EKONOMETRIKA
HETEROSKEDASTISITAS
Dosen Pembimbing :
Adhis Millia Windhy.SP.M.Agr
Disusun Oleh :
Kelompok V
Marselina Rahmasinia 201510210311109
Ongki Ariwibowo 201510210311114
Irwan Ardiansyah 201510210311129
Reza Satia Nugroho 201510210311144
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Banyak analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih
peubah. Salah satu metode untuk menentukan hubungan kausal antara peubah-peubah itu
adalah analisis regresi. Hampir semua bidang ilmu yang memerlukan analisis kausal
mengenal analisis regresi ini.
Dalam analisis regresi, variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam
istilah, seperti variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen, atau secara
bebas, variabel X (karena sering kali digambarkan dalam grafik sebagai absis,atau sumbu
X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen,
variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel
acak (random),namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak.
Salah satu asumsi penting dalam analisa regresi adalah variasi gangguan acak ()
pada setiap variabel bebas adalah homoskedastisitas, yaitu kondisi dimana varians dari
dataadalah sama pada seluruh pengamatan. Asumsi ini dapat ditulis sebagai berikut:
E (i2) = 2 ,i = 1, 2, n
Ketidaksamaan inilah yang disebut sebagai heteroskedastisitas. Oleh karena itu,
dipandang perlu untuk memahami asumsi tersebut secara lebih dalam. Maka, makalah
ini akan memberikan sedikit paparan tentang heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Uji ini merupakan salah
satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai
alat peramalan.
1
memenuhi tugas perkuliahan. Penulis membahas beberapa komponen mengenai
heteroskedastisitas. Dengan harapan dapat membantu para pembaca didalam menambah
wawasan dalam menambah ilmu pengetahuan dalam ekonometrika, tujuan-tujuan
tersebut antara lain:
1. Mengetahui yang di maksud dengan heteroskedastisitas.
2. Mengetahui kegunaan heteroskedastisitas.
3. Mengetahui cara menguji dengan menggunakan heteroskedastisitas.
4. Mengetahui apa saja uji yang di lakukan.
Demikian beberapa tujuan yang akan di bahas dan diuraikan oleh penulis didalam
menulis makalah ini. Penulis berharap kedepannya pembaca dapat memahami serta dapat
membantu pembaca agar mampu mengetahui tentang heteroskedastisitas.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HETEROSKEDASTISITAS
Heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini untuk
mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada regresi linear,
di mana dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya heteroskedastisitas.
Menurut gujarati (1978) varian tiap unsur error tergantung pada nilai yang
dipilih dari variabel independen, adalah suatu angka konstan yang sama dengan 2 . Ini
merupakan asumsi homoskedastisitas, atau mempunyai varian yang sama. Secara
simbolis ditulis sebagai berikut:
2 = 2 .
2 = 2 .
= 0+11+22+33++ . .
ln = ln ( 0+11+22+33++ . )
3
ln = ln 0+11+22+33++ + ln
ln = 0 + 11 + 22 + 33 + + ln + ln
ln = 0 + 11 + 22 + 33 + + 1 + ln
ln = 0 + 11 + 22 + 33 + + + ln .
= 0 + 11 + 22 + 33 + +
= ln , = ln .
Karena model eksponensial sudah berubah dalam bentuk linier, selanjutnya yaitu
menguji heteroskedastisitas pada model eksponensial. Untuk mendeteksi keberadaan
heteroskedastisitas salah satunya yaitu dengan uji park (park test). Uji park ini akan
melihat varians residual dengan cara mengamati hubungan antara error dan variabel
bebas (independen).
4
2. Heterokesdastisitas meningkatkan ragam dari sebaran penduga . Penduga
bukan lagi penduga yang paling efisien
3. Pada uji t dan uji F terjadi underestimation bagi ragam atau simpangan baku
penduga parameter
a. Statistik uji t atau statistik uji F menjadi lebih besar dari yang
sebenarnya
1. Secara grafis
Berdasarkan plot residual
2. Dengan uji statistik
a. Uji Park
b. Uji Glejser
c. Uji Goldfeld Quand
d. Uji White
a. UJI PARK
Uji Park di lakukan dengan cara meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan
masing-masing variabel independen (Lnx1 dan Lnx2)
5
b. Uji Glejser
6
d. Uji White
Uji White dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel
dependen dengan variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen,
kemudian ditambahkan lagi dengan perkalian dua variabel independen.
Langkah langkah pengujian
Semisal menggunakan persamaan
Y1 = 0 + 1 X1 + 2 X2 + E
1. Meregeresikan y pada x sisa-an
2. Regresikan sisaan kuadrat dengan x mengikuti persamaan
e12 = a0 + a1X1i +a2X2i + a3X1i2 + a4X212+a1X1iX2i+ Vi
statistik uji n.R2 - Xp
7
BAB III
REVIEW JURNAL
Dalam analisis regresi harus memperhatikan beberapa asumsi, yaitu
multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan linearitas. Analisis regresi
diperlukan suatu metode untuk menduga parameter agar memenuhi sifat BLUE ( Best
Liniear Unbiased Estimator), salah satu metode yang sering digunakan adalah Ordinary
Least Square (OLS) atau sering disebut dengan Metode Kuadrat Terkecil. Dalam
membuat estimasi OLS agar hasilnya dapat diandalakan maka harus memenuhi asumsi
klasik yaitu ragam sisaan homogen E(Ui2) = 2 (homoskedastisitas).
Pengujian heteroskedasstisitas dapat dideteksi dengan Uji White. Uji White dapat
dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat dengan variable independen dan
variable independen kuadrat dengan perkalian. Ada beberapa metode yang dapat
mendeteksi adanya heteroskedastisitaas.
1 Sifat persoalannya
2 Metode grafik.
Apabila i2 diketahui atau dapat dioerkirakan, cara yang paling mudah untuk
mengatasi adanya heteroskedastisitas ialah dengan metode kuadrat terkecil.
8
BAB IV
PEMBAHASAN JURNAL
Namun pada jurnal pada gambar 3 sulit untuk mengidentifikasi pola sebarannya,
oleh karena itu usaha perbaikan model untuk menghilangkan heteroskedastisitas akan
diboboti seperti jurnal dan mendapat hasil yang lebih pasti untuk melihat adanya
heteroskedastisitas atau tidak, terdapat beberapa uji yang dapat dilakukan. Salah satunya
yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Uji Breusch Pagan Godfrey (BPG).
Hipotesis: H0 : tidak ada heteroskedastisitas H1 : ada heteroskedastisitas Kriteria uji BPG
adalah jika: P-value , maka H0 ditolak P-value > , maka H0 diterima
Dengan menggunakan SPSS 20 diperoleh tabel seperti yang ada pada jurnal.
Lalu diperoleh hasil seperti yang ada pada jurnal maka dapat di simpulkan bahwa hasil
pengujian terhadap heteroskedastisitas dengan uji BPG pada taraf sebesar 0,05 diperoleh
nilai pada jurnal. Berdasarkan kriteria pengujian, maka keputusan yang diambil adalah
tolak H0 atau data mengalami heteroskedastisitas.
Data yang digunakan dalam jurnal penelitian ini adalah data sekunder yang
diambil dari buku Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 14
Iriawan (2006:231). Dimana data tersebut merupakan data kandungan rokok yang terdiri
dari satu variabel tak bebas dan tiga variabel bebas.
9
Di jurnal ini melakukan uji heterokedastisitas dengan uji White. Di jurnal
mengatakan bahwa hasil output menunjukkan nilai Prob Obs*R-Squared lebih kecil dari
(0.0307 < 0.05). Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak karena dalam
model regresi linear berganda telah terjadi penyimpangan asumsi heteroskedastisitas.
10
BAB V
KESIMPULAN
11