Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS EFESIENSI USAHATANI SAYURAN BROKOLI DI

TINGKAT PETANI (Studi Kasus Di Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu), 2017
 
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.
 
Analisis Fungsi Produksi
Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi CobbDouglas. Faktor-faktor
produksi yang diduga berpengaruh dalamusahatani brokoli adalah benih, pupuk kimia, pupuk
kandang, pestisidacair, pestisida padat dan tenaga kerja. Model fungsi produksi brokolisetelah
dilinierkan dapat diduga dengan persamaan:Ln Produksi = 4.165+ 0.576 Ln Benih + 0.115 Ln
Pukan + 0.152 Ln Pukim+ 0.0221 Ln Pespad + 0.0169 Ln Pescair + 0.526 Ln TK + eDari hasil
pendugaan model ditunjukkan juga bahwa nilai koefisiendeterminasi (R
2
) sebesar 98,1 persen dengan nilai determinasi terkoreksi(R
2
 
adjusted) sebesar 97,7 persen. Nilai determinasi (R
2
) tersebut berartibahwa sebesar 98,1 persen dari variasi produksi dapat dijelaskan secarabersama-
sama oleh faktor benih, pupuk kimia, pupuk kandang, pestisidacair, pestisida padat dan tenaga
kerja, sedangakan 1,9 persen lagidijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Faktor-faktor
lain yang diluarmodel yang diduga berpengaruh terhadap produksi brokoli adalah
tingkatkesuburan tanah, pengaruh iklim dan cuaca serta intensitas seranganhama dan
penyakit.Dalam model fungsi produksi
Cobb-Douglas
nilai koefisien regresimerupakan nilai elastisitas dari masing-masing variabel
tersebut,sedangkanpenjumlahan dari nilai-nilai elastisitas dapat digunakan untuk
mendugakeadaanskala usaha. Adapun model fungsi
Cobb-
Douglas-nya adalah:
Y=4,165 X1
0,5756
X2
0,1147
 X3
0,1521
 X4
0,0220
 X5
0,0169
 X6
0,5258
 e
Keterangan:Y = Total Produksi Brokoli (kg)X
1
= Benih (Kg)X
2
= Pupuk Kandang (Kg)
 
X
3
= Pupuk Kimia (Kg)X
4
= Pestisida Padat (Kg)X
5
= Pestisida Cair (Liter)X
6
= Tenaga Kerja (HOK)Dari model produksi yang diduga menunjukan bahwa jumlah nilai-
nilaiparameter penjelas adalah 1,40. Angka ini merupakan hasil daripenjumlahan koefisien
regresi faktor produksi yang dalam hal ini dianggapsebagai elastisitas dari faktor tersebut.
Karena jumlah nilai elastisitasproduksi lebih besar dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa
usahatanibrokoli berada pada skala kenaikan hasil yang meningkat (
increasing returnto scale
). Nilai ini mengandung arti bahwa penambahan 1 persen darimasing-masing faktor produksi
secara bersamasama akan meningkatkanproduksi sebesar 1,44 persen.Model fungsi produksi
tersebut juga menguji semua variabel bebasyang digunakan dalam input produksi terhadap hasil
produksi, hal inidilakukan dengancara melakukan uji F. Nilai F-hitung pada model penduga
fungsi produksitersebutmencapai 250,63 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai F-tabel
yakni2,43.Kondisi tersebut menjelaskan bahwa semua faktor produksi yangdigunakan dalam
usahatani brokoli secara bersama-sama memilikipengaruh yang nyataterhadap prduksi brokoli
petani responden pada selang kepercayaan 95persen.
Analisis yang digunakan dalam menguji pengaruh nyata masing-masingvariabel bebas (input
produksi) yang digunakan secara terpisah terhadap variabeltidak bebas (ouput) adalah dengan
melakukan uji-t. Berdasarkan hasil uji-t yangdilakukan, variabel bebas yang berpengaruh nyata
pada taraf satu persen adalah benih. Sedangkan pupuk kimia berpengaruh nyata terhadap
produksi brokoli padataraf lima persen. Sedangkan hasil uji-t terhadap pupuk kandang, pestisida
padat, pestisida cair, dan tenaga kerja memiliki nilai t-hitung yang lebih rendah dari
 
