Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

Rancang Bangun Mesin Pencetak Pellet dari Limbah Telur Menjadi Pakan
Ternak Alternatif dengan Kapasitas Produksi 15 Kg/Jam

Oleh:
SETIYA NUGROHO
14.1.03.01.0123

Dibimbing oleh :
1. IRWAN SETYOWIDODO, M.Si.
2. HESTI ISTIQLALIYAH, ST., M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Rancang Bangun Mesin Pencetak Pellet dari bahan Limbah Telur


Menjadi Pakan Ternak Alternatif dengan Kapasitas 15 Kg/Jam

Setiya nugroho
14.1.03.01.0123
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin
Email: setiyanugraha57@gmail.com
Irwan Setyowidodo, M.Si1 dan Hesti Istiqlaliyah, ST., M.Eng2

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Abstrak

Perancangan ini dilatar belakangi hasil observasi dan studi literatur, tepatnya
didaerah Kalidawir limbah penetasan telur bebek cukup besar. Hampir setiap hari
limbah tersebut ada, akan tetapi masih belum banyak dimanfaatkan secara optimal
oleh peternak maupun masyarakat sekitar. Khususnya sebagai pakan ternak alternatif,
karena belum adanya penggunaan mesin pencetak pelet dari bahan limbah telur
penetasan bebek. Biasanya mesin ini hanya digunakan dalam pencetakan pelet dari
bahan dedak halus dan frementasi yang telah dirancang khusus untuk membuat pakan
ternak. Perancangan ini dilakukan untuk untuk memebuat alat pencetak pellet dari
limbah telur bebek beserta menghitung kapasitas produksinya.
Hasil perancangan menggunakan motor listrik 1400 rpm, gear box 1:60, tanki
conveyor dengan panjang 220 mm, die dengan ukuran 2 dan 4 mm dan tebal 8 mm,
pisau pemotong dengan tebal 1 mm, panjang 35 mm dengan kecepatan 9 rpm dan
menghasiilkan kapasitas 15 kg/jam.

Kata kunci: Limbah Telur Bebek, Pisau Pemotong, Mesin Pencetak Pelet.

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

1. Latar Belakang Budi dkk (dalam Jamila, 2014) bahwa


Perkembangan teknologi telah banyak pemberian tepung cangkang telur dalam
membantu umat manusia dalam ransum berpengaruh nyata terhadap tingkat
memudahkan suatu pekerjaan Mesin fertilitas pada burung puyuh. Hasil
pembuat pellet adalah sebuah alat yang penelitian Santoso (dalam Jamila, 2014)
dirancang khusus untuk membuat pakan dilaporkan bahwa tepung dari limbah
ternak (Zikri, 2008). Mesin pembuat pelet penetasan cukup baik pengaruhnya
memiliki efisiensi yang tinggi dengan terhadap pertumbuhan babi. Penelitian yang
menggunakan prinsip kerja screw conveyor dilakukan oleh Aria Triwissaka, dkk (2014)
yang memanfaatkan ulir-ulir pada screw dengan judul Rancang Bangun Mesin Pelet
sebagai wadah yang membawa bahan dan Pakan Ikan Dengan Mekanisme “Screw
menekannya (pressing) kearah ujung Press” Dari Bahan Baku Yang Telah
tabung (form hole plate) yang telah Diproses Fermentasi didapatkan pelet dari
dirancang sedemikian rupa yang akan limbah dengan geometri pelet sebesar 4 mm
menjadikan bahan berbentuk pelet padat dari lingkaran luar, dengan gaya torsi
(kompak). memutar screw pres sebesar 5608,32
Limbah telur merupakan limbah kgf/mm dan kapasitas yang diuji sebesar
yang paling banyak dibuang oleh 1,3 kg/jam. Silvia Uslianti, dkk (2014)
pengusaha penetasan telur karena telur membuat mesin pellet untuk membantu
tersebut sudah dianggap salah satu produk Kelompok Usaha Tambak Ikan dalam
gagal. Limbah penetasan mempunyai mengatasi permasalahan mahalnya harga
kandungan nutrien yang cukup baik serta pakan ikan.
dapat digunakan sebagai sumber protein, Pada proses pengolahan pellet ini
energi dan kalsium. Penggunaan limbah diperlukan satu alat pencetak yang
penetasan telur lebih murah dan digunakan untuk memproduksi atau
menguntungkan dibandingkan tepung membentuk suatu adonan untuk dijadikan
kedelai dan tepung ikan. Salah satu usaha makanan ternak berbentuk pellet dengan
yang dilakukan untuk menghemat biaya ukuran yang sudah ditentukan. Mesin
produksi ini adalah dengan merancang alat pencetak pellet sangat bagus dan efisien
produksi yang mampu menghasilkan untuk memproduksi pakan ternak dalam
produk pakan pelet. Berdasarkan penelitian bentuk silinder. Alat pencetak pelet yang

