Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN PENELITIAN

ACARA II

EKSPERIMEN FAKTORIAL

Disusun oleh:

Nama : Maulida Muhadini

NIM : 20/455354/KT/09202

Co-ass : Ahmad Luthfi Syauqi

Shift : Kamis, 19.30 WIB

Kelompok : Sonokeling

LABORATORIUM BIOMETRIKA DAN KOMPUTASI HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAG MADA

YOGYAKARTA

2022
ACARA II

EKSPERIMEN FAKTORIAL

I. HASIL PRAKTIKUM
a. Screenshoot Proses/Tahapan Sesuai Prosedur Beserta Keterangannya.

Tugas Data

Dimasukan data awal tugas pada Ms. Excel dan ditambah dengan dua angka terakhir NIF
dibelakang koma kemudian dibuat tabel baru untuk dimasukkan ke Software SPSS seperti
gambar di atas.
Dibuka Software SPSS dan dipilih menu Variabel View. Diinput kolom name dengan
variabel Blok, Penjarangan, Prunning, dan Riap. Diubah kolom type dengan tipe data
Blok, Penjarangan, dan Prunning menjadi string. Ditentukan skala pengukuran pada
kolom measure yaitu nominal untuk Blok, Penjarangan, dan Prunning serta scale untuk
Riap.

Dipilih menu Data View kemudian dimasukkan data tabel yang telah dibuat ke dalam SPSS.
Dipilih menu Analyze kemudian diklik General Linear Model lalu dipilih Univariate….

Dimasukkan Blok, Penjarangan, dan Prunning pada Fixed Factor (s) dan Riap pada
Dependent variable lalu diklik Model.
Dipilih Custom pada Specify Model dengan Build Term bertype Main Effect kemudian
pada bagian Factors & Covariates dipilih Blok, Penjarangan, dan Prunning lalu diklik anak
panah. Selanjutnya untuk menyatakan adanya interaksi perlakuan, dipilih Penjarangan dan
Prunning secara bersamaan lalu di bagian Build Term (s) diganti dengan Interactions
kemudian diklik anak panah lalu diklik Continue.
Diklik Ok.

Hasil Anova dapat dilihat pada Tabel Tests of Between-Subjects Effecs di kolom Sig.,
untuk melihat apakah Penjarangan, Prunning, dan Interaksi antara penjarangan dan
pruning memberi pengaruh secara signifikan atau tidak. Dikarenakan kita pakai CI
(Confidence Interval) 95% berarti nilai Signifikansi harus <0,05.
Agar dapat memahami interaksi terbaik di antara kombinasi perlakukan maka lakukan uji
Anova kembali hanya untuk perlakukan interaksi (Penjarangan*Prunning).

Dibuka kembali aplikasi SPSS kemudian dipilih menu variabel view. Diinput kolom name
dengan tambahkan variabel Interaksi dengan type string.

Dipilih menu Data View kemudian dimasukkan kombinasi perlakuan (interaksi) yang
telah ditentukan pada kolom Interaksi.
Dipilih menu Analyze kemudian diklik General Linear Model lalu dipilih Univariate….

Dimasukkan Blok dan Interaksi pada Fixed Factor (s) dan Riap pada Dependent variable
lalu diklik Model.
Dipilih Custom pada Specify Model dengan Build Term bertype Main Effect kemudian
pada bagian Factors & Covariates dipilih Blok dan Interaksi lalu diklik anak panah
kemudian diklik Continue.
Diklik Post Hoc kemudian dipilih Interaksi pada bagian Factor (s) lalu diklik anak panah.
Pada bagian Equal Variances Assumed dichecklist Tukey lalu pilih Continue.

Diklik Ok.
Berdasarkan hasil uji Tukey ini, dapat diketahui bahwa perbandingan pengaruh interaksi
penjarangan dan prunning dapat diklasifikasikan menjadi 2 stratum dimana perlakuan
T2P0 (Penjarangan 50% + Prunning 1/3 tajuk) memperlihatkan hasil terbaik.
Keterangan :

- SV : Sumber Variasi
- Db : Derajat Bebas
- JK : Jumlah Kuadrat
- KT : Kuadrat Tengah
- F : nilai F hitung
Keterangan : notasi huruf yang berbeda adalah tanda bahwa nilai rerata antar perlakuan
memiliki perbedaan yang signifikan berdasarkan uji Tukey.

b. Hasil Analisis Data Laporan Acara 2 Beserta Keterangan dan Kesimpulannya.

Tabel Rangkuman
SV db JK KT F Sig.
Blok 2 0,094 0,047 0,763 0,482
Penjarangan 2 2,209 1,104 17,950 0,000
Prunning 2 0,679 0,340 5,522 0,015
Penjarangan*Prunning 4 1,456 0,364 5,916 0,004
Error 16 0,984 0,062
Total 26 5,422

Hasil uji Anova memperlihatkan bahwa aplikasi penjarangan, pruning, dan interaksi
antara penjarangan dan pruning memiliki pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap
tingkat pertumbuhan tanaman jati umur 5 tahun.

