dependen
4. Hasil uji t parsial inflasi berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan. Yang artinya
jika inflasi naik kemiskinan cenderung ikut naik. Dengan konteks tersebut inflasi
mengindikasikan dampak yang buruk terhadap kemiskinan di Kota Kendari.
5. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Kemiskinan di Kota Kendari. Yang artinya jika Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi naik maka Kemiskinan ikut naik.

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:
Volume....Issue....Tahun..... http://www.jep.uho@uho.ac.id

Referensi

Alhudhori, M (2017). Pengaruh IPM, PDRB dan Jumlah Pengangguran Terhadap


Penduduk Miskin di Provinsi Jambi. Ekonomis : Journal of Economics and
Business, 1(1) (https://doi.org/10.33087/ekonomis.v1i1.12).

Boediono (2001). Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro. Edisi II. Yogyakarta.
BPFE-Yogyakarta.

Cahyat, A., Gonner, C., & Haug, M. (2007). Mengkaji Kemiskinan Dan Kesejahteraan
Rumah Tangga: Sebuah Panduan Dengan Contoh Dari Kutai Barat, Indonesia.
CIFOR

Dumairy (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Ghozali, Imam (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro

Hambarsari, D. P., & Inggit, K. (2016). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,


Pertumbuhan Penduduk dan Inflasi Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa
Timur Tahun 2004-2014. 1 (2), 257–282. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 1.

Khaliq, Abdul & Betty, Uspri (2017). Kemiskinan Multidimensi Dan Perlindungan
Sosial Jurnal Manajemen 13 (12)

Lyman, L. L., & Villani, C. J. (2002). The complexity of poverty: A missing component
of educational leadership programs. Journal of School Leadership, 12(3), 246-
280.

Marwoto, P. B., & Rafani, Y. (2016). Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,
Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Indonesia. JIP MB, 14(2).

Mita, D., & Usman, U. (2018). Pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau.
Jurnal Ekonomi Regional Unimal, 1(2), 46-52.

Pangiuk, A. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Penurunan


Kemiskinan di Provinsi Jambi Tahun 2009-2013. ILTIZAM Journal of Shariah
Economics Research, 2(2)

Primandari, N. R. (2018). Pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan


pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Selatan. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 16(1), 1-10.

Andi Makruf (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Terhadap Kemiskinan di Kota Kendari) .............................
DOI:

Anda mungkin juga menyukai