ttabel, kondisi ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata
pada usahatani brokoli.Pada hipotesis luas lahan adalah salah satu variabel atau faktor produksi
yangdinilai dapat memperngaruhi produksi brokoli. Pada model ini, luas lahan ternyatamemiliki
tingkat multikolinearitas yang tinggi dilihat dari nilai VIF yang jauhmelebihi nilai 10 (Lampiran
8). Hal tersebut membuat variabel luas lahandikeluarkan atau dieliminasi dari model ini nilai VIF
yang dapat ditoleransi adalahmaksimal 10.Pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap
produksi dapatdiuraikan sebagai berikut:1.
 
Benih (X1)Faktor benih mempunyai koefisien regresi yang bernilai positif
dan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen yaitu sebesar0,5756 artinya dengan
meningkatkan penggunaan benih sebesar satu persen akan meningkatkan jumlah produksi
sebesar 0,5756 persen, denganasumsi variabel lain tetap. Pengaruh dari penggunaan benih ini
jugadiperoleh dari hasil uji-t yang menunjukkan bahwa penggunaan
input benih ini memiliki pengaruh nyata dalam kegiatan produksi brokoli.Banyaknya jumlah
benih yang digunakan oleh petani sangat
bergantung pada kemampuan setiap petani responden untuk membeli benih tersebut.Harga benih
brokoli per bungkus (50gr/1000 biji) yakni mencapaiRp.65.000 atau Rp. 1300.000 per kg.
Jumlah benih yang digunakan jelassangat berpengaruh pada hasil produksi. Semakin banyak
benih digunakanmaka jumlah brokoli yang ditanam dan yang akan dipanen pun
semakin banyak. Koefisien yang masih bernilai positif menandakan bahwa penambahan jumlah
benih yang digunakan masih bisa meningkatkan hasil produksi brokoli para petani responden.2.
 
Pupuk Kandang (X2)Pupuk kandang berpengaruh positif dan berpengaruh nyata pada
selangkepercayaan 95 persen terhadap produksi brokoli. Nilai koefisien
regresi pupuk kandang adalah 0,1147. Hal ini menunjukan bahwa setiap
 
 penambahan pupuk kandang sebesar satu persen akan menyebabkan peningkatan produksi
brokoli sebesar 0,1147 persen dengan asumsi faktor-faktor produksi lainnya tetap. Berdasarkan
informasi yang diperoleh
dari petani bahwa pupuk kandang mempunyai peranan cukup penting karena pupuk
kandang ini berkaitan dengan kesuburan tanah yang
nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan brokoli, apalagi tanaman brokoli inimempunyai
umur panen yang relatif pendek sehingga ketika pada periode berikutnya ketika akan
ditanami brokoli pupuk kandang ini harus tersediasupaya tekstur tanah dan tingkat kesuburannya
akan kembali, semakin banyak penggunaan pupuk kandang maka akan semakin bagus
dampaknyaterhadap kondisi tanah.3.
 
