Anda di halaman 1dari 10

RELAY PROTEKSI

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Proteksi Sistem Tenaga Listrik

Disusun Oleh :

Kelompok 6
Bima Mustaqim
514 333 1002
Elco M. Nainggolan
514 333 1003
Rasmawati Padang
514 333 1015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1.

Latar Belakang Masalah...............................................................................1

1.2.

Perumusan Masalah......................................................................................1

1.3.

Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................2
2.1. Pengertian Relai Proteksi....................................................................................2
2.2. Perangkat Sistem Proteksi...................................................................................2
2.3. Syarat-syarat Relai Proteksi................................................................................3
2.4. Karakteristik Waktu Kerja Relai Proteksi...........................................................4
2.5. Jenis-jenis Relay Proteksi...................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................7
3.1.

Kesimpulan...................................................................................................7

3.2.

Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

BAB

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah


Dalam sistem penyaluran tenaga listri baik dalam tegangan tinggi (high voltage) yakni

jaringan tansmisi maupun untuk tegangan rendah (low voltage) yakni jaringan distribusi,
dibutuhkan menjadi sistem penyaluran yang baik dan sesuai standar yakni dapat menyalurka
dengan baik dan kontinu, artinya berkelanjutan tanpa adanya ganguan baik secara teknis
maupun nonteknis. Untuk mewujudkanhal tersebut maka dibutuhkan suatu alat proteksi yag
baiak agar dapat mendeteksi kesalahan atau ganguan secara baik dan dapat pula
memperbaikinya dengan baik pula.
Salah satu alat yang umum digunakan tersebut adalah relay, relay merupakan suatu
alat proteksi yang dapat memproteksi beberapa jenis ganguan yang umum terjadi pada suatu
jaringan transmisi maupun distribusi. Untuk itu dibutuhkan pemahaman mengenai relay
tersebut terutama bagi mahasiswa teki elektro yang bergerak dibidang kelistrikan. Itulah yang
menjadi latarbelakang penulis menyusun makalah yang berjudul Relay Proteksi.

1.2.
a.
b.
c.
d.
e.
1.3.

Perumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan relay?
Apasajakah perangkat relay proteksi?
Apasajakah syarat-syarat relay poteksi?
Bagaimana karakteristik waktu kerja relai proteksi?
Apakah jenis-jenis relay proteksi?
Tujuan
Makalah ini disusun dengan beberapa tujuan sebagai berikut :

a. Menegetahui Pengertian Relay.


b. Mengetahui Perangkat relay proteksi.
c. Mengetahui Syarat-syarat relay poteksi.
d. Mengetahui Karakteristik waktu kerja relai proteksi
e. Mengetahui Jenis-jenis relay proteksi

BAB

II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Relai Proteksi
Relai adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain.
2.2. Perangkat Sistem Proteksi
Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari
komponen-komponen berikut :
1) Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya
memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).
2) Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran listrik
primer dari sistem yang diamankan ke relai (besaran listrik sekunder).
3) Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
4) Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya
relai, peralatan bantu triping.
5) Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau tegangan), sirkit
triping dan sirkit peralatan bantu.
Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada
blok diagram, dibawah ini :

Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :


1. Elemen pembanding.

Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima
oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan
normal dengan besaran arus kerja relay.
2. Elemen pengindera.
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan,
frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran yang
masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan
gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke
elemen pembanding.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran
ukurnya dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah
keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat
pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran
dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka
kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan
memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere.
2.3. Syarat-syarat Relai Proteksi
Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi
yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari
suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya. Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di daerah
pengamanannya dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan
rangsangan minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk
memisahkan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini
tidak boleh terbuka.

2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil. Relay
proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah
pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi normal atau pada keadaan gangguan
yang terjadi diluar daerah pengamannya.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan
akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan
oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak
bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan
harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah pda peralatan yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya
relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang lebih luas. Untuk tetap menjaga
keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel.

2.4. Karakteristik Waktu Kerja Relai Proteksi


a. Relai arus lebih seketika (instanstaneous over current relay)
Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika ialah jika jangka waktu
relai mulai saat relai arusnya pick up (kerja) sampai selesainya kerja relai sangat singkat (20100 ms), yaitu tanpa penundaan waktu. Relai ini pada umumnya dikombinasikan dengan relai
arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (definite time) atau waktu terbalik (inverse
time) dan hanya dalam beberapa hal berdiri sendiri secara khusus.
b. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (Definite time over current
relay).
Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka waktu mulai
relai arus pick up sampai selesainya kerja relai diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak
tergantung dari besarnya arus yang menggerakan. Relai ini bekerja berdasarkan waktu tunda
yang telah ditentukan sebelumnya dan tidak tergantung pada perbedaan besarnya arus.
c. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik (Inverse time over current
relay).
Relai dangan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai relai arus
pick up sampai selesainya kerja diperpanjang dengan besarnya nilai yang berbanding terbalik
dengan arus yang menggerakkan. Relai ini bekerja dengan waktu operasi berbanding terbalik
terhadap besarnya arus yang terukur oleh relai. Relai ini mempunyai karakteristik kerja yang
dipengaruhi baik oleh waktu maupun arus.
d. Inverse Definite Time Relay
Relai ini mempunyai karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara relai invers dan
relai definite. Relai ini akan bekerja secara definite bila arus gangguannya besar dan bekerja
secara inverse jika arus gangguannya kecil.
Sistem proteksi memiliki komponen utama yaitu Relay, jenis-jenis relay ini dapat di
gunakan pada system pembangkitan, transmisi tenaga listrik, system distribusi dll.

