Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA


SAWIT DESA LAWANG AGUNG KECAMATAN AIR
PERIUKAN KABUPATEN SELUMA

SATRIO HADI W
(C1A017091)

Ketua Penguji Anggota Penguji 1


Dr.M. Armelly, SE.,M.Si Barika, SE.,M,Si

Sekretaris
Anggota Penguji 2
Novi Tri Putri, S.E.,M.Sc
Septriani, S.E.,M.Ec.Dev
BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN


PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kabupaten Seluma adalah salah satu daerah kabupaten di Provinsi


Bengkulu, Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021,
jumlah penduduk Kabupaten Seluma pada tahun 2021 adalah 207.877 jiwa,
Dengan kepadatan penduduk 84 jiwa/km²

Salah satu produk pertanian yang sedang dikembangkan di Seluma saat ini
adalah perkebunan kelapa sawit. Kelapa sawit memiliki banyak keunggulan,
salah satunya adalah statusnya sebagai komoditas ekspor unggulan
Indonesia.
Desa lawang agung merupakan desa binaan kabupaten seluma dan
produktifitas pertanian disana menunjang perekonomian mereka karena
masyarakat disana bergantung dari kebun sawit,

Meskipun Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia,


namun nyatanya produktivitas perkebunan kelapa sawit di kawasan ini
masih tergolong rendah, dengan biaya produksi yang tinggi menjadi salah
satu alasan utamanya.
Perumusan Masalah
Bagaimana pengaruh faktor produksi (luas lahan, pupuk
dan tenaga kerja) terhadap produksi Tandan Buah Segar
(TBS) kelapa sawit Desa Lawang Agung Kecamatan Air
Periukan Kabupaten Seluma?
Tujuan Penelitian
Mengetahui Pengaruh faktor produksi (luas lahan, pupuk
dan tenaga kerja) terhadap produksi Tandan Buah Segar
(TBS) kelapa sawit Desa Lawang Agung Kecamatan Air
Periukan Kabupaten Seluma
Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi


masalah, maka peneliti akan membatasi
masalah dalam penelitian yaitu analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
tandan buah segar (tbs) kelapa sawit desa
lawang agung kecamatan air periukan
kabupaten seluma
Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis

a.Bagi peneliti Melalui penelitian ini, penulis dapat


menambah ilmu yang diperoleh di universitas dan
menerapkannya pada praktik nyata di lapangan.

b.Bagi Lingkungan Akademik Hasil penelitian ini dapat


menambah manfaat bagi fakultas program studi atau
mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai studi tersebut, serta sebagai bahan
bacaan bagi mahasiswa Universitas Bengkulu.
Manfaat Praktis

Memberikan manfaat bagi pemerintah daerah, kabupaten,


provinsi dan pusat. petani khususnya sebagai informasi
tambahan untuk membantu petani mengetahui dampak
faktor produksi (luas lahan, pupuk dan tenaga kerja)
terhadap produksi tandan buah segar
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori

Fungsi produksi adalah fungsi yang menjelaskan hubungan


Fungsi
antara faktor-faktor yang digunakan dengan faktor-faktor
Produksi
produksi yang dihasilkan.

tanah yang mencakup bagian permukaan bumi yang dapat di


LAHAN jadikan untuk bercocok tanam, dan untuk tempat tinggal dan
termasuk pula kekayaan alam yang terdapat didalamnya.
Pupuk adalah hara tanaman yang secara alami ada di tanah,
PUPUK
atmosfer, dan kotoran hewan

tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu bekerja


TENAGA
untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi
KERJA
kebutuhan sendiri dan kebutuhan masyarakat.
Rerangka Penelitian
Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa luas lahan,


pupuk, dan tenaga kerja mempengaruhi produksi tandan
buah segar (tbs) kelapa sawit desa lawang agung
kecamatan air periukan kabupaten seluma
METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November
2022, bertempat di Desa Lawang Agung Kecamatan Air
periukan Kabupaten Seluma

Jenis Dan Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yakni kegiatan
penelitian dalam usaha pencapaian kesimpulan atas hipotesis
yang diajukan dengan melakukan analisis data-data kuantitatif.

