BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan oleh:
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan : ORGANIC LEFTOVERS PLANT
BASED FODDER
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Doni Prima Rezki
b. NIM : 18042000023
c. Jurusan : Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Merdeka Malang
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Mega Mendung no. 43,
Kec. Sukun, Kota Malang,
Jawa Timur / +62 821-4064-7537
f. Email : rezkyprim18@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 6 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dhita Paramita Anggraini, S.S., M.A.
b. NIDN/NIDK : 0709128504
c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Jl. Gambuta IV/ G.10 Malang
+62 857-2506-0019
d. Alamat Email : dhita.anggraini@unmer.ac.id
6. Biaya
a. Sumber DIKTI : Rp. 6.000.000
b. Lain-lain :-
Malang, 23 November 2021
Menyetujui,
Ketua Program Studi Fak. Ketua Pelaksana
(Doni Prima Rezki Doni Prima) (Dhita Paramita Anggraini, S.S., M.A.)
NIP/NIK. NIP/NIK. 1095/ YPTM
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4 Promosi dan Publikasi Produk ...................................................................... 10
3.5 Pasca Produksi .............................................................................................. 11
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 12
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 12
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14
LAMPIRAN ........................................................................................................ 15
Lampiran 1. Biodata Ketua Tim, Anggota, dan Dosen Pembimbing .................. 15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran ........................................................................ 23
Lampiran 3. Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas ..................................... 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana ........................................... 25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
RINGKASAN
Negara Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan hutan dan
tumbuh-tumbuhannya. Tetapi disamping kekayaan hutan yang dimiliki Indonesia,
masih terdapat permasalahan yang merugikan lingkungan, salah satunya adalah
limbah tanaman. Limbah tanaman dapat berguna bagi kesuburan tanaman, namun
diperlukan waktu yang cukup lama apabila hanya mengandalkan alam dan tidak
diolah, terutama limbah batang pisang yang sudah tidak bisa berbuah / tidak
digunakan dan juga limbah singkong yang sudah berusia sangat tua. Sehingga dari
permasalahan ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengolah limbah
tanaman ini menjadi pakan ternak organik yang ramah lingkungan, sehingga
lingkungan bisa kembali asri tanpa ada limbah tanaman berserakan. Oleh sebab itu
produk ORGANIC LEFTOVERS PLANT BASED FODDER merupakan inovasi
yang bermanfaat bagi kebersihan lingkungan dan mempermudah para peternak
unggas dalam memperoleh pakan ternak yang ramah lingkungan harga terjangkau
dengan good quality. Diperlukan modal sebesar Rp 6.000.000 untuk merealisasikan
usaha produk ini dengan jangka waktu pengembalian modal 1 tahun dan melakukan
penjualan sebanyak 20 pack/2 bulan. Tahun pertama ditargetkan penjualan
sebanyak 120 pack dengan perolehan sebesar
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak
negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah merupakan
sisa produksi, baik dari tumbuhan maupun hasil kegiatan manusia. Menurut
keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang
prosedur impor limbah, menyebutkan bahwa limbah adalah barang atau
bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah
berubah. Lalu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999,
limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah adalah barang sisa dari suatu
kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.