2.5. Jenis-jenis Relay Proteksi


Adapun jenis-jenisnya adalah sbb :
No
Nama Relay
1. Relay jarak (distance relay)
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11
12
13
14
15
16
17

Fungsi Relay
Untuk mendeteksi gangguan 2 fasa atau 3 fasa di muka
generator sampai batas jangkauannya.
Relay periksa sinkron
Pengaman Bantu generator untuk mendeteksi persaratan
sinkronisasi (parallel).
Relay tegangan kurang (underMendeteksi turunnya tegangan sampai dibawah harga yang
voltage relay)
di izinkan (relay ini bekerja apabila sebelum rele loss of
field bekerja)
Relay daya balik (reverse powerUntuk mendeteksi daya balik, sehingga mencegah generator
relay)
bekerja sebagai motor.
Relay kehilangan medan penguat Untuk mendeteksi kehilangan medan penguat generator.
Relay fasa urutan negatif
Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh
beban tidak seimbang pada batas-batas yang tidak diizinkan
Relay arus lebih seketika (overUntuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang
current relay instanteneous)
ditentukan dalam waktu seketika.
Relay arus lebih dengan waktuUntuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas dalam
tunda (time over current relay)
waktu yang diizinkan.
Relay
penguat
lebih
(overUntuk mendeteksi penguat lebih pada generator.
excitation relay)
Relay tegangan lebih
1. bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan
yang di hubungkan segitiga terbuka untuk mendeteksi
gangguan stator hubungan tanah.
2. bila terpasang pada terminal generator untuk mendeteksi
tegangan lebih.
Relay keseimbangan teganganUntuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo tegangan
(voltage balanced relay)
pengatur tegtangan otomatis (AVR dan relay).
Relay waktu (time delay)
Untuk memperlambat waktu.
Relay stator gangguan tanah (statorUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada generator yang
ground fault relay)
sudah paralel dengan sistem.
Relay kehilangan sinkronisasi (outUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada generator yang
of step relay)
sudah paralel dengan sistem.
Relay pengunci (lock out relay)
Untuk menerima signal trip dari relay-relay proteksi dan
kemudian meneruskan signal trip ke PMT, alarm dan
peralatan lain serta mengunci.
Relay frekuensi (frekuensi relay) Mendeteksi besaran frekuensi rendah/lebih di luar harga
yang diizinkan.
Relay diferensial (diferensial relay) Untuk mendeteksi gangguan hubungan singkat pada daerah
yang diamankan.

BAB

III

PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Relai adalah suatu alat yang
bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip
atau alarm) akibat adanya perubahan lain. Perangkat relay proteksi dibagi dalam beberapa
elemen diantranya adalah elemen pegindraan, elemen pembanding, elemen pengukur atau
eleme penentu.
Relay proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi beberapa syarat relay
proteksi, adapun syarat itu diantaranya adalah, sesnsitif, selektif, handal, cepat, lebih
ekonomis, sederhana. Sederhana disini maksudnya adalah sederhana dari segi teknik
pemasangan dan pengoperasiannya. Adapaun jenis-jenis dari relay proteksi ini diantaranya
adalah Relay jarak (distance relay), Relay periksa sinkron, Relay tegangan kurang (under
voltage relay), Relay daya balik (reverse power relay), Relay kehilangan medan penguat,
Relay fasa urutan negative, Relay arus lebih seketika (over current relay instanteneous),
Relay arus lebih dengan waktu tunda (time over current relay), Relay penguat lebih (over
excitation relay), Relay tegangan lebih , Relay waktu (time delay) (voltage balanced relay),
Relay stator gangguan tanah (stator ground fault relay), Relay kehilangan sinkronisasi
3.2.

Saran
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian banyak bahan bacaan mengenai relay

proteksi ini, untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat membaca atau
menambah pengetahuan mengenai relay proteksi ini dengan membaca refernsi lain mengenai
relay proteksi ini, baik di buku cetak maupun secara online di internet.

DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. (2000). Sistem Proteksi Tenaga Listrik. Bandung: Institut Teknologi Bandung Press.
Relay Proteksi dikutip dari
http://id.wikipedia.org/wiki/relay-proteksi
Pemahaman Relay Proteksi dikutip dari
http://idonkcnyo.blogspot.com/p/pemahaman-Relay Proteksi.html
Relay dikutip dari
http://www.scribd.com/doc/57379946/18/relay

Anda mungkin juga menyukai