Metode yang digunakan ialah Metode ini menggunakan metode


studi kasus (case Study)
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
wawancara langsung kepada petani dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuisioner). Sedangkan data sekunder diperoleh dari
berbagai instansi yang berhubungan seperti Badan Pusat Statistik
Provinsi Bengkulu dan literatur yang mendukung penelitian ini.

Pengolahan Data
Penulis menggunakan data BPS dan data dari petani sawit untuk
mengolah data dalam penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel


teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sensus atau jenuh . karna jumlah populasi yang relatif kecil.
Sehingga, semua anggota populasi yang berjumlah 35 orang petani
Metode Analisis
1. Uji asumsi klasik
Kelayakan model regresi akan diuji terlebih
dahulu sebelum melakukan analisis regresi
untuk melihat apakah model layak atau tidak.
Adapun pengujian tersebut sebagai berikut :
a. Uji normalitas
pengujian normalitas data sebelum menguji
hipotesis karena statistik parametrik menuntut
setiap variabel yang akan dianalisis harus
distribusi normal.
b. Uji multikolenieritas
untuk mengetahui Jika korelasii antara
variabel bebas ditemukan dengan model
regresi, maka akan ditentukan dengan uji ini.

c. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan
varians dan residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya dalam model regresi
2. Uji Regresi Linear Berganda
digunakan untuk meramalkan bagaimana kondisi
(naik turunnya) variabel dependen (kriteria) jika dua
atau lebih variabel independen diubah sebagai faktor
prediktor (nilainya dinaikkan atau diturunkan).

3. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

4. Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Analisis

Analisis data pada hipotesis dalam penelitian ini


dilakukan dengan menggunakan regresi linear
berganda yang diolah dengan menggunakan
software SPSS 21.
Statistik Deksriptif
 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Penelitian.

 pada Tabel 4.2, ditunjukkan Luas lahan 35 petani dengan luas


minimum 5 ha dan terbesar 30 ha, dengan nilai rata-rata 14 ha
dan standar deviasi 6,620. Untuk variabel pupuk, penggunaan
pupuk minimal dan maksimal per tahun berturut-turut adalah
250 kg dan 1.500 kg. Rata-rata penggunaan pupuk per tahun
adalah 692,86 kg, dengan standar deviasi 338,062. Untuk
produksi TBS minimal 18 ton dan produksi tertinggi 108 ton,
dengan rata-rata produksi 49,89 ton dan standar deviasi 24.340
ton.
Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Berdasarkan Tabel 4.3, nilai


asymp sig untuk uji
normalitas Kolmogorov-
Smirnov adalah 0,471 dengan
nilai probabilitas 0,05. Oleh
sebab itu dapat disimpulan
bahwa 0,471 > 0,05, yang
membuktikan bahwa data
dalam penelitian ini
terdistribusi secara normal.
Uji multikolinieritas

 Untuk menguji korelasi antar variabel independen


digunakan uji multikolinearitas. Nilai toleransi di > 0,10
dan nilai VIF <10 merupakan ambang batas yang sering
digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas.
 Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai toleransi
variabel independen lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih kecil
dari 10. Dari sini dapat disimpulkan bahwa semua variabel
tidak menunjukan tanda-tanda multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas ( Glejser )

 Jikanilai probabilitas Gleiter > 0,05, maka H0 diterima


yang berarti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada
model
 Dari Tabel 4.5, luas lahan memiliki nilai signifikansi 0,333
dan pupuk memiliki nilai signifikansi 0,672. Tidak terdapat
tanda-tanda heteroskedastisitas karena semua variabel
memiliki nilai signifikansi > 0,05.
Analisis Regresi Berganda

