Tugas ke 15
12Desember 2020
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat Nya yang selalu dilimpahan kepada kita semua.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak
yang ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan tugas CBR
ini.Terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kekuatan
dan kesehatan kepada penulis, penulis juga berterimakasih kepada dosen
mata pelajaran yang telah memberikan arahan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangun
dan menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih, semoga
makalah ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
1.2Relay Arus........................................................................................................3
1.3Relay Jarak.......................................................................................................6
1.4Relay Diferensial..............................................................................................9
1.5Arester.............................................................................................................13
1.6Pemutus Tenaga............................................................................................17
1.7Pengaman Generator.....................................................................................22
1.8Pengaman Generator.....................................................................................24
1.9Pengaman Transformator.............................................................................28
2.1 Kesimpulan.................................................................................................37
2.2 Saran.............................................................................................................38
B. Persyaratan Relai
Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu
sistem proteksi yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
A. Bekerja dalam waktu yang singkat
System proteksi harus bekerja secara cepat untuk memisahkan
atau memutuskan bagian yang mendapat gangguan. Keadaan
yang demikian sangat perlu diperhatikan karena bertujuan untuk
:
Memilihara kestabilan kerja parallel generator di pusat
pembangkit tenaga listrik
Mengurangi atau melindungi kerusakan yang terjadi pada
system tenaga listrik
Menjaga agar bagian yang tidak mendapat gangguan
dapat bekerja secara normal
Mengurangi jumlah waktu pemadaman pada konsumen
jika terjadi gangguan
C. Harus sensitive
Relai proteksi dikatakan sensitive bila relai tersebut mampu
untuk proteksi terhadap gangguan yang terjadi dan memilih
circuit breaker mana yang harus bekerja untuk mengatasi
gangguan tersebut. Untuk membahas masalah sensitivitas
suatu relai proteksi bias diterangkan dengan mengambil contoh
relai arus lebih
Relai arus lebih akan bekerja apabila terjadi kenaikan arus,
dan sensitivitas dapat dihitung :
I hs minimun
KS=
I pp
C. Jenis-jenis Relay
A.Berdasarkan Prinsip Kerja Relai
1.Relai elektromagnetis
2.Relai elektronis
3.Relai thermis
B. Berdasarkan besaran ukurannya
1.Relai Arus Lebih (Over Current Relay)
2. Relai Tegangan Kurang (Under Voltage Relay)
3. Relai impedansi
4.Relai frekuensi
C.Berdasarkan cara elemen control bekerja
1.Direct acting relay
2.Indirect acting relay
Keuntungan dari penggunaan proteksi relay arus lebih ini antara lain :
GambarKarakteristikInverse
Relaidapatdikelompokkanlagimenjadiempatkelompok,yaitusebagai berikut
:
1. Standard Inverse
2. VeryInverse
3. ExtremelyInverse
4. Long Time Inverse
Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan
yang terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus,
maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan.
Perhitungan impedansi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut :
Vf
Zf =
If
Dimana :
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If =Arus gangguan
Pada saat terjadi gangguan tiga fasa yang simetris maka amplitudo
tegangan fasa VR,VS,VT turun dan beda fasa tetap 120 derajat.
Impedansi yang diukur relai jarak pada saat terjadi gangguan hubung
singkat tiga fasa adalah sebagai berikut :
Vrelai = VR
Irelai= IR
VR
ZR =
IR
Dimana,
IR = Arus fasa
V relai = VS – VT
I relai = IS – IT
Sehingga,
V S −V T
ZR =
I S −I T
Ciri-ciri nya : ƒ
1.5 Arester
Arrester adalah alat pelindung bagi sistem tenaga listrik terhadap
tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switch
surge).Alat ini digunakan sebagai jalan pintas (by-pass) sekitar
isolasi.Arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh arus kilat atau
petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih pada peralatan.Jalan pintas itu
harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran arus daya
system 50 Hz.
Fungsi arrester adalah untuk meneruskan arus listrik petir ke ground
yang masuk melalui jalur yang dilindunginya, apabila tegangan petir lebih
dari kapasitas maksimumnya maka arrester tersebut akan meneruskan
arus tersebut ke tanah. Tujuannya agar tegangan di system tidak naik
melampaui batas yang diijinkan sehingga peralatan listrik pelanggan
maupun generator ataupun trafo tidak rusak.
