Anda di halaman 1dari 6

Nama : Vicky Rananda

NIM : 126402213216
Kelas : ES 4E

UJI ASUMSI KLASIK


1.Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan uji normalitas grafik histogram.Grafik histogram dikatakan


normal jika distribusi data membentuk lonceng (bell shaped),tidak condong ke kiri atau tidak
condong ke kanan (Santoso,2015:43).Grafik histogram diatas membentuk lonceng dan tidak
condong ke kanan atau ke kiri sehingga grafik histogram tersebut dinyatakan
normal.Kesimpulannya yaitu model regresi berdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan uji normalitas probability plot menurut Imam
Ghozali,model regresi dikatakan berdistribusi normal jika data ploting (titik-titik) yang
menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis-garis diagonal.Hasil data ploting diatas
mengikuti garis diagonal,Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berdistribusi
normal.

2.Uji Multikolienaritas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 2.251 3.158 .713 .479
Defisit Anggaran -5.562 .757 -.719 -7.350 .000 .923 1.084
(X1)
Belanja Negara .002 .004 .051 .519 .606 .919 1.088
(X2)
Uang Beredar .000 .000 .054 .569 .572 .989 1.011
(X3)
a. Dependent Variable: Inflasi (Y)

Menurut Imam Ghozali ,tidak terjadi gejala multikolienaritas jika nilai Tolerance > 0,100 dan
nilai VIF < 10,00.Hasil uji diatas menunjukkan bahwa:
 Defisit Anggaran : Tolerance = 0,923 dan VIF = 1,084
 Belanja Negara : Tolerance = 0,919 dan VIF = 1,088
 Uang Beredar : Tolerance = 0,989 dan VIF = 1,011
Semua Tolerance diatas lebih dari 0,100 dan nilai VIF kurang dari 10,00.Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada gejala Multikolienaritas.

3.Uji Heterokedastisitas

Menurut Imam Ghozali,tidak terjadi uji heteroskedastisitas jika tidak ada pola yang jelas
(bergelombang,melebar kemudian menyempit) pada gambar scatterplots,sertabtitik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.Hasil pola tersebut tidak
bergelombang,tidak melebar kemudian menyempit serta titik-titiknya menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y.Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala dalam uji
Heteroskedastisitas.

4.Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .711 .506 .480 .83628 .183
a. Predictors: (Constant), Uang Beredar (X3), Defisit Anggaran (X1), Belanja Negara (X2)
b. Dependent Variable: Inflasi (Y)

Menurut Imam Ghozali,tidak ada gejala Autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak
diantara du sampai dengan (4-du).Nilai du dicari pada distribusi nilai table Durbin Watson
berdasarkan K (3) dan N (60) dengan signifikasi 5%.“du (1,444) < Durbin Watson (0,183) < 4-
du (2,556)”
Berdasarkan hasil uji diatas nilai Durbin Watson sebesar 0,183 yang terletak diantara nilai du
sebesar 1,444 dan nilai 4-du sebesar 2,556.Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala
Autokorelasi.

UJI REGRESI LINEAR BERGANDA


1.Uji Parsial

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 2.251 3.158 .713 .479
Defisit Anggaran -5.562 .757 -.719 -7.350 .000 .923 1.084
(X1)
Belanja Negara .002 .004 .051 .519 .606 .919 1.088
(X2)
Uang Beredar .000 .000 .054 .569 .572 .989 1.011
(X3)
a. Dependent Variable: Inflasi (Y)

Menurut Imam Ghazali,jika nilai sig < 0,05 maka artinya variabel independent (X) secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).Dari hasil uji tersebut menunjukkan bahwa :
 Defisit Anggaran : 0,000 < 0,05
 Belanja Negara : 0,606 > 0,05
 Uang Beredar : 0,572 > 0,05
Dapat disimpulkan bahwa Defisit Anggaran (X1) berpengaruh terhadap variabel Y
(Inflasi).Belanja Negara (X2) tidak berpengaruh terhadap Y (Inflasi).Uang Beredar (X3)
juga tidak berpengaruh terhadap Y (Inflasi).
2.Uji T Parsial Berdasarkan Nilai Hitung dan Nilai Tabel

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 2.251 3.158 .713 .479
Defisit Anggaran -5.562 .757 -.719 -7.350 .000 .923 1.084
(X1)
Belanja Negara .002 .004 .051 .519 .606 .919 1.088
(X2)
Uang Beredar .000 .000 .054 .569 .572 .989 1.011
(X3)
a. Dependent Variable: Inflasi (Y)

Menurut V.Wiratna Sujarweni,jika nilai T Hitung > T Tabel maka artinya variabel dependent
(X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).T Tabel = (0,05/2; (60-3-1)) =
(0,025:56) = 2.240. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa:
 Defisit Anggaran : -7.350 > 2.240
 Belanja Negara : 0,519 > 2.240
 Uang Beredar : 0,569 > 2.240
Jadi dapat disimpulkan bahwa Defisit Anggaran (X1),Belanja Negara (X2),Uang Beredar
(X3) berpengaruh terhadap variabel Y (Inflasi).

3.Uji F Simultan

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 40.135 3 13.378 19.129 .000b
Residual 39.164 56 .699
Total 79.299 59
a. Dependent Variable: Inflasi (Y)
b. Predictors: (Constant), Uang Beredar (X3), Defisit Anggaran (X1), Belanja Negara (X2)
Menurut Imam Ghozali,Jika nilai sig < 0,05 maka artinya variabel independent (X) secara
simultan berpengaruh terhadapa variabel dependent (Y).Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai
sig,sebesar 0,000.Jadi dapat disimpulkan bahwa Defisit Anggaran (X1),Belanja Negara
(X2) dan Uang beredar (X3) berpengaruh terhadap variabel Y (Inflasi).

4.Uji F Simultan Berdasarkan Nilai Hitung dan Nilai Tabel

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 40.135 3 13.378 19.129 .000b
Residual 39.164 56 .699
Total 79.299 59
a. Dependent Variable: Inflasi (Y)
b. Predictors: (Constant), Uang Beredar (X3), Defisit Anggaran (X1), Belanja Negara (X2)

Menurut V.Wiratna Sujarweni,Jika F Hitung > F Tabel maka variabel (X) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel (Y). F Tabel = (3:60-3) = (3:57) =2,77.Jadi dapat disimpulkan
bahwa Defisit Anggaran (X1 )Belanja Negara (X2),Uang Beredar (X3) secara simultan
tidak berpengaruh terhadap Y (Inflasi).

Anda mungkin juga menyukai