Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI

TERHADAP JUMLAH KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN


ACEH UTARA DAN KOTA LHOKSEUMAWE
PADA MASA COVID-19
(Periode 2019-2021)

MAHDALENA
NIM. 1960201029

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
LHOKSEUMAWE
2022
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dapat berdampak positif bagi pengurangan kemiskinan
bilamana pertumbuhan ekonomi yang terjadi berpihak pada penduduk miskin.
Berdasarkan data di atas terlihat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Utara tahun
2017-2018 mengalami peningkatan, namun tahun 2019-2021 justru menurun. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe dari tahun 2017-2019 mengalami peningkatan,
namun tahun 2020 justru menurun dan tahun 2021 kembali meningkat. Hal yang berbeda
antara Kabupaten Aceh Utara dengan Kota Lhokseumawe terlihat pada tahun 2019 dan
2021. Tahun 2019 dan 2021 pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe meningkat, tetapi
sebaliknya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Utara malah menurun.
Fenomena di atas menunjukkan bahwa walaupun tahun 2019 bukan masa pandemi
Covid-19, namun tidak sama dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik Kabupaten
Aceh Utara maun Kota Lhokseumawe. Sebaliknya tahun 2021 yang merupakan masa
pandemi Covid-19 tidak juga sama dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik
Kabupaten Aceh Utara maun Kota Lhokseumawe.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 mengalami penurunan
sebesar 0,08% dari tahun 2018. Tahun 2020 menurun sebesar 0,37%. Hal ini
menunjukkan dengan adanya pandemi Covid-19, pada tahun 2020 jumlah penduduk miskin
di Kabupaten Aceh Utara dapat diturunkan lebih banyak daripada sebelum pandemi
Covid-19. Hal ini terjadi karena selama tahun 2020 semua masyarakat miskin
mendapatkan dana BLT Covid-19. Sementara Kota Lhokseumawe tahun 2019 dapat
menekan jumlah penduduk miskin sebesar 0,63 dari tahun 2018. Tahun 2020 menurun
sebesar 0,38% dari tahun 2019. Penurunan jumlah penduduk miskin di Kota
Lhokseumawe sebelum terjadinya pandemi Covid-19 lebih tinggi daripada masa pandemi
Covid-19. Hal ini bertolak belakang dengan Kabupaten Aceh Utara, yang mana penurunan
jumlah penduduk miskin di Kabupaten Aceh Utara lebih besar sebelum pandemi Covid-19
daripada masa pandemi Covid-19.
 Rumusan Masalah

 Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap jumlah


keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021?

 Tujuan Penelitian
 Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara
dan Kota Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-
2021.

 Manfaat Penelitian
 Manfaat Teoritis
 Manfaat Praktis
Kerangka konseptual

Pertumbuhan Ekonomi Jumlah Keluarga


(X) Miskin (Y)
Uji t
Hipotesis Penelitian

H0: Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap jumlah


keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021.
Ha: Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap jumlah keluarga
miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada
masa Covid-19 periode 2019-2021.
METODE PENELITIAN
 Subjek dan Lokasi Penelitian
S Subjek dalam penelitian ini adalah pengaruh pertumbuhan ekonomi
terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021. Sedangkan lokasi
penelitian di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan berupa data sekunder periode 2019-2021
yang mana data tersebut adalah data runtut waktu (time series) atau data
tahunan yang akan diubah atau diinterpolasikan kedalam bentuk bulanan.
Jadi jumlah data dalam penelitian ini masing-masing untuk Kabupaten Aceh
Utara sebanyak 36 data (3 x 12 bulan) dan Kota Lhokseumawe sebanyak 36
data (3 x 12 bulan). Jumlah data keseluruhan sebanyak 72 data. Data
tersebut diperoleh dari Buku BPS: Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe Dalam Angka 2022.
 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi yaitu,
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil data dari
catatan yang dilakukan secara sistematis terhadap fenomena dari suatu
objek atau subjek yang sedang diteliti, yakni pertumbuhan ekonomi dan
jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
pada masa Covid-19 periode 2019-2021.
Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi Alat Ukur Skala

1 Pertumbuhan pertumbuhan ekonomi ialah PE = P – P -1 x 100%


ekonomi alat untuk menerang-kan atau P Bt -1
mengukur prestasi dari  
perkembangan suatu ekonomi PE = Tingkat
pertumbuhan Rasio
(Sukirno, 2013:423) ekonomi (%)
PDRBt = PDRB pada tahun t
PDRBt-1 = PDRB pada tahun
sebelumnya
2 Jumlah Kemiskinan adalah taraf hidup GK = GKM
(Sukirno, 2013:426)
+ GKNM
Keluarga yang rendah atau suatu kondisi  
Miskin ketidak mampuan secara GK      = Garis Kemiskinan (%)
GKM   = Garis Kemiskinan Rasio
ekonomi untuk memenuhi
Makanan
standar hidup rata-rata
GKNM = Garis Kemiskinan
masyarakat disuatu daerah Non Makan
(Setiadi dan Kholid, 2011:298)  
(BPS:2021)
Analisis Data Panel
 Pooled Least Square Model (Common Effect Model)
Metode Pooled Least Square (PLS) merupakan metode yang digunakan
untuk mengestimasi data panel dengan menggabungkan seluruh observasi
pada masing-masing variabel. Sehingga intersep dari semua objek cross-
section sama.

 Fixed Effect Model (FEM)


Fixed Effect Model (FEM) mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan
intersep antar individu. Akan tetapi, koefisien (slope) dari variabel
independen tetap sama antar individu atau antar waktu. Dengan β 1
sebagai intersep, β2, dan β3 sebagai koefisien variabel independen. Pada
FEM terdapat intersep yang berbeda-beda pada setiap individu cross-
section sehingga menunjukkan perbedaan setiap individu tersebut.

 Random Effect Model (REM)


Pendekatan Random Effect Model (REM) atau Error Components
Model (ECM) yang menggunakan asumsi bahwa β1i merupakan variabel
random dengan nilai rata-rata dari β1.
Model Analisis Regresi Data Panel
Pemodelan data panel pada dasarnya menggabungkan
pembentukan model yang dibentuk berdasarkan runtun waktu (time
series) dan berdasarkan crosssection. Persamaan regresi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:

JKMt = α + βPEt + ε

Dimana:
JKMt : Jumlah keluarga miskin
α : Konstanta
PEt : Pertumbuhan ekonomi
β : Koefesien regresi
ε : Error Term
Pemilihan Teknik Estimasi
 Uji Chow
Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis yaitu, jika nilai
probabilitas cross section F < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
artinya Fixed Effect Model lebih baik dibandingkan Common Effect
Model. Jika nilai probabilitas cross section F ≥ 0,05, maka H0 diterima
dan H1 ditolak, maka Common Effect Model lebih baik dibandingkan Fixed
Effect Model .

 Uji Hausman
Statistik ini berpedoman pada statistik chi-square dengan derajat
kebebasan k, di mana k yaitu keseluruhan variabel bebas. Jika nilai
probabilitas < α = 0,05, maka Ho ditolak dan model yang sesuai adalah
Fixed Effect Model . Sebaliknya jika nilai probabilitas > α = 0,05 maka Ho
dapat diterima, maka model yang sesuai untuk digunakan adalah Random
Effect Model .
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji parsial (uji-t).
H0 : Apabila thitung< ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti berarti
Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap jumlah keluarga
miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada masa
Covid-19 periode 2019-2021.
Ha : Apabila thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap jumlah keluarga miskin
di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada masa Covid-19
periode 2019-2021.

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui besarnya perbedaan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat akurasi
regresi ditentukan oleh ukuran (≤R2≤1) dari nilai R2 yang disesuaikan (antara 0
dan 1). Koefisien determinasi (R2) berada pada kisaran nol (0) dan satu (1).
Jika koefisien determinasi mendekati nol (0), berarti kemampuan model
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Sebaliknya jika
koefisien determinasi variabel mendekati satu (1) berarti variabel independen
semakin mampu menimbulkan variabel dependen.
Uji Asumsi Klasik
 Uji Normalitas
Uji normalitas diuji dengan statistik non parametik yaitu uji
Kolmogorof Smirnov (K-S), dengan kriteria pengambilan keputusan
didasarkan pada besaran nilai Kolmogorof Smirnov (K-S) Z dan Asymp
Sig (2-tailed), variabel dinyatakan terdistribusi secara normal jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 pada signifikansi 95%.

 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-
1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokerelasi

 Uji Heterokedastisitas
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi - Y
sesungguhnya). Model persamaan regresi yang baik adalah jika terjadi
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas)
HASIL PENELITIAN

Uji Chow
Berdasarkan hasil dari Uji Chow di atas, diketahui nilai probabilitas
cross section F adalah 0,0487 < 0,05 artinya H0 ditolak dan H1
diterima, yakni Fixed Effect Model (FEM) lebih baik dibandingkan
Common Effect Model (CEM). Jadi model estimasi yang digunakan
adalah Fixed Effect Model (FEM).

Uji Hausman
Berdasarkan hasil dari uji hausman, diketahui nilai probabilitas
cross section random adalah 0,0000 < 0,05 artinya H0 ditolak dan H1
diterima, yakni Fixed Effect Model (FEM) lebih baik dibandingkan
dengan Random Effect Model (REM). Jadi model estimasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model (FEM).
HASIL ANALISIS REGRESI DATA PANEL

Hasil output analisis regresi data panel melalui Fixed Effect Model (FEM) dapat
dibuat persamaan sebagai berikut:
JKMt = 20,15923 +1,739409PEt

Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sbagai berikut:

Nilai konstanta sebesar 20,15923. Apabila variabel pertumbuhan ekonomi dianggap


konstan, maka secara umum jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021 adalah sebesar 20,15923.
Sedangkan nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 1,739409.
Berarti jika variabel pertumbuhan ekonomi meningkat 1%, maka jumlah keluarga miskin di
Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021
meningkat sebesar 20,15923.
Sedangkan nilai masing-masing intersept untuk Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe adalah sebagai berikut:
 Nilai effect untuk Kabupaten Aceh Utara
Nilai effect untuk Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 0,815143 dan konstanta
sebesar 20,15923. Intercept Kabupaten Aceh Utara yaitu sebesar 20,97437
(=20,15923 + 0,815143).
 Nilai effect untuk Kota Lhokseumawe adalah sebesar 0,199827 dan konstanta
sebesar 20,15923. Intercept Kota Lhokseumawe yaitu sebesar 20,35906
(=20,15923 + 0,199827).
 Hasil Uji t Statistik
Hasil uji t-statistik yaitu variabel pertumbuhan ekonomi
diperoleh t-hitung sebesar 1,710561 dan nilai ttabel sebesar 1,66
df (n-k) (72-2) = 70 pada λ = 5% adalah sebesar 1,66691 =
(1,66), (1,710561 > 1,66). Artinya t-hitung > ttabel, jadi
pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap jumlah
keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021. Hal ini
juga ditandai dengan nilai probabilitas sebesar 0,0082 atau <
0,05.

 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R-squared) sebesar 0,620458
(62,04%) artinya pertumbuhan ekonomi memiliki kemampuan
dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap jumlah keluarga
miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada
masa Covid-19 periode 2019-2021 sebesar 62,04%. Sisanya
37,96% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian
ini seperti PAD, tingkat pengangguran, jumlah penduduk, IPM,
dan lain-lain.
 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas diperiksa dengan melihat asimtot Jarque Berra.
Pengujian ditentukan dengan melihat probabilitas Jarque Bera (JB), yaitu
saat probabilitas> 0,05 maka data berdistribusi normal, jika probabilitas <
0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas yaitu
Jarque-bera yaitu 1,050830 dengan nilai probability 0,591310. Maka dapat
disimpulkan model pada penelitian ini berdistribusi normal, karena nilai
probability 0,591310 lebih besar dari 0,05.

 Hasil Uji Autokorelasi


Hasil uji autokerasi Diketahui harga probabilitas dari Obs*R-squared
sebesar 5,231553 yang nilainya lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil ini terbebas dari autokorelasi.