Arrester juga berfungsi untuk melindungi isolasi atau peralatan listrik
terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir atau
tegangan transient yang tinggi dari suatu penyambungan atau pemutusan
rangkaian (sirkuit), dengan jalan mengalirkan arus surja (surge current)
ketanah serta membatasi berlangsungnya arus ikutan (follow current)
serta mengembalikan keadaan jaringan ke keadaan semula tanpa
mengganggu sistem. Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai
isolator dan pada saat timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai
konduktor yang tahananya relatif rendah sehingga dapat mengalirkan arus
yang tinggi ketanah. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester
adalah:
a) Tegangan percikan (spark over voltage) dan tegangan
pelepasannya (discharge voltage) yaitu tegangan pada terminalnya
pada waktu pelepasan, harus cukup rendah, sehingga dapat
mengamankan isolasi peralatan. Tegangan percikan disebut juga
tegangan gagal sela (gap break down voltage).
b) Arrester harus dapat memutuskan arus dinamik dan dapat
bekerja terus seperti semula. Pada arrester terdapat beberapa bagian
yang penting, sebagai berikut:
1. Elektroda Elektroda-elektroda ini adalah terminal dari
arrester yang dihubungkan dengan bagian yang bertegangan dibagian
atas, dan elektroda bawah dihubungkan dengan tanah.
2. Sela Percikan (Spark Gap) Apabila terjadi tegangan lebih
oleh sambaran petir atau surja hubung pada arrester yang terpasang,
maka sela percikan (spark gap) akan terjadi loncatan busur api. Pada
beberapa tipe arrester busur api yang terjadi tersebut ditiup keluar oleh
tekanan gas yang ditimbulkan oleh tabung fiber yang terbakar.
3. Tahanan Katup Tahanan yang digunakan dalam arrester ini
adalah suatu jenis aterial yang sifat tahanannya akan berubah bila
mendapatkan perubahan tegangan.
b.Jenis Katup
Untuk proses membuka dan menutup dari PMT ini adalah dengan
menggerakkan batang penggerak (Tension Rod), turun untuk membuka
kontak-kontak dan naik untuk menutup kontak-kontak. Batang penggerak
digerakkan oleh mekanisme penggerak digeraakan oleh mekanisme
penggerak (Operating Mekanisme).
2. Prinsip Kerja PMT dengan sedikit menggunakan Minyak :
1. Primary
2.Dielectric
a.Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis
yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dan menghasilkan
arus DC / arus searah. Generator DC di bedakan menjadi bebera pajenis
berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya
terhadap jangkar (anker ), jenis generator DCyaitu:
2.Generator shunt
3.Generator kompon
b.Generator AC
1. Pengaman alarm
2. Pengaman trip
d. Emergency stop
e. Reverse power
f. Pentanahan (grounding)
g. Relay pengaman
1) Relay arus lebih
3) Relay diferensial
h. Sekering
2.Gangguan Luar
Jenis gangguan luar (external faults) ini dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu :
Hubung singkatluar
A. Sensitifitas (kepekaan)
B. Selektifitas dandiskriminatif
C. Kecapatan
D. Keandalan
E. Ekonomis
A. Tipe Proteksi
A. RelaiBuchollz
Mengerjakanalarmpadakontakbagianatas(1)
MengerjakanperintahtripkePMTpadakontakbagi
anbawah(2).
B. Relai Jansen
Tipe Membran
Pressure ReliefValve
F. Relai TangkiTanah
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Relay proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi
beberapa syarat relay proteksi, adapun syarat itu diantaranya adalah,
sesnsitif, selektif, handal, cepat, lebih ekonomis, sederhana.
Sederhana disini maksudnya adalah sederhana dari segi teknik
pemasangan dan pengoperasiannya. Adapaun jenis-jenis dari relay
proteksi ini diantaranya adalah Relai elekromagnetis,relai elektronik,
relai thermis, relai arus, relai tegangan, relai impedansi, relai frekuensi,
relai direct acting dan relai indirect acting.
Relai arus lebih bekerja dengan membaca input berupa besaran
arus kemudian membandingankan dengan nilai setting, apabila nilai
arus yang terbaca oleh relai melebihi nilai setting, maka relai akan
mengirim perintah trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga (PMT) atau
Circuit Breaker (CB) setelah tunda waktu yang diterapkan pada
setting.Relai arus lebih – OCR memproteksi instalasi listrik terhadap
gangguan antar fasa. Sedangkan untuk memproteki terhadap
gangguan fasa tanah digunakan relai Relai Arus Gangguan tanah atau
Ground Fault Relay (GFR). Prinsip kerja GFR sama dengan OCR, yang
membedakan hanyalah pada fungsi dan elemen sensor arus. OCR
biasanya memiliki 2 atau 3 sensor arus (untuk 2 atau 3 fasa)
sedangkan GFR ahnya memiliki satu sensor arus (satu fasa).
2.2 Saran
Tim Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana
dan jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami berharap agar
pembaca dapat memakluminya dan memberikan saran kepada
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Putu Arka, I Gusti dkk. 2015. “Analisis Pengaruh Pemasangan Sistem
Proteks Rele TerhadapProfil Tegangan Dan Keandalan Jaringan
“.Jurnallogic”. Vol.15,No.3. Politeknik Negeri Bali
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Susi-Irmalawati-
Panjaitan-090120201005.pdf
https://www.academia.edu/33497349/Pengertian_Aarrester
http://tekniklistrikumum.blogspot.com/2013/11/sistem-proteksi-pada-
transformator.html