Terdapat berbagai macam jenis limbah yang sampai saat ini masih
diperlukan upaya untuk mengolahnya, salah satunya adalah limbah tumbuhan
atau limbah pertanian. Limbah Tumbuhan/pertanian secara umum adalah
sekumpulan material biologis atau tumbuhan yang dihasilkan setelah hasil
utamanya diambil untuk kebutuhan konsumsi dan sisanya akan dibuang atau
disebut limbah. Misalnya ketika memasuki panen raya maka akan banyak
sekali limbah dari hasil pertanian, meskipun begitu tidak semua petani bisa
mengelola limbah hasil pertanian secara benar. Kita ketahui bersama bahwa
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang dimana sebagian penduduknya
berprofesi sebagai petani. Setiap lahan pertanian pastinya berpotensi
menghasilkan limbah, terutama saat pasca panen atau juga pada saat
pembersihan suatu lahan pertanian. Namun, sayangnya hal ini tidak dibarengi
oleh pemanfaatan limbah pertanian secara maksimal. Padahal jika diolah
dengan baik, limbah yang berasal dari sisa tumbuhan atau pertanian ini dapat
memberikan berbagai keuntungan. adanya pencemaran limbah tumbuhan itu
sangat mempunyai dampak yang cukup berpengaruh bagi lingkungan
kehidupan misalnya dampak yang akan terjadi akibat limbah tumbuhan,
seperti gangguan terhadap kehidupan biotik, gangguan terhadap keindahan
lingkungan, gangguan terhadap kesehatan, dan masih banyak lagi dampak
dampak lainnya. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, kita perlu
mengambil tindakan atau alternatif secara efektif dan efisien untuk mengatasi
permasalahan limbah tersebut. salah satu cara untuk mengatasinya yaitu
mengelola limbah tumbuhan menjadi produk pakan ternak organik.
Seperti halnya yang terjadi di daerah kelurahan Kalirejo, dikarenakan
kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk ditanami tanaman padi, maka
banyak petani memanfaatkan lahan mereka untuk menanam pohon pisang,
singkong, dan jagung. Sehingga dengan banyaknya komoditas yang
2
dihasilkan, maka banyak juga limbah tanaman yang dihasilkan, contohnya
seperti pohon pisang yang sudah tidak bisa menghasilkan buah lagi, maka
pohon tersebut hanya akan menjadi limbah lingkungan.
Maka, berbekal permasalahan tentang pengolahan limbah sampah
tanaman, maka kami melakukan sebuah inovasi untuk menanggulangi
permasalahan ini yang nantinya akan bermanfaat bagi lingkungan dan juga
para peternak, terutama di daerah kelurahan kalirejo sendiri. Inovasi yang
kami lakukan adalah mengolah limbah tanaman pohon pisang dan singkong
yang sudah berusia tua menjadi sebuah pakan ternak organik yang ramah
lingkungan. Selain itu, di daerah kelurahan Kalirejo sendiri, banyak peternak
unggas yang masih menggunakan pakan olahan pabrik. Sehingga melalui
inovasi ini, diharapkan para peternak mulai menggunakan pakan ternak
organik, sebagai upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan.
Apa itu produk pakan ternak organik? Pakan organik adalah pakan yang
diproduksi dan diproses secara konvensional menggunakan bahan bahan
organik. Beberapa bahan pakan lokal yang keberadaannya melimpah dapat
dipakai sebagai bahan pakan ternak organik. selain untuk mengurangi limbah
tumbuhan. Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
peningkatan produktivitas ternak. Pakan dengan kualitas dan kuantitas yang
cukup sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi
ternak. Pakan memegang peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan
suatu usaha peternakan.Total produksi dalam usaha peternakan sekitar 80%
nya keluar untuk pakan saja.
Pakan organik yang diolah juga jangan hanya sekedar dimaksudkan
untuk mengurangi limbah mengatasi lapar atau sebagai pengisi perut ternak
saja melainkan harus benar-benar bermanfaat untuk kebutuhan hidup,
membentuk sel-sel baru, menggantikan sel yang rusak dan untuk berproduksi
dan mengandung nutrisi yang sangat baik. Kebutuhan ternak ruminansia
dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Kebutuhan pakan (dalam
berat kering) setiap ekornya adalah 3-5% dari bobot badannya.
Dalam mengkonsumsi pakan ternak dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu tingkat energi, keseimbangan asam amino, tingkat kehalusan pakan,
aktivitas ternak, bobot badan, kecepatan pertumbuhan dan suhu lingkungan.
Tingkat perbedaan konsumsi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain faktor ternak (bobot badan, umur, tingkat kecernaan pakan, kualitas
pakan dan palatabilitas). Makanan yang berkualitas baik tingkat konsumsinya
lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang berkualitas rendah sehingga
bila kualitas pakan relatif sama maka tingkat konsumsinya juga tidak berbeda
(Parakkasi, 1995).
3
1.2 Rumusan Masalah
Diperlukan adanya inovasi baru terutama dalam hal membuat sebuah
olahan yang memiliki dampak baik bagi kelestarian dan kebersihan
lingkungan. Pemanfaatan dari inovasi pengolahan limbah sampah tanaman
pohon pisang dan singkong tua dapat menjadi peluang usaha dikarenakan
telah menciptakan suatu produk baru yang ramah lingkungan dan tentunya
berkualitas baik dengan harga terjangkau, sehingga dapat diminati oleh para
peternak unggas. Dari penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Bagaimana proses pembuatan Organic Leftovers Plant Based
Fodder?
2. Bagaimana cara pemasaran produk Organic Leftovers Plant Based
Fodder?
1.3 Tujuan Pelaksanaan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan
program adalah:
1. Mengetahui proses pembuatan Organic Leftovers Plant Based
Fodder?
2. Mengetahui cara pemasaran Organic Leftovers Plant Based Fodder?
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah:
1. Terciptanya peluang usaha bagi masyarakat sekitar
2. Terlaksananya kegiatan pelestarian lingkungan dengan cara mengolah
limbah tanaman
3. Menciptakan masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga
lingkungan
1.5 Manfaat Program
Manfaat yang didapatkan, yaitu:
1. Menumbuhkan kreativitas dalam kewirausahaan
2. Memberikan insight baru terhadap masyarakat yang hendak membuka
usaha
3. Membuka lapangan kerja bagi SDM yang belum memiliki pekerjaan
4. Meningkatkan awareness masyarakat terhadap lingkungan
5. Mendapat pengetahuan tentang ilmu peternakan
4
6. Memperkenalkan ide inovasi yang berpengaruh terhadap kelestarian
lingkungan
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gagasan Kegiatan Usaha
ORGANIC LEFTOVERS PLANT BASED FODDER didasari oleh
peristiwa dimana banyak sekali sampah tanaman yang jarang dimanfaatkan
sehingga mencemari lingkungan. Pada dasarnya sampah tanaman atau limbah
tanaman ini bisa menjadi sebuah pupuk secara alami, namun diperlukan
waktu yang cukup lama. Sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk
mengurangi limbah tanaman dengan cepat dan bermanfaat.
Usaha dari pemikiran kami ini memiliki peluang untuk menjadi salah
satu produk lokal yang mampu bersaing dengan bidang usaha pakan ternak
yang sama, yakni produsen pabrik pakan ternak unggas. Produk kami, selain
berfokus pada pakan ternak unggas, kandungan pakan ini juga bisa dapat
digunakan pada pakan ternak hewan lainnya, seperti kelinci.
Dengan adanya inovasi pembuatan pakan berbahan utama limbah
tanaman, maka diharapkan dapat membantu mengurangi sampah dan
membersihkan lingkungan, serta dapat memberikan pakan ternak dengan
kualitas terbaik dan harga terjangkau.
2.2 Peluang Pasar
Usaha kami memiliki target pasar untuk memperkirakan peluang usaha.
Target pemasaran tidak hanya ditujukan pada peternak kelas menengah
kebawah namun juga peternak unggas kelas menengah atas dan masyarakat
luas lainnya. Sebab produk kami merupakan produk ramah lingkungan yang
memiliki kualitas terbaik untuk menghasilkan produk unggas unggulan dan
juga untuk memperbaiki lingkungan. Setiap usaha tentunya memiliki
kelebihan dan kekurangan, berikut adalah analisis SWOT produk ORGANIC
LEFTOVERS PLANT BASED FODDER
Tabel 2.1 Prospek Perkembangan dalam Analisa SWOT
6
Aspek Produk Organic Leftovers plant Based Fodder
Mesin
Rp. 1.250.000 1 Tahun Rp. 150.000
Pemotong
Mesin
Rp. 1.750.000 2 Tahun Rp. 200.000
Penggiling
7
memasarkannya di daerah kelurahan Kalirejo dan sekitarnya, kami ingin
memperluas pemasaran produk kami ke kota Malang dan sekitar bahkan
hingga ke seluruh kota di Indonesia, agar para peternak unggas dapat
memiliki pakan ternak yang ramah lingkungan dengan harga terjangkau dan
kualitas yang baik.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Pra-Produksi
3.1.1 Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survei
pasar. Tahapan ini sangat diperlukan untuk mengukur dan mengetahui
kondisi pasar, lokasi penjualan, dan peminat produk. Setelah melakukan
tahapan survei pasar, berlanjut pada tahap uji kelayakan terhadap usaha yang
akan dijalankan, hal ini digunakan untuk menilai prospek usaha. Kemudian
tahapan yang terakhir yaitu menentukan jenis bahan produksi, agar dapat
menghasilkan produk pakan organik yang berkualitas dan layak dipasarkan.
3.1.2 Tahap Persiapan
Setelah melakukan tahap perencanaan, tahap selanjutnya yaitu
melakukan tahap persiapan untuk mempersiapkan kebutuhan untuk
mendukung proses produksi pakan ternak organik, seperti persiapan tempat
produksi, persiapan sarana dan prasarana produksi, serta persiapan bahan-
bahan produksi.
3.1.3 Tahap Pengadaan Produk
Tahap terakhir yang diperlukan sebelum melakukan kegiatan produksi
adalah membuat sample produk. Dimana dalam kegiatan ini diperlukan untuk
menilai kelayakan produk dan menilai kualitas produk, sehingga melalui hasil
penelitian pada tahap ini, dapat melihat seberapa besar progress kesiapan dan
kelayakan produksi. Selain membuat sample produk pakan, pada tahap ini
juga dilakukan pembuatan sample kemasan guna untuk menilai kelayakan
dan kesiapan pemasaran serta branding produk.
3.2 Produksi
Pada tahap ini, akan dijelaskan alat, bahan, serta cara pembuatan produk
ORGANIC LEFTOVERS PLANT BASED FODDER.
3.2.1 Alat
• Mesin pemotong
• Mesin penggiling
• Pisau
• Tong
• Lain-lain
9
3.2.2 Bahan
• Limbah pelepah pisang
• Limbah singkong (singkong berusia tua)
• Sekam padi
• Probiotic
• Gula Tetes
3.2.3 Cara Pembuatan
1. Pemotongan bahan-bahan mentah seperti batang pohon pisang dan
singkong
2. Mengeringkan potongan singkong
3. Setelah batang pohon pisang sudah dipotong halus dan singkong yang
dipotong kasar kering, kedua bahan tersebut digiling bersamaan
4. Setelah proses penggilingan, hasil tersebut dicampur dengan sekam
hingga tercampur rata
5. Kemudian ditambahkan gula tetes sebanyak 1 liter dan cairan probiotic
sebanyak 1 liter
6. Setelah semua bahan telah tercampur rata, hasil olahan didiamkan
selama 1 minggu, agar proses fermentasi bisa terolah dengan baik
7. Pakan organik siap untuk dikemas.
10
3.5 Pasca Produksi
Tahap terakhir dari serangkaian tahapan-tahapan pra-produksi sampai
promosi yaitu melakukan kegiatan distribusi produk pakan dan evaluasi
produk. Untuk kegiatan distribusi produk pakan ternak organik, dilakukan
secara online maupun offline. Pendistribusian secara online dilakukan melalui
situs jual beli online seperti Tokopedia, Shopee, dan forum jual beli online
lainnya. Distribusi secara offline dilakukan dengan cara bekerja sama dengan
toko pakan ternak di daerah sekitar. Kemudian kegiatan evaluasi ini
diperlukan guna untuk meningkatkan performa dan kualitas produk pakan
ternak organik ini, dengan cara menerima feedback dari para testimoni.
