A42151870
A42151817
AHMAD FIFIKRI S
A42152030
HENDY PRATAMA
A42151588
A42151717
A42151995
APRILIYA DWI M
A42151402
MOH. WAHYUDI
A42151150
SION WIJAYA
A42151248
A42150611
11 ASHLIH SYANANA
A42150813
12 AHMAD RIZKY N
A42150595
A42150677
14 LILLA ANGGRAINI W. P.
A42150576
15 AHMADNURILAFFADIL
A42151350
PRODUKSI PERTANIAN
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami bisa mengerjakan Makalah kami yang berjudul
Penyelewengan Perilaku Berpolitik. Makalah ini di susun untuk melengkapi
tugas mata kuliah Pancasila
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya,
tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tentunya
ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil makalah ini.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1 Mohammad Zainunnuroni selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Pancasila
2 Teman teman Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan sem.3
3 Orang tua serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah
ini.
Makalah ini masih kurang sempurna,kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga
maklah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya banyak masalah politik di Indonesia ,seperti korupsi,kolusi dan
nepotisme memberikan tantangan yang lebih berat untuk mewujudkan negara
yang sejahterah.Akibat dari banyak tudingan kepada pemerintah tentang
penyimpangan politik menyebabkan menurunnya kepercayaan masyarakat
3
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa Dapat Mengetahui Penyelewengan Dalam Berpolitik
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Kondisi Politik Saat ini
3. Mahasiswa Dapat Menyikapi Penyelewengan Dalam Berpolitik
1.2 Manfaat
1. Mahasiswa Paham Penyelewengan Dalam Berpolitik
2. Mahasiswa Paham Dengan Kondisi Politik Saat Ini
3. Mahasiswa Mampu Menyikapi Penyelewengan Dalam Berpolitik
BAB II
5
RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Penyelewengan Dalam Berpolitik
2. Bagaimana Kondisi Politik saat ini
3. Bagaimana Upaya Menyelesaikan Penyelewengan Dalam Berpolitik
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penyelewengan Dalam Berpolitik
Penyelewangan merupkan suatu tindakan proses, cara, perbuatan
menyeleweng; penyimpangan; pengkhianatan; penyalahgunaan suatu hal yang di
lakukan oleh seseorang dengan tujuan individu. Politik (dari bahasa Yunani:
politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara),
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Penyelewengan dalam berpolitik adalah suatu tindakan penyalahgunaan
kekuasaan dalam masyarakat berwujud proses pembuatan keputusan , khususnya
dalam negara .
Penyelewengan prinsi-prinsip hukum terjadi karena politik cenderung
mengkonsentrasikan kekuasaan ditangannya dengan memonopoli alat-alat
kekuasaan demi tercapainya kepentingan-kepentingan politik tertentu. Di samping
itu seperti dicatat oleh Virginia Held (Etika Moral 1989; 144) keputusankeputusan politik dapat bersifat sepenuhnya ekstra legal, selama orang-orang yang
dipengaruhinya menerima sebagai berwenang. Jika keputusan seorang pemimpin,
betapapun sewenang wenang ataupun tidak berhubungan dengan peraturanperaturan tertentu, diterima oleh para pengikutnya, maka keputusan itu
mempunyai kekuatan politik yang sah. Dengan memonopoli penggunaan alat-alat
kekuasaan dan mengkondisikan penerimaan oleh masyarakat, maka politik
mampu menciptakan kekuasaan efektif tanpa memerlukan legalitas hukum.
Di samping itu kekuasaan tak jarang menampakkan wajahnya yang arogan
dan tak terjangkau oleh kontrol hukum maupun rakyat melalui lembaga
perwakilan. Padahal salah satu esensi dari negara yang berdasar atas hukum
adalah bahwa kekuasaanpun mesti tunduk dan bertanggung jawab untuk
mematuhi hukum. Kekuasaan politik yang dijalankan dengan menghormati
hukum, merupakan yang dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat yang
berdaulat. Carol C Gould (Demokrasi ditinjau Kembali 1993: 244) menyatakan:
mematuhi hukum sebagai bagian dari kewajiban politik. Aturan hukum dan juga
kehidupan sosial yang berperaturan berfungsi sebagai salah satu kondisi bagi
kepelakuan. Hukum mencegah gangguan dan sekaligus menjaga stabilitas dan
koordinasi kegiatan masyarakat. Dengan demikian memungkinkan tindakan orang
lain dan membuat rencana masa depan.