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

berbentuk silinder, pada bagian dalamnya Perancangan ini bertujuan untuk meneliti
terdapat ulir pengepres pelet. Ulir ulang pengembangan alat dan kualitas yang
pengepres ini mendorong bahan adonan ke dihasilkan.
arah ujung silinder dan menekanan plat Fase dalam proses perancangan
berlubang sebagai pencetak pelet. Lubang berbeda satu dengan lainnya. Fase-fase
plat menggerakan poros pencetak sesuai proses perancangan tersebut dapat dilihat
dengan ukuran pelet yang di kehendaki, dalam diagram alir
setelah itu akan terpotong oleh pisau
pemotong. Menurut (Satriyo dkk, 2008). START
11. METODE
Observasi
A. Metode perancangan
Dalam perancangan ini, metode Studi Literatur
yang digunakan adalah Target Oriented
Planning dan melakukan eksperimen Perumusan Masalah
dengan pengolahan kembali limbah telur
Desain Alat
menjadi pellet. Target Oriented Planing
adalah titik tolak pemikiran yang lebih Persiapan Bahan dan Peralatan
ditekankan semata-mata pada tujuan dan
Perancangan Mesin
sasaran yang akan dicapai pada masa
mendatang. Dalam pendekatan ini suatu Gagal

target ideal yang ingin dicapai di masa Pengujian


mendatang merupakan faktor penentu yang Mesin

sangat penting. Target didasarkan pada Ya

keadaan masa kini untuk meningkatkan Pembuatan Laporan


kondisi sekarang menjadi ke kondisi lebih
baik dimasa mendatang. Selesai
B. Prosedur Perancangan Gambar 1. Diagram alir
Prosedur perancangan ini merupa-
kan langkah-langkah prosedur yang di-
tempatkan oleh pengembang untuk
membuat produksi yang sepesifik.

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dalam pelaksanaan perancangan prosedur observasi lapangan, studi literatur dan


yang dilakukan yaitu: menentukan masalah. Desain yang akan
1. Observasi Lapangan dibuat meliputi kerangka, mesin pelet
Dalam observasi lapangan akan melakukan keseluruan, sistem penggerak.
peninjauan yang meliputi observasi mesin-
mesin pembuat pelet yang sudah ada mulai
dari penggununaan secara manaual sampai
dengan penggunaan motor dan disel.
Observasi yang dilakukan meliputi
mekanisme, bahan baku dan material yang
digunakan serta penggunaan mesin. Tujuan
dari observasi ini sendiri adalah agar dapat Gambar 2. keseluruhan Nampak Samping
mengetahui secara nyata proses dari sistem
kerjanya.
2. Studi literatur
Dalam perancangan mesin pencetak pelet
ini mencari studi literatur yang mempelajari
tentang mekanisme pembuatan mesin me-
lalui buku-buku berbagai sumber maupun
media internet. Guna untuk mengetahui Gambar 3. Desain Alat Nampak Samping
prinsip mekanisme alat dengan masalah
perancangan.
3. Perumusan masalah
Setelah melakukan studi literatur terhadap
observasi lapangan ditemukan per-
masalahan mengenai mesin pembuat pelet
dengan mekanisme yang terdahulu.
4. Desain alat Gambar 4. Desain Alat Nampak Atas