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Berganda

Persamaan yang diberikan di bawah ini diperoleh


dengan menggunakan hasil perhitungan uji regresi
dengan menggunaakan program SPSS, seperti yang
terlihat pada Tabel 4.6: adalah sebagai beriikut:
Y = 7,737 + 32,039X1 – 0,015X2
Berikut adalah penjelasan dari persamaan regresi:

 Nilai konstanta sebesar 7,737 menunjukkan bahwa


variabel produksi TBS (Y) akan tetap sebesar 7,737
apabila variabel luas lahan (X1) dan pupuk (X2) diambil
sama dengan nol (0).
 Hasil output regresi memperlihatkan bahwa pengaruh
luas lahan terhadap produksi TBS menunjukkan angka
positif (32,039). Hal ini memiliki makna bahwa bila luas
lahan ditingkatkan maka produksi TBS juga akan
meningkat searah dengan peningkatan luas lahan
tersebut.
 3. Variabel pupuk memiliki arah regresi sebesar (-0,015)
yaitu negatif. Hal ini menunjukkan bahwa produksi TBS
akan menurun jika pemupukan ditingkatkan.
Hasil Uji Hipotesis

Pengujian signifikansi simultan (uji F), pengujian


signifikansi parsial (uji t), dan pengujian koefisien
determinasi (R2) semuanya digunakan dalam
penelitian ini untuk menguji validitas hipotesis.
Hasil estimasi regresi linier berganda diperoleh
setelah dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan software SPSS, dan disajikan pada
tabel 4.7 berikut ini.
UJI F
Tabel 4. 7 Hasil Uji F

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa pengujian F memberikan


nilai Sig. < α atau 0,000, yang mengindikasikan bahwa
signifikansi (0,000) < 0,05. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa variabel pupuk dan luas lahan secara
signifikan mempengaruhi produksi Tandan Buah Segar
(TBS) kelapa sawit di Desa Lawang Agung Kecamatan
Air Periukan Kabupaten Seluma.
UJI DETERMINASI (Adjusted R square)
Tabel 4.8 Hasil Uji Determinasi.

Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa Variabel


independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
luas lahan dan pupuk. Dengan Nilai adjusted r square
sebesar 0,924 , dapat dikatakan bahwa faktor dependent
dapat dijelaskan melalui variabel X1, X2 sebesar 92,4 %,
dan variabel yang tidak terdapat dalam persamaan.
UJI T
Tabel 4. 9 Hasil uji t

1. ) Variabel luas lahan


Nilai signifikansi variabel luas lahan di Desa Lawang Agung,
Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma adalah 0,000 yang
berarti menunjukan signifikansi lebih rendah dari α (0,000 <
0,05). Oleh karena itu, variabel luas lahan berpengaruht
signifikan terhadap produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa
Sawit
2.) Variabel pupuk
Nilai signifikansi untuk variabel pupuk
adalah 0,008 yang berarti menunjukkan
nilai signifikansi lebih rendah dari (0,008 <
0,05). Dengan demikian variabel
pemupukan berpengaruh nyata terhadap
produksi buah segar (TBS) kelapa
sawit .pada Desa Lawang Agung.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh
faktor produksi (luas lahan dan pupuk) terhadap produksi
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Desa Lawang
Agung Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.) Nilai signifikan untuk variabel luas lahan adalah 0,008


yang menunjukkan nilai signifikansi lebih rendah dari α
(0,008 < 0,05 ). Dengan demikian Di Desa Lawang
Agung, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma,
variabel luas lahannya berdampak signifikan terhadap
produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
2.) Variabel pupuk memiliki nilai signifikansi 0,008
, hal ini menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil
dari pada α (0,008 < 0,05 ). Dengan demikian
bahwa variabel pupuk berpengaruh signifikan
terhadap produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa
sawit Desa Lawang Agung Kecamatan Air Periukan.

3.) Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel pupuk


dan luas lahan berpengaruh signifikan terhadap
produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di
Desa Lawang Agung Kecamatan Air Periukan
Kabupaten Seluma dengan nilai Sig . < α atau 0,000
sehingga signifikansi (0,000) < 0,05
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai