Anda di halaman 1dari 2

Ada 6 model manajemen sumber daya manusia yang paling

banyak diterapkan organisasi bisnis.


Administratif

Model manajemen SDM ini menekankan fungsi HRD sebagai administrator di perusahaan yang
menjalankan pekerjaan kepegawaian secara rutin, seperti pencatatan dan pengarsipan data dan
dokumen yang terkait dengan karyawan. 

Peran HRD di sini antara lain mengelola data karyawan, mencatat cuti, lembur, dan daftar
kehadiran karyawan, mengatur pendaftaran kepesertaan dan pelaporan BPJS, serta menyusun
surat penawaran kerja (offering letter).

Legal

Model MSDM ini mengutamakan fungsi legal HRD untuk memastikan perusahaan berjalan di
dalam koridor hukum ketenagakerjaan. Peran ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang
peraturan perundangan-undangan yang berhubungan dengan industri dan tenaga kerja, minimal
pengetahuan tentang UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja beserta aturan turunannya seperti
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, dan Peraturan Presiden.

Peran HRD di sini antara lain membuat dokumen perjanjian kerja, menyusun peraturan
perusahaan, mewakili perusahaan dalam perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja, dan
menangani pemutusan hubungan kerja (PHK).

Finansial

Model manajemen SDM ini mengutamakan fungsi finansial HRD untuk merancang paket
kompensasi dan benefit karyawan yang adil dan memuaskan. HRD juga terlibat dalam
penggajian, pemberian tunjangan dan bonus, serta fasilitas kredit dari kantor.

Fungsi finansial HRD di sini dapat meliputi perhitungan gaji karyawan termasuk PPh 21 dan
iuran BPJS, pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian bonus dari laba usaha,
penyusunan struktur dan skala upah, penyesuaian dan kenaikan gaji, pembayaran reimbursement,
perhitungan upah lembur, serta perhitungan uang makan dan transportasi.

Manajerial

Model manajerial lebih fokus pada fungsi HRD dalam perencanaan, pengelolaan, dan
pengawasan karyawan di perusahaan untuk menjaga produktivitas. HRD berperan dalam
merekrut kandidat yang tepat dan memberhentikan kandidat yang tidak tepat, melakukan
penilaian dan evaluasi kinerja, serta menyiapkan kandidat untuk pengisian peran atau promosi,
rotasi, dan demosi.
Peran manajerial HRD juga meliputi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk
meningkatkan skill dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan. Model ini mensyaratkan
keterampilan manajerial yang baik. 

Humanistis

Model manajemen sumber daya manusia ini lebih mengutamakan peran HRD dalam mengelola
karyawan sebagai manusia dan aset perusahaan, bukan sekadar tenaga kerja. Setiap karyawan
memiliki tujuan personal, misalnya ingin menguasai keterampilan baru, menjalani karier sesuai
minat, dan mengembangkan potensi diri dengan tantangan peran dan tanggung jawab baru. 

Fungsi HRD di sini adalah membantu setiap karyawan mencapai tujuan mereka seiring dengan
tujuan perusahaan. Karyawan yang mendapat pemenuhan diri akan lebih bahagia, loyal, dan
memiliki moral yang tinggi. Pada akhirnya ini akan berdampak pada peningkatan produktivitas.

Ilmu perilaku

Model manajemen SDM ini berdasar pada ilmu perilaku atau psikologi dalam mengelola
karyawan perusahaan. Ilmu perilaku berguna untuk mengarahkan karyawan pada tindakan yang
tepat dan positif, yang kemudian dapat mendorong kontribusi mereka dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

HRD harus bisa menjadi partner konseling bagi karyawan, menampung keluhan, serta
menawarkan solusi jitu untuk memecahkan masalah. HRD juga menggunakan pengetahuan
untuk memahami karakter, sikap, dan perilaku karyawan. Contohnya, menentukan karakter yang
cocok untuk sebuah peran di organisasi atau mengembangkan bakat-bakat di dalam organisasi.

(Penulis: Ari Susanto)

Sumber: https://employers.glints.id/resources/6-model-manajemen-sumber-daya-manusia-sdm/

Anda mungkin juga menyukai