Interaksi Perlakuan Rerata Riap Diameter (Cm)


T0P2 1.7 a
T0P0 1.8 a
T0P1 1.9 a
T1P0 2.0 a
T1P1 2.1 a
T1P2 2.1 a
T2P1 2.1 a
T2P2 2.2 a
T2P0 3.2 b

Berdasarkan hasil uji Tukey ini, dapat diketahui bahwa perbandingan pengaruh
interaksi penjarangan dan prunning dapat diklasifikasikan menjadi 2 stratum dimana
perlakuan T2P0 (Penjarangan 50% + Prunning 1/3 tajuk) memperlihatkan hasil terbaik.
II. RESUME SINGKAT JURNAL
Contoh penelitian mengenai eksperimen factorial yang pernah dilakukan berkaitan
dengan departemen Manajemen Hutan terdapat pada jurnal berjudul “Pengaruh Komposisi
Asam Sulfat (H₂SO₄) Sebagai Stimulansia pada Berbagai Diameter dalam Meningkatkan
Produktivitas Getah Pinus”. Pada jurnal tersebut, dijelaskan mengenai penyadapan getah
pinus di PT. Inhutani I dengan metode koakan dan pemberian stimulansi berupa
konsentrasi asam sulfat (H₂SO₄) untuk meningkatkan produktivitas getah pinus. Tujuan
dari penelitian tersebut yaitu untuk mengetahui komposisi asam sulfat (H₂SO₄) sebagai
stimulansia pada berbagai diameter terhadap produktivitas getah pinus, dengan
perbandingan komposisi asam sulfat yang dipakai 10%, 20%, dan 30%.
Penelitian pada jurnal tersebut dilakukan di wilayah kerja PT Inhutani I Gowa
Sulawesi Selatan pada bulan desember-januari tahun 2021. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini terhadap data yang telah diperoleh, yaitu menggunakan Rancangan
Percobaan Faktorial (RAL faktorial) dengan diameter batang yang berbeda sebanyak 12
pohon, antara lain:
A. Faktor konsentrasi stimulansia (K) sebanyak 4 taraf
K0 = Tidak diberi stimulant
K1 = Pemberian stimulan dengan konsentrasi 10%.
K2 = Pemberian stimulan dengan konsentrasi 20%.
K3 = Pemberian stimulan dengan konsentrasi 30%.
B. Faktor diameter batang
D1 = Diameter batang 60 cm.
D2 = Diameter batang 45 cm.
D3 = Diameter batang 30 cm.
Model matematis Rancangan Percobaan Faktorial (RAL faktorial), yaitu
Yijk = μ + αi + βj + (αβ) ij + ϵijk
Keterangan :
Yijk= Pengamatan faktor A taraf ke-i dan faktor (B) taraf ke-j dan ulangan ke-k.
µ = Rataan umum.
αi = Pengaruh faktor (A) pada taraf ke-i.
βj = Pengaruh faktor (B) pada taraf ke-j.
(αβ) ij = interaksi antara faktor A dan faktor B.
ϵijk = Pengaruh galat pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke-k.
Untuk mengetahui adanya pengaruh dari masing-masing perlakuan terhadap hasil
getah pinus, maka dilakukan analisis keragaman (ANOVA, Analisis of Variance) dengan
kriteria uji jika F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika F-hitung < F-
tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Apabila terjadi pengaruh antar perlakuan maka
dilakukan uji lanjut dengan uji Tukey Honestly Signiicant Difference (HSD) dengan
hipotesis apabila signifikansi <0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas getah pinus, sedangkan apabila
signifikansi >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas getah pinus.
Berdasarkan hasil dari penelitian, diperoleh data produktivitas getah selama 30 hari
dengan rata-rata tertinggi terdapat pada konsentrasi 20% (K2) dengan diameter 60 cm
(D1) bernilai sebesar 33,66 g, sedangkan untuk yang terendah terdapat pada konsentrasi
0% (K0) dengan diameter 60 cm (D1) sebesar 4,66 g. Analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan konsentrasi berpengaruh nyata pada produktivitas getah pinus, dengan
nilai F- hitung sebesar 4,02 > F-tabel sebesar 3,01 pada taraf 5% yang juga berarti H0
ditolak dan H1 diterima. Untuk hasil uji tukey menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi
stimulansia K2 (20%) memberikan pengaruh produktivitas yang signifikan berbeda dari
stimulansia dan konsentrasi K1 (10%) dan K3 (30%).

III. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara 2 ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Bentuk eksperimen factorial dibidang kehutanan yaitu digunakan untuk menyelidiki
secara bersamaan efek dari beberapa faktor (perlakuan) berlainan terhadap tanaman
(seperti pertumbuhan, produktivias, dan sebagainya) dengan manfaat mendapatkan
informasi mengenai interaksi diantara faktor (perlakuan). Disebut eksperimen faktorial
karena hampir semua faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan hampir semua
taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen, seperti penjarangan dan pruning.
2. Hasil uji Anova memperlihatkan bahwa aplikasi penjarangan, pruning, dan interaksi
antara penjarangan dan pruning memiliki pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap
tingkat pertumbuhan tanaman jati umur 5 tahun. Untuk hasil uji Tukey, dapat diketahui
bahwa perbandingan pengaruh interaksi penjarangan dan prunning dapat
diklasifikasikan menjadi 2 stratum dimana perlakuan T2P0 (Penjarangan 50% +
Prunning 1/3 tajuk) memperlihatkan hasil terbaik.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Nurhidayanti, dkk. 2021. Pengaruh Komposisi Asam Sulfat (H₂SO₄) sebagai Stimulansia
pada Berbagai Diameter dalam Meningkatkan Produktivitas Getah Pinus. Jurnal
Penelitian Kehutanan Bonita, Vol. 3 (2), 41-46

Anda mungkin juga menyukai