Anda di halaman 1dari 4

Review Jurnal

Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Swasta di Indonesia


Jurnal Jurnal Trikonomika
Volume & Halaman Volume 12, No. 1, Juni 2013, Hal. 32–39
Tahun 2013
Penulis Adrian Sutawijaya dan Zulfahmi
Reviewer Husniati (1796141016)
Rita Rosa (1796141017)
Tanggal 19 Februari 2020

Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi swasta di Indonesia.


Penelitian Untuk menganalisis pengaruh tingkat suku bunga kredit, Produk Domestik Bruto
(PDB), dan pengeluaran pemerintah terhadap investasi swasta di Indonesia.

Definisi Variabel dependen : Investasi atau penanaman modal swasta


Operasional Investasi berarti kegiatan perbelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi
Variabel sesuatu perekonomian (Sasana, 2008)
Dependen
Definisi Variabel independen : tingkat suku bunga kredit, PDB, dan pengeluaran
Operasional pemerintah.
Variabel Tingkat suku bunga merupakan suatu jumlah yang diterima atas penggunaan
Independen sejumlah uang yang dipinjam untuk membiayai suatu keperluan tertentu dalam
jangka waktu tertentu oleh pihak lain.
PDB merupakan nilai dari akhir keseluruhan barang/jasa yang dihasilkan oleh
semua unit ekonomi dalam suatu negara, termasuk barang dan jasa yang dihasilkan
warga negara lain yang tinggal di negara tersebut.
Pengeluaran Pemerintah merupakan variabel yang menggambarkan pengeluaran
oleh Pemerintah untuk menjalankan roda pembangunan.
Cara & Alat Penelitian ini menggunakan persamaan regresi majemuk atau regresi berganda.
Mengukur Dimana Persamaan tersebut akan menjelaskan pengaruh variabel independen
Variabel (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Untuk mendapatkan taksiran
Dependen parameter maka digunakan teknik OLS (Ordinary Least Square) yang mengikuti
asumsi kenormalan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yaitu penaksir terbaik
linear yang tidak bias.
Metode Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yakni diperoleh dari Badan Pusat
Penelitian Statistika (BPS).
Metode analisis data yang digunakan yaitu: model regresi majemuk. Penggunaan
model regresi majemuk ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi investasi swasta dalam negeri

Model Estimasi
Model persamaan regresi yang memuat variabel yang dijelaskan (dependen) InvS
dengan variabel yang menjelaskan SBK, PDB, PP, yaitu:
InvS = β0 + β1 SBK + β2 PDB + β3 PP + μ
dimana:
InvS = Investasi Swasta
SBK = Suku Bunga Kredit
PDB = Produk Domestik Bruto
PP = Pengeluaran Pemerintah
β0 = Intersep
β1, β2 , β3 , β4 = Parameter koefisien variabel bebas
μ = gangguan (disturbance) atau kesalahan (error)

Hasil Pengujian Terhadap Pelanggaran Uji Asumsi Klasik


Penelitian
1. Multikolinearitas
Dari hasil perhitungan nilai
tolerance (Tabel 1.) menunjukkan
tidak ada variabel bebas yang
memiliki nilai tolerance kurang
dari 10% yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel bebas yang
nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai variance inflation
factor (VIF) juga menunjukkan hal
yang sama tidak ada satu variabel
bebas yang memiliki nilai VIF
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model regresi.

2. Heteroskedastisitas
Pada Gambar di samping, terlihat bahwa
residual plot yang terjadi tidak
menggambarkan adanya pola tertentu
yang sistematis (hubungan linear
maupun kuadratik atau bergelombang,
melebar kemudian menyempit), namun
lebih bersifat acak. (cenderung
menyebar), sehingga persamaan regresi
yang dipakai dalam penelitian ini dapat
memenuhi asumsi homokedastisitas.
3. Autokorelasi

Hasil-hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson


yang diperoleh dari estimasi model dapat dilihat pada Tabel 2. yaitu sebesar
1,770. Berdasarkan hal tersebut, dengan melihat pada tabel uji DW titik penting
diketahui bahwa dl (durbin lower) dan du (durbin upper) pada tingkat penting α
= 0,01 dengan n sebesar 25 dan k = 3 diperoleh nilai dl = 0,878 dan du = 1,554
sehingga nilai DW hitung terletak antara du < d < 4 – du. Dengan demikian
dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif .

Uji Statistik
1. Analisis Uji Secara Parsial (Uji-t)
a. Pada Tabel 2, diperoleh nilai t hitung untuk investasi swasta terhadap
pengeluaran pemerintah sebesar –2,29. Nilai n pada penelitian ini sebanyak
25 dan derajat kebebasan 95% atau dengan tingkat keyakinan (α) sebesar
(0,05), dan degree of freedom (df) dengan rumus (n-k) sebesar = 21 sehingga
dapat dilihat pada Tabel uji t nilai t Tabel sebesar 2.080. ini berarti nilai t
hitung > t Tabel atau H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh signifikan secara
parsial antara variabel bebas pengeluaran pemerintah (PP) terhadap variabel
yang dijelaskan atau variabel terikat investasi swasta (InvS).
b. Pada Tabel 2, yaitu diperoleh nilai t hitung untuk Produk Domestik Bruto
(PDB) terhadap investasi swasta (InvS) sebesar 11,634. n=25, tingkat
keyakinan sebesar 0,05%, dan degree of freedom (DF) dengan rumus (n-k)
sebesar = 21 sehingga dapat dilihat pada tabel uji t nilai t tabel sebesar
11,634. Dapat disimpulkan nilai t hitung (11,634) > t-tabel (2.080) yang
berarti ada pengaruh variabel penjelas secara parsial Produk Domestik Bruto
(PDB) terhadap variabel yang dijelaskan investasi swasta (InvS).
c. Pada Tabel 2, diperoleh nilai t hitung untuk suku bunga kredit (SBK)
terhadap investasi swasta (InvS) sebesar (–0,018). . n=25, tingkat keyakinan
sebesar 0,05%, dan degree of freedom (DF) dengan rumus (n-k) sebesar = 21,
sehingga dapat dilihat pada Tabel uji t nilai t-tabel sebesar –0.760. Dalam
penelitian ini dapat disimpulkan nilai t hitung (–0,760) < t-tabel (2.080) yang
berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel penjelas suku bunga kredit
(SBK) secara parsial terhadap investasi swasta (InvS).
2. Pengujian Secara Bersama-sama
Dari Tabel 2. diperoleh nilai F hitung sebesar 62,717 Pada data penelitian ini
menggunakan jumlah n sebesar 25. Kemudian derajat kebebasan 95% atau
dengan kata lain tingkat keyakinan (α) ditetapkan sebesar 0,05, dan degree of
freedom (DF) for numerator (N1) sebesar (k-1) = 3 serta (DF) for denumerator
(N2) sebesar (n-k) = 21 sehingga dapat dilihat pada tabel uji F nilai F tabel
sebesar: 2,66. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan nilai F hitung (62,717) > F
tabel (2,66) yang berarti ada pengaruh variabel independen secara bersama-sama
pengeluaran pemerintah (PP), produk domestik bruto (PDB), suku bunga kredit
(SBK) terhadap variabel dependen investasi swasta (InvS).
3. Pengujian Kofisien Determinasi (Uji R Suare)
Berdasarkan hasil regresi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 90,0% yang
berarti nilai koefisien determinasi pada persamaan estimasi investasi swasta
sekitar 90,0% variasi investasi swasta dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya,
sedangkan sisanya (10%) dijelaskan oleh variabel lain yang belum teramati.
Kelebihan 1. Penulis menyertakan beberapa hasil penelitian terdahulu terkait investasi swasta
penelitian sehingga dapat dijadikan pembanding untuk hasil penelitiannya.
2. Penulis menjelaskan setiap bagian pembahasan dengan detail.
3. Sumber kutipan dari berbagai ahli dicantumkan secara rinci.
Kelemahan 1. Peneliti tidak menuliskan saran penelitian bagi peneliti selanjutnya dan tindakan
penelitian apa yang sebaiknya dilakukan pelaku investasi setelah adanya penelitian ini.
2. Pada bagian pendahuluan, variable bebas tidak dijelaskan secara proporsional.
3. Tidak mencantumkan teori oleh ekonom pada bagian definisi operasional
variabel independen

Anda mungkin juga menyukai