Membuat desain alat yang diperlukan Keterangan desain mesin pencetak pelet.

dalam proses pembuatan. Perancangan 1. Motor Listrik, 2. Gear Box, 3. Gear, 4.

gambar dilakukan setelah melakukan Hopper,5. Rantai, 6. Saluran pencetak

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pellet, 7. Hopper, 8. Kerangka Mesin, 9. 1. Pengujian mesin


Silinder, 10. Screw Conveyor. Setelah proses perancangan mesin jadi
5. Persiapan bahan dan Peralatan. tahap selanjutnya yaitu proses pengujian
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam mesin. Dalam proses ini parameter yang
perancangan dan pembuatan adonan : diamati yaitu :
Plat besi, Plat stenlis, Elektroda, Besi siku, a. Kapasitas daya tampung alat (kg/jam).
Cat, Plat berlubang, Baut dan Mur, Besi Pengukuran kapasitas daya tampung alat
hollow, Limbah telur yang sudah dihalus- dilakukan dengan membagi berat pelet yang
kan, Tepung Kanji, Vitamin, Air, Bekatul, terbentuk terhadap waktu yang dibutuhkan
Kebi. untuk membentuk pakan ternak bentuk
b. Alat-alat yang digunakan dalam pelet.
perancangan atau dalam proses pengerjaan Kapasitas pencetakan = (kg/jam).....(3.1)

dan dalam proses pengujian adalah :


Las listrik, Mesin gerinda, Mesin bor, Persen yang tidak tercetak= (3.2)

Kunci pas, Tang, Pahat, Palu, Penggaris,


III. HASIL
Jangka, Timbangan bahan, Stopwatch,
Beberapa data komponen dan bahan
Ember plastik, Alat tulis menulis, Timbang-
dibawah ini yang digunakan untuk
an bahan.
mendukung terwujudnya perancangan alat
6. Perancangan mesin
pencetak pellet dari penetasan limbah telur
Setelah pendesainnan mesin sudah
bebek.
digambar maka dilanjutkan proses
Tabel 1. Spesifikasi alat
perancangan mesin alat pembuat pakan
No Nama komponen Spesifikaasi
ternak berupa pellet. Rancangan alat
dan bahan yang
menggunakan mekanisme alat pencetak
dipakai
pakan ternak berbentuk gilingan daging dan
1 Tanki Screw Panjang 25 cm
menggunakan bahan baku dari limbah telur
Conveyor
yang sudah diproses untuk dijadikan bentuk
2 Motor listrik Putaran 1400
pellet. Dalam perancangan penggerak yang
rpm
digunakan yaitu motor listrik 1,5 hp dan
3 Gear box 1 : 60
menggunakan 2 desain mata pisau dan die
4 Gear 12,32 gigi
(cetakan) yang berbeda.
5 Rantai Motor supra
Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

