Review Jurnal
Review Jurnal
Gambar 1. Proses dari bawah ke atas untuk menganalisis interaksi di seluruh SDGs
Kemudian dengan menerapkan keseimbangan kuantitatif, vektor jumlah total (V it) untuk
setiap variabel adalah
V ¿ ∑ V ij+V ih+V ig +V ie+ V il+ V is+V ix
Maka,
Vit=∑ V ij+Ui
Misalkan V ij=aij x Vjt
Dimana aij adalah elemen dari matriks produksi yang dinormalisasi A.
z = Ax + By + Cxy + D
Sinergi input ditentukan oleh komponen ketiga yaitu, x∆y yang diwakili oleh
daerah yang diarsir pada Gambar 2. Sinergi dapat berupa positif atau negatif. Jika
perubahan y terhadap perubahan positif pada x juga positif, maka x∆y positif,
menunjukkan Sinergi. Jika perubahan y negatif, maka x∆y negatif, menunjukkan situasi
trade-off. Jika tidak ada perubahan yang diamati pada y dengan perubahan yang
dilakukan pada x, perubahan dalam satu variabel tidak berdampak pada variabel lain—
dengan kata lain variabel-variabel tersebut De-linked.
Gambar 2. (a) Sinergi; (b) Trade-off; dan (c) Situasi yang memisahkan antara dua
variabel x dan y ditentukan oleh perubahannya x∆y (Diadopsi dari Luukkanen et al.)
Hasil penelitian:
Tabel 1. Dana Desa yang diterima Pemerintah Kabupaten di Provinsi Bengkulu, Tahun
2015-2018 (ribu rupiah)
No Kabupaten 2015 2016 2017 2018
1 Bengkulu Selatan 38.790.715 87.029.059 110.746.649 97.393.929
2 Bengkulu Utara 58.318.640 130.594.550 166.310.259 146.743.965
3 Rejang Lebong 33.338.960 74.796.332 95.495.934 97.025.890
4 Kaur 51.138.239 114.705.102 145.777.851 129.967.425
5 Seluma 48.899.525 109.690.905 139.486.234 126.493.638
6 Mukomuko 40.360.009 90.529.932 115.058.353 106.523.093
7 Lebong 25.447.255 56.982.592 72.563.476 68.334.766
8 Kepahiang 28.660.854 64.305.935 81.496.596 74.958.035
9 Bengkulu Tengah 38.008.042 85.262.139 108.405.061 98.197.538
Jumlah 362.962.239 813.896.546 1.035.340.413 945.638.279
Sumber: Kemenkeu RI, beberapa tahun
Tabel 2. Dana Desa yang diterima Pemerintah Kabupaten di Provinsi Bengkulu, Tahun
2015-2018 menurut jumlah Desa (rupiah)
No Kabupaten 2015 2016 2017 2018
1 Bengkulu Selatan 273.174.049 612.880.697 779.905.979 685.872.739
2 Bengkulu Utara 271.249.488 607.416.512 773.536.088 682.530.070
3 Rejang Lebong 273.270.164 613.084.689 782.753.557 795.294.180
4 Kaur 266.344.995 597.422.406 759.259.641 676.913.672
5 Seluma 268.678.709 602.697.280 766.407.879 695.019.989
6 Mukomuko 272.702.764 611.688.730 777.421.304 719.750.628
7 Lebong 273.626.398 612.716.043 780.252.430 734.782.430
8 Kepahiang 272.960.514 612.437.476 776.158.057 713.886.048
9 Bengkulu Tengah 267.662.268 600.437.599 763.415.923 691.531.958
Prov. Bengkulu 271.074.372 607.864.603 773.234.540 710.620.190
Sumber: Data diolah, 2019
Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan variabel bebas, yaitu
Dana Desa, Alokasi Dana Desa (ADD), PDRB dan Belanja Modal (BM) serta variabel
terikat yaitu Jumlah Penduduk Miskin dengan model persamaan sebagai berikut:
dengan penjelasan:
JPMISKINit :Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten/Kota (dalam jutajiwa)
a : Intersep
βk : Koefisien Regresi
DANA_DESAit : Dana Desa (dalam juta rupiah)
ADDit : Alokasi Dana Desa (dalam juta rupiah)
PDRBit : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/Kota (dalam juta rupiah)
BMit : Belanja Modal Kabupaten/Kota (dalam juta rupiah)
i : 1, 2, ... , 4
t : tahun 2015-2017
Data panel merupakan gabungan antara cross section dan time series. Data
cross section adalah data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak
individu. Sedangkan data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu terhadap suatu individu.