Gejala mengutamakan pencapaian target dengan kurang mengindahkan
prinsip-prinsip yang mesti ditegakkan dan arogansi kekuasaan apabila tidak segera
diatasi merupakan kendala dalam merealisasikan komitmen Orde Baru untuk
menegakkan konstitusi, demokrasi dan hukum. Untuk menegakkan konstitusi,
demokrasi dan hukum tak cukup hanya dengan kemauan politik yang selalu
dijadikan retorika, yang lebih penting adalah melakukan upaya nyata
melaksanakan konstitusi, mengembangkan demokrasi dan membangun wibawa
hukum dalam praktek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal itu
akan menjadi realitas apabila sistem hukum dan politik berfungsi dengan baik
menurut kewenangan-kewenangan sah yang diatur dalam konstitusi.
Hukum memberikan dasar legalitas bagi kekuasaan politik dan
kekuasaan politik membuat hukum menjadi efektif. Atau dengan kata lain dapat
dikemukakan bahwa hukum adalah kekuasaan yang diam dan politik adalah
hukum yang in action dan kehadirannya dirasakan lebih nyata serta berpengaruh
dalam kehidupan kemasyarakatan.
Adapun contoh dari tindakan penyelewengan dalam berpolitik yang
menyangkut dengan ketentuan hukum meliputi :
1. Penyuapan (atau suap saja) adalah tindakan memberikan uang, barang atau
bentuk lain dari pembalasan dari pemberi suap kepada penerima suap yang
dilakukan untuk mengubah sikap penerima atas kepentingan/minat si
pemberi, walaupun sikap tersebut berlawanan dengan penerima. Dalam
kamus hukum Black's Law Dictionary, penyuapan diartikan sebagai tindakan
menawarkan, memberikan, menerima, atau meminta nilai dari suatu barang
untuk mempengaruhi tindakan pegawai lembaga atau sejenisnya yang
bertanggung jawab atas kebijakan umum atau peraturan hukum. [1] Penyuapan
juga didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1980 sebagai
tindakan "memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan
maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat
mereka
akan
mencari-cari
cara
untuk
menjatuhkan
lawan
10
nepotisme
merupakan
salah
satu
tahap
awal
dari
11
tentang nepotisme,sehingga ini menjadi suatu hal yang rawan dan perlu
diperhatikan.
3. .Menjaga generasi berikutnya
beranggapan
bahwa
penyimpangan
politik
adalah
hal
yang
lazim
ini
dimaksudkan
agar
generasi
mendatang
bisa
lebih
sesuai
UU
yang
berlaku.Hukuman
tersebut
harus
memberikan efek jera pada sang pelaku penyelwengan dan memberikan rasa
takut kepadap pelaku.
2. Memberikan sanksi yang besar, melebihi apa yang telah diperbuat . missal pada
kasus korupsi bsa diberikan shukuman berupa diambil seluruh hartanya
sehingga ia menjadi orang miskin dengan begitu sang pelaku akan
mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang ia perbuat.
12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Penyelewengan dalam berpolitik adalah suatu tindakan penyalahgunaan
kekuasaan dalam masyarakat berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara .
2. Kondisi politik di Indonesia saat ini menyedihkan banyak pejabat yang
fokus untuk mempertahankan kekuasannya, tanpa memikirkan rakyatnya.
3. Untuk menanggulangi penyelewengan politik Yaitu upaya prepresif dan
upaya reventif
4.2 Saran
Pada saat terjadi penyelewengan pejabat dalam berpolitik, kita sebagai
mahasiswa harus menyikapi dengan benar yaitu : 1. lakukan pendekatan, 2. di
nasehati, 3. di doakan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://wonkdermayu.wordpress.com/artikel/penyelewengan-prinsip-prinsiphukum/
https://id.wikipedia.org/wiki/Politik
http://edefinisi.com/tag/definisi-penyelewengan
http://www.hargen.co.id/news/2016/01/maraknya-kondisi-politik-indonesia-dikalangan-masyarakat#popupForm
http://www.kompasiana.com/amp/dianrosdiani/kondisi-politikindonesia_5511230e8133117341bc61a6
http://namanama58.blogspot.co.id/2013/07/penyimpangan-politik.html
14
15