6 Plat stanlis 1 mm 10 cm x 10 cm (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1997:7)


7 Plat besi 4 mm `14 cm x 14 Dimana :
cm P = Daya (HP)
8 Plat stanlis 3 mm 26 cm x 18 cm n = Kecepatan Putar (Rpm)
9 Besi hollow Ukuran dengan T = Torsi (lbf.ft)
lebar 4 cm Jika : 1 kg cm = 0,0723301 lb-ft
10 Plat Besi 6 mm 20 x 20 cm 77kg cm = 77 kgcm x 2,20462262185
lb/kgx0,032808399 ft/cm
Keterangan : = 5,569 lb-ft
a. Plat stanlis 1 mm digunakan dalam Maka :
pembuatan jenis pisau. P (HP) =
b. Plat besi 4 mm digunakan sebagai
tempat dudukan gilingan daging. =
c. Plat stanlis 2 mm digunakan dalam = 1,48 HP ≈ 1,5 HP
pembuatan hopper. 2. Perhitungan gaya yang bekerja pada
d. Besi hollow digunakan dalam poros
pembuatan kerangka. Dimana diketahui daya motor sebesar 1,5
e. Plat besi 6 mm digunakan dalam Hp, putaran poros 1400 rpm dan faktor
pembuatan die. koreksi yang digunakan adalah fc = 1,
1. Perhitungan Daya Motor dan Pemilihan sehingga dapat dihitung dengan
Motor menggunakan persamaan 2.25 daya
Pada mesin yang sudah ada di luar rencana, dihitung
didapatkan kecepatan putar mesin sebesar Daya motor (P) = 1,5 Hp = 1,5 x
600 Rpm, 1400 Rpm, 1440 Rpm. Jika 0,746 = 1,119 kw
kecepatan putar mesin pencetak pelet dari = fc x P
limbah telur direncanakan 1400 Rpm, maka = 1 x 1,119
daya yang dibutuhkan dengan besar torsi = 1,119 Kw
yang direncanakan sebesar 77 kg cm. Menggunakan persamaan 2.26 momen
Sehingga dapat dihitung dengan persamaan puntir rencana, dihitung
berikut :
T = 9,74 × ×
P (HP) = ..........(1)
Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

= 9,75 × × N= 9 Rpm

= 778,50 kg.mm Rasio = Output MixerT32 : Input Pencetak


3. Perhitungan jumlah putaran yang PeletT32
dihasilkan =1: 1
Dimana diketahui kecepatan putar awal Maka :
mesin pencetak pelet ini sebesar 1400 Rpm N= 9 Rpm.
dan ratio dari gear box 1 : 60 sehingga
Uji kinerja alat pencetak pellet
dapat dihitung dengan menggunakan
Hasil dari uji kinerja dilakukan sebanyak 3
persamaan 2.24 jumlah putaran yang
kali pengulangan dengan berat bahan baku
dihasilkan, dihitung
yang digunakan sebanyak 7 kg,
= : Ratio
Perhitungan kapasitas pencetakan dihitung
= 1400 : 60
dengan menggunakan persamaan 3.1,
= 23,3 Rpm
perhitungan :
4. Perhitungan reduksi sproket dan rantai
a. =
Agar putaran reduksi gear-box sesuai
dengan perancangan yang dibutuhkan, perlu =15,01 kg/jam.

direduksi lagi dengan sproket dan rantai b. =


dengan ukuran perbandingan teeth output =15,32 kg/jam.
gearbox = T12 sedangkan teeth input mixer
=
= T32
=15,60kg/jam.
Rumus :
Tabel 2 Hasil dari uji kinerja mesin
Berat
Keterangan : Berat bahan Waktu bahan Kapasitas
awal (jam) akhir (kg/jam)
(kg)
N = reduksi sproket
7 0,413 6,2 15,01
i = rasio sproket 7 0,411 6,3 15,32

= reduksi dari gear box 7 0,410 6,4 15.60

= reduksi mixer Rata-rata 0,411 6,3 15,31

Diketahui :
Rasio sprocket = T12 : T32 Perhitungan persen yang tidak tercetak

= 1 : 2,6 dihitung dengan menggunakan persamaan

Maka : 3.2, perhitungan :


Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

a.
IV.PENUTUP
=
Kesimpulan.
= 11,42 %
Dari perancangan mekanisme mesin
pencetak pelet dari bahan baku limbah
telur diperoleh kesimpulan sebagai
=
berikut:
= 10 %
1. Komponen untuk membangun mesin
pencetak pelet adalah dengan
menggunakan rangka dari plat besi
=
dengan ketebalan 6 mm dan dimensi p x
= 8,57 %
t x l = 140 mm x 170 mm x 140 mm,
Tabel 3. Hasil yang tidak tercetak
Unit penggerak motor listrik dengan
Berat
Berat bahan Persen yang tidak
awal
bahan
tercetak (%) daya 1,5 HP dan untuk putaran 1400
akhir (kg)
7 6,2 15,01 Rpm, Untuk pisau pemotong bahan
7 6,3 15,32
terbuat dari stainlis dengan panjang 30
7 6,4 15.60
mm dan tebal 1 mm, die (cetakan)
Rata-rata 6,3 15,31
berdiameter 2 mm dan 4 mm bahan
terbuat dari plat besi dengan tebal 6 mm.
Berdasarkan hasil pengujian kinerja mesin
2. Untuk mengetahui kapasitas yang ter-
sebanyak 3 kali pada tabel 4.2.
cetak yaitu dengan cara membagi berat
menerangkan bahwa kapasaitas yang
pelet yang terbentuk dengan waktu yang
dihasilkan sebesar 15,32 kg/jam.
di-butuhkan. Hasil dari uji kinerja mesin
yaitu :
a. Kapasitas yang tercetak = 15,31 kg/jam
b. Kapasitas yang tidak tercetak = 9,9 %
Saran.
(a) (b)
Dalam perancangan alat pencetak pelet dari
Gambar 5. Gambar Perancangan Alat
bahan limbah telur ini masih perlu adanya
Pencetak Pelet.
pengembangan yang lebih lanjut lagi
(a) Masa Kini. (b) Masa Sebelumnya.
supaya nantinya bisa bermanfaat lebih pada

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kalangan masyarakat dan memberikan Yudha kristyanto Laksono, dkk. 2011.


Modifikasi mesin Pencetakan
solusi trobosan terbaru yang lebih baik.
Pakan Budidaya Lele berbentuk
Sehingga saran untuk adik-adikku atau Pellet dengan kebutuhan daya
rendah. Bali: Jurnal Beta
mahasiswa tingkat akhir yang nantinya juga
Universitas Udayana.
melakukan perancangan mesin pencetak https://ojs.unud.ac.id/index.php/bet
a/article/view16652. Diakses 21
pelet saya harapkan khusus untuk pencetak
Mei 2018.
peletnya lebih baik mnggunakan penggerak
Zikri. 2008. Rancang Bangun Mesin
sendiri dan ukuran volume daya tampung
Pembuat Pelet Untuk Pakan
dibuat lebih besar guna kapasitas yang Ternak. Tugas Akhir tidak
diterbitkan. Padang: Politeknik
dihasilkan nanti bisa menjadi lebih banyak.
Universitas Andalas.
V. DAFTAR PUSTAKA
Aria Triwissaka, dkk. 2014. Teknologi
Pengolahan Limbah Dan Sisa
Hasil Ternak. Tugas Akhir tidak
diterbitkan. Surabaya: Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.

Jamila. 2014. Pemanfaatan Limbah


Cangkang Telur. Modul
https://www.scribd.com/document/
357025518/Modul-1Pemanfaatan-
Cangkang-Telur pdf. Diakses pada
tanggal 13 Mei 2018.

Satriyo BA, dkk. 2008. Balai Besar


Pengembangan Mekanisasi
Pertanian Situgadung. Legok.
Tangerang.
http://www.cabi.net.id. Diakses
pada tanggl 21 Mei 2018.

Uslianti Silvia, dkk. 2014. Rancang Bangun


Mesin Pelet Ikan Untuk Kelompok
Usaha Tambak Ikan. Universitas
Tanjungpura.
Jurnal.untan.ac.id/index.php/Elkha
/article/view/9129 diakses pada
tanggal 13 Mei 2018.

Setiya Nugroho | 14.1.03.01.0123 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 10||

Anda mungkin juga menyukai