Sehingga dengan adanya evaluasi ini, diharapkan bisa melakukan
pembaharuan dan upgrade setiap 3-5 bulan sekali.
11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Jadwal Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembelian peralatan,
2. perlengkapan, dan bahan
Pakan Unggas Organik
12
Bulan
No Jadwal Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
6. Pembukuan
13
DAFTAR PUSTAKA
Telew, C., Kereh, V.G., Untu, I.M. and Rembet, B., 2017. PENGAYAAN NILAI
NUTRITIF SEKAM PADI BERBASIS BIOTEKNOLOGI “EFFECTIVE
MICROORGANISMS”(EM4) SEBAGAI BAHAN PAKAN
ORGANIK. Zootec, 32(5).
Wahyuni, I.M.D., Muktiani, A. and Christiyanto, M., 2014. Kecernaan bahan
kering dan bahan organik dan degradabilitas serat pada pakan yang
disuplementasi tanin dan saponin. Jurnal Agripet, 14(2), pp.115-124.
Damat, D., Zalizar, L. and Amroini, V., 2020. PENDAMPINGAN PEMBUATAN
PAKAN DARI SAMPAH ORGANIK SECARA FERMENTASI KEPADA
PETERNAK BEBEK DI KOTA BATU. SELAPARANG Jurnal
Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(1), pp.311-316.
Sutowo, I., Adelina, T. and Febrina, D., 2017. Kualitas nutrisi silase limbah pisang
(batang dan bonggol) dan level molases yang berbeda sebagai pakan
alternatif ternak ruminansia. Jurnal Peternakan, 13(2), pp.41-47.
Ismillayli, N., Hermanto, D., Dharmayani, N.K.T. and Hadi, S., 2020.
Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jago dalam Pengolahan Pakan Ternak
Berbasis Limbah Pertanian. Jurnal PEPADU, 1(1), pp.95-100.
Fitra, Y., 2020. KANDUNGAN NUTRISI LIMBAH PISANG (BATANG DAN
BONGGOL) YANG DIPERAM DENGAN FILTRAT ABU SEKAM PADI
SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK RUMINANSIA (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU).
Guntoro, S., 2013. Membuat Pakan Ternak dan Kompos dari Limbah Organik.
AgroMedia.
Khuluq, A.D., 2012. Potensi pemanfaatan limbah tebu sebagai pakan fermentasi
probiotik.
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
BiodataKetua Tim
A. IdentitasDiri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Malang, 23 November 2021
Ketua Tim
15
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
16
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
(MARIA EKALISNA C. K)
17
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
18
Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
19
Biodata Anggota 5
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
20
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C.2 Penelitian
No. Nama Mata Kuliah Waijb / Pilihan SKS
21
C.3 Pengabdian Masyarakat
No. Nama Mata Kuliah Waijb / Pilihan SKS
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
22
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai
Mesin Pemotong 1 Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
Mesin Penggiling 1 Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
Tong 5 Rp 50.000 Rp 250.000
Pisau 3 Rp 20.000 Rp 60.000
SUBTOTAL Rp 3.310.000
Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai
Probiotik 5L Rp 35.000 Rp 175.000
Gula tetes 5L Rp 15.000 Rp 75.000
Sekam 100kg Rp 700 Rp 70.000
Singkong 1 Karung Rp 2.000 Rp 50.000
SUBTOTAL Rp 370.000
Tambahan Volume Harga Satuan Nilai
Bensin FULL Rp 35.000 Rp 175.000
Lain - lain Rp 2.145.000 Rp 2.145.000
SUBTOTAL Rp 2.320.000
TOTAL Rp 6.000.000
23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
25