 Uji Heterokedastisitas
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat nilai probability chi-square
dari Obs*R- Squared sebesar 0,073902 lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan data pada model ini tidak terjadi
heteroskedastissitas.
PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan


terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada
masa Covid-19 periode 2019-2021.
Nilai effect untuk Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 0,815143 dan
konstanta sebesar 20,15923. Intercept Kabupaten Aceh Utara yaitu sebesar
20,97437 (=20,15923 + 0,815143). Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Aceh Utara pada masa Covid-19 yaitu pada tahun 2019-2020 mengalami
peningkatan, walaupun pada tahun 2021 terjadi penurunan. Disamping itu, disaat
pertumbuhan ekonomi meningkat jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara
mengalami penurunan sebagaimana yang terlihat pada data jumlah keluarga miskin
tahun 2019 sebesar 17,39% dan tahun 2020 sebesar 17,02%. Sedangkan pada tahun
2021 saat pertumbuhan ekonomi menurun, jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh
Utara mengalami peningkatan sebesar 17,43%.
Nilai effect untuk Kota Lhokseumawe adalah sebesar 0,199827 dan konstanta
sebesar 20,15923. Intercept Kota Lhokseumaweyaitu sebesar 20,35906 (=20,15923
+ 0,199827). Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe pada
masa Covid-19 yaitu pada tahun 2021 mengalami peningkatan, walaupun pada tahun
2020 terjadi penurunan sebesar 1,43%. Disamping itu, disaat pertumbuhan ekonomi
meningkat jumlah keluarga miskin di Kota Lhokseumawe mengalami penurunan
sebagaimana yang terlihat pada data jumlah keluarga miskin tahun 2019 sebesar
11,18%, tahun 2020 sebesar 10,80%. Sedangkan pada tahun 2021 saat pertumbuhan
ekonomi meningkat, jumlah keluarga miskin di Kota Lhokseumawe sebesar 11,16%.
Pertumbuhan ekonomi memiliki kemampuan dalam menjelaskan
pengaruhnya terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara
dan Kota Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021 sebesar
62,04%. Sisanya 37,96% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
penelitian ini seperti PAD, tingkat pengangguran, jumlah penduduk, IPM,
dan lain-lain.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrawati (2020) yang
hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh pengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Hasil penelitian
Estrada (2019) juga menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi berpenga-ruh
positif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Namun hasil penelitian
ini bertolak belakang dengan penelitian Purnama (2016) yang mana hasil
penelitiann ya menunjukkan pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara.
KESIMPULAN

 Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap jumlah keluarga


miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe pada masa Covid-
19 periode 2019-2021 yang ditandai dengan p-value sebesar 0,0082 yang
mana < 0,05. Hal ini juga disebkan jika pertumbuhan ekonomi meningkat
mengakibatkan jumlah keluarga miskin menurun pada Kabupaten Aceh
Utara dan Kota Lhokseumawe, dan begitu juga sebaliknya.
 Nilai effect untuk Kabupaten Aceh Utara adalah sebesar 0,815143 dan
konstanta sebesar 20,15923. Intercept Kabupaten Aceh Utara yaitu
sebesar 20,97437 (=20,15923 + 0,815143). Sedangkan nilai effect untuk
Kota Lhokseumawe adalah sebesar 0,199827 dan konstanta sebesar
20,15923. Intercept Kota Lhokseumawe yaitu sebesar 20,35906
(=20,15923 + 0,199827).
 Pertumbuhan ekonomi memiliki kemampuan dalam menjelaskan pengaruhnya
terhadap jumlah keluarga miskin di Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe pada masa Covid-19 periode 2019-2021 sebesar 62,04%.
Sisanya 37,96% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini
seperti Pendapatan Asli Daerah, tingkat pengangguran, jumlah penduduk,
indeks pembangunan manusia, dan lain-lain.
SARAN
 Dengan terdapatnya pengaruh yang signifikan antara
pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten
Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe yang ditetapkan oleh
pemerintah, diharapkan dapat diterapkan secara nyata. Apabila
pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan maka pendapatan
perkapita masyarakat juga bertambah sehingga akan
mengakibatkan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk
mengurangi kemiskinan.
 Diharapkan pemerintah tanggap dengan permasalahan kemiskinan
dan factor-faktor yang mempengaruhinya mengingat
bagaimanapun kemiskinan menjadi tanggung jawab Negara/. Oleh
karena itu, dalam rangka menurunkan tingkat kemiskinan,
Pemerintah Daerah perlu mendorong peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi.
 Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat menambah
variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kemiskinan
seperti Pendapatan Asli Daerah, tingkat pengangguran, jumlah
penduduk, indeks pembangunan manusia, dan variabel lain.

Anda mungkin juga menyukai