Pupuk Kimia (X3)Pupuk kimia berpengaruh nyata dan positif pada selang kepercayaan
95 persen terhadap produksi brokoli. Pupuk kimia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pu
puk NPK dan urea. Penggunaan pupuk NPK danurea ini cukup penting karena berkaitan dengan
pertumbuhan dan perkembangan bunga brokoli. Petani menggunakan pupuk kimia
ini untukmenstimulasi pertumbuhan bunga brokoli agar cepat besar. Penggabungan pupuk NPK
dan urea menjadi pupuk kimia didasarkan pada model regresi,dimana dalam model tersebut
terjadi hubungan multikolinieritas antaraurea dengan TSP. Koefisien regresi variabel pupuk
kimia bernilai positifdan berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 persen.
Nilaikoefisiennya adalah 0,1521 dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa penambahan satu
persen pupuk kimia akan meningkatkan produksi brokolisebesar 0,1521 persen dengan asumsi
faktorfaktor produksi lainnya tetap.Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani,
penggunaan pupukkimia untuk pertanian di Daerah Sumbergondo sedikit dan jauh lebihsedikit
dibanding panduan budidaya brokoli. Hal ini dikarenakan adanyaisu-isu organik yang sedang
berkembang di Desa Sumbergondo. Saat
ini para petani sedikit demi sedikit memiliki kesadaran terhadap lingkungankhususnya terhadap
pertanian di Desa Sumbergondo. Para petani mulaimengurangi penggunaan bahan-bahan kimia
semisal pupuk kimia dan
RELATED PAPERS
Estimasi Efisiensi Ekonomis Usahatani Padi SRI (System Of Rice Intensification) (Studi Kas…
By Agus Yuniawan Isyanto
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG
MANIS D…
By Hey bluebee
Allocative Efficiency Analysis of Production Factors Great Chili Farming In Petungsewu
Countr…
By Bagus Andrianto
ANALISIS EFISIENSI HARGA DAN BIAYA USAHATANI CABAI MERAH (CAPSIUM
ANNUUM L…
By Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (JSEP) and yuli hariyati
ESTIMASI EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS USAHATANI KEDELAI (Glycine max
L.) PAD…
By Mimbar Agribisnis
READ PAPER

 
Keterangan:v = Jumlah variabel bebasn = Jumlah pengamatan atau
respondenJika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka parameter bebas
yangdiujiberpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas. Sebaliknya jika
t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka parameter bebas yang diujitidak
berpengaruh nyata terhadap parameter tidak bebas. Alternatifpembacaan
hasil output dapat juga dilakukan dengan melihat p-value, dengan kriteria
sebagai berikut :1. Jika p-
value < α, maka tolak H
0
. Artinya parameter bebas yangdiujiberpengaruh nyata terhadap parameter
tidak bebas.
2.
 Jika p-
value > α, maka terima H
0
. Artinya parameter bebasyang diujiberpengaruh nyata terhadap parameter
tidak bebas.
 
c. Pengujian MultikolinieritasUntuk melihat apakah terjadi multikolinearitas
ada banyak carauntukmendeteksinya, yaitu dengan koefisien determinasi (R
2
) yang tingginamun dari uji-t banyak variabel bebas yang tidak signifikan
ataudapat diukur dengan
Variance Inflation Factor
(VIF) yaitu sebagaiberikut:Dimana, Rj = Koefisien determinasi dari model
regresi denganvariabel dependen X
 j
dan variabel independent adalah variabel Xlainnya.Jika VIF (X
 j
) > 10, maka dapat disimpulkan bahwa model dugaanadamultikoliniearitas.
 

 
R/C ratio adalah jumlah ratio yang digunakan untuk melihat
keuntunganrelatif yang akan didapatkan dalam sebuah proyek.Analisis ini
dibedakan menjadi dua, yaitu R/C rasio terhadap biaya tunaidan R/C rasio
terhadap biaya total dengan perhitungan seperti:R/C rasio atas biaya tunai =
Total PenerimaanBiaya TunaiR/C rasio atas biaya total = Total
PenerimaanTotal BiayaPada dasarnya, sebuah proyek akan dikatakan layak
untuk dijalankan apabilanilai R/C yang didapatkan lebih besar daripada 1.
Hal ini bisa terjadi karenasemakin tinggi nilai R/C dari sebuah proyek, maka
tingkat keuntungan yang akandidapatkan suatu proyek juga akan semakin
tinggi. Analisis dilakukan dengan bantuan alat kalkulator, aplikasi komputer
Microsoft Excel 2010 dan SPSS 21.SPSS adalah sebuah program aplikasi
yang memiliki kemampuan analisisstatistik cukup tinggi serta sistem
manajemen data pada lingkungan grafis denganmenggunakan menu-menu
deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhanasehingga mudah untuk
dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapatdilakukan dengan
mudah dengan menggunakan pointing.

 
BAB IVGAMBARAN TEMPAT / DAERAH PENELITIAN4.1.
 