Regresi data panel di bagi menjadi tiga, yaitu Common Effect Model (CEM), Fixed
Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Untuk mengetahui model mana
yang akan dipilih, maka dilakukan pengujian kesesuaian model.
Pengujian kesesuaian model dilakukan dengan menggunakan uji formal yaitu Uji
Chow, Uji Hausmann, serta Uji Breusch-Pagan Lagrange Multiplier (BP-LM). Uji Chow
digunakan untuk menentukan antara CEM atau FEM yang terbaik. Lalu Uji Hausmann
digunakan untuk menentukan apakah FEM atau REM yang terbaik. Sedangkan uji
BP-LM digunakan untuk menentukan apakah REM atau CEM yang terbaik.
Setelah menentukan dan memilih model terbaik, selanjutnya dilakukan
pengujian keberartian model (Goodness of Fit). Pengujian ini meliputi bagaimana
variabel bebas dalam memengaruhi variabel terikat baik secara simultan
menggunakan uji F maupun secara parsial menggunakan uji t. Selain itu, pengujian
ini juga melihat seberapa besar variabel bebas yang digunakan dalam model
terpilih mampu menjelaskan variabel terikat dalam model menggunakan tingkat R-
square. Setelah dilakukan pengujian keberartian model, maka selanjutnya model
tersebut diinterpretasikan.
Hasil penelitian:
2. Hasil Analisis
Berdasarkan hasil estimasi model, Dana Desa, Alokasi Dana Desa, PDRB
dan belanja modal terhadap jumlah penduduk miskin dapat digambarkan dalam
ringkasan hasil statistik sebagai berikut:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan survey
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kertajaya Kecamatan
Padalarang Kabupaten Bandung Barat dengan partisipan warga yang tinggal di Desa
Kertajaya dengan populasi sebanyak 16.648 jiwa dan sampel sebanyak 99 responden,
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, angket/ kuesioner dan studi
dokumentasi. Peneliti berpedoman pada kisi-kisi penelitian sebagai panduan dalam
mencari data yang diperlukan. Kisi-kisi penelitian yang disusun adalah sebagai berikut:
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Pengujian instrumen dilakukan dengan menguji validitas dan reabilitas. Penelitian
ini menggunakan analisis deskriptif dan presentase dengan menentukan kecenderungan
umum skor untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Untuk menguji hipotesis
maka dilakukan uji normalitas, uji linieritas, uji korelasi sederhana dan uji korelasi
berganda.
Hasil penelitian:
1. Persepsi Masyarakat terhadap Pemanfaatan Dana Desa di Desa Kertajaya
Hasil penelitian menjelaskan bahwa persepsi terhadap pemanfaatan dana
desa dikategorikan cukup tinggi dilihat dari hasil kuesioner terhadap 99 responden
yang menunjukan hasil sebesar 53,18%. Persepsi merupakan aspek yang penting
terhadap pemanfaatan dana desa. Untuk mengetahui bahwa variabel bebas
memiliki hubungan terhadap variabel terikat secara parsial maka dilakukan
pengujian korelasi sederhana.
Tabel 2. Hasil Uji Korelasi X1 terhadap Y
Variabel Y
Variabel X1
Pemanfaatan dana
Persepsi
desa
Variabel X1 Pearson 1 .486**
Correlation
Persepsi Sig. (2-tailed) .000
N 99 99
Pearson
Variabel Y .486** 1
Correlation
Pemanfaatan
Sig. (2-tailed) .000
dana desa
N 99 99