Luas wilayah dan Geografis Desa Sumbergondo
Desa Sumbergondo merupakan salah satu bagian wilayah sebelah utara
diKota Batu dengan memiliki luas ± 573 Ha. DesaSumbergondo KecamatanB
umiaji Kota Batu Propinsi Jawa Timur yang terdiri dari 3 Dusun yaitu
DusunSegundu, DusunSengonan, Dusun Tegalsari serta memiliki 17 RT
dan 3 RW.Jarak ke ibu kota kecamatan Bumiaji adalah 1,5 km atau 5 menit
lama jaraktempuh perjalanan menggunakan kendaraan bermotor/mobil.
Jarak tempuh
dari pusat kota Batu adalah 6 Km dengan 20 menit lama tempuh perjalanan
menggunakan kendaraan bermotor/mobil.Penduduk Desa Sumbergondo
hampir 90% matapencahariannya adalahsebagai petani maupun buruh tani
baik itu petani sayur mayur, petani apelmaupun sebagai petani peternak.
Lebih kurang yang 10 % sebagai Guru atauPNS (Pegawai Negeri Sipil),
karyawan Hotel, pedagang dan lain-lain.Adapun batas-batas wilayah Desa
Sumbergondo adalah sebagai berikut:Sebelah Utara : HutanSebelah Timur :
Desa BulukertoSebelah Selatan : Desa Bulukerto dan Desa PuntenSebelah
Barat : Desa Punten dan Desa Tulungrejo
4.2.
 
Iklim
Terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu
iklimmusim (muson), iklim tropika (iklim panas) dan iklim laut. Curah hujan
di suatutempat antara lain dipengaruhi oleh iklim, keadaan geografi dan
perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan
beragam menurut bulandan letak stasiun pengamat.Dibandingkan periode
sebelumnya, tahun 2016 rata-rata curah hujanmeningkat sebesar 89
mm/bulan atau tercatat 239 mm/bulan, sedangkan rata-ratahari hujan
meningkat sebanyak 3 hari atau tercatat sebanyak 14 hari terjadi hujandi
setiap bulannya. Ini berarti tahun 2016 bisa dikatakan cuaca hujan
lebihmendominasi dibanding tahun 2015, dimana puncaknya terjadi pada
bulan
 
Desember dengan curah hujan mencapai 714 mm/bulan, sedangkan di
bulanSeptember sama sekali tidak terjadi hujan.Pada tahun 2016, hari hujan
yang terjadi di Desa Sumbergondo KecamatanBumiaji hampir setiap bulan
dengan rata-rata curah hujan yang bervariasi. Rata-rata curah hujan per
bulan yang tertinggi terjadi pada bulan Desember danterendah pada bulan
Agustus sebesar 14 mm3. Sedangkan hari hujan terbanyak pada
bulan Januari yaitu sebanyak 28 hari hujan. Hari hujan
terkecil terjadi pada bulan Agustus yaitu hanya 1 hari hujan.
 
BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN5.1.
 
Analisis Fungsi Produksi
Model fungsi produksi yang digunakan adalah model fungsi CobbDouglas.
Faktor-faktor produksi yang diduga berpengaruh dalamusahatani brokoli
adalah benih, pupuk kimia, pupuk kandang, pestisidacair, pestisida padat
dan tenaga kerja. Model fungsi produksi brokolisetelah dilinierkan dapat
diduga dengan persamaan:Ln Produksi = 4.165+ 0.576 Ln Benih + 0.115 Ln
Pukan + 0.152 Ln Pukim+ 0.0221 Ln Pespad + 0.0169 Ln Pescair + 0.526 Ln
TK + eDari hasil pendugaan model ditunjukkan juga bahwa nilai
koefisiendeterminasi (R
2
) sebesar 98,1 persen dengan nilai determinasi terkoreksi(R
2
 
adjusted) sebesar 97,7 persen. Nilai determinasi (R
2
) tersebut berartibahwa sebesar 98,1 persen dari variasi produksi dapat
dijelaskan secarabersama-sama oleh faktor benih, pupuk kimia, pupuk
kandang, pestisidacair, pestisida padat dan tenaga kerja, sedangakan 1,9
persen lagidijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Faktor-faktor lain
yang diluarmodel yang diduga berpengaruh terhadap produksi brokoli adalah
tingkatkesuburan tanah, pengaruh iklim dan cuaca serta intensitas
seranganhama dan penyakit.Dalam model fungsi produksi
Cobb-Douglas
nilai koefisien regresimerupakan nilai elastisitas dari masing-masing variabel
tersebut,sedangkanpenjumlahan dari nilai-nilai elastisitas dapat digunakan
untuk mendugakeadaanskala usaha. Adapun model fungsi
Cobb-
Douglas-nya adalah:
Y=4,165 X1
0,5756
X2
0,1147
 X3
0,1521
 X4
0,0220
 X5
0,0169
 X6
0,5258
 e
Keterangan:Y = Total Produksi Brokoli (kg)X
1
= Benih (Kg)X
2
= Pupuk Kandang (Kg)
 
X
3
= Pupuk Kimia (Kg)X
4
= Pestisida Padat (Kg)X
5
= Pestisida Cair (Liter)X
6
= Tenaga Kerja (HOK)Dari model produksi yang diduga menunjukan bahwa
jumlah nilai-nilaiparameter penjelas adalah 1,40. Angka ini merupakan hasil
daripenjumlahan koefisien regresi faktor produksi yang dalam hal ini
dianggapsebagai elastisitas dari faktor tersebut. Karena jumlah nilai
elastisitasproduksi lebih besar dari 1, maka dapat disimpulkan bahwa
usahatanibrokoli berada pada skala kenaikan hasil yang meningkat (
increasing returnto scale
). Nilai ini mengandung arti bahwa penambahan 1 persen darimasing-masing
faktor produksi secara bersamasama akan meningkatkanproduksi sebesar
1,44 persen.Model fungsi produksi tersebut juga menguji semua variabel
bebasyang digunakan dalam input produksi terhadap hasil produksi, hal
inidilakukan dengancara melakukan uji F. Nilai F-hitung pada model penduga
fungsi produksitersebutmencapai 250,63 dan nilai tersebut lebih besar dari
nilai F-tabel yakni2,43.Kondisi tersebut menjelaskan bahwa semua faktor
produksi yangdigunakan dalam usahatani brokoli secara bersama-sama
memilikipengaruh yang nyataterhadap prduksi brokoli petani responden
pada selang kepercayaan 95persen.
Analisis yang digunakan dalam menguji pengaruh nyata masing-
masingvariabel bebas (input produksi) yang digunakan secara terpisah
terhadap variabeltidak bebas (ouput) adalah dengan melakukan uji-t.
Berdasarkan hasil uji-t yangdilakukan, variabel bebas yang berpengaruh
nyata pada taraf satu persen adalah benih. Sedangkan pupuk kimia
berpengaruh nyata terhadap produksi brokoli padataraf lima persen.
Sedangkan hasil uji-t terhadap pupuk kandang, pestisida
padat, pestisida cair, dan tenaga kerja memiliki nilai t-hitung yang lebih rend
ah dari
RELATED PAPERS
Estimasi Efisiensi Ekonomis Usahatani Padi SRI (System Of Rice
Intensification) (Studi Kas…
By Agus Yuniawan Isyanto
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI
JAGUNG MANIS D…
By Hey bluebee
Allocative Efficiency Analysis of Production Factors Great Chili
Farming In Petungsewu Countr…
By Bagus Andrianto
ANALISIS EFISIENSI HARGA DAN BIAYA USAHATANI CABAI MERAH
(CAPSIUM ANNUUM L…
By Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian (JSEP) and yuli hariyati
ESTIMASI EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS USAHATANI KEDELAI
(Glycine max L.) PAD…
By Mimbar Agribisnis
READ PAPER

 About
 Press
 Blog
 People
 Papers
 Job Board
 Advertise
  We're Hiring!
  Help Center

 Find new research papers in:


 Physics
 Chemistry
 Biology
 Health Sciences
 Ecology
 Earth Sciences
 Cognitive Science
 Mathematics
 Computer Science

 Terms
 Privacy
 Copyright
 Academia ©2019

Anda mungkin juga menyukai